Home / Romansa / Gadis Penebus Hutang / Amnesia Disosiatif

Share

Amnesia Disosiatif

Author: Vhiaraya
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Lo serius itu yang lo inget?" tanya Anggi memastikan.

"Iya. Emang kenapa? Apa ada yang terlewat yang ngga gue inget?" balas Prita mengangguk. Kemudian ia balik bertanya pada Anggi.

Anggi tersenyum kikuk tidak tahu harus menjawab apa. Gadis itu dan Wati saling tatap. Mereka jelas-jelas tahu bagaimana kejadiannya. Karena memang Anggi menceritakan segalanya ketika ia menghubungi orang tua Prita. Tapi kenapa? Ada apa dengan Prita?

Klek!

Susilo dan dokter masuk ke dalam. Kemudian dokter itu langsung melangkah mendekat dan mulai memeriksa mata menggunakan senter, denyut nadi, detak jantung, dan yang terakhir memeriksa kondisi janin. Meski dalam kondisi syok berat, namun kondisi janin di perut Prita dalam kondisi baik-baik saja. Entah apa yang membuat janin itu bertahan dengan begitu kuatnya. Padahal sebelumnya terlihat sangat lemah.

"Bagaimana kondisi Ibu Prita? Apa ada yang sakit atau dikeluhkan?" tanya dokter.

"Maaf Dok, saya masih muda baru ke

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gadis Penebus Hutang   Hampir Kehilangannya

    "Kondisi ini biasanya memerlukan psikoterapi yang berdasarkan analitik psikodinamik dan hanya bisa dilakukan oleh psikiater yang berpengalaman. Psikiater yang mampu melakukan hipnosis juga biasanya bisa membantu pasien dengan kondisi amnesia disosiatif. Jadi, nanti saya akan memberikan rujukan pada psikiater di rumah sakit ini," jawab Dokter Rudi."Baik Dok, terima kasih banyak. Kalo begitu saya permisi mau kembali menemani putri saya," pamit Susilo sambil mengulurkan tangannya yang kemudian disambut uluran tangan Dokter Rudi.Susilo kembali ke ruang perawatan putrinya. Namun sebelum masuk, ia mengatur nafas, mengusap wajahnya, dan mengatur senyum di wajahnya agar tidak terlihat kaku."Kata dokter apa, Pak?" tanya Prita melihat sang ayah kembali."Ngga papa ko, kamu sehat," sahut Susilo menyembunyikan kenyataan yang ada."Bapak keluar dulu yah, bapak pengen nyari udara segar," sambung Susilo ingin menemui kedua besannya karena tadi sudah berjanji u

  • Gadis Penebus Hutang   Selalu Benar

    "Keadaan Prita gimana, Mah. Calon anakku baik-baik aja 'kan?" tanya Firas khawatir."Prita sama janin yang ada dalam kandungannya baik-baik aja ko. Udah mendingan kamu istirahat aja, ngga usah mikirin yang lain dulu," sahut Aisyah meminta agar putranya fokus pada kesembuhannya."Firas kangen pengen ketemu Prita, Mah," ujar Firas berusaha bangkit."Awww... " Firas memekik kesakitan sambil menyentuh lukanya."Mamah bilang istirahat dulu ya istirahat dulu. Ngga usah nyesel deh. Kamu itu udah gede bukan anak kecil lagi. Kalo sampe jahitan kamu kebuka lagi gimana?" sergah Aisyah membantu Firas membaringkan tubuhnya."Tapi, Mah... Firas kangen pengen ketemu Prita. Firas mohon!" lirih Firas memohon. Entah mengapa setelah sadar, perasaannya tidak enak. Ia merasa ada yang salah, namun ia tidak tahu itu apa."Pokoknya kalo belom sembuh total, kamu ngga boleh ketemu sama Prita!" sahut Aisyah memutuskan.Sebenarnya, ia tidak bermaksud melarang pu

  • Gadis Penebus Hutang   Mengingatkan Apa Yang Sudah Ia Lupakan

    "Mu-mungkin cuman perasaan kamu aja kali. Aku ngga pernah ketemu sama kamu ko," elak Zafran."Iya kali, ya," ujar Prita mengangguk-anggukkan kepalanya."Kalian ngomongin apa, sih, ko kayanya serius gitu?"Anggi keluar dari kamar mandi dan bertanya dengan raut penasaran, melihat suasana ruangan yang terlihat sangat menegangkan bagi Zafran."Pasti kalian ngomongin gue, yah?" selidik Anggi dengan nada bertanya."Ko lo tau, sih. Jadi gini, gue itu nyoba mempromosikan lo sama Aa Za. Barangkali aja kalian cocok," balas Prita blak-blakan."Gila lo yah. Aa Za ngga usah dengerin dia. Prita ini emang orangnya nyablak, bar-bar gitu," ujar Anggi tidak percaya dengan apa yang sahabatnya katakan. Kemudian ia mencoba menjelaskan pada Zafran agar tidak mempercayai ucapan Prita."Sama, lo juga bar-bar. Gue 'kan cuman mau bantu lo aja, Nggi. Biar lo ngga jomblo terus-menerus," sungut Prita memajukan bibirnya."Emang lo kira lo ngga jomblo,

  • Gadis Penebus Hutang   Khayalan Seorang Firas

    Hari demi hari, Firas jalani dengan penuh kesabaran. Demi kesembuhannya dan yang paling penting, demi menjemput kembali ingatan istrinya. Firas tidak pernah menanyakan apapun perihal Prita pada kedua orang tuanya. Ia tahu alasan mereka tidak memberitahukan pada dirinya karena mereka khawatir. Jadi, ia memilih diam dan fokus pada kesembuhannya.Sementara Firas fokus pada kesembuhannya. Prita juga melakukan beberapa tes dan diizinkan pulang setelah dokter memastikan, bahwa ia benar-benar baik-baik saja. Satu Minggu berrlalu, Firas pulih. Begitu pula dengan Prita, yang kembali masuk sekolah. Gadis itu memiliki banyak pertanyaan yang muncul di benaknya.Kenapa tiba-tiba ia berubah menjadi kelas tiga? Kenapa sebentar lagi ia sudah harus menjalani ujian sekolah? Padahal ia baru saja naik kelas dua SMA. Ia terus saja bertanya pada Anggi. Karena selalu diberondong pertanyaan, akhirnya ia mencoba untuk mengingatkan Prita. Namun sayangnya, sahabatnya itu tidak mempercayain

  • Gadis Penebus Hutang   Inilah Akhir

    "Lepasin, lepasin aku, lepasin aku... " teriak Prita sambil memukul-mukul punggung Firas.Firas keluar kelas dalam posisi membopong tubuh Prita di bahunya. Sepanjang jalan keluar, Prita terus saja berteriak dan berontak. Tanpa menghiraukan semua tatapan orang-orang. Firas pun tetap fokus berjalan menuju halte di mana Zafran berada. Sementara Zafran, ia melihat sang bos keluar dari gerbang sekolah, langsung keluar dan membukakan pintu mobil. Firas bergegas membaringkan tubuh Prita di kursi penumpang. Kemudian, ia langsung ikut masuk dan menutup pintu mobil."Kunci, Za!" perintah Firas."Buka pintu, buka pintunya!" teriak Prita memukul-mukul jendela mobil."Bukaaa... bukaaaaa... " sambung Prita berteriak menatap tajam ke arah Firas."Ntar aku buka kalo udah sampe rumah," balas Firas santai."Rumah? Rumah siapa?" tanya Prita melirik tajam."Rumah kitalah, rumah siapa lagi. Udah, mendingan kamu duduk diem," balas Firas.Prita mengg

  • Gadis Penebus Hutang   Penebus Hutang

    "Bapak sama Ibu mau ngomong apa, sih? Kok, mukanya serius gitu," tanya Prita sambil mendaratkan tubuhnya di sofa. "Kamu harus menikah dengan seseorang demi menebus hutang keluarga kita," jawab Susilo tanpa basa-basi. Prita terperangah mendengar jawaban ayahnya. Bagaimana mungkin di usianya yang baru menginjak delapan belas tahun, ia harus menikah, bahkan sebagai penebus hutang. Kalaupun harus menikah, ia harus menikah dengan orang yang ia cintai."Tapi, Pak, Bu. Prita masih terlalu muda untuk menjadi seorang istri," tolak Prita secara halus. "Ngga ada tapi-tapian. Pokoknya kamu harus menikah dengan laki-laki yang sudah bapak siapkan," ujar Susilo tidak menerima penolakan apa pun dari putrinya."Bu, tolong bantu Prita jelasin sama Bapak. Prita ngga mau nikah sama orang yang ngga Prita kenal. Prita cuman mau nikah sama Pak Irsyad." Gadis itu merengek meminta bantuan ibunya agar mau membujuk ayahnya."Siapa Pak Irsyad?" tanya Susilo meninggikan suaranya. "Pelan-pelan, Pak, ngomongnya.

  • Gadis Penebus Hutang   Keterpaksaan

    "Iya, Pak. Tapi, udah malem begini emang bisa langsung diurus?" tanya Prita masih berharap pernikahan ini akan dibatalkan. "Kamu ngga perlu khawatir, Prita. Semuanya biar aku aja yang urus. Kalo duit yang berbicara, ngga akan ada masalah," jawab Firas sombong. "Hmmm ... Sombong!" kata Prita sambil memajukan bibirnya. "Ini orang satu emang sombongnya ngga ketulungan. Sok kaya, nyebelin, ngeselin, pokoknya semuanya ada dalam dirinya. Awas aja kalo gue udah jadi istrinya. Bakal gue hambur-hamburin uangnya sampai tak bersisa, hahaha... " batin Prita tertawa terbahak-bahak. "Bukannya sombong, tapi fakta," sahut Firas sambil mengangkat dagunya. Sebenarnya Firas itu tampan. Hanya kakinya saja lumpuh. Jika dilihat-lihat, ia merupakan tipe laki-laki idaman semua wanita. "Ganteng iya, kaya iya, lumpuh iya. Eh, maksudnya itu kekurangannya," batin Prita lagi. "Ngomong-ngomong, ini udah malem loh yah. Tapi situ, kok, ngga pulang-pulang," kata Prita mengusir secara halus. "Ngusir nih ceritan

  • Gadis Penebus Hutang   Meminta Jatah

    "Aduh... sakit, Mas!" Prita berteriak mengaduh kesakitan. "Makanya sopan sedikit sama orang yang lebih tua. Apalagi aku ini suami kamu," kelakar Firas. "Iya Mas Firas yang ganteng, maaf," sahut Prita malas sambil memujinya tampan. Prita berusaha menyelamatkan diri dengan cara memuji suaminya. Jika tidak, maka entah apa yang akan Firas lakukan padanya."Tuh 'kan dia sendiri yang ngaku tua," lirih Prita melirik ke arah suaminya. "Apa kamu bilang?!" geram Firas mendengar gumaman Prita yang terdengar sangat pelan. "Ng-ngga. Aku ngga bilang apa-apa, kok," sahut Prita mengelak. "Awas saja kamu yah," sungut Firas dengan nada mengancam. "Ampun Mas, jangan sentil lagi. Sakit tahu. Orang nanya bukannya dijawab malah ke mana-mana," kata Prita menutup dahi agar tidak disentil lagi. "Papah sama Mamah ngga tinggal satu rumah sama aku. Jadi nanti kita cuman tinggal berdua," jawab Firas datar. "A-apa?!" teriak berteriak membuat Firas terkejut. Tapi bukannya marah, laki-laki itu malah tersenyu

Latest chapter

  • Gadis Penebus Hutang   Inilah Akhir

    "Lepasin, lepasin aku, lepasin aku... " teriak Prita sambil memukul-mukul punggung Firas.Firas keluar kelas dalam posisi membopong tubuh Prita di bahunya. Sepanjang jalan keluar, Prita terus saja berteriak dan berontak. Tanpa menghiraukan semua tatapan orang-orang. Firas pun tetap fokus berjalan menuju halte di mana Zafran berada. Sementara Zafran, ia melihat sang bos keluar dari gerbang sekolah, langsung keluar dan membukakan pintu mobil. Firas bergegas membaringkan tubuh Prita di kursi penumpang. Kemudian, ia langsung ikut masuk dan menutup pintu mobil."Kunci, Za!" perintah Firas."Buka pintu, buka pintunya!" teriak Prita memukul-mukul jendela mobil."Bukaaa... bukaaaaa... " sambung Prita berteriak menatap tajam ke arah Firas."Ntar aku buka kalo udah sampe rumah," balas Firas santai."Rumah? Rumah siapa?" tanya Prita melirik tajam."Rumah kitalah, rumah siapa lagi. Udah, mendingan kamu duduk diem," balas Firas.Prita mengg

  • Gadis Penebus Hutang   Khayalan Seorang Firas

    Hari demi hari, Firas jalani dengan penuh kesabaran. Demi kesembuhannya dan yang paling penting, demi menjemput kembali ingatan istrinya. Firas tidak pernah menanyakan apapun perihal Prita pada kedua orang tuanya. Ia tahu alasan mereka tidak memberitahukan pada dirinya karena mereka khawatir. Jadi, ia memilih diam dan fokus pada kesembuhannya.Sementara Firas fokus pada kesembuhannya. Prita juga melakukan beberapa tes dan diizinkan pulang setelah dokter memastikan, bahwa ia benar-benar baik-baik saja. Satu Minggu berrlalu, Firas pulih. Begitu pula dengan Prita, yang kembali masuk sekolah. Gadis itu memiliki banyak pertanyaan yang muncul di benaknya.Kenapa tiba-tiba ia berubah menjadi kelas tiga? Kenapa sebentar lagi ia sudah harus menjalani ujian sekolah? Padahal ia baru saja naik kelas dua SMA. Ia terus saja bertanya pada Anggi. Karena selalu diberondong pertanyaan, akhirnya ia mencoba untuk mengingatkan Prita. Namun sayangnya, sahabatnya itu tidak mempercayain

  • Gadis Penebus Hutang   Mengingatkan Apa Yang Sudah Ia Lupakan

    "Mu-mungkin cuman perasaan kamu aja kali. Aku ngga pernah ketemu sama kamu ko," elak Zafran."Iya kali, ya," ujar Prita mengangguk-anggukkan kepalanya."Kalian ngomongin apa, sih, ko kayanya serius gitu?"Anggi keluar dari kamar mandi dan bertanya dengan raut penasaran, melihat suasana ruangan yang terlihat sangat menegangkan bagi Zafran."Pasti kalian ngomongin gue, yah?" selidik Anggi dengan nada bertanya."Ko lo tau, sih. Jadi gini, gue itu nyoba mempromosikan lo sama Aa Za. Barangkali aja kalian cocok," balas Prita blak-blakan."Gila lo yah. Aa Za ngga usah dengerin dia. Prita ini emang orangnya nyablak, bar-bar gitu," ujar Anggi tidak percaya dengan apa yang sahabatnya katakan. Kemudian ia mencoba menjelaskan pada Zafran agar tidak mempercayai ucapan Prita."Sama, lo juga bar-bar. Gue 'kan cuman mau bantu lo aja, Nggi. Biar lo ngga jomblo terus-menerus," sungut Prita memajukan bibirnya."Emang lo kira lo ngga jomblo,

  • Gadis Penebus Hutang   Selalu Benar

    "Keadaan Prita gimana, Mah. Calon anakku baik-baik aja 'kan?" tanya Firas khawatir."Prita sama janin yang ada dalam kandungannya baik-baik aja ko. Udah mendingan kamu istirahat aja, ngga usah mikirin yang lain dulu," sahut Aisyah meminta agar putranya fokus pada kesembuhannya."Firas kangen pengen ketemu Prita, Mah," ujar Firas berusaha bangkit."Awww... " Firas memekik kesakitan sambil menyentuh lukanya."Mamah bilang istirahat dulu ya istirahat dulu. Ngga usah nyesel deh. Kamu itu udah gede bukan anak kecil lagi. Kalo sampe jahitan kamu kebuka lagi gimana?" sergah Aisyah membantu Firas membaringkan tubuhnya."Tapi, Mah... Firas kangen pengen ketemu Prita. Firas mohon!" lirih Firas memohon. Entah mengapa setelah sadar, perasaannya tidak enak. Ia merasa ada yang salah, namun ia tidak tahu itu apa."Pokoknya kalo belom sembuh total, kamu ngga boleh ketemu sama Prita!" sahut Aisyah memutuskan.Sebenarnya, ia tidak bermaksud melarang pu

  • Gadis Penebus Hutang   Hampir Kehilangannya

    "Kondisi ini biasanya memerlukan psikoterapi yang berdasarkan analitik psikodinamik dan hanya bisa dilakukan oleh psikiater yang berpengalaman. Psikiater yang mampu melakukan hipnosis juga biasanya bisa membantu pasien dengan kondisi amnesia disosiatif. Jadi, nanti saya akan memberikan rujukan pada psikiater di rumah sakit ini," jawab Dokter Rudi."Baik Dok, terima kasih banyak. Kalo begitu saya permisi mau kembali menemani putri saya," pamit Susilo sambil mengulurkan tangannya yang kemudian disambut uluran tangan Dokter Rudi.Susilo kembali ke ruang perawatan putrinya. Namun sebelum masuk, ia mengatur nafas, mengusap wajahnya, dan mengatur senyum di wajahnya agar tidak terlihat kaku."Kata dokter apa, Pak?" tanya Prita melihat sang ayah kembali."Ngga papa ko, kamu sehat," sahut Susilo menyembunyikan kenyataan yang ada."Bapak keluar dulu yah, bapak pengen nyari udara segar," sambung Susilo ingin menemui kedua besannya karena tadi sudah berjanji u

  • Gadis Penebus Hutang   Amnesia Disosiatif

    "Lo serius itu yang lo inget?" tanya Anggi memastikan."Iya. Emang kenapa? Apa ada yang terlewat yang ngga gue inget?" balas Prita mengangguk. Kemudian ia balik bertanya pada Anggi.Anggi tersenyum kikuk tidak tahu harus menjawab apa. Gadis itu dan Wati saling tatap. Mereka jelas-jelas tahu bagaimana kejadiannya. Karena memang Anggi menceritakan segalanya ketika ia menghubungi orang tua Prita. Tapi kenapa? Ada apa dengan Prita?Klek!Susilo dan dokter masuk ke dalam. Kemudian dokter itu langsung melangkah mendekat dan mulai memeriksa mata menggunakan senter, denyut nadi, detak jantung, dan yang terakhir memeriksa kondisi janin. Meski dalam kondisi syok berat, namun kondisi janin di perut Prita dalam kondisi baik-baik saja. Entah apa yang membuat janin itu bertahan dengan begitu kuatnya. Padahal sebelumnya terlihat sangat lemah."Bagaimana kondisi Ibu Prita? Apa ada yang sakit atau dikeluhkan?" tanya dokter."Maaf Dok, saya masih muda baru ke

  • Gadis Penebus Hutang   Menangis Histeris

    "Nona bisa keluar sekarang," ujar Pak Polisi mengetuk kaca mobil."Nona? Mau keluar sendiri atau mau kami paksa?" ujar polisi lain.Indira terlihat ragu-ragu. Ia menggigit bibirnya sambil meremas jemarinya. Meskipun demikian, ia tetap membuka pintu mobil dan keluar. Namun sebelum keluar, ia membuka laci mobil sebelah kiri. Ia mengambil benda runcing berukuran kecil dan menyembunyikannya di balik gaun dengan rok mengembang."Mari ikut kami," ajak Pak Polisi agar Indira masuk ke dalam mobilnya.Ketika dua polisi berbalik, wanita itu bergegas berlari ke arah Prita dan Firas berada."Kalo aku ngga bisa milikin kamu, maka dia juga ngga boleh," teriak Indira berlari ke arah Firas dan menusuk perutnya.Firas menoleh bersamaan juga dengan Prita. Mereka berdua tidak tahu apa yang akan Indira lakukan. Setelah mendekat barulah Firas mengetahuinya. Karena kini perutnya sudah berlumuran cairan merah.Srekkk!"Aaa... " teriak Firas terkejut

  • Gadis Penebus Hutang   Hancur Sehancur-hancurnya

    Semenjak pertama kali mengetahui Firas sudah menikah dengan Prita. Indira mulai menyelidiki asal-usul gadis itu. Ia mencari tahu informasi sedetail-detailnya. Sampai ia menemukan informasi di mana Prita bersekolah. Setelah itu, ia mulai mengawasi Prita melalui detektif swasta. Sampai pada hari ini, ia mendapat kabar bahwa Prita tidak dijemput oleh Firas melainkan oleh Zafran, sekretarisnya. Wanita itu langsung kabur dari lokasi syuting menuju sekolah Prita. Sampai di sana, ia tidak mendapati orang yang ia cari. Kemudian, ia menghubungi detektif swasta sewaannya. Untuk mencari tahu di mana lokasi Prita saat ini. Dan yah, di sinilah Indira saat ini. Memaksa Prita untuk keluar dari mobil dengan alasan ada yang ingin ia bicarakan. Karena Prita tak kunjung keluar, membuat wanita itu nekat. Ia hampir memecahkan jendela mobil jika Zafran tidak memundurkan mobilnya. Tepat ketika Zafran memundurkan mobilnya, Indira jatuh tersungkur karena pijakan kakinya yang tidak seim

  • Gadis Penebus Hutang   Kacamata Hitam

    "Lo tau ngga kalo Mas Zafran mulai sekarang yang bakal jemput gue?" tanya Prita."Ngga. Emang kenapa?" balas Anggi balik bertanya."Gue denger dari Om Firas, kalo dia ngelakuin itu demi lo. Demi bisa jemput lo pulang sekolah tiap hari."Deg!Ternyata ucapan Zafran kemarin bukan hanya buallan saja. Pria itu benar-benar melakukan semua sesuai ucapannya."Emang ada apa, sih, antara lo dengan Mas Zafran? Apa jangan-jangan lo sama Mas Zafran udah jadian? Tapi lo sengaja nyembunyiin itu dari gue?""Ya Elah lo Nggi, bisa-bisanya lo ngga kasih tau gue. Apa jangan-jangan lo sengaja mau balas dendam sama gue?" sambung Prita menebak.Prita berpikir bahwa Anggi sengaja ingin membalaskan perbuatannya dulu. Ketika ia menikah namun tidak memberitahu Anggi. Padahal kenyataan yang sebenarnya tidak seperti itu. Kenyataannya Zafran hanya ingin membantu Anggi menyembuhkan traumanya. Itu saja dan tidak lebih."Ngga gitu, Ta. Gue sama Aa Za ngga ada

DMCA.com Protection Status