Beranda / CEO / Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan / 43. Sarapan pagi yang terlewat

Share

43. Sarapan pagi yang terlewat

Penulis: Aprilia Sakura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pengantin belum bangun waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 pagi. Anggota keluarga menunggu mereka untuk sarapan. Namun, belum ada tanda-tanda untuk mereka tiba sarapan bersama.

“Biar Mami telpon saja Abang dan Kinan,” ucap Bella.

“Nggak usah Mi. Pasti mereka berdua masih tidur. Sebaiknya kita sarapan duluan saja, nanti kalau mereka bangun baru sarapan,” ucap Papi pada Mami.

“Itu mah bukan sarapan Pi. Namanya makan siang.”

Mereka yang ada di Restoran langsung memesan makanan untuk mereka santap pagi ini. Begitu juga dengan keluarga Pak Rudi masih ada di hotel. Mereka ikut sarapan bersama dengan keluarga Ryan. Nenek dan Suster juga ikut sarapan bersama. Mereka menjaga baby twins selama Mommy mereka masih Bulan Madu.

Sedangkan di kamar hotel yang ditempati Arsen dan Kinan masih sepi. Pasalnya mereka masih tidur. Sehingga sinar matahari tembus lewat kaca dan pantulan cahayanya masuk dalam kamar. Tepat kena di wajah Kinan.

“Hoam,” Kinan menguap dan membuka matanya ternyata sudah siang.

“Ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   44. Andre merencanakan untuk menculik Baby twins

    Arsen dan Kinan menuju ke pantai, yang dimana keluarga besarnya sedang menunggu kedatangan mereka. Setibanya di pantai Arsen dan Kinan menuju pada keluarganya. Mereka sedang asik duduk di tepi pantai.“Assalamualaikum,” ucap Arsen dan Kinan.“Waalaikumsalam,” jawab mereka serempak. “Eh ada pasangan pengantin rupanya baru tiba,” ledek Indriani pada Arsen dan Kinan.“Apa sih bawel! Kamu kapan nyusul abang nih?” Tanya Arsen.“Nanti juga aku married kok. Abang tenang aja,” jawabnya.“Iya abang tau kok pasti kamu dapat pasangan yang jauh lebih baik,” Arsen mendoakan adiknya.“Amin.”Arsen dan Kinan melihat si Kembar di gendong Nenek Nur dan Baby sitter. Mereka berdua menuju Baby twins. Kinan dan Arsen langsung menggendong baby twins.“Senang sekali ya nak. Sekalinya dapat baby eh langsung keluar dua,” ledek Ryan pada anaknya.“Iya Pi. Sama kayak Papi dan Mami juga dapat anak kembar tuh si bawel sama si kalem,” Arsen menunjuk kedua adik kembarnya yang sifatnya sangat berbeda.Semua yang men

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   45. Baby Frederick Hilang

    Saat ini Andre sudah berada di Rumah sakit jiwa, dia sedang melihat sang mama yang menggendong boneka, dan berbicara sendiri. Andre merasa terpukul melihat kondisi sang Mama yang seperti itu. Dia merasa kasihan pada sang Mama.“Nina bobo oh Nina bobo kalau tidak bobo digigit nyamuk. Bobo ya Gina, jangan takut ya Mama ada disini,” Bu Rina menimang boneka yang dia ayunkan.“Mama! Hari ini bagaimana kabar mama disini?” Tanya Andre.“Siapa kamu! Jangan ambil Gina dari tanganku, pergi kamu dari sini!” Teriak histeris Bu Rina.“Ma, Mama tenang ya ini aku Andre anak Mama,” Andre menenangkan Mamanya.“Andre? Andre anakku tolong adikmu Gina dia dibawa pergi penjahat! Tolong dia Andre!” Bu Rina meminta Andre untuk menjaga Gina adiknya.“Iya ma, aku akan cari Gina sampai ketemu. Aku janji ma akan bawa Gina ke hadapan Mama,” ucap Andre pada Mama.Andre memanggil perawat untuk menenangkan sang Mama. Para perawat datang dan menyuntikkan obat penenang pada Bu Rina. Andre yang melihat keadaan Mamanya

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   46. Baby Frederick di culik

    Arsen dan Kinan cepat pergi keluar dan melihat kamar di sebelahnya. Yang dimana baby twins bersama dengan kedua Baby sitternya. Setelah sampai di kamar mereka melihat baby Frederick nggak ada di box bayi. Hanya ada baby Nicholas seorang diri.“Bagaimana bisa baby Frederick hilang Suster! Kalian dari mana? Kenapa kalian nggak ada yang tau Baby Frederick hilang!” Ucap Arsen yang memarahi kedua baby sitternya.“Bang, baby Frederick kemana bang? Tolong cari anak kita bang,” Kinan memohon pada sang suami untuk mencari anak mereka.“Kamu tenang dulu ya yang. Aku akan kerahkan semua anak buahku untuk mencari Baby Frederick,” Arsen menenangkan Kinan.Arsen menelpon kedua orang tuanya dan mengabarkan jika baby Frederick hilang. Setelah itu dia dan Kinan pergi ke pos keamanan dan sesampainya Arsen memarahi security yang jaga di depan hotel. Dia merasa penjagaan mereka kurang ketat. Sehingga ada penyusup masuk ke dalam hotel. Selain itu dia juga melihat rekaman cctv yang ada di hotel Areta.Dia

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   47. Andre berhasil menculik baby Frederick

    “Maksudmu apa anak muda? Saya nggak mengerti. Lalu siapa orang yang sudah aku bunuh?” Tanya Ryan.“Anda masih pura-pura seperti orang bodoh!” Teriak Andre.“Hey apa kau tidak punya sopan santun hah! Sehingga kau berbuat seperti itu pada orang yang lebih tua darimu!” Ujar Arsen dengan lantang.“Ha ha ha, aku harus sopan santun sama laki-laki yang sudah tega membunuh Papa dan membuat Mama menderita bertahun-tahun lamanya. Bukan itu saja yang dia perbuat pada keluargaku tapi dia juga sudah menculik adik perempuanku!” Teriak Andre pada Ryan dan Arsen.“Tunggu dulu anak muda, kamu salah paham! Saya tidak pernah membunuh orang,” ucap Ryan.“Berhenti mengelak Ryan Caniago! Sudah jelas 15 tahun yang lalu kau meminta anak buahmu untuk menagih hutang pada Papaku! Tapi sayangnya Papa belum bisa membayar hutang padamu! Tapi kau dengan kejam membunuh Papaku dan membuat Mamaku menjadi janda. Bahkan kau menyuruh anak buahmu untuk menculik adik perempuanku!” Ucap Andre dengan emosi yang sangat mengge

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   48. Kinan mengetahui jika Andre yang menculik anaknya

    Sudah satu bulan baby Frederick berada di tangan Andre. Dia terlihat bahagia melihat bayi gemoy tersebut. Tidak ada rasa dendam sedikitpun pada bayi Frederick. Dia merasa dekat sekali dengan bayi itu.“Hey ganteng namamu Frederick kan? Om panggil kamu apa ya? Aha om panggil kamu Ferdy saja ya biar singkat memanggilnya,” ucap Andre mengajak bayi berbicara.“Maafin om ya yang sudah memisahkan kamu dengan Mommy mu. Om janji akan membawa Mommy untuk tinggal bersama dengan kita disini. Kamu mau kan kalau Mommy datang kesini?” Tanya Andre yang berbicara sendiri.“Sebaiknya aku mengirim pesan pada Kinan. Aku akan mengajaknya untuk bertemu,” gumam Andre dalam hati.Andre memiliki rencana untuk bisa membuat Kinan datang padanya. Dia akan menggunakan baby Frederick agar Kinan bisa datang menemuinya. Dia segera mengambil ponsel dan mengirim pesan pada Kinan.[Andre:”Kinan, aku mau kita bertemu.” Send][Kinan :”Ada apa kok kamu mau ketemu denganku ndre?” Send][Andre :”Ada yang mau aku omongin.”

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   49. Kinan merasa bersalah pada Arsen

    “Aku nggak mau membuat kamu sedih. Aku dan Papi sepakat akan menyelamatkan baby Frederick walaupun kami harus kehilangan saham perusahaan. Karena, misi dari Andre pada keluarga kami itu hanya satu dia ingin agar kami semua menyerahkan harta kekayaan kami pada Andre,” ucap Arsen menjelaskan pada Kinan.“Dia ingin melihat keluarga Caniago mengalami kebangkrutan dan jatuh miskin,” Arsen menjelaskan pada Kinan apa yang Andre mau.“Maaf aku nggak tau jika Andre memiliki dendam dengan Papi,” ucapnya pada Arsen.“Iya nggak apa-apa sayang. Yang terpenting Andre bisa mengembalikan baby Frederick pada kita lagi. Uang kita bisa cari sayang,” ucap Arsen pada Kinan.Betapa bodohnya Kinan jika harus mengikuti maunya Andre yang mau agar dia dan Arsen berpisah. Kinan tersenyum pada Arsen dan dia merasa bersalah pada suaminya. Kinan meminta maaf pada Arsen.“Sudah ya sayang, aku yakin kita bisa menghadapi semua ini dengan baik. Percayalah semua akan baik-baik saja,” ujar Arsen pada istrinya.“Iya bang

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   50. Andre dan Cindy bercinta

    “Kalian bisa tinggal di rumahku!” Ucap seorang laki-laki yang berjalan ke arah mereka.“Reyhan!” Ucap mereka bersamaan.“Kapan kamu tiba nak?” Tanya Ryan pada keponakannya.“Kemarin baru tiba om,” ujarnya pada Ryan.“Bagaimana kabar Papi dan Mami mu disana?” Tanya Ryan.“Alhamdulillah Papi dan Mami baik. Om kenapa nggak undang aku sih waktu kemarin Bang Arsen menikah?” Tanya Reyhan yang merasa dirinya tidak diundang.“Om udah suruh Papimu untuk datang kesini tapi dia bilang masih banyak kerjaan disana,” jelas Ryan pada Reyhan.“Lagian Bang Reyhan kelamaan di luar negri sih jadi nggak tau keadaan disini,” ucap Andriana pada Reyhan.“Ya habis mau gimana lagi dek. Pekerjaan yang menuntut abang untuk selalu standby disana,” ujarnya pada si kembar.“Om sebenarnya ada masalah apa sih? Sehingga kalian harus meninggalkan rumah ini?” tanya Reyhan pada Ryan.Ryan menceritakan apa yang sedang terjadi. Reyhan mendengar cerita dari Ryan dia kesal juga pada Andre yang sembarangan saja menuduh tanpa

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   51. Andre kecelakaan

    Arsen dan Ryan sepakat akan bertemu dengan Andre hari ini. Dia sudah menyiapkan semua berkas-berkas kepemilikan hotel dan rumah. Orang yang ditunggu tiba di gedung kosong yang mereka sepakati.“Aku akan memastikan jika kalian datang hanya berdua saja!” Ucap Andre dengan suara beratnya.“Silahkan kamu bisa periksa apakah kami datang berdua atau kami datang berkelompok,” ujar Arsen.“Mana bayi Frederick? Kenapa kau datang hanya seorang diri?” Tanya Arsen.“Ha ha ha kau pikir aku sebodoh itu hah! Sampai kapan pun aku tidak akan menyerahkan bayi Frederick pada kalian!” Andre membohongi Arsen dan Ryan.“Dasar kau manusia licik,” ujar Arsen.“Tangkap kedua orang itu dan habisi mereka!” Perintah Andre pada anak buahnya.“Siap bos laksanakan.”Pertarungan terjadi Arsen dan Ryan harus melawan preman-preman tersebut. Mereka berdua melawan anak buah Andre. Sedangkan Andre hanya menyaksikan pertarungan yang sangat dia nantikan selama ini. Namun, tidak disangka polisi tiba dan segera menangkap ana

Bab terbaru

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   131. Semua Keluarga Bahagia

    Pagi ini mereka sudah selesai sarapan. Mereka berniat akan ziarah ke makam sang papa. Batu nisan dengan tulisan Marbun tertera di atas makam tersebut. Mereka menabur bunga diatas makam Papa dan membacakan doa untuk Papa tercinta.“Papa, anak kita Gina sudah kembali. Saat ini dia sudah menikah dan memiliki dua orang anak kembar. Lihat lah anak pertama kita juga sudah menikah dan memiliki seorang istri yang cantik. Aku, anak- anak dan menantu datang kesini ingin ziarah sama kamu Pa. Maafkan Mama yang sudah lama tidak datang kesini, tapi mulai hari ini kita akan sering bertemu Pa. Karena, Mama sudah memutuskan untuk tinggal di kampung. Mama ingin selalu dekat dengan Papa,” ujar Mama Ratih yang menjelaskan pada suaminya yang sudah tiada.Kinan dan yang lainnya merasa sangat sedih mendengar curahan hati Mama pada suaminya yang telah tiada. Kinan mengelus sang Mama dengan penuh kasih sayang.“Mama jangan nangis lagi ya, aku dan Bang Andre akan selalu menjaga dan melindungi Mama,” ucap Kina

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   130. Mama Ratih Pindah Ke Kampung

    Pagi ini Arsen, Kinan, Andre dan Ira sudah siap. Mereka akan mengantar mama Ratih ke kampung halaman. Mengendarai mobil masing-masing. Sepanjang perjalanan mereka asyik mengobrol dan si kembar asyik bernyanyi.“Lihat bang, anak-anak terlihat sangat senang diajak ke kampung halaman,” ujar Kinan yang memperhatikan anak-anaknya.“Iya mereka begitu senang diajak ke kampung.”“Sayang kalian senang ya diajak pulang ke rumah Oma?” tanya Kinan pada kedua anaknya.“Iya Mommy, aku dan adik senang di ajak ke rumah Oma,” ucap Frederick pada sang Mommy.“Kalau adik Nicholas gimana, apakah senang juga kita ke rumah Oma?” tanya Kinan pada Nicholas.“Aku juga senang Mommy, dan sampai disana aku bisa bermain,” katanya yang sudah ingin cepat- cepat sampai di kampung.Kinan tersenyum mendengar celoteh kedua anak kembarnya. Dia merasa bersyukur memiliki kedua anak yang pintar dan Soleh. Selain itu, dia juga memiliki suami yang sangat perhatian padanya dan pada anak-anak juga.“Sebentar lagi anggota kelua

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   129. Rencana Mama Ratih tinggal di Kampung

    Mereka tiba di rumah Mama Ratih. Kinan, Baby twins dan juga Suster langsung disambut Mama Ratih dan Ira.“Selamat datang cucu Oma tersayang! Sudah lama sekali kita tidak bertemu ya,” kata Mama Ratih pada anak dan kedua cucunya.“Oma! Aku mau makan kue,” rengek Baby Nicolas.“Ayo kita masuk! Oma sudah buat kue untuk cucu-cucu nenek yang ganteng ini,” ucap Mama Ratih yang langsung menemani si kembar masuk.“Bagaimana kabar kak Ira? Apakah semuanya sehat?” tanya Kinan pada kakak iparnya.“Alhamdulillah kabar saya baik, bagaimana kabarmu Bu?” Tanya Ira.“Jangan panggil Ibu dong! Masa Kakak Ipar manggil aku ibu sih! Panggil adik atau panggil nama saja.” Kinan meminta Ira untuk memanggil dirinya dengan sebutan nama saja.“Baiklah aku akan memanggilmu dengan sebutan nama saja,” ujar Ira pada Kinan.“Nah gitu dong, kalau panggil pakai nama kan terlihat lebih akrab,” kata Kinan pada Ira.“Ya sudah kita masuk yuk, aku sudah lapar,” ucap Kinan yang sedikit pelan.“Kebetulan tadi Mama sudah masak

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   128. Kinan menuju ke rumah Mama Ratih

    Setelah kematian Pak Rudi, Kinan sering merasa bersalah pada dirinya sendiri. Dia merasa belum bisa jadi anak yang membahagiakan orang tuanya.“Sayang, kamu menangis?” Tanya Arsen pada Kinan.“Aku hanya ingat sama Ayah dan Bunda, aku kangen sama mereka,” ucap Kinan yang meneteskan air mata.“Sebaiknya kamu kirim doa untuk Ayah dan Bunda.” Arsen memberikan saran pada Kinan.“Iya bang, setiap sujudku selalu ku panjatkan doa untuk Ayah dan Bunda,” jelas Kinan pada Arsen.“Iya sayang, apapun yang kamu lakukan, aku akan selalu mendukungmu,” ujar Arsen pada Kinan.“Sudah jangan menangis lagi sayang,” ucapnya pada Kinan.“Iya bang.”Arsen memeluk sang Istri, Kinan yang di peluk pun merasakan kehangatan dari pelukan sang Suami. Kinan bersyukur di saat dirinya terpuruk masih ada sang suami yang memperhatikan dirinya.“Sayang, Abang mau ke kantor dulu ya. Kamu di rumah, jaga kesehatan dan jangan terlalu banyak melamun ya sayang,” pesan Arsen pada sang Istri.“Iya bang, hati-hati di jalan ya. A

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   127. Kematian Pak Rudi

    “Nggak mungkin Ayah meninggalkan aku! Ini semua bohong kan Bang! Jawab aku bang, jangan diam saja!” Teriak Kinan dengan histeris.“Sayang kamu tenang ya, kasihan baby yang ada di dalam sini kalau kamu nggak tenang sayang,” jelas Arsen pada Kinan.“Ayah,bang, dia sekarang sudah pergi meninggalkan aku, hiks hiks hiks,” ucap Kinan dengan deraian air mata.“Ikhlaskan ya sayang, ini semua sudah takdir dari yang Maha Kuasa, kita harus mengikhlaskan semua yang sudah terjadi,” Arsen menenangkan sang istri.“Ayo kita masuk sayang,” ajak Arsen pada sang istri.Mereka berdua masuk ke ruang operasi yang dimana masih tergeletak jasad Pak Rudi di atas bed pasien. Terlihat senyum di wajah Pak Rudi. Kinan baru saja akan menemui jasad Ayahnya. Namun, Dokter dan Suster meminta Kinan dan Arsen keluar dari ruang operasi.“Pak, Bu, maaf jenazah pasien akan kami pindahkan ke ruang jenazah,” ucap seorang Suster yang akan mendorong bed pasien keluar dari ruang operasi.“Baik Suster, silahkan, “ ujar Arsen ya

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   126. Pak Rudi mengalami kecelakaan lalu lintas

    Setelah acara pernikahan Olivia, semua keluarga sudah pulang ke rumah masing-masing. Begitu juga dengan Kinan dan keluarga kecilnya telah pulang ke rumah. “Capek banget Bang,” keluh Kinan pada sang suami. “Kalau kamu capek biar Abang gendong ya,” jawab Arsen yang langsung membopong Kinan, dalam pangkuannya. “Terima kasih ya bang, kamu selalu ada di saat aku membutuhkanmu,” ucap Kinan pada sang suami. “Iya sayang, apa pun akan abang lakukan asalkan, kamu dan anak-anak bahagia,” ujarnya pada Kinan. Kinan mengalungkan tangan di leher Arsen. Dia merasa bahagia karena, Arsen memanjakan dan menyayangi dirinya dengan baik. Arsen membawa Kinan masuk ke dalam kamar dan membaringkan sang istri di atas King size yang selama ini mereka pakai memadu kasih. “Sebaiknya kamu istirahat ya, sepertinya baby kita kecapean dan Mommy nya harus beristirahat,” Arsen meminta sang istri untuk beristirahat. “Iya bang, terima kasih ya sudah mau memanjakanku,” ucapnya pada Arsen. “Iya sayang,” jaw

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   125. Pernikahan Rizal dan Olivia

    Setelah mempersiapkan semuanya, Rizal dan Olivia pun melaksanakan pernikahannya. Keluarga Rizal datang ke acara pernikahan Rizal. Begitu juga dengan Pak Rudi, Kinanti “Apakah kedua mempelai sudah siap mengikrarkan ijab qabul?” Tanya Pak Penghulu.“Saya sudah siap Pak,” jawab Rizal.“Baik, kalau begitu kita mulai ya,” ucap Pak Penghulu.“Silahkan yang menjadi wali maju dan duduk di samping saya,” ujar Pak Penghulu.Seorang laki-laki paruh baya yang menuju ke depan. Dengan menggunakan kemeja batik dan celana panjang hitam. Dialah Ayah kandung dari Olivia, yang bernama Pak Sunandar.“Apakah Bapak, Ayah kandung dari calon mempelai perempuan?” Tanya Pak Penghulu.“Iya Pak, saya Ayah kandung Olivia.”Semua tamu yang ada disana melihat laki-laki yang akan menjadi wali untuk pengantin wanita. Begitu juga dengan Bu Susi, dia hanya bisa melihat mantan suaminya tersebut.“Mari silahkan duduk disini Pak,” ucap Pak Penghulu pada Pak Sunandar.“Silahkan di mulai Pak,” ucap Pak penghulu.Pak Sunand

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   124. Arsen dan Kinan masih berada di rumah orang tua

    Saat ini Indriana sudah berangkat ke luar negri. Dia menempuh pendidikan di Amsterdam. Tanpa ada yang tau jika Indriana pergi karena, ingin memulihkan hatinya yang sempat patah hati.“Semoga Indriana betah disana ya Bang,” ungkap Kinan pada Arsen.“Iya dek, semoga saja dia betah disana,” jawab Arsen pada Kinan.“Bagaimana keadaan Panti asuhan sekarang ini?” Tanya Arsen pada Kinan.“Semuanya baik Bang, tumben kok abang tanya soal panti?” Tanya Kinan.“Jadi begini dek, Abang punya teman dia seorang kontruksi bangunan. Dia menawarkan jasa pada abang untuk pembangunan, nah abang ingat kalau kamu kan kelola Panti Asuhan, apakah rumah Panti perlu di renovasi atau tidak,” jelas Arsen pada sang istri.“Oh gitu, ya memang perlu sih di renovasi bang, namanya juga rumah Panti kan rumah sudah tua peninggalan dari almarhumah Bunda. Jadi menurut aku sih perlu di renovasi panti asuhannya bang,” ujar Kinan yang menjelaskan pada Arsen.“Baiklah kalau begitu, besok abang suruh teman untuk merenovasi ru

  • Gadis Penjual Bunga Incaran CEO Tampan   123. Rencana makan malam bersama keluarga

    Saat ini Indriana sudah mempersiapkan semuanya. Keluarga hari ini sedang berkumpul di ruang keluarga Caniago. Begitu juga dengan Arsen dan Kinan datang ke rumah sang Papi dan Mami. “Kenapa kamu nggak lanjut kuliah di Jakarta aja sih dek?” tanya Arsen yang masih keberatan jika Adiknya kuliah di Belanda.“Bang, aku tuh udah lama banget mau lanjutin study di Amsterdam,” ujar Indriana pada Arsen.“Kalau menurut Papi dan Mami, gimana? Apa Papi dan Mami setuju jika Indriana melanjutkan kuliah di Amsterdam?” Tanya Arsen pada kedua orang tuanya.“Kalau Papi kurang setuju, tapi mau gimana lagi adikmu yang mau untuk kuliah disana,” ucap Papi dengan pasrah.“Ya sudah kalau memang kamu sudah tekad bulat ingin sekolah di Amsterdam ya sudah tidak apa-apa yang penting kamu disana bisa jaga diri dengan baik,” Arsen berpesan pada sang adik.“Baik bang,” jawab Indriana.“Sini nak, baby Frederick dan baby Nicolas biar bermain dengan Papi dan Mami. Kalian bisa beristirahat di kamar,” ucap sang Mami pad

DMCA.com Protection Status