"Kalian semua, pergi dan jadilah serigala yang lapar. Buru semua kelinci muda itu, tapi ingat! Sisakan ke empat kelinci tua itu. Kita masih membutuhkan mereka nanti." Komando Belle pada ke delapan orang anggota team elitenya."Baik bos, kami berangkat." Jawab One mewakili ke 7 temanya, setelah mendapat jawaban sebuah anggukan dan senyum manis dari Belle, merekapun segera melenggang pergi, keluar dari markas untuk memulai permainan.Mereka berjalan dengan langkah penuh percaya diri, mereka berpencar dan menghampiri kelompok kelinci yang tengah kelimpungan mencari senjata yang bisa mereka gunakan sebagai alat pertahanan diri.Di tempat lain, sebut saja tim A1 (salah 1 tim anak buah Hyuga)...."Bagaimana ini... dimana kita bisa menemukan senjata yang orang gila tadi katakan?" Tanya si A pada si B."Shttt..! Kau yang gila! Berani-beraninya kai mengatai orang itu orang gila, harusnya kau tau kita sedang di awasi olehnya.. bagaimana jika dia mendengar umpatanmu dan marah pada kita, lalu mem
Sekawanan serigala itu pun semakin marah dengan perlawanan si A dan si B, mereka pun segera menerjang ke depan, dan menerkam ke dua orang itu. Jeritan kesakitan nan pilu pun terdengar dari si A dan si B, hingga setelah beberapa saat, suara mereka tak lagi terdengar, sekawanan serigala itu sibuk mencabik tubuh kedua mangsanya, dan One pun pergi meninggalkan tempat itu, untuk mencari kelinci buruan selanjutnya.Belle, Bryan, dan Kevin yang memantau dan melihat semuanya pun sedikit tercengan namun menyukai kekejaman yang One lakukan, pada musuhnya."Wow.. sepertinya anak buahmu juga memiliki darah pshyco ya suamiku..?" Ucap Belle yang masih fokus menonton acara makan besar kawanan serigala itu."Ehmm.. dulunya mereka tak se beringas itu, tapi sepertinya karena mereka mendapatkan ibu bos yang super pshyco, jadi gaya membunuh mereka pun ikut berubah.." Balas Bryan, sambil tersenyum menyindir istrinya."Ya.. ya.. ya.. dan betapa beruntungnya kau mendapatkan wanita pshyco cantik sepertiku in
"Jangan buat aku penasaran. Katakan padaku, virus apa yang kalian maksud itu?" Ulang Bryan.Karena pertanyaanya tadi tak juga mendapatkan jawaban dari Kevin, maupun Belle dan hanya mendapatkan tatapan enggan saja."Lebih baik kau lihat sendiri saja adik ipar, kalau pun aku jelaskan padamu, ku yakin kau tidak akan mengerti maksutku. Dan aku juga tidak sanggup menjelaskan detail tentang virus itu." Jawab Kevin sambil menunjuk ke layar monitor."Sayang... bisakah kau jelaskan saja padaku sebelum aku mati penasaran..? Jangan pelit penjelasan seperti kakak iparku ini, ok..?" Tanya Bryan sambil melirik sinis pada Kevin, dan mengalihkan pandanganya pada Belle."Ehm.. bukanya aku pelit penjelasan atau tidak mau menjelaskan virus apa itu padamu sayang, tapi sepertinya benar kata kak Kevin. Lebih baik kau lihat saja sendiri, karena kak kevin saja yang menciptakan virus itu, tidak mampu menjelaskanya, apalagi aku, tidak mungkin aku sanggup menjelaskan detail virus buatan kakakku tersayang ini, s
Seven kini tengah asyik menontonplis memvideokan adegan panas dua manusia di hadapanya itu, terlebih lagi kini mereka telah benar-benar menyatu. Jeritan kesakitan yang tadi sempat terdengar pun, kini sudah berganti dengan jeritan-jeritan kenikmatan dari keduanya."Hah.. hah.. hah.. D.. lubangmu sangat rapat, hah.. hah.. batangku serasa mau remuk." Celoteh C yang sudah benar-benar di buat terbang ke angkasa, karena efek virus mesum ciptaan Kevin itu."Rudal pukgoksongmu itu yang terlalu besar sialan.. kau membuat lubang pembuanganku serasa mau sobek." Umpat D yang masih merasakan sedikit nyeri di lubang pembuanganya, meskipun kini rasa itu sudah bercampur dengan rasa nikmat, di tambah oleh efek virus mesum itu."Bagus.. bagus.. teruskan, kalian terlihat seksi saat saling mengumpat." Gumam Seven yang tertawa geli, sambil memvideokan ke dua manusia yang sudah berada dalam keadaan sadar, dan tidak sadar itu."Eh tunggu dulu, aku lupa menanyakan pada tuan Kevin, sekuat apa efek obat ini? T
"Wow!! Amazing!! Ternyata dia seorang samurai yang hebat?" Gumam Belle saat menyaksikan, momen ke dua kepala yang terpisah dari badanya, dengan sangat cepat dan rapi itu."Aku bahkan tidak melihatnya berlatih samurai sebelum ini, tapi ternyata dia seorang samurai yang semengerikan itu..? Sepertinya aku akan memberinya tugas membunuh tanpa jejak, setelah semua ini berakhir." Ujar Bryan yang juga kaget, karena dia tidak pernah tahu kemampuan samurai Five sebelum ini. Yang dia tahu, Five hanyalah seorang yang pendiam, tapi dia selalu sukses dalam semua misinya."Kurasa kau harus lebih mengenal semua bawahanmu, sayang..? Para elitemu ini benar-benar sangat mengerikan, aku tidak sabar melihat kejutan apa lagi yang akan di tunjukkan para elitemu ini, sayang." Ucap Belle dengan senyum manis tergambar di wajahanya."Ku rasa kau benar sayang, aku harus mengintrogasi ulang para bawahanku, dan menanyakan semua tentang mereka, dan tentang pekerjaan mereka dulu, sebelum mereka bekerja padaku. Kare
Suara dentingan dari benturan dua pisau pun terdengar, pisau terbang si G pun terlempar dan menancap pada sebuah pohon, dengan segera si G berusaha menarik kembali tali pisau terbangnya, agar pisau itu kembali padanya. Namun sialnya pisau itu menancap terlalu kuat, karena terlalu besarnya tenaga yang Three gunakan untuk menangkis pisau terbang itu tadi."Sialan..! Aku tidak bisa menarik kembali pisau ini.." Gumam si G dengan wajahnya yang mulai panik, apalagi saat melihat wajah Three yang sudah berubah menjadi sangat mengerikan."Hyaa...!" Melihat si G sudah tidak bisa di harapkan, si H pun berlari maju dengan gaya yang seolah ingin menebas Three, menggunakan kapaknya."Dasar bodoh!!" Sarkas Three yang bukan hanya tidak menghindar dari serangan itu, namun dia justru menahan tangan H yang memegang kapak, lalu tanpa berkedip dia memotong tangan H hingga putus, dan terpisah dari tubuhnya."Aaaa!!!" Jerit H saat merasakan sakit tak terhingga, karena lenganya yang putus begitu saja, hanya
"Astaga mengerikan sekali... ternyata emak-emak mode ngamuk akan semengerikan ini? Wah.. wah.. benar-benar tidak boleh main-main dengan emak-emak, untung saja Bryan sudah pergi, kalau tidak, jika dia melihat ini, dia akan semakin shock dan muntah sepanjang hari seperti ibu hamil." Monolog Kevin sambil mengganti fokus kameranya, ke kamera yang berada di tempat Two.Kevin pun mengawasi para elite, lebih tepatnya menonton. Dia menonton sambil makan camilan, seolah dia sedang menonton film thriller di bioskop, padahal film yang kali ini di tayangkan, semua adeganya real.Nyawa yang melayang, dan semua proses pembunuhanya juga real. Namun semua itu seolah tak mengganggu Kevin sama sekali, dia sadar jika dia tak membunuh mereka, pasti mereka yang akan membunuhnya.Kekuatan dan kekuasaan adalah segalanya di dunia modern ini, nyawa manusia tak lebih berharga dari nyawa seekor hewan, harga diri manusia sudah tidak ada lagi, kecuali dia memiliki kekuatan dan kekuasaan.Hukum rimba yang dulunya
"Shhhtt.. diamlah, apa kau ingin membongakar semua aibku, hah?" Kesal Seven sambil membungkam mulut Eight."Ehmm.. ehm.." Ronta Eight sambil memukul-mukul tangan Seven, hingga akhirnya terlepas."Sadarlah, kita semua sudah tau kegilaanmu itu. Siapa juga yang membongkar aibmu, tanpa aku bongkar pun semuanya memang sudah tau." Ketus Eight sembari mengelap bibirnya, yang barusan di bekap oleh Seven."Cih!! Tanganmu itu bau terasi." Gumam Eight sambil melirik sinis pada Seven."Nye.. nye.. nye.." Ejek Seven yang memandang jengah pada Eight."Sudahlah jangan berdebat terus! Kevin, bisakah kita melihat tayangan ulang CCTV, dan menyaksikan langsung kegilaan apa yang Seven lakukan?" Tanya One lagi, karena Kevin belum menjawab pertanyaanya tadi."Boleh, tapi aku tidak akan ikut menonton. Aku sudah sangat lelah, kalian bisa melihatnya sendiri di ruang kontrol." Jawab Kevin, yang kemudian menguap karena sudah merasakan kantuk, berbeda dengan para elite yang terbiasa tidak tidur seharian, Kevin p
"Sudahlah ma, sekarang ayo kita mulai makan malamnya saja. Aku sudah sangat lapar karena terlalu banyak bicara."Bryan pun mengajak semua orang untuk memulai makan malam mereka, BBQ yang di masak oleh koki yang Bryan panggil untuk datang ke rumah mereka pun sudah matang dan siap untuk di santap."Baiklah ma, ayo kita mulai makan saja. Kasihan teman-teman Bryan yang jadi menunda makan malam mereka karena obrolan kita ini." Sahut Adrian.Pria itu sedang dalam mood yang baik, hanya karena satu perkataan yang tadi sempat Bryan ucapkan. Yaitu permintaannya untuk bekerja di kantor milik Adrian, dan meninggalkan pekerjaanya di kepolisian demi keluarganya.Rasa bangga pun menyeruak di dalam hatinya, karena anak laki-lakinya itu lebih memikirkan keluarganya, memikirkan istri dan calon anak-anaknya dari pada memikirkan keinginan pribadinya.Bagiamanapun mengurus bisnis milik ayahnya itu tidak memiliki resiko yang bisa mengancam nyawa, lain halnya dengan tugas-tugas yang dia dapatkan di kepolisi
Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun sampai di mansion milik Bryan, dan benar saja di sana sudah ada beberapa mobil sport yang terparkir.Mereka pun masuk ke dalam mansion taoi tidak dapat menemukan siapapun di sana."Kemana anak nakal itu?" Gumam Riana smabil celingukan ke sana ke mari mancari keberadaan Belle maupun Bryan, namun Riana tidak juga kunjung menemukan mereka."Mungkin ada di halaman belakang mah?" Sahut Angel sembari berjalan lebih dulu mendahului mama, papa da suaminya.Angel berjalan menuju ke halaman belakang, dan benar saja semua orang tengah berkumpul di sana dan sedang membuat BBQ, Riana pun mendekat ke arah mereka dan menghampiri anak serta menantunya itu."Aww!!! Sakit ma!!" Seru Bryan yang tiba-tiba saja merasakan sakit akibat jeweran dari sang mama di telinga sebelah kananya."Kau masih tau sakit, hah? Kemana saja kau beberala hari ini? Seenaknya saja pergi membawa menantu mama tanpa pamit, dasar anak kurang ajar!" Riana kembali menjewer telinga Bryan.
"Tidak benar-benar sesuai dengan rencana, tapi hasil akhirnya benar-benar sama seperti yang kita semua inginkan. Jadi datanglah ke mansionku untuk berpesta malam ini, ok?" Jawab Belle yang langsung mendapatkan sorakan gembira dari teman-temanya."Kau tenang saja Belle, kami pasti akan datang." Sahut Sky yang langsung merebut hp Leo dari tangan si empunya."Astaga kau ini Sky, selalu saja seperti monyet melihat pisang saay mendengar kata party." Gurau Anne yang membuat Sky auto nyengir kuda dan semua orang pun tertawa geli melijay tingkah dua sejoli itu."Kau salah Anne, kasihan si monyetnya, kenapa dia kau samakan dengan Sky? Turun sudah derajat para monyet di dunia ini, ha.. ha.. ha.." Tawa semua orang kembali pecah akibat selorohan yang di lontarkan oleh Max itu."Aku benar-benar jai angat merindukan kalian teman-teman, cepatlah kesini sekarang juga oke? Aku tunggu!" Seru Belle yang sudah sangat rindu dengan kawan seperjuanganya itu.Dan Bryan juga tengah menelfon orang tuanya saat
"Tentu saja, aku akan memenuhi keinginanmu itu. Jadi sekarang pergilah dengan tenang..." Rian baru saja akan menarik pelatuk senjatanya, namun Belle menendang senjata kakaknya hingga terjatuh ke lantai.Prak!!"Hentikan kakak, jangan bunuh mereka. Mereka hanya ingin membalaskan dendam orang tua mereka, dan aku tidak ingin menjadi sama seperti mereka yang di butakan oleh dendam. Aku akan mengampuni kalian, tapi kalian harus berjanji untuk berubah. Aku akan menyuntikkan sebuah virus ke tubuh kalian, dan itu butuh penawar untuk setiap bulanya. Jadi bersikap baiklah, berubahlah menjadi orang yang lebih baik lagi." Ujar Belle."Kau yakin adik?" Tanya Rian memastikan keputusan adiknya itu."Aku yakin kakak." Jawabnya singkat dan terdengar tidak sedang main-main."Baiklah, terserah kau saja." Balas Rian mengalah."Kalau begitu, biar mereka berdua ikut denganku saja kembali ke kepolisian. Aku membawa mereka sebagai penebusan kesalahanku yang mangkir dari tugas, dan untuk membebaskanmu dari ke
"Aku juga tidak tahu apa yang terjadi, tapi apa mungkin jika ini adalah ulah dari nona Belle Gabriel?" Tanya Joseph yang baru saja ingat kalau Belle akan datang ke pulau kembar untuk menjatuhkan Gabriel."Belle? Sepertinya tidak mungkin, meskipun dia jenius dalam bidang penelitian, tapi dia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu sampai sejauh ini." Jawab Gabriel yang tidak oercaya dalang di balik semua ini adalah orang yang dia sebut sebagai wanita miliknya."Kenapa tidak mungkin? Suami nona Belle adalah seorang anggota keplisiam khusus, bahkan dia lahnyang ada di oeringkat pertama. Apa itu masih belum cukup untuk membuatmu percaya kalau semua ini adalah ulah mona Belle?" Tanyanya lagi."Entahlah, tapi jika memang benar ini ulah dari Belle, ku rasa ini merupakan karma untukku karena telah membunuh kedua orang tuanya." Jawab Belle.Belle dan Rian pun akhirnya sampai di pulau yang satu lagi, dan semua anggota pasukan elite sudah bersiap di eoan gedung lab untuk menyerbu, tapi
"Yup. Aku pernah mengalami mimpi buruk yang amat sangat mengerikan itu, apa lagi saat dia memanggilku atau mendatangiku dengan jarum suntik di tangannya dan senyum manis atau senyum pepsodent yang dia perlihatkan padaku. Di saat itu pula lah mimpi burukku yang baru akan segera di mulai. Jadi sebelum kau mengingatkanku tentang senyum manis terkutuk adik kita itu, aku sudah lebih dulu faham betul apa arti ari senyuman itu."Kevin pun menceritakan bagaimana ekspresi Belle dulu saat akan mulai mencoba virus baru temuanya pada tubuh Kevin.Di saat hal itu terjadi, Belle pasti memanggil Kevin atau dia yang menghampiri Kevin dengan membawa jarum suntik di tangannya dan menebar senyuman manis atau terkadang juga senyum ala iklan pespsodent miliknya.Biasanya sebuah senyuman adalah pertanda untuk sesuatu yang baik. Namun berbeda dengan Belle, senyumannya justru acap kali membawa hal buruk bagi orang di sekitarnya.Namun saat dia benar-benar sedang tersenyum tanpa ada niatan di baliknya, senyum
"Kak Kevin bawa kendaraan pengangkut yang ada di dalam Zeus ke sini, aku akan mengirimkan koordinatku padamu untuk membawa para tahanan ke kapal selam Zeus." Ucap Belle setelah komunikasinya dengan Kevin yang berada di dalam kapal selam Zeus terhubung."Kendaraan pengangkut? Ada di mana benda itu? Ku rasa aku tidak pernah melihat kendaraan semacam itu sejak naik ke kapal selam ini." Tanya Kevin dengan bingung pada Belle, pasalnya dia memang belum pernah melihat sesuatu seperti itu ada di dalam kapal selam Zeus."Buka buku petunjuknya kak itu ada di halaman terakhir." Jawab Belle memberitahu Kevin cara untuk menemukan kendaraan pengangkut itu."Oke sebentar." Kevin pun mulai membuka e-boom yang berisi petunjuk cara kerja kapal selam Zeus itu.Dan benar saja di halaman terakhir ada petunjuk mengenain kendaraan pengangkit amfibi alias kendaraan pengangkut yang bisa bergerak di darat maupun di air."Pertama tekan tombol buka garasi, lalu tekan tombol kendaraan amfibi, lalu tekan mulai." G
"Iya kak sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju ke pulau sebelah, ada apa kak? Apa kau juga berencana untuk memulai aksimu dari sana?" Tanya Belle pada kakaknya itu, karena dia tau pasti kakaknya itu tak akan mau tinggal diam saja sedangkan dirinya sedang berjuang di medan perang."Baiklah kalau begitu kita hancurkan tempat itu bersama adikku tersayang, kau bisa memulai dari sisi barat dan aku akan memulai dari sisi timur bersama dengan Park. Kita akan bertemu tepat di tengah pulau itu, di rumah Gabriel." Jelas Rian pada Belle, dia mengaturnya menjadi seperti itu agar menghemat waktu, dan mereka masih bisa membantu anggota tim elite untuk meratakan pulau yang satunya lagi dan menagkap Gabriel."Oh iya kak, aku juga akan meminta kak Kevin untuk menyelamatkan para tahanan yang ada di ruang bawah tanah rumah Gabriel nantinya." Ucap Belle yang berniat membebaskan para tahanan Gabriel, karena sepengetahuanya para tahanan Gabriel adalah ilmuwan atau orang dengan profesi lain yang tidak
"Jadi benar-benar ada piring terbang tadi? Lalu kalian tidak mengejarnya?! Apa kalian semua bodoh!?" Seru Gabriel sambil membanting semua barang yang ada diatas meja di dekatnya dan juga membalikkan meja itu."Bagaimana kami bisa mengejarnya? Jika kecepatanya saja sangat tidak masuk akal sama sekali! Kecepatanya bahkan melampau jet, lalu kita mau mengejarmya dengan apa?" Bela Joseph yang tak mau di salahkan, karena memang mereka tidak akan sanggup jika harus mengejar benda itu."Shitt!! Aku semakin yakin ini adalah ulah dari sisa-sisa pasukan Leon, hanya dia yang mampu membuat kegaduhan semacam ini, dan benda gila seperti itu!" Gumam Gabriel yang akhirnya tak lagi menyalahkan Joseph.Di gua, di saat yang sama..."Itu adalah tanda yang di buat oleh kak Rian bukan?" Tanya Bryan pada Belle, saat mereka juga mendengar suara ledakan yang berasal dari piring terbang itu, yup piring terbang itu adalah mahakarya terbaru milik Park yang baru saja mereka selesaikan dan sempurnakan."Iya itu ala