”Itu adil. Jika wanita lain ada diposisiku, dia akan melakukan hal yang sama. Jadi menurutmu aku tidak boleh membalas dendam padamu setelah semua yang kau lakukan padaku? Menyedihkan sekali!” ucap Arianne dengan ekspresi dingin di wajahnya.Seolah ingin melukai Arianne, Aery menggertakan giginya dan menjawab. “Mark bahkan tidak mencintaimu. Kenapa kau pikir dia mau menutupi perbuatanku saat dia tahu bahwa akulah yang menyebabkan kau keguguran? Tampaknya kau merasa kalau kau adalah orang yang penting sekarang. Lihatlah dirimu. Mark hanya menikahimu agar dia bisa menyiksamu secara perlahan, demi membalaskan dendam nya. Ayahmu sudah mati. Belasan nyawa orang yang mati bersamanya dalam kecelakaan pesawat itu adalah hutang yang harus kau bayar pada keluarga Tremont sekarang. Dia tidak mencintaimu, tapi kau, kau berpikir kalau kau sudah menang!”“Ini tidak ada hubungannya dengan cinta. Lagipula aku tidak mencintainya. Karena dia tidak mau menceraikanku, tidak peduli apakah ini pembalasan d
Agar tidak membangkitkan kecurigaan Mark, Arianne meminta untuk pergi satu setengah jam lebih awal dibandingkan Lily di sore hari. Dia tidak meminta pada Eric, takut akan memberitahu Mark.Ketika Arianne meninggalkan kantor, dia membeli sejumlah buah dan menaiki taksi ke rumah sakit. Tidak lama sebelum dia menemukan bangsal Will. Dia ragu-ragu sejenak, terjebak dalam dilema, sebelum dia akhirnya mengetuk pintu.Suara jernih Will terdengar dari balik pintu. “Masuk.”Arianne merasa sangat yakin ketika mendengar suara Will. Dia mendorong pintunya terbuka, dan menyunggingkan senyum kecil. “Aku pulang kerja lebih awal hari ini dan terlintas untuk mampir karena kau masuk rumah sakit. Bagaimana kabarmu?”Will merasa sedikit tertegun karena dia tidak mengira akan bertemu Arianne. Ketika dia telah sadar, matanya dipenuhi kegembiraan. “A...Aku tidak mengira kau datang. Aku baik-baik saja. Kakiku patah, tidak terlalu serius. Duduklah.”Arianne memeriksa Will dan perasaan bersalah di dalam hatinya
Arianne menarik nafas dalam sebelum ia berkata, “Ketika aku berulah setelah keguguran ku, mengatakan hal yang tak seharusnya, dan membiarkan dia tahu bahwa aku menyelingkuhi dirinya… Dia tidak masalah. Masih banyak contoh lain. Hal itu cukup bagiku. Benar-benar tidak buruk. Will, aku benar-benar baik-baik saja. Satu-satunya yang menyakitkan bagiku adalah karena aku anak perempuan dari seorang pendosa, dan aku berhutang pada keluarga Tremont. Sebenarnya, Mark memenuhi semua kebutuhan hidupku, dan dia tipeku juga. Kebencian bukanlah satu-satunya yang ada diantara kita. Kita menghabiskan waktu bersama lebih dari sepuluh tahun. ini lebih dari cinta. Kita adalah keluarga. Benar-benar tidaklah buruk.”Mendengar ucapan Arianne, cahaya di mata Will terlihat redup. “Begitu? baguslah, jika benar. Aku harap ia tidak akan mengecewakanmu…”Arianne tidak lagi dapat tinggal lebih lama lagi jadi dia berkata, “Hm… aku harus pergi sekarang. Istirahatlah yang cukup.”Will mengangguk. “Oke…”Ketika Ariann
Mark mencibir. “Hah, hanya teman? Teman bisa tidur bersama semau mereka?” Nafas Ariane terasa tercekat. “Tolong jangan berkata begitu. Apapun itu, itu telah lewat. Tidak ada yang perlu diingat-ingat lagi. Aku bahkan tidak mempermasalahkan tentang dirimu yang tidur dengan Aery Kinsey.”Dia terkekeh sebelum menjawab dingin. “Bagaimana kau tahu jika aku telah tidur dengannya? Lagipula, semua orang tahu tentang kau dan Will Sivan. Jika aku benar-benar memikirkan tentang itu, kau mungkin tidak akan bisa bertemu dengan sejak lama. Karena aku tidak peduli kau bisa bertemu dirinya di rumah sakit, mengerti? Lagipula, kau juga tidak peduli dengan siapa aku tidur, bukan?”Tidak peduli dan tidak keberatan.Arianne merenungkan kata-kata Mark dan bertanya-tanya dalam hati apakah dia peduli. Ketika dia mendengar suara dirinya dan Aery begitu mesra di kamar hotel, dia berlari menjauh dengan panik. Dia merasa hampa, dan emosinya berkecamuk tak tentu arah. Apakah dia keberatan? Dia tidak mencintainya,
Tangan Mark dengan tulang yang kuat mencubit dagu Arianne saat dia melangkah maju dengan ekspresi mengejek. “Aku...tidak pernah menganggapmu sebagai keluarga. Bahkan sejak kau masih kecil, aku tidak pernah lupa dengan balas dendam ku. Tiap kali aku melihatmu, aku ingin membunuhmu. Ketika kau beranjak remaja, aku menyadari kau pun tumbuh, terlihat lebih baik dimataku. Kau paham maksud ku? Aku menunggumu mencapai delapan belas tahun sebelum aku memilikimu, tetapi Will Sivan mengambilmu dariku. Apa yang menjadi milikku ternoda. Apa yang kau pikir akan aku lakukan?” Dia lanjut berkata, “Bagaimana bisa kau begitu bodoh untuk menganggapmu sebagai keluarga? Aku orang yang telah menunggu untuk mengambil nyawamu. Aku hanya menjadikanmu sebagai mainanku. Mengapa kau pikir aku melarangmu untuk berinteraksi dengan pria lain? Itu karena, seperti sebuah benda, kau adalah milikku. Aku tidak ingin orang lain menyentuhmu. Aku tidak mencintaimu, dan tidak akan pernah. Aku juga tidak peduli jika kau tid
Arianne tersenyum miris. “Dia selalu seperti itu padaku. Kadang-kadang aku iri pada kalian semua, karena dapat menjadi orang yang mendapatkan kebaikannya. Aku sudah bersamanya lebih dari sepuluh tahun, tetapi aku tidak pernah…”Nina tidak berniat untuk menggodanya. Sebaiknya dia merasa agak simpatik. “Seingatku tentang dirinya, aku rasa dia hanya mengatakan kata-kata itu karena marah. Aku tidak tahu apa yang terjadi antara kalian berdua. Namun, menurut insting perempuanku, aku tidak merasa dia jujur. Awalnya, aku tidak percaya dia menyukaimu. Aku bahkan mengira kau memaksa dirinya untuk menikahimu dengan berpura-pura hamil dan menggunakan trik yang biasa orang lakukan di dalam drama. Namun, aku percaya sekarang. Bukankah dia bersikeras menikahimu?”Arianne tidak memahami ucapan Nina. “Apa maksudmu? Setelah mendengar apa yang ia katakan, kau masih mengira kita memiliki hubungan semacam itu?”Nina menatap ke atas langit yang dipenuhi titik-titik bintang. Dia merenungkan kata-katanya sebe
Nina mengangkat bahu. “Kalau aku tidak mendengar kata-katanya tadi dan melihatnya mengamuk karenamu hari ini, aku tidak akan percaya kalau dia menyukaimu. Kalau dia tidak menyukaimu, aku pasti akan berusaha mendapatkan hatinya. Tapi, sekarang berbeda. Aku tidak pernah suka merebut pasangan orang lain. Kau sangat luar biasa, kau bisa merubah pria yang lembut seperti malaikat menjadi seorang iblis. Aku akan memberikanmu dua jempol.”Saat ini, Mary tiba-tiba muncul. “Oh kalian sedang mengobrol disini! Kemarilah, makan buah-buahan ini.” karena dia mendengar perkataan Nina tadi, sepertinya prasangka Mary terhadap Nina juga sudah hilang.Nina bisa merasakan perubahan dalam sikap Mary dan dengan senang hati menerima buah-buahannya. “Baiklah, letakkan saja disini Mary.”Mary meletakkan buah-buahannya dan melihat ke arah Arianne. “Ari, tuan sangat kesal. Kenapa kau tidak… tidak usah lah! Aah... Tidak ada gunanya bicara padamu. Kau dan tuan, sama-sama keras kepala. Dalam hal ini, kalian berdu
Arianne berpura-pura tidak mendengar apa-apa dan masuk kedalam. “Pak Nathaniel, ada apa?”Walaupun Eric sudah meredakan emosinya, dia tidak tersenyum dan tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. “Uh… tolong pergi ke kantor Mark. ada beberapa kontrak yang perlu ditandatangani. Kita butuh perjanjian ini secepatnya. Kita juga akan perlu bekerja lembur beberapa hari kedepan. Keputusan mendadak ini dikarenakan keadaan darurat. Siapa tahu, mungkin sebentar lagi aku tidak akan lagi mengurus perusahaan ini. Aku akan harus memastikan kalau semuanya sudah diurus sebelum itu terjadi.”Arianne mengangguk dan mengambil dokumen itu sebelum kembali ke mejanya. Setelah berkemas, dia menuju ke lantai bawah untuk memanggil taksi menuju Tremont Tower.Dia memasuki kantor Mark dengan santai dan tiba di lantai empat puluh enam, dia langsung mengambil inisiatif untuk membuka sepatu haknya dan berjalan tanpa alas kaki. Sekretaris Mark, Ellie, menghentikannya. “Mohon tunggu, aku akan menginformasikan kedata