" Je.. " ucap Steven masih menyisir rambut Jean. " Hem.." tanya Jean yang menikmati apa yang Steven lakukan. " Jika anak kita lahir nanti.." ucap Steven mmengantung." Hem?" heran Jean. " Aku ingin anak kita mengikuti nama belakang keluargamu.., Claude." jelas Steven. " Kenapa? Bukankah seharusnya.., aku dan anak-anak kita akan mengikuti nama belakangmu?" heran Jean. " Tapii..., keluarga ku sudah hancur, Je. Aku tak ingin anak kita mewarisi kehancuran keluargaku." jelas Steven membuat Jean terdiam. Bagaimanapun.., wanita itu tahu.., di keluarga George lah yang membuat Steven trauma.Ya! semalam.., Steven akhirnya bercerita asal mula ia mulai memiliki trauma pada wanita. Perselingkuhan sang ibu yang membuat sang ayah tiada., dan kelicikan kekasih sang kakak membuat hubungan antara sang kakak dan Steven pun ikut kandas. " Lagipula.., arti nama Claude adalah.., mandiri, kritis terhadap diri dan orang lain, menarik, dapat diandalkan, bertanggung jawab, penuh semangat, mudah berada
"Setelah ibuku tiada..., tak lama, Ayahku pun mengalami gejala yang serupa.Tubuhnya lemas berhari-hari dan perutnya pun mengalami sakit seperti cram yang di rasakan para wanita ketika datang bulan.Namun, bagaimanapun, ayahku adalah seorang pria yang tidak memiliki rahim. Tak mungkin bisa mengalami cram karena menstruation. Sehingga, ia hanya mengira jika ia kelelahan dan stress karena kehilangan ibuku. "jelas Jean memulai kembali ceritanya." Dan ternyata.., Ayahmu mengalami cancer usus?"tanya Mark." Butuh waktu pula untuk ayahku terdeteksi mengalami cancer.Pertama.., ayahku mengira ia hanya terkena stress hingga asam lambungnya kumat. " jelas Jean." Apakah.., ayahmu akhirnya ketahuan-jika ia sakit- ketika ia mulai dalam fase berbahaya? Seperti..., muntah darah?" tanya Mark.Jean hanya menggeleng. " Saat batuk berdarah..., ayah hanya mengira jika ia terkena TBC. " jelas Jean." Meski begitu..., ayahku sendiri enggan masuk rumah sakit-selain karena sempat trauma ketika di tinggal
"Kalian memutuskan untuk kembali ke negara kalian?" heran Mark.Ya! Setelah perbincangan kemarin.., Steven dan Jean memutuskan kembali ke negara mereka."Tapi kenapa?" heran Mark."Kenapa? Jelas karena aku masih harus bekerja, Mark." jelas Steven."Kalian takkan menemani kami bulan madu?" keluh Mark."Mark. Aku tidak kaya sepertimu. Perkataan nona Alana benar! Kami masih harus mempersiapkan kelahiran anak kami dan kehidupan kami kedepannya." keluh Steven membuat Mark menatap ke arah istrinya."Sayang sekali. Aku pikir.., kita akan bersenang-senang bersama." keluh Mark."terima kasih atas usulanmu. Namun, saat memutuskan untuk sembuh..., tentu akan ada tanggung jawab yang menanti, Mark. Aku ingin menjadi seorang suami dan ayah yang bertanggung jawab. Agar anak kami nanti tidak kecewa padaku." ucap Steven-membuat Jean hanya bisa tersenyum." Aku tak ingin anak kami nanti kabur-sama seperti mamanya yang kabur dari ayahnya. "kekeh Steven." Apaan sih. "keluh Jean menyikut perut Steven ya
Setelah sampai ke negara mereka.., Steven langsung membawa Jean ke Apartment tempat pria itu tinggal.Apartment Steven ini cukup mewah. Dengan kamar tidur, ruang untuk menyambut tamu-sekaligus menonton TV dan ruang makan tanpa sekat, dengan dapur tersendiri dengan kamar mandi untuk tamu di sebelah dapur. "Ini apartment mu?" Tanya Jean."Erm..., maaf sedikit berantakan." Ucap Steven langsung membersihkan apartment nya. Selama ini.., setelah pulang kerja.., ia selalu mencari Jean sehingga tidak sempat membersihkan Apartment nya.Namun, melihat apartment milik Steven ini malah membuat Jean memikirkan sesuatu." Steve...," panggil Jean. "Ya?" heran Steven. "Apa kau..." Ucap Jean menggantung."Hem?" Heran Steven memilih mengambil minuman di lemari pendingin setelah membereskan baju-baju kotor dan memasukkan nya ke mesin cuci.Steven tak perlu repot membersihkan lantai-karena ada android penghisap debu. Yang secara otomatis akan membersihkan lantai. "Apakah kau selalu melakukan kencan d
Dari pada memikirkan hal yang membuka kembali luka lama.., Steven memilih mengabaikannya dan mulai memasak. Hal yang biasa di masak orang Europe yang simple.., jelas adalah pasta.Kebetulan.., Steven masih memiliki beberapa persediaan pasta. Steven memilih mengira-ngira untuk memasak 2 porsi pasta sebelum merebusnya. Sementara pasta di rebus.., Steven melanjutkan dengan memotong bawang bombai dan membuka instant pasta sauce. Steven Ingat Masih ada daging dan bacon. Steven rasa.., ia juga akan menambahkan irisan daging dalam pasta yang akan ia masak. Itu akan menambah nutrisi untuk Jean. Bagaimanapun..., meski perutnya tambah membuncit.., tubuh Jean sendiri lebih kurus dari terakhir kali Steven melihatnya. Wanita itu pasti banyak berhemat untuk biaya persalinannya. Beruntung karena Steven segera menemukan wanita itu. Atau mungkin.., Steven akan sangat menyesal nanti. Abaikan! Steven harus focus memasak. Setelah menyiapkan frypan untuk memasak.., pria itu segera menyalakan komp
Steven tak percaya ini.., Baru kemarin ia memposting di akun social media nya. Bahwa ia mengundang keluarga kandungnya di pernikahannya. Dan esoknya.., ia sudah duduk berhadapan dengan sang ibu yang ia cari. Sebenarnya.., bagaimana ini semua bermula? Seingat pria itu..., Saat bangun di pagi hari.., Steven baru akan membuatkan susu kehamilan yang telah ia beli untuk Jean. Namun.., ia di kejutan oleh sebuah pesan yang masuk ke handphone nya yang berasal dari nomor baru. ' apa kabar..,' begitulah sebuah pesan di kirim dari nomor yang tidak Steven tahu itu. Pria itu pikir.., itu hanya nomor iseng. Atau.., dari salah satu teman dari perkumpulan Gay nya. Namun.., Satu hal yang tak Steven kira adalah.., Nomor itu ternyata dikirim oleh Pricillia George. Ibu kandung dari Steven itu sendiri. "Aku tak menyangka jika kau akan langsung menyusulku ke negara ini, mom." ucap Steven setelah hening begitu lama setelah Ibu kandung nya itu datang ke Apartment Steven.. Sementara itu.., Pri
Mark hanya tersenyum..., saat melihat status yang di buat Steven. Di status itu..., Tampak terlihat.., Steven yang telah resmi mempersunting Jean dengan kedua orang tua Steven yang berada di belakang pria itu. Adapun, bibi dari Jean juga para saudara jauh wanita itu. Tak ketinggalan.., adapun caption-bertuliskan... ;'Resmi dulu.., perayaan pernikahnya nanti setelah si kembar lahir.' Mark hanya tersenyum. Apa lagi.., melihat wajah bahagia Steven. Tak heran.., selain sembuh.., dan akan menjadi seorang Ayah sebentar lagi..., ia juga berbaikan dengan keluarganya. Mark bahkan tahu jika.., Steven akhirnya tahu rahasia keluarganya yang selama ini tidak Steven ketahui. Steven belajar dari Jean yang memaafkan pria itu. Itulah alasannya.., Steven juga memaafkan orang tuanya yang selama ini menutupi kebenaran darinya. " selamat atas Pernikahan mu, Seve. Maaf aku tak bisa datang ke acara Pernikahan mu." jelas Mark menelphone Steven. 'Tak masalah, Mark. Kau masih bulan madu. Lagi pula.
Tak lama setelah Steven mengunjungi Ivan dan memeriksakan Urine kakak sepupunya...,Steven akhirnya kembali bekerja. Semua kembali seperti biasa dengan suasana kerja seperti biasa. Mungkin.., karena tidak semua tahu akun Steven.., hingga, tak ada yang tahu perihal pernikahan Steven dengan Jean. Saat ini.., Steven sendiri sudah mulai kembali bekerja di ruangannya. " Pagi, pak manager!" sapa Alice. "Pagi." "Kau terlihat lebih semangat setelah sebelumnya tampak kacau." kekeh Alice. " Kelihatan sekali, ya?" tanya Steven. "E heem. Apa yang membuatmu semangat, Sir?" goda Alice. " Kau akan mengetahui nya nanti." jelas Steven. " Bagaimana dengan kabar Jean?" tanya Alice. " Ia akan kemari nanti." jelas Steven. " Apa?" heran Alice. " Sudahlah! Kembali bekerja." kekeh Steven. ' Ya ya." keluh Alice yang masih penasaran. Dan.., benar saja, saat makan siang.., Jean datang ke kantor untuk membawakan makan siang Steven-sama seperti yang biasa Jean lakukan sebelum Steven menyentak tanga