Home / Romansa / Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan / Kita Berjumpa Lagi, Avalia!

Share

Kita Berjumpa Lagi, Avalia!

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2023-10-27 15:26:12

Pesta malam ini berlangsung meriah, di mansion Keluarga Jazvier sangat-sangat ramai dengan para tamunya. Di sana, Layla paling heboh melihat para tamu yang berdatangan.

Gadis kecil itu berlari kabur dari pengawasan Rosalia, ia hendak pulang menjemput Mama dan Papanya. Namun tiba-tiba saja, Layla terjatuh di dekat taman.

"Aduhhh... Heum, sakit," cicitnya langsung duduk di atas rumput dan mengusap lututnya.

"Hei, kau tidak papa nak?" Seorang laki-laki mendekati Layla dan menolongnya.

"Sakit Paman, ini luka." Layla menunjukkan lututnya yang terluka pada laki-laki itu. "Tapi tidak papa, Layla itu kuat kok!"

Laki-laki itu tersenyum. Sejenak dia terpaku menatap wajah Layla, ada sesosok yang tersirat di wajah anak yang kini berdiri tersenyum manis di hadapannya.

Rambutnya cokelat sama dengan manik matanya, pipi gembil bulat putih dan merona merah muda, mata lebar indah, dan bibir tipis, hidung mungil dan dia cantik, sangat cantik hingga membuat laki-laki itu ingin memeluknya.

"Avalia,"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Menggoda dan Mendamba

    Setelah pesta selesai, Layla dibujuk-bujuk oleh Jeselin hingga luluh, anak itu meminta untuk tidur bersama dengan Oma-nya di mansion. Valia bersama Aaron kembali ke rumah. Setelah mengganti pakaiannya, Valia beralih mendekati Aaron yang juga baru saja mengganti pakaiannya. Tiba-tiba Valia memeluk tubuh Aaron dari belakang. "Dia memelukku," ujar Valia lirih. "Dan dia sebenarnya harus dihukum," jawab Aaron, ia membalikkan badannya beralih memeluk Valia. "Atau, Sayangku ini yang harus aku hukum, karena berani berpelukan dengan laki-laki lain di depanku, Suamimu." "Eum... Masih kurang satu hari lagi," lirih Valia terkekeh. Aaron ikut tersenyum, ia menundukkan kepalanya dan mengecup kening Valia. "Kau tidak cemburu, Aaron?" tanya Valia mendongak menatap wajah Aaron.Laki-laki itu menyipitkan kedua matanya. "Sangat. Aku sangat cemburu," jawab Aaron. Masih dengan mendekap erat tubuh Valia, Aaron membawa gadis itu berjalan mendekati ranjang. Mereka berdua berbaring di sana, Valia men

    Last Updated : 2023-10-28
  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Resmi Menjadi Istrimu

    "Sekarang, aku menjadi seorang istri. Wanita yang hanya demiliki oleh Aaron, seumur hidupnya. " Valia berdiri di depan cermin, ia tersenyum haru menatap pantulan dirinya dengan balutan gaun pengantin mewah, make up natural, dan hair piece kain putih beserta mahkota kecil yang membuat dirinya semakin cantik. Usai mereka meresmikan pernikahan mereka pagi tadi, Valia kembali ke kamarnya. Ia melangkah berdiri di depan jendela di dalam kamar hotel megah milik keluarga Jazvier. Air matanya tiba-tiba menetes, meskipun tidak merusak riasan wajahnya sama sekali. Jemari gadis itu menyentuh kaca jendela besar dan Valia menangis. "Ma, Pa, Valia... Valia sekarang sudah menikah. Valia sekarang sudah menjadi seorang istri dan seorang Mama. Papa dan Mama, doakan Valia selalu, semoga kalian tenang di surga." Valia meremas gaun pengantinnya dan naik turun dadanya. Di luar, banyak sekali tamu yang datang, dan hanya Valia yang bersembunyi. Pintu kamar pun terbuka, Aaron yang sejak tadi bingung menc

    Last Updated : 2023-10-29
  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Malam Pertama yang Dinantikan

    "Sshhhttt... Sebentar ya Sayang, jangan menangis. Susu stroberinya sebentar lagi datang." Valia mengusap punggung kecil Layla dan mondar-mandir di depan kamar hotelnya. Tangisan Layla terdengar lirih, namun ia masih merengek-rengek menyembunyikan wajahnya dalam ceruk leher sang Mama. Dari ujung lorong, Valia melihat Aaron berjalan cepat ke arahnya dan membawa botol milik Layla. "Loh, tadi yang membawa botolnya-" "Dia bertemu denganku di bawah, Sayang. Ini masih hangat." Aaron menyerahkan sebotol susu stroberi itu pada Valia. Layla menoleh dan menatap Papanya dengan ekspresi sedih bercampur mengantuk sebelum dia mengulurkan kedua tangannya. "Huwaa... Papa!" rengeknya. "Hei, anak pintar kenapa menangis? Kenapa Sayang? Ini ayo minum susu stroberinya punya Layla, bobo saja sambil gendong Papa, hem?" Aaron menggendong Layla dan menggantikan Valia.Putri kecilnya itu mengangguk dan diam menutup kedua matanya seraya memeluk botol miliknya. Valia seketika merasa lega, mereka masuk ke

    Last Updated : 2023-10-30
  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Diam-diam Perlahan-lahan

    Hari sudah pagi, Valia dan Aaron baru saja sampai di mansion. Semua orang di sana kini memanggil Valia dengan panggilan Nyonya Aaron, itu sangat menggelitik dan manis. Mereka semua tengah berkumpul di rumah Rodrick, sang Kakek mengajak mereka semua sarapan bersama pagi ini. "Layla, sudah tidak marah lagi?" tanya Peter pada Cucunya. "Tidak Opa, Layla sudah tidak marah. Papa sekarang dipeluk Layla!" seru anak itu memeluk Aaron dengan erat dan duduk dipangkuannya. "Hem... Manjanya!" sahut Rosalia terkekeh gemas. Mereka semua menoleh ke arah Victor dan Selin yang kini muncul, Selin duduk tepat di hadapan Valia dan Aaron. "Kalian berdua baru sampai?" tanya Caroline menatap Victor. "Iya Oma, semalam... Semalam aku mabuk," jawab Victor. "Astaga, Victor..." Tatapan Victor tertuju pada Valia yang tengah mengambilkan sarapan untuk Aaron dan Layla. Gadis itu sangat cantik pagi ini, dia juga terlihat merias sedikit wajahnya dan memakai lipstik merah muda yang cantik. Rambut panjangnya t

    Last Updated : 2023-10-31
  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Kembali Dalam Pelukan Hangatmu

    "Mama, kita mau ke mana? Kenapa bajunya Layla dimasukin ke tas besar?" Layla yang baru saja bangun tidur terkejut saat mengetahui semua baju-bajunya di dalam lemari dimasukkan ke dalam koper besar. Valia menoleh dan tersenyum. "Kita pulang ke rumah Papa, di Italia. Ikut dan tinggal bertiga dengan Papa," jawab Valia menjelaskan. Namun nyatanya, anak itu malah diam dan cemberut. "Layla tidak bisa ketemu Opa dan Oma buyut lagi?" tanya Layla dengan wajah melasnya. "Bisa Sayang, nanti kalau Papa libur, kita ajak Papa liburan ke sini lagi, ya?" "Huum, iya Ma." Perhatian mereka berdua teralihkan saat Aaron masuk ke dalam kamar. Ia tersenyum begitu melihat putri kecilnya sudah bangun. Laki-laki itu berjalan mendekatinya dan langsung memeluk Layla sampai sang putri dengan manja membalas pelukan Aaron. "Papa, kita mau pulang ya?" tanya Layla menatap wajah Aaron dari sangat dekat. Kedua tangan mungilnya menangkup pipi sang Papa. "Eumm... Memangnya ini bukan rumahnya Layla?" Aaron menge

    Last Updated : 2023-11-01
  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Kenikmatan Lama yang Dirindukan

    Trieste, Italia. Kepulangan Aaron dan Valia bagai membuka selembar kertas masa lalu. Tapi kali ini, kedatangan mereka membawa Layla hingga banyak kebahagiaan yang tak terhingga, bahkan para pelayan lama di mansion itu juga sangat bahagia dengan kedatangan Valia kembali. Merina, wanita itu kini memeluk Valia dengan sangat erat dan menangis. Perjuangan Merina menyelamatkannya di masa lalu, membuat Valia menyayangi wanita ini. "Nona Valia, saya sangat merindukan Nona," ungkap Merina menangis menatap Valia. "Aku juga merindukanmu, Merina," balas Valia memeluk lagi Merina dengan erat. Di belakang mereka, Aaron menggendong Layla yang sibuk dengan mainan baru yang dia beli saat tiba di Italia. Perhatian Layla tertuju pada sang Mama yang dipeluk-peluk oleh Merina, meskipun Layla tidak tahu siapa wanita itu. "Papa kok Mama dipeluk-peluk?" tanya Layla bingung. "Iya, dia Bibi Merina, dia yang akan menemani Layla bermain di sini." Aaron terkekeh gemas dengan ekspresi membeo putrinya."Wah

    Last Updated : 2023-11-01
  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Suami Super Posesif

    "Mama, Layla mau bobo sendirian pokoknya. Tidak usah ditemani lagi, tapi mau minum susu stroberi dulu." "Iya Sayang, sebentar," jawab Valia mendudukkan putri kecilnya di atas meja di ruang makan. Valia tengah membuatkan susu stroberi untuk Layla. Putri cantiknya malam ini meminta tidur sendirian di kamarnya yang baru. Sebelum pulang ke Trieste, Aaron meminta banyak orang-orangnya membuatkan kamar khusus untuk Layla, dan kini Layla sangat menyukai kamar barunya. "Mama, sudah?" tanya Layla memiringkan kepalanya."Sudah, ini... Minum sampai habis ya, Sayang..." "Iya Mama." Valia menurunkan Layla dari atas meja, anaknya berjalan mendahului Valia sambil memeluk botol susu miliknya. Saat tiba di ruangan utama, Valia dan Layla melihat seseora yang datang di mansion Aaron. Laki-laki tampan berbalut mantel panjang hitam yang membawa sebuah paper bag di tangannya. "Paman Victor," cicit Layla memegangi jemari Valia. Victor tersenyum manis pada Layla dan mendekatinya. "Heum, Paman baw

    Last Updated : 2023-11-02
  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Beraninya Melukai Istriku!

    Pagi-pagi sekali, di mansion milik Aaron sudah kedatangan Selin. Wanita itu terlihat sedang amat marah dan mendesak pada penjaga untuk diizinkan masuk ke dalam mansion. Ia baru saja ribut dengan suaminya, perkara Victor semalam kembali mabuk dan mencari Valia disetiap ucapannya, Selin marah akan hal itu. Kedatangan Selin langsung disambut oleh Valia yang baru saja bangun tidur. Selin berjalan masuk ke dalam mansion dengan wajah dipenuhi amarah hebat pada Valia. "Kak Selin, ada apa? Kenapa Kakak datang ke sini pagi-pagi sekali? Ada perlu dengan Ar-""Dasar kurang ajar kau, Valia!" teriak Selin menyela cepat dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi ke udara sebelum teat ia daratkan di pipi Valia. PLAAKK...Kedua mata Valia terbeliak, ia bingung apa yang terjadi sampai Selin menamparnya dengan sangat kuat seperti ini. "Ka-kak Selin," lirih Valia menatapnya dengan wajah sangat amat terkejut. Selin menarik lengan Valia dan mendorongnya ke dinding. Wajahnya sembab dan dia menangis, penuh

    Last Updated : 2023-11-02

Latest chapter

  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    AKHIR YANG BAHAGIA

    Pemandangan yang indah saat Valia menatap anak dan menantunya tengah menikmati hari yang indah di taman mansion pagi ini. Waktu berjalan dengan cepat, Valia percaya dengan adanya cinta sejati dan ia tidak salah menempatkan hatinya sejak awal pada orang yang mau menjadi sandarannya hingga kini. "Sedang apa, Sayang?" sapa Aaron mendekati Valia. "Hem, tidak ada. Senang sekali melihat mereka, dan tempat ini...." Valia mendongak menatap seisi mansion yang tidak berubah sama sekali. Tempat itu sangat terawat dan juga bersih bahkan beberapa barang-barang yang dulu Valia tinggalkan masih di tempat. Betapa membekas kuat semua kepingan-kepingan ingatannya dari kisah cinta hingga kebenciannya kepada Aaron yang kini sudah tertutup rapat. "Tempat ini masih khas dengan segala hal yang menyangkut kita," ujar Aaron menatap Valia dan memeluknya. "Dan aku merasa bahagia bisa menua bersamamu." Valia tidak yakin mendengar apa yang suaminya katakan barusan, tapi ia merasa tersentuh begitu Aaron men

  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Ceritakan Pertemuan Mama dan Papa

    Trieste, Italia. Seperti masa kecil Mamanya, shopie terlihat sangat heboh saat dia telah sampai di Trieste. Tepatnya di mansion milik sang Opa. Bangunan super megah yang dikelilingi pemandangan laut yang indah. Tidak ada yang berubah di sana, Layla dan Nathaniel juga sangat menikmati keindahan tempat itu. "Wahh... Bagus sekali, kenapa aku dulu tidak betah tinggal di sini Ma? Padahal bagus sekali!" Layla memeluk lengan Valia dan mereka berjalan di teras samping samping mansion."Entah karena apa dulu, mungkin karena kita kasihan pada Kakek," jawab Valia. Ia tidak mau mengingatkan masa lalu yang cukup buruk pada Layla. Nathaniel bersama Aaron di depan sana, laki-laki itu menggendong Shopie yang sudah bingung ingin pergi mengelilingi mansion. Sementara Valia masih bersama dengan Layla. Valia merasa ada sesuatu yang menyentuh hati terdalamnya, tempat ini mempunyai ribuan kisah Valia dan Aaron, dari benci, marah, ambisi, obsesi, hingga cinta yang sangat tulus. Sosok Aaron yang sama

  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Kembali Untuk Berlibur

    Lima Tahun Kemudian..."Shopie! Jangan lari-lari nanti jatuh..." Suara teriakan keras itu berasal dari bibir Layla yang berdiri di dalam rumah memperhatikan putri kecilnya yang terlihat begitu kesenangan. Shopie Tan Ferdherat, gadis cantik yang memiliki wajah sangat mirip dengan Mamanya. Dia juga sangat keras kepala seperti Papanya, dan Sopie anak yang manja, seperti Mamanya. "Mi, katanya nanti malam mau pergi sama Opa dan Oma, ayo... Sopie bantu-bantu Mami!" seru anak itu lompat-lompat kesenangan. "Iya, tapi nanti dulu, Sayang... Sekarang Shopie naik ke atas yuk, jangan lari-larian di bawah. Mami mau ke atas." Layla mengulurkan tangannya pada Shopie. Anak itu pun seketika mengangguk antusias, mereka berdua langsung berjalan ke lantai atas dan Sophie berjinjit membuka pintu kamarnya. Di dalam sana, anak itu menatap Papanya yang masih tertidur dengan santai dan nyenyak. Shopie tersenyum tipis, ia berjalan perlahan-lahan naik ke atas ranjang dan memeluk tubuh Papanya. "Papi... Ay

  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Janji yang Tak Akan Diingkari

    "Mama dan Papa akan sering-sering ke sini untuk memantau Layla, karena Papa perhatikan akhir-akhir ini kau sangat sibuk sampai sering meninggalkan istrimu sendiri yang di rumah." Aaron mengatakan hal itu kepada menantunya, dan tentu saja nontonnya langsung mengangguk setuju disadarinya ia memang tidak pernah ada waktu untuk Layla. Bukan berarti Nathaniel merasa leluasa, ia juga berusaha mencari celah di mana ia bisa meliburkan diri dan menjaga Layla seperti suami-suami di luar rencana pada umumnya. "Iya Pa, aku juga mencari waktu yang tepat untuk libur. Aku terus kepikiran dan tidak bisa fokus saat bekerja," ujar Nathaniel. "Harusnya di saat usia kandungan istrimu sudah tua seperti ini kau libur rumah karena bayi lahir itu tidak tahu kapan dan juga sulit untuk diprediksi," jelas Aaron pada Nathaniel. Nathaniel diam dan mendengarkan apa yang dikatakan oleh Papa mertuanya, ia sadar kalau dirinya memang keliru. Aaron juga orang yang sangat gila kerja, sama seperti dirinya tapi beda

  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Mencoba Untuk Menjadi Paling Pengertian

    "Kalian ini... Apa tidak bisa ditunda sampai besok pagi, hah?!" Nathaniel marah saat masuk ke dalam ruangannya, di dalam sana semua rekannya sudah menunggu. Laki-laki itu meletakkan dengan kasar kunci mobilnya di atas meja, karena ia sudah menduga kalau di rumah Layla pasti marah padanya. "Ya bagaimana lagi?!" sahut Regar frustrasi. "Huhh... Sialan kalian, jadi jadwal kemarin itu salah?!" Nathaniel menatap mereka semua. "Salah!" jawab keempat orang itu kompak. Helaan napas panjang terdengar dari bibir Nathaniel. Saat itu juga ia langsung duduk di kursinya dan mulai membuka laptopnya dan segera menyelesaikan pekerjaannya. Namun tetap saja Nathaniel tidak bisa tenang memikirkan Layla yang ia tinggalkan di rumah sendirian. Laki-laki itu pun mengambil ponselnya dan ia menghubungi Papa mertuanya karena hanya Aaron yang bisa membantunya saat ini. "Halo Pa, Pa aku boleh minta tolong, tidak?" pinta Nathaniel. "Hem, ada apa jam segini kok menelepon Papa? Apa terjadi sesuatu pada Layl

  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Kapan Ada Waktu Untukku

    Beberapa Bulan Kemudian...Kandungan Layla sudah memasuki tujuh bulan. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat dan Layla menjalani hari-harinya dengan sangat bahagia besama suaminya. Nathaniel, menjadi suami super posesif dan selalu memantau Layla dari segala kondisi, bahkan mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur. "Layla ke mana, Bi?"Suara Nathaniel di ruang tamu sore ini membuat Layla langsung menoleh, gadis itu tengah beduaan dengan Jeremy di dalam ruangan keluarga. Seketika Layla meminta Jeremy menutup pintu ruangan itu. Sehari saja, Layla ingin suaminya itu tidak terlalu posesif, Layla pusing dengan sifat Nathaniel yang sangat menyebalkan. "Sudah Kak," ujar Jeremy seraya terkikik geli anak itu berjalan mendekati Layla seraya membawa roti sus miliknya. "Sini-sini, duduk di samping Kakak. Biar saja Kak Nathan teriak-teriak di luar, Kakak pusing sekali dengannya," keluh Layla mendongakkan kepalanya. "Tapi kata Mami Valia, kalau dicereweti Papi Aaron, tandanya Papi Aaron i

  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Rumah Megah untuk Istriku

    Setelah acara pernikahan, Layla dan Nathaniel pulang ke rumah mereka sendiri. Nathaniel adalah laki-laki mapan yang sudah mempersiapkan segalanya sebelum menikah. Ada dua pembantu di rumahnya yang akan mengerjakan pekerjaaan rumah dan membantu Layla. Dan Nathaniel memberikan rumah itu pada Layla untuk hadiah pernikahan mereka. "Rumahnya bagus sekali," cicit Layla seraya menoleh dan menatap wajah tampan Nathaniel. "Kau suka?" Nathaniel mengusap pucuk kepala Layla. Layla pun mengangguk dengan mantap. "Sangat! Ini rumah paling bagus yang pernah Layla lihat. Seperti istana kalau dilihat dari luar, ada kerucutnya di atas sana!" seru Layla tersenyum. "Ya, memang desain awalnya aku buat seprti itu, agar tidak ada yang menyamainya." Layla hanya mengangguk saja, dan ia berjalan menaiki anak tangga menuju lantai dua. Tangga melengkung dan lebar, lantai mengkilat dari marmer berwarna cream, dan beberapa pilar besar di dalam ruangan, serta lampu kristal besar yang menggantung di langit-lan

  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Kita Telah Resmi

    Pernikahan yang dimimpikan selama ini oleh Layla benar-benar terlaksana. Dalam hitungan detik demi detik pernikahan mereka sudah resmi.Dan begitu pula yang dirasakan oleh Nathaniel. Memiliki Layla seutuhnya dan ke mana-mana bisa ia jaga dan ia bawa, adalah cita-cita Nathan sejak dia masih kecil. Layla dan Nathaniel kini tengah sibuk dengan para tamu, tak lain adalah para teman-teman Nathaniel, karena Layla sendiri tidak memiliki teman. "Selamat ya kalian berdua, wahhh... Kapan ya aku nyusul?" seru Vargo menepuk pundak Nathaniel. "Mulutnya!" sinis Caley merangkul dan memukul punggung Vargo hingga laki-laki dengan tuxedo abu-abu itu tertawa. "Ya... Siapa tahu saja yang kedua kalinya." Vargo menjawab dengan sangat santai. Seketika Nathaniel terkekeh, ia menggenggam tangan Layla dan mengecupnya dengan lembut. "Jangan mendengarkan Sayang, mereka ini laki-laki gila!" sinis Nathaniel seraya menatap aneh pada semua temannya. "Iya, mereka lucu," ujar Layla. Layla merasakan ia seperti

  • Gadis Polos Tawanan Presdir Arogan    Kesayangannya Layla

    Hari yang dinanti-nanti oleh Layla dan Nathaniel esok pagi akan terlaksana. Mereka semua keluarga kini berada di sebuah hotel milik keluarga Ferdherat. Hotel bintang lima yang berada di tengah-tengah kota Berlin. Laila Tengah berada di dalam kamarnya bersama Sarah, Caroline, Rosalia dan juga Valia. Keluarga Jazvier yang datang jauh-jauh hanya ingin melihat Layla menikah dengan Nathaniel. "Tidak terasa kita sudah tua ya Sarah, Cucu kita besok sudah mau menikah," ujar Caroline pada Sarah. "Iya, aku merasa seperti kemarin kita mengasuh anak-anak, tapi sekarang mereka sudah menikah saja. Ini waktu yang terlalu cepat atau apanya yang salah?" gumam Sarah seraya duduk bersandar. Valia bersama Rosalia duduk di atas ranjang bersama Layla yang berbaring bersama Jeremy. "Sepertinya tidak ada yang salah, Nenek saja yang menolak tua," sahut Jeremy tiba-tiba, anak itu sangat cerdas. Mendengar apa yang dikatakan bocah itu sontak membuat semua orang di dalam ruangan tersebut langsung tertawa.

DMCA.com Protection Status