Jadi rumah ini kamu yang tebus dari rentenir dan kamu jadikan panti asuhan!” Teriak seseorang.Tantri dan yang lainnya menoleh ke arah suara tersebut. Ternyata Olivia yang datang ke rumah Kinan. Pak Rudi menatap tajam pada Olivia.“Ya memang aku yang menebus rumah ini! Apakah ada masalah denganmu?” tanya Kinan pada Olivia.“Ya jelas kamu salah! Karena, kamu berbohong padaku dan pada Ibu,” ucap Olivia yang menatap Kinan.“Salahnya dimana? Coba kamu jelaskan padaku!” Ucap Kinan pada Olivia.“Gara-gara kamu aku dan ibu di usir dari rumah ini! Sekarang aku dan ibu tinggal di kontrakan kecil! Kamu tega Kinan sama aku dan Ibu!” Ucapnya dengan suara lantang.“Apa kamu bilang! Gara-gara aku? Kau dan ibumu yang sudah menggadaikan rumah peninggalan almarhum Bunda! Sekarang kau datang seolah-olah aku yang menindasmu? Pikiranmu sungguh picik sekali Oliv,” ujar Kinan yang menatap Olivia.“Kau!” Oliv mengangkat tangan hendak memukul Kinan. Namun,dengan cepat Kinan menangkap tangan Oliv dan menghem
Setelah peresmian panti asuhan, Kinan saat ini sudah mulai aktif mengontrol dan cek keadaan di panti asuhan. Bella dan Ratih ikut membantu Kinan di panti asuhan. Walaupun Bella sudah menolaknya tapi Mama dan Maminya masih bersikeras untuk membantu dirinya. Seperti pagi ini sang Mama dan Mami sudah berada di depan panti asuhan.“Mama! Mami! Tunben pagi-pagi sudah berada di depan panti asuhan?” Tanya Kinan pada mertua dan mamanya.“Iya sayang, Mami dan Mamamu sengaja kesini. Kami mau membantu pekerjaan kamu biar kamu nggak terlalu capek,” ujar Bella pada menantunya.“Mami-mami tenang saja aku nggak akan kecapean kok,” ujar Tantri pada mertuanya.“Tapi tetap aja Mama khawatir sama kamu iya nggak jeng Bella,” ucap Bu Ratih pada anaknya.“Iya benar nak, apa yang di katakan sama Mamamu ada benarnya. Kami khawatir sama kamu,” Bella menimpali ucapan bu Ratih.“Ya sudah kalau begitu nggak apa- apa Mami dan Mama bantu aku di Panti ya. Tapi ingat jangan mengeluh capek ya,” ujar Kinan pada Mertua
Setelah kejadian yang dimana Kinan di hina oleh David. Sekarang Arsen benar-benar meminta bodyguard untuk menjaga Kinan. Kemana pun Kinan pergi maka dia tidak akan pergi sendiri.“Bang, apa ini nggak berlebihan? Aku kok rasanya risih kalau di jaga sama bodyguard,” Kinan merasa risih jalan selalu di kawal.“Yang, aku nggak mau terjadi sesuatu denganmu maka dari itu aku memutuskan untuk meminta anak buahku untuk menjagamu sayang. Aku nggak mau terjadi apa-apa denganmu,” ucapnya yang khawatir pada Kinan.“Cukup satu orang saja yang jaga aku,” ujarnya yang tidak mau terlalu banyak bodyguard yang menjaganya.“Baiklah aku akan meminta Riko untuk menjaga dan mengawal kamu. Lagi pula, dia memiliki ilmu bela diri. Jadi aku nggak khawatir jika dia yang mengawal kamu,” ucapnya pada Kinan.“Baiklah bang. Aku setuju,” ujar Kinan.Kinan merapikan dasi suaminya yang baru selesai memakai kemeja. Setelah itu, mereka langsung menuju ke ruang makan. Namun, ada yang kurang ya mereka pagi ini tidak lihat
"Kinan, ayo bangun ini sudah siang!" teriak bu Susi pada Kinan anak tirinya.Terdengar suara air yang mengguyur badan Kinan yang masih tertidur.Kinan yang masih tertidur pun kaget karena, bu Susi menyiramnya pakai air."Iya bu, ini Saya sudah bangun. Maaf bu tadi malam Saya tidak bisa tidur karena, kemarin pulang antar pesanan Saya kena air hujan." Kinan menjelaskan pada ibu tirinya."Emangnya saya peduli! Bodo amat Kamu mau sakit atau terluka sekali pun, Saya tidak peduli. Sekarang kamu bangun dan cepat masak sarapan pagi,” Bentak Bu Susi.Selesai mengguyur Kinan, Bu Susi pergi keluar menuju ke dalam kamarnya. Ia sibuk menelpon seseorang yang berada di seberang sana.Sedangkan Kinan langsung bangun dan segera Dia mengganti pakaiannya yang basah. Setelah itu Dia segera turun ke bawah dan menuju ke dapur. Sesampainya di dapur ia melihat ada nasi sisa tadi malam dan dia berinisiatif untuk membuat nasi goreng. Ibu dan Saudara tirinya turun dari lantai dua menuju ke ruang makan dan Mereka
“Ma- maafkan saya Tuan,” ucapnya dengan suara yang bergetar.“Maaf! Coba kamu lihat, sepeda bututmu itu sudah menggores samping mobilku!” Ujarnya dengan suara ketus dan Dia menunjuk samping mobil yang lecet akibat terkena stang sepeda Kinan Kinan menoleh ke arah telunjuk laki-laki tersebut. Ternyata mobilnya tergores akibat kena stang sepedanya. Kinan menatap wajah Laki-laki tersebut dengan nanar.“Saya tidak mau tahu Kamu harus ganti rugi! Dan Kamu harus perbaiki mobil Saya yang lecet tersebut,” ucapnya pada Kinan.“Ganti rugi? Berapa yang harus Saya bayar Tuan, untuk mengganti rugi mobil Tuan yang lecet?” Tanya Kinan yang memberanikan diri bertanya pada Laki-laki tersebut.“Kamu harus ganti rugi sebesar 20 juta.” bisik Laki- laki tersebut dengan gaya santainya.“Hah 20 juta!” Kinan yang kaget dengan nominal yang Pria itu sebutkan.“Iya 20 juta. Itu untuk biaya ganti ruginya,” ujarnya dengan santai.“Apa Kamu sanggup bayar ganti rugi! Kalau Kamu sanggup mana uangnya.” Pinta Laki-lak
Ting ... Suara pintu lift terbuka dan Arsen langsung menarik tangan Kinan, dan berjalan menuju ke apartementnya tersebut. Sesampainya di depan pintu tersebut Arsen menekan tombol dan dalam hitungan detik pintu tersebut sudah terbuka.Mereka masuk ke dalam apartement dan Arsen mulai memberikan tugas pada Kinan. Apa saja yang harus dia kerjakan selama Kinan tinggal bersama dengannya. Dia meminta Kinan masak makanan untuk dirinya.“Apa kamu bisa masak?” Tanya Arsen.“Bisa Tuan,” jawab Kinan.“Baiklah untuk saat ini kamu sudah bisa membersihkan ruangan ini dan selesai membersihkan ruangan tolong kamu buatkan makanan untuk Saya. Karena, perut Saya sudah lapar,” ucapnya pada Kinan.“Baik Tuan,” jawab Kinan.Kinan mengambil sapu dan lap untuk di gunakan menyapu dan membersihkan meja dan yang lainnya. Selesai membersihkan rumah ia langsung menuju ke dapur untuk memasak.Selesai memasak, dia langsung menghidangkan makanan tersebut di atas meja makan. Arsen yang tengah sibuk dengan laptopnya ti
Kinan kaget dan Dia tidak percaya di dalam kamar ada seseorang yang ingin berbuat jahat padanya. Dia memberontak dan berteriak dengan sekuat tenaganya. Namun, tenaga yang tersisa tidak sepadan dengan kekuatan lelaki tersebut.“Dari Tadi Kamu selalu memancingku. Iya kan! kamu ingin jika Aku menyentuhmu,” ucapnya dengan suara dinginnya.“Saya tidak pernah memancing siapapun! Apalagi dengan Anda Tuan,” pekik Kinan.“Sudahlah jangan sok jual mahal padaku. Katakan saja berapa yang harus aku bayar untuk tubuhmu ini," ejek Arsen pada Kinan, menatapnya dengan tatapan penuh gairah. “Cukup Tuan! Walaupun Saya orang tidak punya tapi saya masih punya harga diri,” bentaknya dengan nada tinggi dan menyikut dada Arsen.“Maafkan Saya, Kinan. Lain kali kalau kamu sedang mandi jangan lupa untuk menutup pintunya,” ujarnya yang langsung menuju keluar kamar Kinan.Kinan yang melihat Arsen pergi dari kamarnya terdiam dan dia tidak mengerti kenapa dia merasa bersalah sudah memarahi Arsen. Setelah Arsen kelu
Dengan sekuat tenaga Kinan mendorong tubuh Arsen. Dengan dorongan dari Kinan, dia langsung terguling ke lantai. Kinan yang melihat Arsen tersungkur di lantai langsung bangun dan merapihkan pakaian yang sempat berantakan akibat ulah Arsen.“Aw … pinggangku sakit sekali,” ucap Arsen yang merasa pinggangnya ngilu akibat tendangan yang di lakukan oleh Kinan.“Maafkan saya Tuan!” Ucap Kinan yang meminta maaf pada Arsen.Dia merasa bersalah sudah mendorong Arsen sampai terjungkal ke ke belakang. Arsen yang melihat Kinan khawatir padanya mulai memiliki rencana untuk mengerjainya. Dia berpura-pura sakit pinggangnya tersebut.“Sepertinya kamu sengaja ingin mencelakaiku saya!” Arsen berucap dengan nada ketus.“Maafkan saya Tuan. Saya tidak bermaksud untuk mendorong Tuan. Hanya saja-,” ucapan Kinan terhenti.“Hanya saja apa?”tanya Arsen.“Hanya saja tadi Tuan mau berbuat tidak baik pada saya,” ucap Kinan pada Arsen.“Dari tadi kamu memancing saya terus Kinan. Maka dari itu saya menguji dirimu. E