Share

Setinggi Langit

Penulis: Vhiaraya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dengan berat hati, Prita turun dari ranjang pasien dengan memegang tiang infus di tangan kirinya. Ia berjalan seolah-olah tidak memiliki keinginan untuk hidup lagi. Pikirannya melayang, memikirkan apa yang akan sang ayah lakukan padanya.

"Pak? Bapak ngga akan ngapa-ngapain Prita karena ngga sopan sama Mas Firas 'kan?" tanya Prita takut-takut setelah keluar ruangan.

Tatapan mata Susilo tajam, bahkan lebih tajam dari mulut Vanya. Ia mengangkat tangannya seperti hendak memukul Prita. Sampai-sampai Prita menunduk pasrah sambil memejamkan matanya.

"Ampun, Pak ampun! Prita janji ngga akan ngelakuin itu lagi," kata Prita ketakutan.

"Kamu kenapa? Emang kamu pikir bapak mau ngapain?" tanya Susilo mengusap-usap kepala putrinya yang selama ini ia rindukan itu.

Ternyata Susilo mengangkat tangannya ingin mengusap puncak kepala putrinya. Namun sang anak justru berpikir yang macam-macam.

"Eh, maaf Pak. Prita kira Bapak mau--" sahut Prita terhenti.

"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Penebus Hutang   Akan Kutunjukan Pesonaku

    Dua sosok yang berdiri di ambang pintu terpaku melihat pemandangan yang cukup memanas. Anggi menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Namun masih ada celah di antara jari-jarinya, yang memperlihatkan bagaimana kejadian di ruangan itu."He-hegar!" Prita terkejut melihat sosok yang tidak pernah terpikirkan olehnya untuk datang ke rumah sakit dan menjenguknya.Prita bangkit, ia sibuk merapikan pakaian dan rambutnya yang terlihat acak-acakan. Sementara Firas, ia hanya duduk santai tidak peduli dengan siapa yang berada tepat di depan pintu."Kalian? Kalian berdua kenapa bisa--" Hegar tidak bisa melanjutkan kata-katanya.Meskipun ia sudah mulai merasa kehilangan sosok Anggi. Namun, ia masih merasakan debaran yang sama seperti sebelumnya terhadap Prita. Jantungnya seperti diremas-remas, sakitnya tiada tara. Bagaimana bisa Prita dan Firas melakukan itu? Melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan dengan Om nya sendiri."Gu-gue... "Prita

  • Gadis Penebus Hutang   Memutar Kembali Waktu

    Firas masuk ke dalam kamar mandi dan mengguyur kepalanya di bawah air mengalir. Ia membersihkan diri seperti biasanya, yang hanya membutuhkan waktu sekitar sepuluh menit. Setelah itu, ia mencoba untuk melancarkan rencananya. Membuat sang istri terpesona, dengan cara menunjukkan ketampanannya ketika baru selesai mandi.Klek!Prita menoleh ke arah suara pintu yang terbuka. Punggung tangannya ia angkat untuk menutupi matanya yang terasa silau. Dan yah, benar saja. Firas keluar dari kamar mandi seperti mengeluarkan cahaya yang menyilaukan. Bahkan melebihi sinar matahari di pagi hari.Rambut basah yang acak-acakan dengan buliran bening yang menetes. Membuat Firas terlihat lebih memesona. Apalagi ia sengaja tidak memakai bajunya, memperlihatkan roti sobek yang begitu terawat. Sehingga membuat Prita kesulitan menelan ludahnya."Ya ampun, Om. Kita itu lagi di rumah sakit. Jangan samain kaya lagi di rumah. Kalo sampe ada orang yang masuk lagi gimana?""Eman

  • Gadis Penebus Hutang   Kalah Sebelum Perang

    "Maaf!" lirih Anggi dengan mata yang sedikit berkaca-kaca."Maaf, A. Maaf karena aku udah bikin Aa Za sakit," lirih Anggi memukul-mukul dadanya yang terasa sesak."Ya Allah, Anggi. Kamu kenapa nangis? Maafin aku yang ngga sengaja bentak kamu," ucap Zafran.Ia turun dengan memegang tiang infus. Ia berjalan dan berlutut di kaki Anggi, yang sedang duduk di tepi ranjang pasien, dengan posisi kaki yang menggelantung ke bawah."Maaf!" Anggi masih bergumam mengucapkan kata maaf."Maaf buat apa? Aku mohon jangan seperti ini. Bukankah aku baik-baik saja. Kecelakaan kemarin hanya kecelakaan biasa. Lihat saja! Aku hanya mengalami lecet-lecet di bagian wajah, Tangi, dan kakiku. Selebihnya, aku baik-baik saja," kata Zafran mengatakan kenyataannya. Bukan hanya ingin menenangkan Anggi semata.Anggi masih saja menunduk tidak menghiraukan ucapan Zafran. Hanya suara isakkan saja yang terdengar di telinga laki-laki itu. Ia menatap ke atas tepat di bawah wajah

  • Gadis Penebus Hutang   Abangku Sayang Abangku Yang Malang

    [Lo di mana, sih, Van? Udah siang gini ko belom nongol juga. Gue kesepian tau kalo ngga ada lo. Cengiluk sana celinguk sini udah kaya orang ilang.]Saat ini, Rena sedang menunggu Vanya di kelas. Sudah lewat dari satu jam pelajaran tapi sahabatnya belum juga datang. Dari pagi ia sudah beberapa kali menghubunginya. Namun ia tidak mendapat jawaban.[Duh, kesian amat temen gue. Gue izin, Na. Sekarang gue lagi jalan mau jenguk abang gue di rumah sakit.][Emang Pak Irsyad kenapa? Sakit?][Iya. Kemaren katanya hampir ketabrak mobil. Untung ada yang nolongin. Tapi sayangnya, yang nolongin malah yang ketabrak.][Innalilahi. Ya ampun, cepet sembuh ya Van buat Pak Irsyad.][Iya, Na. Makasih banyak yah.]Vanya turun dari mobil di area rumah sakit. Ia mencoba menghindar dari cahaya matahari, dengan cara menutupi wajah menggunakan telapak tangannya. Ketika itu, ia melihat sekilas sosok seseorang yang ia kenal. Ia bersembunyi di balik tembok d

  • Gadis Penebus Hutang   Akan Kurebut Kembali

    "Kamu ini apa-apaan, sih, Dek? Ya ngga lah. Kemaren abang itu lagi mau ke mini market sebrang jalan. Karena ujan gede, jadi abang ngga fokus dan ngga liat ada mobil yang mendekat," elak Pak Irsyad beralasan.Pandangan matanya mengarah ke arah lain. Ia tidak berani menatap mata adiknya, karena takut ketahuan sudah berbohong."Masa? Tapi Vanya ngga percaya tuh," ujar Vanya meragukan jawaban sang kakak."Terserah kamu aja, sih, mau percaya atau ngga," jawab Pak Irsyad."Tapi ko bisa-bisanya yah, si Prita pacaran sama om-om. Apa dia ngga takut didatengin sama istrinya. Atau jangan-jangan dia itu sugar baby nya om-om itu," kata Vanya membuat Pak Irsyad tersedak. Padahal saat ini ia tidak memakan apapun."Ngga usah bahas masalah Prita. Kamu ngga tau apa-apa tentang dia. Lebih baik diam sebelum kamu menyesal," sahut Pak Irsyad mengingatkan.Ia tahu bagaimana kebenarannya tentang Prita. Sebuah kebenaran yang sangat menyakitkan hatinya. Jadi, ia tida

  • Gadis Penebus Hutang   Level Cinta

    Indira berjalan mengendap-endap mengikuti Firas dari belakang. Ia penasaran siapa orang yang sedang dirawat. Sesekali ia bersembunyi ketika Firas menoleh ke belakang. Laki-laki itu nampak curiga ada seseorang yang membuntutinya."Ko aku ngerasa kaya ada yang ngikutin yah?" batin Firas curiga.Laki-laki itu menoleh ke belakang, namun tak ada seorang pun di sana. Kemudian, ia memiliki sebuah rencana untuk menangkap basah orang yang mengikutinya dari belakang. Ia masuk ke dalam ruang perawatan yang terbuka. Ia bergegas masuk ke dalam dan menutup pintu. Ia ingin tahu, siapa yang berani membuntutinya."Loh, Mas Firas mana? Ko tiba-tiba ngilang gitu aja, sih. Apa jangan-jangan ruangannya di dekat sini," gumam Indira mengedarkan pandangannya mencari sosok Firas.Wanita itu berjalan ke depan tanpa tahu, bahwa Firas sedang bersembunyi di sebuah ruangan, yang sebentar lagi akan wanita itu lewati. Masih dengan langkah pelan, ia mencari sosok Firas."Kir

  • Gadis Penebus Hutang   Menjadi Miliknya Secara Utuh

    "Indira!" teriak Firas melihat Indira turun dari mobil dan berlari ke arah istrinya berada.Laki-laki itu berbalik arah dan bergegas mengejar Indira. Detak jantungnya berdegup kencang karena takut Indira akan berbuat nekat pada istrinya.Sementara Prita, ia hanya duduk santai menyandarkan kepalanya di kursi. Ia tidak tahu-menahu mengenai kedatangan Indira. Ia hanya menunggu sang suami membukakan pintu untuknya. Ketika ia berpikir bahwa suaminya yang membuka pintu. Ia langsung menoleh ke samping dan melihat Indira sedang tersenyum menatap ke arahnya."Halo," sapa Indira melambaikan tangannya."I-iyah," balas Prita terbata.Firas langsung menarik tangan Indira dengan kasar. Ia terlihat seperti menyeret wanita itu ke arah mobilnya. Lantas membuka pintu mobil dan memintanya untuk pergi."Pergi dari sini sekarang juga atau--" Firas mendorong Indira masuk ke dalam mobilnya."Atau apa?" potong Indira."Atau mau aku seret keluar!" bent

  • Gadis Penebus Hutang   Pucuk Dicinta Ulam Pun Tiba

    "Gimana kalo kita nyoba season dua di sini?" sambung Firas meminta melanjutkan aktivitas yang baru saja mereka lakukan."Gimana mau ngga?" sambung Firas."Ih, Om Firas apaan, sih," keluh Prita menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya."Hehehe... becanda," balas Firas menarik tangan Prita dan mengecupnya.Sebenarnya, jika Prita mengiyakan ajakannya. Ia akan dengan senang hati melanjutkan season ke dua. Meskipun rencananya hanya akan melakukannya di satu season. Tapi dalam sekejap ia kembali menegang ketika sibuk membersihkan tubuh istrinya.Setelah selesai, ia memakaikan handuk mandi untuk dirinya sendiri dan juga untuk istrinya. Kemudian, ia mengambil bath towel atau handuk persegi panjang di rak yang ada di rak dekat wastafel. Ia mencoba mengeringkan rambut istrinya. Lantas setelah selesai, ia mengangkat istrinya keluar kamar mandi dan mendudukkannya di depan meja rias.Tidak hanya berhenti di situ saja. Kini Firas mencoba untu

Bab terbaru

  • Gadis Penebus Hutang   Inilah Akhir

    "Lepasin, lepasin aku, lepasin aku... " teriak Prita sambil memukul-mukul punggung Firas.Firas keluar kelas dalam posisi membopong tubuh Prita di bahunya. Sepanjang jalan keluar, Prita terus saja berteriak dan berontak. Tanpa menghiraukan semua tatapan orang-orang. Firas pun tetap fokus berjalan menuju halte di mana Zafran berada. Sementara Zafran, ia melihat sang bos keluar dari gerbang sekolah, langsung keluar dan membukakan pintu mobil. Firas bergegas membaringkan tubuh Prita di kursi penumpang. Kemudian, ia langsung ikut masuk dan menutup pintu mobil."Kunci, Za!" perintah Firas."Buka pintu, buka pintunya!" teriak Prita memukul-mukul jendela mobil."Bukaaa... bukaaaaa... " sambung Prita berteriak menatap tajam ke arah Firas."Ntar aku buka kalo udah sampe rumah," balas Firas santai."Rumah? Rumah siapa?" tanya Prita melirik tajam."Rumah kitalah, rumah siapa lagi. Udah, mendingan kamu duduk diem," balas Firas.Prita mengg

  • Gadis Penebus Hutang   Khayalan Seorang Firas

    Hari demi hari, Firas jalani dengan penuh kesabaran. Demi kesembuhannya dan yang paling penting, demi menjemput kembali ingatan istrinya. Firas tidak pernah menanyakan apapun perihal Prita pada kedua orang tuanya. Ia tahu alasan mereka tidak memberitahukan pada dirinya karena mereka khawatir. Jadi, ia memilih diam dan fokus pada kesembuhannya.Sementara Firas fokus pada kesembuhannya. Prita juga melakukan beberapa tes dan diizinkan pulang setelah dokter memastikan, bahwa ia benar-benar baik-baik saja. Satu Minggu berrlalu, Firas pulih. Begitu pula dengan Prita, yang kembali masuk sekolah. Gadis itu memiliki banyak pertanyaan yang muncul di benaknya.Kenapa tiba-tiba ia berubah menjadi kelas tiga? Kenapa sebentar lagi ia sudah harus menjalani ujian sekolah? Padahal ia baru saja naik kelas dua SMA. Ia terus saja bertanya pada Anggi. Karena selalu diberondong pertanyaan, akhirnya ia mencoba untuk mengingatkan Prita. Namun sayangnya, sahabatnya itu tidak mempercayain

  • Gadis Penebus Hutang   Mengingatkan Apa Yang Sudah Ia Lupakan

    "Mu-mungkin cuman perasaan kamu aja kali. Aku ngga pernah ketemu sama kamu ko," elak Zafran."Iya kali, ya," ujar Prita mengangguk-anggukkan kepalanya."Kalian ngomongin apa, sih, ko kayanya serius gitu?"Anggi keluar dari kamar mandi dan bertanya dengan raut penasaran, melihat suasana ruangan yang terlihat sangat menegangkan bagi Zafran."Pasti kalian ngomongin gue, yah?" selidik Anggi dengan nada bertanya."Ko lo tau, sih. Jadi gini, gue itu nyoba mempromosikan lo sama Aa Za. Barangkali aja kalian cocok," balas Prita blak-blakan."Gila lo yah. Aa Za ngga usah dengerin dia. Prita ini emang orangnya nyablak, bar-bar gitu," ujar Anggi tidak percaya dengan apa yang sahabatnya katakan. Kemudian ia mencoba menjelaskan pada Zafran agar tidak mempercayai ucapan Prita."Sama, lo juga bar-bar. Gue 'kan cuman mau bantu lo aja, Nggi. Biar lo ngga jomblo terus-menerus," sungut Prita memajukan bibirnya."Emang lo kira lo ngga jomblo,

  • Gadis Penebus Hutang   Selalu Benar

    "Keadaan Prita gimana, Mah. Calon anakku baik-baik aja 'kan?" tanya Firas khawatir."Prita sama janin yang ada dalam kandungannya baik-baik aja ko. Udah mendingan kamu istirahat aja, ngga usah mikirin yang lain dulu," sahut Aisyah meminta agar putranya fokus pada kesembuhannya."Firas kangen pengen ketemu Prita, Mah," ujar Firas berusaha bangkit."Awww... " Firas memekik kesakitan sambil menyentuh lukanya."Mamah bilang istirahat dulu ya istirahat dulu. Ngga usah nyesel deh. Kamu itu udah gede bukan anak kecil lagi. Kalo sampe jahitan kamu kebuka lagi gimana?" sergah Aisyah membantu Firas membaringkan tubuhnya."Tapi, Mah... Firas kangen pengen ketemu Prita. Firas mohon!" lirih Firas memohon. Entah mengapa setelah sadar, perasaannya tidak enak. Ia merasa ada yang salah, namun ia tidak tahu itu apa."Pokoknya kalo belom sembuh total, kamu ngga boleh ketemu sama Prita!" sahut Aisyah memutuskan.Sebenarnya, ia tidak bermaksud melarang pu

  • Gadis Penebus Hutang   Hampir Kehilangannya

    "Kondisi ini biasanya memerlukan psikoterapi yang berdasarkan analitik psikodinamik dan hanya bisa dilakukan oleh psikiater yang berpengalaman. Psikiater yang mampu melakukan hipnosis juga biasanya bisa membantu pasien dengan kondisi amnesia disosiatif. Jadi, nanti saya akan memberikan rujukan pada psikiater di rumah sakit ini," jawab Dokter Rudi."Baik Dok, terima kasih banyak. Kalo begitu saya permisi mau kembali menemani putri saya," pamit Susilo sambil mengulurkan tangannya yang kemudian disambut uluran tangan Dokter Rudi.Susilo kembali ke ruang perawatan putrinya. Namun sebelum masuk, ia mengatur nafas, mengusap wajahnya, dan mengatur senyum di wajahnya agar tidak terlihat kaku."Kata dokter apa, Pak?" tanya Prita melihat sang ayah kembali."Ngga papa ko, kamu sehat," sahut Susilo menyembunyikan kenyataan yang ada."Bapak keluar dulu yah, bapak pengen nyari udara segar," sambung Susilo ingin menemui kedua besannya karena tadi sudah berjanji u

  • Gadis Penebus Hutang   Amnesia Disosiatif

    "Lo serius itu yang lo inget?" tanya Anggi memastikan."Iya. Emang kenapa? Apa ada yang terlewat yang ngga gue inget?" balas Prita mengangguk. Kemudian ia balik bertanya pada Anggi.Anggi tersenyum kikuk tidak tahu harus menjawab apa. Gadis itu dan Wati saling tatap. Mereka jelas-jelas tahu bagaimana kejadiannya. Karena memang Anggi menceritakan segalanya ketika ia menghubungi orang tua Prita. Tapi kenapa? Ada apa dengan Prita?Klek!Susilo dan dokter masuk ke dalam. Kemudian dokter itu langsung melangkah mendekat dan mulai memeriksa mata menggunakan senter, denyut nadi, detak jantung, dan yang terakhir memeriksa kondisi janin. Meski dalam kondisi syok berat, namun kondisi janin di perut Prita dalam kondisi baik-baik saja. Entah apa yang membuat janin itu bertahan dengan begitu kuatnya. Padahal sebelumnya terlihat sangat lemah."Bagaimana kondisi Ibu Prita? Apa ada yang sakit atau dikeluhkan?" tanya dokter."Maaf Dok, saya masih muda baru ke

  • Gadis Penebus Hutang   Menangis Histeris

    "Nona bisa keluar sekarang," ujar Pak Polisi mengetuk kaca mobil."Nona? Mau keluar sendiri atau mau kami paksa?" ujar polisi lain.Indira terlihat ragu-ragu. Ia menggigit bibirnya sambil meremas jemarinya. Meskipun demikian, ia tetap membuka pintu mobil dan keluar. Namun sebelum keluar, ia membuka laci mobil sebelah kiri. Ia mengambil benda runcing berukuran kecil dan menyembunyikannya di balik gaun dengan rok mengembang."Mari ikut kami," ajak Pak Polisi agar Indira masuk ke dalam mobilnya.Ketika dua polisi berbalik, wanita itu bergegas berlari ke arah Prita dan Firas berada."Kalo aku ngga bisa milikin kamu, maka dia juga ngga boleh," teriak Indira berlari ke arah Firas dan menusuk perutnya.Firas menoleh bersamaan juga dengan Prita. Mereka berdua tidak tahu apa yang akan Indira lakukan. Setelah mendekat barulah Firas mengetahuinya. Karena kini perutnya sudah berlumuran cairan merah.Srekkk!"Aaa... " teriak Firas terkejut

  • Gadis Penebus Hutang   Hancur Sehancur-hancurnya

    Semenjak pertama kali mengetahui Firas sudah menikah dengan Prita. Indira mulai menyelidiki asal-usul gadis itu. Ia mencari tahu informasi sedetail-detailnya. Sampai ia menemukan informasi di mana Prita bersekolah. Setelah itu, ia mulai mengawasi Prita melalui detektif swasta. Sampai pada hari ini, ia mendapat kabar bahwa Prita tidak dijemput oleh Firas melainkan oleh Zafran, sekretarisnya. Wanita itu langsung kabur dari lokasi syuting menuju sekolah Prita. Sampai di sana, ia tidak mendapati orang yang ia cari. Kemudian, ia menghubungi detektif swasta sewaannya. Untuk mencari tahu di mana lokasi Prita saat ini. Dan yah, di sinilah Indira saat ini. Memaksa Prita untuk keluar dari mobil dengan alasan ada yang ingin ia bicarakan. Karena Prita tak kunjung keluar, membuat wanita itu nekat. Ia hampir memecahkan jendela mobil jika Zafran tidak memundurkan mobilnya. Tepat ketika Zafran memundurkan mobilnya, Indira jatuh tersungkur karena pijakan kakinya yang tidak seim

  • Gadis Penebus Hutang   Kacamata Hitam

    "Lo tau ngga kalo Mas Zafran mulai sekarang yang bakal jemput gue?" tanya Prita."Ngga. Emang kenapa?" balas Anggi balik bertanya."Gue denger dari Om Firas, kalo dia ngelakuin itu demi lo. Demi bisa jemput lo pulang sekolah tiap hari."Deg!Ternyata ucapan Zafran kemarin bukan hanya buallan saja. Pria itu benar-benar melakukan semua sesuai ucapannya."Emang ada apa, sih, antara lo dengan Mas Zafran? Apa jangan-jangan lo sama Mas Zafran udah jadian? Tapi lo sengaja nyembunyiin itu dari gue?""Ya Elah lo Nggi, bisa-bisanya lo ngga kasih tau gue. Apa jangan-jangan lo sengaja mau balas dendam sama gue?" sambung Prita menebak.Prita berpikir bahwa Anggi sengaja ingin membalaskan perbuatannya dulu. Ketika ia menikah namun tidak memberitahu Anggi. Padahal kenyataan yang sebenarnya tidak seperti itu. Kenyataannya Zafran hanya ingin membantu Anggi menyembuhkan traumanya. Itu saja dan tidak lebih."Ngga gitu, Ta. Gue sama Aa Za ngga ada

DMCA.com Protection Status