Share

Menerima tawaran Mahen.

Itulah yang Arleta rasakan saat ini, tidak ada pilihan lain yang lebih baik.

“Terimakasih. Sudah menolong saya, jika anda tidak datang tepat waktu. Saya tidak tahu bagaimana nasib saya sekarang.” ucap Arleta terbata.

“Tidak masalah! Siapa mereka? Apakah mereka orang suruhan rentenir itu?” tanya Mahen dengan serius.

Arleta mendongak, lalu menoleh pada Mahen.

“Darimana anda tau?” tanya Arleta dengan menatap wajah Mahen.

Arleta penasaran sudah dua kali Mahen menyebut-nyebut hutang! Rentenir! Darimana dia tahu? Sedangkan Alana tidak pernah bercerita sedikit pun tidak pernah bercerita pada pria itu.

Mahen tersenyum samar. “Aku tahu semuanya! Ayah mu banyak hutang pada rentenir bukan? Dan kau lah jaminannya! Aku tahu itu.”

“Siapa yang memberitahumu?!” sela Arleta.

“Arleta. Arleta itu sangat mudah bagiku, kalau cuma mendapatkan informasi data konkrit tentangmu.” ucap Mahen sombong.

“Bahkan aku tahu, waktumu tinggal beberapa hari bukan? Untuk melunasinya. Bukankah aku pernah menawarkan sebu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status