Home / Romansa / Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson / Rasanya Menjadi Wanita Jalang

Share

Rasanya Menjadi Wanita Jalang

Author: Nhaya_97
last update Last Updated: 2025-01-09 15:58:02

Tanpa menunggu reaksi Jackson, dia berlari kecil menuju kamar mandi, langkah-langkahnya tergesa dan goyah, seperti rusa yang melarikan diri dari singa.

"Mandi dan bersihkan make up menjijikkan itu di wajahmu. Bersihkan juga aroma parfum murahan yang kamu pakai, aku mual dengan baunya," perintah Jackson dengan nada tajam yang menggema di ruangan.

"A-aku akan mandi dan segera membersihkannya," jawab Elena, suaranya nyaris berbisik.

Dia masuk ke kamar mandi dan mengunci pintu rapat-rapat, tangannya gemetar saat memutar kunci.

Hanya di balik pintu itu dia merasa aman, meski sementara, yakin bahwa Jackson tidak akan masuk dan merampas kehormatannya saat ini juga.

Di dalam kamar mandi, Elena bersandar pada pintu dengan napas tersengal, mencoba mengatur debaran jantungnya yang seperti genderang perang.

Cermin di depannya memantulkan sosok yang hampir tidak dikenalnya—wanita dengan mata liar dan riasan tebal yang mulai luntur, simbol kehidupan yang telah menghancurkan dirinya.

Perlahan, dia menyalakan keran, membiarkan air mengalir deras, berharap aliran itu bisa membawa pergi semua rasa takut dan aib yang menghantui.

Sementara itu, di luar kamar mandi, Jackson berdiri dengan sikap tenang yang bertolak belakang dengan badai yang berkecamuk di dalam dirinya.

Dia membuka kancing kemejanya satu per satu, gerakannya perlahan namun sarat dengan ketegangan yang terpendam.

Dada bidang dan otot perutnya yang terukir sempurna tampak seperti pahatan patung dewa Yunani, tetapi wajahnya yang keras memancarkan kerapuhan yang hanya dia sendiri yang tahu.

Dia meraih gelas kristal yang berisi minuman di meja, lalu meneguknya hingga tandas dalam satu kali tegukan, berharap rasa pahit itu mampu membungkam kemarahan yang mendidih di dadanya.

Dengan langkah berat, dia berjalan ke depan dinding kaca besar di apartemennya, menatap pemandangan kota yang berkilauan seperti laut permata di bawah sana.

Tangannya masuk ke kantong celana, mengepal dengan kuat, seolah mencari pelampiasan untuk emosi yang menggerogoti.

Namun, Jackson tahu, menghancurkan kaca di depannya tidak akan mengubah apa pun. Cermin malam di balik kaca itu adalah pengingat ironis: dunia penuh gemerlap di luar sana tampak indah, tetapi di baliknya tersembunyi luka dan kekecewaan yang tak terhitung.

Pikirannya melayang ke keluarganya yang pasti kini sedang bersuka cita di pesta malam Natal. Meja-meja penuh hidangan lezat, denting gelas-gelas anggur, dan tawa yang hangat pasti memenuhi ruangan besar itu.

Tetapi dia, Jackson Collins, melepaskan semua itu untuk malam suram bersama seorang wanita murahan yang dia beli dengan harga fantastis.

Jackson mendesah panjang, napasnya penuh dengan kegetiran. Kebanggaan yang pernah dia miliki sebagai anggota keluarga Collins telah lama pudar, tergerus kenyataan pahit bahwa apa pun yang benar-benar dia inginkan dalam hidup selalu menjauh dari genggamannya.

Dia mengeluarkan ponselnya, menekan nomor anak buahnya dengan dingin. Ketika panggilan tersambung, suaranya terdengar tegas, seperti baja yang tak bisa ditempa.

"Bagaimana dengan semua yang aku butuhkan? Apakah kamu sudah menyiapkan semuanya?" tanyanya tanpa basa-basi.

"Sudah, Tuan. Anda hanya perlu datang ke sini," jawab suara di seberang dengan nada penuh kepatuhan.

"Bagus. Aku akan menghubungimu lagi untuk memastikan jadwalku," ucap Jackson sebelum memutus panggilan.

"Kleeek..." Suara pintu kamar mandi terbuka terdengar lembut, seperti bisikan yang menyelinap di antara keheningan.

Elena melangkah keluar dengan hati-hati, tubuhnya masih sedikit basah dari sisa mandi yang baru saja dia lakukan.

Jubah mandi putih yang dia kenakan menggantung longgar di tubuhnya, memperlihatkan lekukan yang samar namun menggoda.

Jackson menoleh perlahan, tatapannya tajam dan mengintimidasi seperti burung elang yang mengamati mangsanya.

Dalam sekejap, dia mencatat setiap perubahan pada Elena—kulitnya kini bersih.

Wajahnya bebas dari topeng make-up tebal yang sebelumnya menutupi keindahan alaminya, dan aroma tubuhnya telah berubah menjadi netral, segar, dan tidak menyengat. Dia yakin, di balik jubah itu, Elena tidak memakai apa pun.

Dengan satu gerakan, Jackson menutup teleponnya tanpa pamit, gerakannya cepat dan tegas. Tatapannya tidak pernah lepas dari Elena ketika dia melangkah mendekat, setiap langkahnya terdengar seperti denting palu yang memukul jantung wanita itu.

Elena menelan ludah, merasakan atmosfer kamar yang semakin menyesakkan. Sosok Jackson di depannya begitu memikat, dengan dada bidang dan perut berotot yang memantulkan cahaya lampu kamar seperti marmer yang dipahat sempurna.

Namun, di balik semua itu, auranya penuh dengan dominasi dan bahaya, menciptakan campuran antara rasa takut dan sesuatu yang lebih dalam—rasa penasaran yang membara, bahkan memalukan.

Dia berusaha menenangkan pikirannya, tetapi bayangan tangan Jackson yang menyentuh kulitnya, menciptakan percikan gairah yang tak dimengerti oleh logikanya.

Dalam keheningan, dia meremas jemari dan memainkan kukunya, mencoba menahan gejolak yang mulai muncul dari tempat yang tak seharusnya.

"Apakah seperti ini yang dirasakan wanita-wanita jalang sebelum melayani pria?" pikirnya sambil menggigit bibir bawahnya.

Jackson akhirnya berhenti tepat di depannya. Sosok pria itu terasa begitu dekat, tubuhnya memancarkan kehangatan yang paradoksal—hangat, tetapi membuat Elena menggigil.

Tangan besar Jackson terulur, dan tanpa peringatan, mencengkeram rahang Elena.

Elena memejamkan mata, napasnya tercekat saat Jackson memiringkan wajahnya ke kanan, lalu ke kiri, seperti sedang memeriksa barang berharga di lelang.

Mata Jackson yang tajam menelusuri setiap lekuk wajah Elena, menyentuh pipi tanpa sentuhan, menusuk tanpa kata-kata.

"Jauh lebih bagus seperti ini, tanpa make up yang membuatmu seperti badut," gumamnya dengan nada dingin yang seperti belati, sebelum melepaskan cengkeraman itu.

Elena tidak menjawab, hanya mengangguk pelan sambil mengusap rahangnya yang masih terasa panas oleh sentuhan pria itu.

"Tidurlah dan jangan berisik. Aku paling tidak suka jika ada wanita yang mendengkur," perintah Jackson singkat, suaranya seperti palu yang menghentikan semua protes yang mungkin terlintas di kepala Elena.

"Di mana aku harus tidur?" tanya Elena pelan, matanya melirik ke arah ranjang besar yang tampak terlalu mewah untuk dirinya.

Related chapters

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Sudah Memiliki...?

    Ada ketakutan di hatinya, takut dia dianggap tidak tahu diri jika langsung naik ke atas ranjang itu. Jackson memincingkan matanya, kesal dengan pertanyaan yang menurutnya bodoh. "Apakah kamu tidak melihat ada ranjang di sana? Naik dan tidurlah! Jangan banyak bicara dan bertanya!" tegasnya, nada suaranya seperti cambuk yang tidak menerima pembangkangan. Merasa jika dirinya telah dibeli oleh Jackson dan pria itu boleh melakukan apa saja padanya, Elena mengangguk dan dengan patuh mengikuti perkataan Jackson. Dia segera naik ke ranjang dan menarik selimut tebal yang ada di atas ranjang tersebut, yang terasa seperti pelukan dingin di malam yang sunyi, menyelimutinya dalam kepasrahan yang kelabu. Elena berbaring miring, memunggungi ranjang kosong yang ada di sebelahnya, seolah-olah mencoba menjauh dari kehampaan yang terasa begitu nyata. Dengan mata terpejam, dia berharap Jackson tidak melakukan sesuatu padanya. Doa yang dipanjatkan dalam hati itu terasa seperti seruan lemah di tenga

    Last Updated : 2025-01-09
  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Biarkan Menikmati Kenyamanan ini

    Elena terbangun dalam kesendirian. Udara pagi menyentuh kulitnya yang terasa dingin, menyadarkannya bahwa Jackson tak lagi di sisinya. Tangannya terulur, mengusap lembut kain ranjang yang kosong di sebelahnya. Kehampaan itu terasa seperti bayangan samar yang menusuk hatinya, mengundang kerinduan aneh yang bahkan belum sempat ia pahami. Matanya menyisir setiap sudut kamar, mencari sosok pria itu, hingga akhirnya ia menemukannya baru saja keluar dari kamar mandi.Jackson berdiri di sana, seperti dewa yang baru saja lahir dari rahim kabut pagi. Hanya selembar handuk yang menggantung rendah di pinggangnya, nyaris seperti jubah yang tak sabar menyingkap rahasia tubuhnya. Kulitnya berkilauan, dibalut kelembapan yang memantulkan cahaya samar dari lampu kamar. Bulir-bulir air menetes perlahan dari rambutnya, meluncur dengan anggun ke bahu kokohnya, sebelum akhirnya mengalir membasahi lekuk punggung dan dadanya. Pemandangan itu, seperti pahatan hidup dari seorang seniman yang telah menemuk

    Last Updated : 2025-01-09
  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Memberi Pelajaran

    Setelah puas berendam, Elena membersihkan tubuhnya dan kembali memakai pakaian murahan yang dia miliki karena hanya itu yang dia punya setelah satu bajunya dibuang oleh Jackson ke tempat sampah.Sambil membawa kartu yang Jackson berikan kepadanya, dia pun keluar dari kamar hotel. Kejadian semalam pun terulang kembali, sepanjang perjalanannya dari depan kamar ke luar hotel, semua orang menatap dirinya dengan tatapan merendahkan, terutama setiap wanita yang berpapasan dengannya.Elena tahu apa yang mereka pikirkan tentang dirinya. Dia sadar jika dirinya hanyalah wanita jalang di depan mata para tamu hotel tersebut. Dengan menundukkan wajahnya karena malu, Elena segera berlari keluar dari hotel. Dia akhirnya bisa bernafas lega setelah menjauh dari hotel.Mengingat pesan Jackson yang menyuruhnya pergi untuk membeli baju yang mahal dan berkelas, Elena mendatangi sebuah toko mewah kelas atas untuk mencari baju yang sesuai dengan selera Jackson. Ketika masuk ke dalamnya, tatapan merendahkan

    Last Updated : 2025-01-09
  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Tidak suka Cara Jackson

    Jackson masuk ke toko pakaian mewah kelas atas yang sebelumnya didatangi oleh Elena. Ketika pria itu masuk, seluruh karyawan yang ada toko tersebut membungkukkan tubuh mereka, tak terkecuali wanita yang sebelumnya bersikap dingin dan merendahkan Elena.Mereka langsung mengenali siapa pria tersebut yaitu salah satu pria terkaya di negeri ini, Jackson Collins. Sikap yang ditunjukkan oleh para karyawan di sana berbeda jauh dengan sikap yang Elena dapatkan."Selamat datang Tuan Collins, sebuah kehormatan bagi kami menyambut Anda berbelanja di toko kami," ucap wanita yang merendahkan Elena.Jackson hanya melirik dingin ke arah wanita itu dan masuk begitu saja tanpa menanggapi sapaannya, sedangkan Elena mengikuti pria itu dari belakang. Mengetahui jika Elena tidak ada di sampingnya, Jackson menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.Elena yang tidak memperhatikannya, hampir saja menabrak dada Jackson. Dia terkejut ketika tiba-tiba tangan Jackson terulur, lalu menggenggam dan menarik t

    Last Updated : 2025-01-31
  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Melihatmu Mengganti Pakaian

    Mata Jackson menatap tajam ke arah Elena. Dia berharap mendapatkan ucapan terima kasih dari wanita itu, namun Elena malah menegurnya."Itu bukan caraku dan mulai sekarang kamu harus belajar mengerti caraku," ucap Jackson yang kemudian membawa Elena pergi ke toko lain, toko yang selama ini bersaing dengan toko yang Elena datangi sebelumnya.Di toko tersebut jenis pakaiannya lebih beragam, warnanya lebih cerah, tetapi tidak menghilangkan unsur elegan pemakaianya.Mata Elena menatap kagum semua pakaian di situ, dalam hati dia menginginkannya, namun ketika melihat label harganya yang begitu mahal, matanya terbelalak dan menjauhkan tangannya dari pakaian tersebut.Tubuh Elena terlonjak kaget ketika seorang pria muncul dari balik pakalan tersebut. Dengan ramah dia menyapa Elena. "Ada yang bisa aku bantu, Nona?""A-aku tidak ehm... pakaian ini sangat mahal," jawab Elena gagap karena tidak tahu harus berkata apa.Pria itu pun tersenyum dengan mempesona. "Aku selalu melihat kecantikan wanita y

    Last Updated : 2025-01-31
  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Akan Tercengang jika Membaca Kontraknya

    Elena awalnya menatap nanar ke arah Jackson, lalu akhirnya dengan pasrah melepas satu persatu pakaiaannya.Saat dia membuka bagian atas pakaiannya, mata Jackson terbelalak menatap dada indah wanita itu tanpa penghalang apa pun.Dua bukit kembar yang kencang dan menantang terpampang jelas di depan wajah Jackson. Dia menelan ludah beberapa kali untuk menahan gairah yang tersulut di dalam dirinya.Tiba-tiba saja Jackson menjadi marah dengan hal itu, lalu melempar satu pakaian ke arah Elena agar dia bisa mengendalikan diri dari hasrat yang tersulut itu."Mulailah dengan memakai pakaian itu!" ujar Jackson sambil menunjuk baju yang ada di dalam genggaman Elena.Berbeda dengan sikap Jackson saat di toko pertama, kali ini pria itu tampak mengagumi satu persatu pakaian yang Elena pakai sekaligus menahan diri agar tidak menyentuh wanita itu.Matanya menelusuri setiap lekuk tubuh Elena yang tidak pernah dia perhatikan selama mereka bersama.Lamunan dan tatapan Jackson buyar ketika suara Elena te

    Last Updated : 2025-01-31
  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Mulai Membahas Kontrak

    "Aku tidak keberatan mereka merendahkanku, kenyataannya aku hanya wanita yang kamu beli untuk ..."Perkataan Elena terpotong saat Jackson mencengkeram lengan wanita itu, lalu menariknya. "Jangan banyak bicara, ikut aku!"Elena dengan pasrah mengikuti ajakan Jackson. Pria itu mengajaknya bertemu dengan orang yang bertanggung jawab atas salon tersebut dan ternyata dia mengenal Jackson."Hei Jackson, tumben sekali ke sini? Woow... siapa yang kamu bawa?" sambut orang itu sambil menatap dan menelusuri wajah serta tubuh Elena membuat wanita itu merasa tidak nyaman."Dandani dia dan ubah penampilannya menjadi lebih baik!" perintah Jackson."Baik seperti apa? seksi atau menggoda?" tanya pengelola salon dengan kerlingan mengesalkan."Anggun dan terhormat, jauhkan dari kesan murahan apalagi seperti wanita jalang!" tegas Jackson."Siap, Tuan Collins. Sementara aku mengurus Cinderella-mu, kamu bisa duduk santai di sana dan jangan ganggu pekerjaanku," ucap orang itu sambil menunjuk ke sebuah ruang

    Last Updated : 2025-02-08
  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Durasiku Cukup untuk Membuatmu Pingsan!

    "Baca dengan teliti isi kontrak itu! katakan mana yang kamu setujui dan mana yang tidak. Aku ingin kamu memuaskanku dengan sepenuh hati bukan karena keterpaksaan sehingga aku juga menikmatinya.“Aku bukan tipe pria pemaksa dan suka kekerasan, yang aku butuhkan adalah kepuasan saat kita berhubungan yang membuatku merasa tenang dan nyaman. Aku membelimu untuk membuatku senang bukan untuk menyiksamu karena kamu bukan bintang."Kening Elena berkerut tajam mendengar apa yang Jackson katakan. Dia belum mengerti sepenuhnya maksud pria itu. Elena pun membuka kontrak yang Jackson berikan.Seketika matanya terbelalak membaca halaman pertama dari isi kontrak itu, wajahnya memerah marah ketika melanjutkan ke halaman berikutnya.Kini dia mengerti maksud perkataan Jackson dan bagaimana kata binatang itu bisa keluar dari mulut pria itu. "Kontrak macam apa ini?""Pembeli, selanjutnya disebut Tuan dan Pemilik Keperawanan, selanjutnya disebut Hamba," gumam Elena mulai membaca kontraknya, matanya meliri

    Last Updated : 2025-02-08

Latest chapter

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Hamil?

    "Keadaan Nona Elena masih dalam batas aman tetapi jangan disepelekan. Dia butuh banyak istirahat dan juga banyak cairan karena tubuhnya kurang minum dan mengalami dehidrasi.“Jauhkan juga Nona Elena dari hal yang membuatnya terkejut atau tertekan, dia mengalami stress dengan tekanan darah yang cukup tinggi," ucap Dokter sebelum mengakhir perkataannya."Baik Dok, aku akan merawatnya dengan baik dan memastikan Elena meminum obat yang kamu berikan."Dokter itu kemudian memberikan obat untuk beberapa hari ke depan dan menulis resep untuk rawat jalan. "Karena Nona Elena sedang hamil, maka aku akan memberikan obat yang aman untuk ibu hamil."Deg...Tubuh Ariana seketika menegang dan mematung saat menerima obat dari dokter tersebut mengetahui jika Elena sedang hamil."Hamil...? ma-maksud Dokter? Elena saat ini sedang hamil?" gumamnya lirih yang masih bisa di dengar oleh dokter itu.Dia tampak syok bukan karena berita yang dia dengar tetapi nasib Elena selanjutnya akan seperti apa."Apakah ka

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Pingsan

    Belum sempat Elena mengatakan sesuatu, pandangan wania itu tiba-tiba menggelap. Tubuhnya terasa sangat ringan dan bruuuukkk.. wanita itu jatuh dari tempatnya berdiri.Beruntung sebelum tubuhnya jatuh ke lantai, David sudah menangkap dan menyangganya."Ada apa dengan Elena?" tanya Ariana tampak khawatir."Tadi dia sedang sakit, papanya menjualkan untuk dijadikan pemuas hasrat pria kaya. Aku menolongnya melarikan diri dari sindikat yang menjualnya hingga tidak sempat membawanya rumah sakit," terang David."Bawa dia ke kamar tamu, aku akan memanggil dokter," ujar Ariana kepada suaminya.Baru saja David ingin menggendong Elena, sepasang tangan kekar menghentikannya. "Biar aku yang membawanya. Kamu sudah beristri, tak pantas menyentuh wanita lain."David menoleh dan menatap Jackson dengan penuh tanda tanya. Kenapa pria itu berkata demikian?Siapa pun di ruangan itu tahu, dia tidak ada niatan apapun apalagi mengambil kesempatan saat menolong Elena.Dengan cepat Jackson mengambil Elena dari

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Pura-pura Tidak Saling Kenal

    Melihat Elena masih duduk di kursi mobil membuat David terpaksa mencengkeram lengan Elena dan menariknya keluar dari mobil.Dia memaksa Elena untuk masuk ke rumah mewah dan megah itu tanpa bisa menolak.Di dalam keterpaksaannya, Elena berharap tidak ada Jackson di dalam rumah tersebut. Jika tidak, maka drama kehidupannya akan semakin rumit dan panjang.Apalagi dia melarikan diri dari kontrak yang seharusnya dia selesaikan. Hutangnya pada Jackson belum selesai dan dia masih punya urusan panjang dengan pria itu.David terus menarik tubuhnya masuk ke dalam rumah megah kediaman Collins, sayangnya keindahan rumah itu sama sekali tidak dirasakan Elena karena fokus pikirannya di tempat yang lain.Tubuhnya semakin gemetar ketika David masuk ke sebuah ruangan yang berisi banyak orang dengan penampilan yang begitu elegan.Mereka para manusia dengan wajah dan tubuh yang sempurna dibalut dengan pakaian mahal yang menambah kesempurnaan mereka."Halo semuanya," sapa David dengan senyum merekah memb

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Sangat Penting Untuk Istriku

    "Kenapa kamu datang sendiri? Di mana David?" tanya Judy pada istri cucunya yaitu Ariana.Hari ini adalah malam acara keluarga Collins yang biasa dilakukan di akhir pekan. Semua anggota keluarga Collins yang rumahnya masih satu kota dengan kediaman utama Collins, berkumpul untuk makan bersama Judy agar wanita itu tidak terus bersedih mengingat mendiang suaminya."David akan datang terlambat karena masih ada pertemuan di kantor, sebentar lagi juga akan datang," jawab Ariana santai."David tidak pernah terlambat jika ada acara keluarga, coba kamu telepon dia dan pastikan sudah sampai di mana sekarang? jika masih di kantor, suruh dia cepat datang," ucap Judy dengan sedikit kesal karena cucunya itu lebih mementingkan pekerjaan dibanding makan malam bersamanya."Baik Grandma, aku akan segera menghubungi David dan memintanya untuk segera pulang," kata Ariana patuh untuk meredam kekesalan yang Judy rasakan pada suaminya tersebut.Setelah Judy pergi, Ariana mencoba menghubungi pria itu, anehny

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Bertemu Keluargamu

    Elena membacanya sejenak lalu mengangguk pelan berusaha mempercayai perkataan pria yang terlihat tidak jahat itu."Siapa namamu?" tanya David."Elena," jawab Elena dengan suara serak karena kesehatannya terganggu beberapa hari ini."Apakah kamu sedang sakit?"Elena mengangguk mengiyakan. Dalam hati, David tersenyum karena mempunyai alasan untuk mengeluarkan Elena dari tempat tersebut.David tiba-tiba berteriak dengan nada marah memanggil penjaga yang berjaga di depan pintu kamar Elena. Teriakan pria itu membuat Elena terkejut dan tubuhnya semakin gemetar hebat. Tak lama kemudian terlihat dua orang penjaga masuk ke kamar tersebut."APA-APAAN INI? KALIAN MEMBERIKU ORANG SAKIT UNTUK MELAYANIKU!" seru David pura-pura marah."Sakit...? Kami tidak tahu jika wanita itu sakit. Kami akan memberitahu bos dan menggantinya dengan wanita lain yang sehat untuk bisa melayani dan memuaskanmu," ujar salah satu dari penjaga tersebut."Aku tidak ingin wanita lain, aku ingin wanita ini yang melayaniku,"

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Aku ingin Menolongmu

    Tawaran itu langsung menarik minat Jackson karena dia memang butuh waktu untuk mencari Elena dan mencari jalan keluar untuk hubungannya dengan wanita itu.Melihat Jackson yang terdiam, Jane tersenyum tipis di ujung bibirnya, merasa menang. Dia yakin Jackson akan menerima tawarannya."Apa keputusanmu, Jackson? Aku menunggu jawabanmu," desak Jane tidak sabar."Baiklah, aku setuju dengan tawaranmu," jawab Jackson."Bagus. Itu artinya tidak akan ada seorang pun yang tahu masalah internal kita, yang tahu hanya kita berdua. Bagi semua orang hubungan kita baik dan mesra," ucap Jane memastikan jika Jackson mengerti dengan perjanjian tersebut."Oke, bagiku itu tidak ada masalah, hanya bersandiwara saja bukan ?" tegas Jackson."Jika kamu melanggarnya, maka aku akan membuat semua orang menekanmu agar kamu mau menikahiku," ancam Jane."Tidak ada satu orang pun yang bisa menekanku," ucap Jackson penuh rasa percaya diri."Benarkah ...? Kita lihat saja nanti," balas Jane dengan penuh rasa percaya di

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Syarat untuk Jackson

    Tubuh Elena seketika membeku ketika mendengar hal tersebut. "Papa bohong. Papa hanya ingin membuang rasa bersalah papa karena menjualku bukan? sehingga papa mengatakan hal tersebut.""Aku tidak bohong, aku mengatakan yang sebenarnya. Karena itulah aku membencimu, sangat membencimu. Cinta istriku terbagi ketika dia membawamu ke rumah. “Aku tidak bisa memberikan dia seorang anak tetapi mamamu berkeras ingin merawat seorang anak, kebetulan ada seorang wanita miskin melahirkan dan meninggal, mamamu berinisiatif merawatmu. “Namun semenjak saat itu, perhatiannya padaku berkurang, bahkan dia mulai sakit-sakitan," ungkap Carlo."Apakah Papa sedang menuduhku atas apa yang terjadi pada mama?" gumam Elena lirih."Siapa lagi yang patut disalahkan jika bukan dirimu?"Air mata Elena langsung menetes membasahi pipinya. Tiba-tiba saja kekuatan di dalam tubuhnya lenyap, tak ada sedikit pun keinginan untuk memberontak. Bahkan Elena hanya diam ketika akhirnya dua orang itu membawanya dan memasukkanny

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Bukan Anak Kandungku!

    "Halo Cantik, apakah kamu mencariku?" suara Carlo mengagetkan Elena.Wanita itu membalikkan tubuhnya dan melihat seringai jahat terkembang di bibir papanya. Tubuhnya gemetar mengingat perlakuan yang pernah papanya lakukan terhadapnya, tetapi dia berusaha menyembunyikan ketakutannya dan menatap papanya dengan berani."Bagaimana bisa Papa melepas rumah yang pernah menjadi kenangan mama di sana? hentikan sifat burukmu itu dengan berhenti minum-minum dan berjudi, itu akan merusak hidup Papa," Elena mengingatkan papanya."Hidupku sudah hancur, tetapi aku bersyukur kamu datang mencariku. Aku sangat butuh uang sekarang," ucap Carlo tanpa basa-basi."Aku tidak memiliki uang sepeser pun karena itu aku pulang dan ingin memperbaiki hidupku, membangun hidup bersamamu lagi dengan baik dan benar. “Aku ingin Papa bisa berubah dan menjalani hidup ini dengan baik. Aku sadar kepergianku adalah sebuah kesalahan dan aku ingin memperbaikinya, memperbaiki hubungan kita," balas Elena."Hubungan kita sudah

  • Gadis Satu Juta Dollar Tuan Jackson   Masuk ke Kawasan Salah

    Braaakk...Semua orang yang ada di meja makan menoleh ketika mendengar suara pintu yang terbuka dengan keras. Tak lama kemudian, Jackson datang dengan penampilan kusut dan berantakan. Zack menggeram marah melihat putranya datang dalam keadaan mabuk berat."Jackson...! Apa-apaan ini? kami telah lama menunggumu tetapi kamu malah datang dalam keadaan mabuk seperti ini," tegur Zack.Seringai sinis terkembang di bibir Jackson. "Apakah sekarang kalian sudah puas? Aku kehilangan dia dan aku kehilangan separuh hidupku . Apa lagi yang harus aku perjuangkan?"Mata Kelly langsung memincing tajam mendengar racauan putranya. "Apa maksudmu kehilangan dia? Apakah itu berarti selama ini kamu masih berhubungan dengan wanita murahan itu?""Jangan khawatir, Ma! Sekarang dia sudah pergi dan aku tidak tahu ke mana dia pergi," timpal Jackson dengan wajah yang begitu menyedihkan."Syukurlah kalau begitu, ternyata wanita itu masih mempunyai harga diri," ucap Kelly merasa sedikit lega.Jane yang melihat tunan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status