Share

Bab 189 # Tambang Siksaan

Keringat dingin mulai membasahi dahi sang raja. Ia diam seribu bahasa. Entah mengapa, pertanyaan dari Hamz mengintimidasinya.

Hamz menatap Raja Charlie dengan tajam, matanya seperti menembus kedalaman pikirannya. Udara di sekitar mereka terasa semakin tegang, seolah-olah seluruh alam merasakan ketegangan yang menggelayuti sang raja.

“Si–al,” raja mendecih. Mengapa ia harus merasa kikuk seperti ini?

“Apa yang kau bicarakan? Siapa yang panik?” Raja Charlie berkilah. Ia kembali menjadi dirinya sendiri. Sang raja tidak boleh memberi celah kecurigaan agar Hamz tidak semakin mencecarnya dengan pertanyaan lain yang dapat membahayakan.

“Hm ….” Hamz terdiam. Ia sadar bahwa ia telah bersikap tidak sopan kepada kliennya. “Maafkan saya, Tuan,” ucap Hamz.

“Panggil aku ‘Yang Mulia’ jika tidak ada orang lain!”

“Baik, Yang Mulia,” Hamz memutar bola matanya. Melayani raja labil seperti ini cukup melelahkan.

Raja Charlie akhirnya dapat tersenyum kembali. Ia tidak lagi menekuk wajahnya atau menata
De Lilah

Ayo kirimkan gem untuk cerita ini.  Tinggalkan ulasan bintang 5 ya biar semangat nulisnya.  Terima kasih, telah membaca! 

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status