"Christian, sakiit!! Am ... pun ... aku tidak bi ... sa ... ber ... na ...pas," ucap Rain terbata saat Christian mencekik lehernya.Christian melepaskan cekikkannya tapi kini ia malah mencengkeram kedua pergelangan tangan Rain lalu mengukungnya ke atas kepala sang gadis. "TIDAK ADA AMPUN, RAIN!! AKU TIDAK BISA BERCINTA GARA-GARA KAU SEDANG DATANG BULAN!! AKU INGIN BERCINTA SEKARANG JUGA ATAU AKU AKAN MENYIKSAMU!!"Rain menangis karena tubuhnya terus diserang oleh Christian, perlakuan kasar dari sang billionaire telah menyakiti tubuhnya hingga rasa perih menjalari seluruh tubuhnya. "Ini bukan salahku, Christian. Kau bisa mencari wanita lain untuk bercinta tapi kenapa kau malah menyakitiku hanya karena aku sedang datang bulan dan tidak bisa memuaskanmu," ucapnya."Aku tidak mau wanita lain!! Aku hanya ingin kau yang melayaniku," bentak Christian."Kau bisa memintanya baik-baik tanpa perlu menyakiti aku, bukan? Kau bisa menggunakan mulutku untuk memuaskan hasratmu tapi tolong jangan saki
Rain membuka pintu mobil yang sedang berjalan dengan kecepatan sedang lalu ia melompat dari mobil hingga tubuhnya terpental ke belakang, antara kebetulan ataukah mungkin ini adalah jawaban dari doa Rain setiap malam hingga pintu mobil yang biasanya tertutup rapat dan tidak bisa dibuka malah tiba-tiba menjadi eror sehingga perempuan cantik yang selalu mendapatkan siksaan itu bisa membuka pintu dalam posisi mobil masih berjalan."RAIIIINNN!! STOOOP!!" Pekik Christian.Tubuh Rain menghantam jalanan beraspal dengan cukup keras lalu berguling beberapa kali hingga akhirnya tubuh mungil sang gadis terdiam dalam posisi tertelungkup, pelipisnya berdarah karena terbentur aspal. Rain bergegas bangkit lalu ia berlari kecil dengan kaki yang kanan yang ia seret menuju ke arah berlawanan untuk menghindari kejaran Christian, gadis bermata hazel berusaha mencari tumpangan atau taksi di jalanan yang tampak lengang dengan cara melambaikan tangannya di setiap mobil yang sedang berjalan."Tolong!! Tolong
"Adrian ... pamanku yang telah menjualku kepada Christian untuk menembus semua utangnya. Setiap malam, setiap hari bahkan setiap saat ketika Christian sedang bergairah maka akulah yang harus memuaskannya dengan menggunakan tubuhku," jelas Rain.Adrian seketika terdiam dan ia sampai kehilangan kata-kata setelah mendengarkan cerita Rain yang membuat hatinya terasa sangat sakit. "Berapa utang pamanmu?""US$ 5 juta, tapi sekarang tersisa US$ 2,5 juta. Aku menjual keperawananku kepada Christian agar aku bisa secepatnya terbebas dari utang tapi Christian selalu mempersulitku," jawab Rain."Mempersulit bagaimana?" Tanya Adrian."Setiap selesai bercinta dan memuaskan birahi Christian, dia pasti akan memberiku uang US$ 10.000 tapi sekarang dia memberiku tidak lebih dari US$ 5.000. Christian tidak akan pernah mau melepaskanku dan seumur hidupku, aku akan menjadi budak pemuas birahinya," jawab Rain yang kembali menangis tersedu-sedu.Adrian menutup matanya lalu menghela napas panjang, dengan tan
"Nona itu dijemput mobil Tesla warna biru, aku tidak tahu siapa yang menjemputnya. Tolong, jangan perkosa putriku," beber sang wanita.Christian mengangkat tangannya, mengisyaratkan kepada anak buahnya untuk berhenti menjamahi tubuh sang gadis karena sang wanita berambut pirang sudah mengakui semuanya. Akan tetapi meski ia sudah mendapatkan informasinya tetap saja hal ini tidak berguna karena pemilik mobil Tesla di Los Angeles sangatlah banyak dan kalau harus mencari satu per satu pasti akan memakan banyak waktu."Laki-laki atau perempuan? Cepat katakan kepadaku," desak Christian."Aku tidak tahu. Waktu itu si pemilik mobil tidak keluar dan kaca mobilnya sangat gelap jadi aku tidak bisa melihatnya," jawab sang wanita.Tangan kekar Christian meraba paha lalu berhenti di inti tubuh sang gadis yang masih dipegangi oleh anak buahnya ia menekankan jarinya ke organ kewanitaan sang gadis berambut cokelat yang menjadi sanderanya dengan tujuan ingin mengintimidasi sang wanita yang telah berani
Seattle City ....Rain terasa sangat asing di tempat yang baginya terlihat sangat menyeramkan, banyak wajah-wajah baru yang ia temui dan ia merasa tidak nyaman saat berada di tengah keramaian. Rain memakai masker dan berpura-pura sedang sakit flu agar tidak terlalu menarik perhatian karena seperti yang ia tahu kalau Christian memiliki ratusan ribu atau bahkan jutaan anak buah yang tersebar di seluruh negara Amerika, dan karena alasan itulah ia tidak berani berkomunikasi dengan sembarang orang karena bisa saja orang yang tanyai adalah anak buah sang billionaire kejam."Permisi, Nyonya. Apakah di sekitar sini ada rumah yang sedang disewakan? Aku sedang butuh tempat tinggal dan juga pekerjaan untuk bisa bertahan hidup," tanya Rain kepada seorang wanita tua pemilik toko tempatnya berbelanja makanan saat ini."Wajahmu terlihat sangat asing, apakah kau baru saja pindah ke kota ini?" sang wanita tua yang rambutnya didominasi warna putih malah balik bertanya kepada Rain."Ya ... saya baru pin
"Siapa yang menjemputmu saat kau kabur? Wanita berambut pirang itu mengatakan kalau pemilik mobil Tesla biru yang menjemputmu," tanya Christian."Gawat!! Kalau aku mengatakan Adrian yang menjemputku maka tidak hanya aku saja yang akan dihabisi oleh Christian tapi juga Adrian, aku tidak akan membiarkan Adrian terkena masalah karena aku," ucap Rain di dalam hati.Rain hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya, gadis berbibir tipis mungil itu masih terdiam dan belum mau menjawab pertanyaan Christian karena ia sedang memikirkan jawaban dari pertanyaan sang billionaire kejam."Rain ... apakah kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku? Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku?" Christian memegang dagu Rain lalu mengangkatnya dengan kasar hingga wajah sang wanita kini terangkat dan menatap ke arahnya."Apakah ada jaminan kalau kau tidak akan menyiksaku lagi kalau aku mengatakan yang sebenarnya? Kalau aku mengatakan teman wanita, apakah kau akan percaya dengan ucapanku? Kau adalah laki-laki pe
Netra Erick membelalak saat melihat semua chef serta para pelayan dan asisten chef mati terkapar dengan bersimbah darah kecuali seorang pelayan pria yang terlihat sedang sekarat. Erick berjalan mendekati sang pelayan dan ia mencoba mendengarkan suara lirih yang keluar dari mulut sang pelayan. "Siapa yang melakukan ini?" Tanya Erick. "Wanita beram ... but ... pirang ... ya ... ng ... berna ... ma ... Ro ... Rose." Si pelayan tewas dengan mata membelalak. Erick mengusap kelopak mata sang pelayan hingga kembali terpejam dan saat ia akan melangkah keluar, ia melihat sebuah botol kecil yang tergeletak di lantai. Lelaki bertubuh jangkung itu mengambil sarung tangan karet yang tergeletak di lantai lalu ia mengambil botoi kecil tersebut lalu mengamatinya. "Racun ....? Fuck!! Jadi mereka hendak meracuni tuan Christian," ujar Erick sembari membungkus botol bekas yang masih menyisakan seperempat botol bubuk racun di dalamya dengan menggunakan plastik yang ia ambil dari atas meja. Erick berge
Christian melihat tubuh sang bodyguard meluncur turun ke arahnya dengan kecepatan tinggi sehingga ia langsung berguling ke samping sambil memegangi kepala Rain, sang billionaire kejam itu memakai kedua lengan kekarnya untuk menopang bobot tubuhnya agar tidak menindih tubuh wanitanya. Netra Christian membulat sempurna saat melihat kondisi sang bodyguard yang ternyata sudah tewas dengan tubuh bagian depan serta bagian wajah dipenuhi lubang bekas tembakan peluru."Tuan Christian, mobil sudah siap. Kita harus membawa Rain ke rumah sakit," ucap Erick."Bantu menurunkan Rain, Erick."Erick membantu Christian menurunkan Rain, sempat mengalami kesulitan tapi akhirnya mereka berdua berhasil membawa Rain masuk ke dalam mobil dan menuju ke rumah sakit. Tak hanya Rain saja yang mendapatkan penanganan tapi Christian juga mendapatkan penanganan medis akibat mengalami cedera di beberapa bagian tubuhnya."Tuan Christian, apakah anda membawa sampel makanan yang dibubuhi racun? Kami sedang berusaha men
Gerimis turun mengiringi upacara pemakaman Adrian yang baru saja selesai dilaksanakan, para pelayan yang memakai baju serba hitam satu per satu mulai pergi meninggalkan area pemakaman setelah meletakkan sekuntum mawar putih di atas pusara Adrian. Kini hanya ada Christian, Rain, Erick dan Lucy yang masih meratapi kematian Adrian."Kenapa harus Adrian? Kenapa? Aku bahkan belum meminta maaf kepadanya karena sudah mengkhianatinya," tangis Rain di atas gundukan makam Adrian."Karena Tuhan lebih mencintai Adrian makanya Tuhan mengambilnya," jawab Christian sambil menatap nanar nisan Adrian."Kak Adrian. Maafkan aku karena selama ini aku sudah sangat mengecewakanmu," ucap Lucy sambil menangis tersedu-sedu dan langsung ditenangkan oleh Erick."Erick, bawa Lucy ke mobil. Dia sedang mengandung dan dia bisa sakit kalau terus terkena guyuran hujan," titah Christian kepada Erick.Erick mengangguk cepat, ia berdiri cepat lalu memapah Lucy meninggalkan makam Adrian."Rain, kita juga harus pergi dari
"MIKHA!!" Pekik Christian ebgitu ia mengenali wanita yang tengah terbaring sekarat di pinggir jalanan dengan tubuh telanjang dan kondisinya sangat mengenaskan. "CEPAT PANGGIL AMBULANCE," titahnya kemudian kepada anak buahnya.Christian melepaskan jasnya yang ia gunakan untuk menutupi tubuh telanjang Mikha, ia sangat prihatin dengan tubuh Mikha yang dipenuhi luka serta cairan putih pekat yang melumuri paha sang wanita yang dulunya suka menyiksa Rain tersebut. Apakah ini semacam karma yang diterima oleh Mikha karena dulu suka menyiksa Rain?Mungkin saja iya karena semua yang hidup di dunia pasti akan mendapatkan karma dari tiap-tiap perbuatan yang mereka lakukan di dunia ini."Hall, antar Rain dan Richie pulang ke rumah. Aku akan menunggu dan mengantar Mikha ke rumah sakit," titah Christian kepada sang anak buah andalannya."Baik, Tuan." Hall bergegas masuk ke dalam mobil seperti yang diperintahkan oleh sang billionaire.Beberapa bodyguard Christian tampak sibuk mengamankan lokasi sekit
Seorang wanita yang memakai penutup kepala sedang mondar-mandir di depan mansion megah Abraham dan sesekali bersembunyi di balik pohon atau jajaran mobil yang diparkir di tepi jalan saat ada orang atau mobil yang melintas. Gerak-geriknya sangat mencurigakan seperti seorang penjahat yang sedang mengincar korbannya.Wanita bertubuh langsing yang memakai pakaian serba tertutup itu tampaknya sedang menunggu sang pemilik bangunan megah itu keluar akan tetapi sampai beberapa jam lamanya ia menunggu, tak ada satu mobil mewah pun yang keluar ataupun masuk. Wanita berhidung mancung itu pun tampak sangat cemas dan kecemasannya bisa terlihat dari tubuhnya yang tampak gemetaran seperti orang yang sedang ketakutan."Terbuka!! Akhirnya gerbang rumah Christian terbuka," pekik Mikha.Mikha berlari mendekati pintu gerbang kediaman Abraham akan tetapi saat ia hampir mencapai pintu tiba-tiba sebuah mobil van berhenti tepat di depannya dan beberapa pria bertubuh kekar keluar dari mobil tersebut. Mikha di
"Jadi, kita bertiga bisa kabur ke luar negeri kalau kita bisa mencuri jet pribadi milik Adrian. Dan aku butuh bantuan kalian berdua untuk melakukannya," usul Juan."Membunuh Adrian? Bagaimana caranya? Kau tahu sendiri kalau Adrian sedang dijaga oleh pengawal Christian, bukan?" Tanya Mikha."Betul sekali!! Kalau kita tidak hati-hati bisa jadi kita sendiri lah yang akan celaka," timpal Ashley."Tidak!! Aku tidak mau melakukannya karena itu terlalu berbahaya dan aku belum mau mati seperti Alex," tolak Mikha cepat."Jadi, kalian berdua tidak mau membantuku?! Fine!! Kalau begitu aku akan pergi sendiri dan jika aku berhasil mengambil jet pribadi milik Adrian, aku akan pergi sendiri tanpa kalian berdua." Ujar Juan."Fuck you, Juan!! Jadi seperti ini kah wajah aslimu?! Kau akan meninggalkanku sendirian dan kau hanya memikirkan dirimu sendiri padahal dulu kau berjanji akan menjadikanku ratu," protes Mikha cepat sambil menggebrak meja."Ya, benar!! Ini wajah asliku dan aku berhak berbuat sesuka
"Cepat tangkap dia dan jangan sampai lolos," titah sang pimpinan tim SWATT setelah melihat Erick membunuh Alex dengan kejam.Pistol Erick dijatuhkan paksa, kedua kakinya ditendang hingga ia terjatuh bersimpuh dan kedua tangannya diborgol. Mata Erick memerah dan ia tampak hancur saat melihat jenazah Chen sedang dipindahkan ke brankar oleh tim medis lalu dibawa masuk ke dalam ambulance kemudian dibawa pergi ke rumah sakit."Tunggu!! Cepat lepaskan tuan Erick," titah jaksa Harry kepada sang pimpinan SWAT."Jangan halangi pekerjaan kami, dia telah membunuh pria ini dengan sangat kejam dan sudah menjadi tugas kami untuk menangkap penjahat yang telah membunuh banyak orang yang tidak berdosa," tolak sang pimpinan tim SWAT yang malah mengacuhkan perintah dari jaksa Harry.Perdebatan dimulai dan jaksa Harry tampak sangat sangat emosi karena pimpinan tim SWAT tidak mengindahkan ucapan sang jaksa, ia langsung menghentikan sang pimpinan arogan yang hanya bisa menangkap saja tanpa mau mencari tahu
Rain malam ini tidak bisa tidur, ia terus menunggu di ruang depan sambil berjalan mondar-mandir. Sebentar duduk lalu berdiri, sebentar berbaring di sofa sambil memejamkan mata lalu di detik berikutnya matanya kembali terbuka kemudian turun dari sofa dan kembali berjalan mondar-mandir.Hati dan perasaan Rain terus saja gelisah memikirkan sang bodyguard wanitanya yang sudah ia anggap sebagai kakak perempuannya sendiri sehingga ia tidak bisa tenang selama Chen masih belum pulang."Rain, kau tidak tidur? Sekarang sudah larut malam, udara di sini sangat dingin dan tidak bagus untuk kesehatanmu, kau bisa sakit kalau menunggu di sini." Ujar Christian sambil meletakkan baby monitor di atas meja lalu ia memakaikan mantel hangat di tubuh Rain agar wanitanya tidak kedinginan."Bagaimana mungkin aku bisa tidur kalau Chen masih belum memberiku kabar, Christian?!! Apa kau sudah mendapatkan kabar dari Erick atau siapapun?" Tanya Rain."Belum, aku juga sedang menunggu kabar dari Erick. Kau tidur saja
"Apa yang harus aku lakukan?" Tatapan mata Erick tertuju ke layar monitor yang sedang merekam kondisi di dalam van milik anak buah Juan dan Alex.Erick mendengarkan sambil menyaksikan anak-anak buah musuhnya yang sedang tertawa senang karena telah berhasil menculik beberapa wanita muda yang akan menjadi korban sindikat perdagangan organ tubuh manusia yang salah satunya adalah Chen. Rasa khawatir dan panik bercampur menjadi satu hingga membuat kepala Erick ingin meledak karena semua rencana yang telah ia susun tiba-tiba buyar karena kesalahan teknis."Apakah ada yang melihat arah mobil Van hitam itu pergi?" Tanya Hall melalui alat komunikasinya."Mereka menuju ke hutan, tim 5 sedang membuntuti di belakang.""Thanks God," ucap Erick penuh syukur. "Kita pergi ke sana sekarang," titah Erick kemudian."Aku mengerti," sahut HarryMobil Van yang ditumpangi oleh Erick dan juga beberapa tim lainnya yang langsung menuju ke hutan, mereka memarkir mobil agak jauh dari gudang tempat anak buah Juan
"Apa kau benar-benar yakin, Harry? Apa yang membuatmu begitu mantap untuk menerima usulanku?" Tanya Christian memastikan."Karena sudah terlalu banyak korban berjatuhan dan aku tidak memiliki cara lain untuk bisa menjerat kepala jaksa dengan hukuman yang setiimpal karena kekuasaan serta jabatan yang dimiliki oleh pimpinanku," jawab Harry yang tampak tidak berdaya.Christian menghela napas panjang dan ia berkata. "Tidak semua masalah bisa diselesaikan oleh hukum karena di dunia ini masih banyak sekali ketidakadilan serta kejahatan yang dilakukan oleh para penegak hukum.""Ya, anda benar, Tuan.""Dan karena itulah kita akan melakukan hal ekstrem agar kita bisa menjerat dan mengadili para penjahat yang sudah membunuh banyak manusia tidak berdosa itu dengan hukum yang kita ciptakan sendiri," ujar Christian."Cara ekstrem? Apa maksud anda? Saya tidak mengerti," tanya Harry yang tampak kebingungan."Dengan cara membuat jebakan kematian dimana seluruh dunia bisa menyaksikan secara langsung
"Aku merasa sangat lega dan aku bisa mati dengan tenang kalau aku ditakdirkan mati malam ini juga," ucap Adrian lega."Diam, jangan bicara omong kosong lagi, Kak!! Aku tidak akan pernah mau memaafkanmu kalau kau terus bicara sembarangan seperti tadi," amuk Lucy, netranya menatap tajam wajah kakaknya lalu ia berjalan pergi meninggalkan kamar perawatan kakaknya dengan penuh kekesalan."Lucy," panggil Erick yang terlihat kebingungan, ia ingin mengejar wanitanya akan tetapi di sisi lain dirinya sungkan untuk meninggalkan Christian dan Adrian makanya ia akhirnya memilih untuk diam di tempatnya."Erick, susul Lucy dan tolong bawa Richie keluar. Aku ingin bicara empat mata dengan Adrian," titah Christian."Baik, Tuan.""Richie, ucapan selamat tinggal pada Daddy Adrian," pinta Christian kepada sang putra, ia mendekatkan putranya ke arah Adrian sehingga sang bocah tampan bisa mencium kening Adrian."Bye, Daddy. Ummmaaah," ucap Richie sambil mencium kening dan pipi Adrian."Daddy akan selalu me