Jantung Tiffany berdetak kencang. Dia tidak pernah dekat dengan pria dan juga tidak dekat dengan rekan kerjanya, jadi hampir tidak ada satu orang pun yang pernah menunjukkan rasa peduli padanya. Dia tidak mengira Jackson akan mempercayai kebohongannya dan bahkan ingin bertanggung jawab!“Itu tidak perlu… jangan khawatirkan aku, aku bisa mengurusnya sendiri.” Tiffany menolak dengan halus, kehamilannya sama sekali tidak sungguhan. Dia akan ketahuan jika dia terus saja melanjutkan pembicaraan itu.“Lebih baik untuk melakukan aborsi secepat mungkin, karena itu akan tidak baik untuk mu. Selain itu, mulai sekarang, aku akan menyiapkan makan siang untukmu. Kau harus berhenti makan di kantin kantor. Makanan disana memang lumayan, tapi makanannya tidak sesuai untuk kebutuhan wanita hamil. Maka kita akan makan di restoran White Water Bay hari ini.” Jackson merasa tenang setelah memikirkan ide itu.Tiffany akan semakin merasa bersalah jika dia terus saja berbohong tapi dia tahu dia tidak sepin
Saat jam bekerja telah usai, Jackson mengirim pesan pada Tiffany. “Aku harus menghadiri makan malam malam ini jadi aku tidak bisa menjagamu. Ingatlah, jangan makan sembarangan.”Tiffany merasa bingung membaca pesan itu. Kenapa dia baik sekali? Seolah bayi itu adalah bayinya. Rasa frustasi seolah mencengkram Tiffany. Dan dia pulang tanpa membalas pesan itu.Saat dia tiba dirumah, dia melihat Lillian sedang makan buah di sofa. Lalu Lillian berseru, “Tiffie, aku tidak punya uang lagi. Bibi Renee mengajakku untuk bermain Mahjong besok. Berikan aku tiga ratus dolar.”“Tiga ratus? Yang benar saja? Apa kau masih makan? Apakah kau masih menyalakan AC? Kau selalu saja kalah tapi kau terus saja kesana lagi. Aku tidak tahu harus bilang apa lagi.” Tiffany mengganti sepatunya dan kembali ke kamarnya.Lillian merasa kecewa dan dia berkata dengan keras. “Kalau begitu, apa menurutmu Mark akan berterima kasih padaku dan memberikanku hadiah jika aku memberitahunya kalau Arianne sedang hamil? Aku tid
Arianne kaget saat dia berjalan untuk membersihkan ruang tamu. Makanan dari dua hari lalu baunya sangat tidak enak dan sepertinya sudah mulai membusuk. Karena dia sedang hamil, maka dia menjadi lebih sensitif terhadap bau. Lillian tiba-tiba teringat dengan kondisinya dan berseru. “Aku lupa kalau kau sedang hamil! Biarkan saja, aku akan membersihkannya. Kau istirahat saja. Apa kau mau makan sesuatu? Biar aku pesan makanan untukmu.”Arianne menggelengkan kepalanya dan menahan nafas saat dia membersihkan sampah dari meja. “Bibi Lane, Tiffie juga lelah karena bekerja. Kau harusnya jangan menyusahkannya dengan hal seperti ini kalau kau bisa mengurusnya sendiri. Untuk pekerjaan lain, seperti mengepel lantai dan membersihkan rumah bisa dikerjakan pada akhir pekan.”Lillian mengiyakan tapi matanya fokus pada televisi.Arianne tidak tahu harus mengatakan apa lagi, dia mengambil pakaian dan mandi. Dia kembali dari kantor cukup awal hari ini tapi dia merasa lelah sekali. Yang dia ingin lakukan
Fetishnya? Dalam hidup Arianne, dia tidak pernah bertemu seseorang yang memiliki fetish yang aneh, maka sulit baginya untuk membayangkannya.Tiffany teringat sesuatu dan berkata, “Kau belum makan kan? Kau mau makan apa? Aku akan memeriksa kulkas untuk melihat bahan makanan apa yang kita punya. Kalau tidak, kita bisa memesan makanan saja.”Tiffany memeriksa kulkas dan tidak menemukan sayuran. “Ari, kita tidak punya bahan makanan. Aku akan bangun lebih pagi besok untuk pergi ke pasar. Kau mau makan apa malam ini?”Arianne khawatir akan kebersihan makanan bungkusan yang dipesan dari luar. Karena kebanyakan toko memiliki standar kebersihan yang payah. Maka dia memutuskan untuk makan di restoran saja. “Bisakah kita makan diluar? Apa saja tidak masalah bagiku,”Lillian, yang mendengar pembicaraan mereka dengan semangat berkata, “Ya, ayo makan di luar, kita tidak punya makanan dirumah, ayo!”Tiffany menjawab, “Bu, kau sudah makan kan? Apa perutmu masih cukup untuk menampung makanan lagi?
Lillian sudah kelewatan dengan kata-katanya. Ibu dan anaknya memang kadang berdebat, tapi kali ini, Arianne bisa merasakannya, suasananya berbeda dari biasanya.Tiffany tidak membentak Lillian, tapi menjawabnya dengan suara yang sangat tenang. “Ya, aku memberimu 2000 dolar setiap bulan. Gajiku adalah 12.000 dolar. Aku harus membayar sewa sejumlah 6000 dolar. Maka ada 4000 dolar tersisa dan dengan uang itu aku harus membayar uang listrik, air dan biaya hidup bulanan. Jatah 2000 dolarmu bahkan tidak termasuk biaya bulanan, dan aku juga selalu membayar pesanan makananmu. Kadang, kau meminta uang tambahan untuk bermain Mahjong. Apa kau pernah memikirkan bagaimana aku mengatur semua itu?”Lillian tampak tidak merasa bersalah sama sekali. Ada kemarahan dan rasa jijik di wajahnya.Arianne akhirnya mengerti mengapa situasi keuangan Tiffany sangat memprihatinkan. Sebenarnya, saat hanya Tiffany dan Lillian saja yang tinggal bersama, apartemen dengan satu kamar saja akan cukup untuk mereka, da
Dia membawa kotak makan itu ke ruangan Jackson, dan bertanya, “Apakah kau benar-benar akan membuatkanku makan siang setiap hari?”Jackson sedang mengerjakan sesuatu, dia melirik pada Tiffany dan menjawab. “Kenapa? Apakah tidak enak?”Tiffany meletakkan kotak makan itu di meja dan berkata , “Bukan begitu, aku hanya ingin tahu kenapa kau melakukan ini. Jangan bilang padaku soal bos yang peduli pada karyawannya. Ada banyak wanita hamil di kantor ini dan aku tidak pernah melihatmu melakukan ini pada mereka. Dan jangan bilang kalau ini karena aku teman Arianne, atau kau melakukan ini untuk Mark. karena aku tahu itu adalah kebohongan.”Jackson meletakkan pekerjaannya dan menatapnya sambil bercanda, “Yang benar saja, kita sudah tidur bersama kan? Setelah semua itu, kau tidak perlu khawatir tentang hal kecil seperti ini, bukan begitu?”Tiffany sedang tidak mood untuk bercanda. “Kau tidak mungkin memiliki perasaan padaku kan?”Jackson terkejut, dia mengalihkan pandangannya dan dengan cangg
Jackson menghela nafas lega. “Tidak apa-apa. Makan saja makanannya. Lain kali kalau aku kebetulan bangun pagi dan aku punya waktu luang, aku bisa membuatkanmu makanan dan membawakannya untukmu. Kau tidak perlu merasa merepotkanku.”Tiffany juga menghela nafas lega. Dia mengambil kotak makannya dan pergi.Di Tremont Tower.Lillian mengipasi dirinya dengan selebaran brosur sambil menatap ke arah gedung besar. Lalu dia berjalan masuk menuju resepsionis. “Nona, bisakah kau panggilkan CEO mu untukku? Katakan padanya bahwa aku adalah ibu dari Tiffany Lane dan aku ingin memberitahukan sesuatu padanya. Istri dari CEO mu tinggal dirumahku.”Resepsionis itu mengangkat telepon setelah mendengar perkataan Lillian. “Baiklah, tunggu sebentar.”Teleponnya tersambung. Resepsionis itu dengan hati-hati berkata, “Pak Tremont, ada orang yang ingin menemuimu. Dia bilang dia adalah ibu dari Tiffany Lane.“Suruh dia keatas,” suara dingin Mark terdengar dari sisi lain telepon.Setelah teleponnya ditutu
Ari sedang hamil. Aku sudah melihat laporan kesehatannya, usia kandungannya 12 minggu. Sekitar tiga bulan. Dia harus bekerja lembur hingga larut malam akhir-akhir ini. Dia selalu terlihat pucat dan kelelahan saat dia pulang kerja, dan semua itu hanya demi gaji yang tidak seberapa. Sedih sekali melihatnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian berdua. Dia mungkin tidak mau memberitahukan ini padamu karena dia tidak mau pindah kembali ke rumahmu. Biar bagaimanapun, dia sedang hamil. Penting baginya untuk selalu merasa bahagia dan nyaman. Aku hanya ingin kau tahu tentang ini saja. Yang terbaik tetaplah untuk membiarkannya tinggal dimanapun dia mau. Bagaimana menurutmu?” Ucap Lillian dengan hati-hati sambil mencoba membaca ekspresi Mark.Dia hamil lagi? Pikirannya langsung teringat pada hari dimana Arianne harus dirawat dirumah sakit, karena pendarahannya. Dia juga ingat dengan apa yang dokter katakan-- peluang bagi Arianne untuk hamil lagi sangat tipis... setelah itu, mereka h