"Kalian memutuskan untuk kembali ke negara kalian?" heran Mark.Ya! Setelah perbincangan kemarin.., Steven dan Jean memutuskan kembali ke negara mereka."Tapi kenapa?" heran Mark."Kenapa? Jelas karena aku masih harus bekerja, Mark." jelas Steven."Kalian takkan menemani kami bulan madu?" keluh Mark."Mark. Aku tidak kaya sepertimu. Perkataan nona Alana benar! Kami masih harus mempersiapkan kelahiran anak kami dan kehidupan kami kedepannya." keluh Steven membuat Mark menatap ke arah istrinya."Sayang sekali. Aku pikir.., kita akan bersenang-senang bersama." keluh Mark."terima kasih atas usulanmu. Namun, saat memutuskan untuk sembuh..., tentu akan ada tanggung jawab yang menanti, Mark. Aku ingin menjadi seorang suami dan ayah yang bertanggung jawab. Agar anak kami nanti tidak kecewa padaku." ucap Steven-membuat Jean hanya bisa tersenyum." Aku tak ingin anak kami nanti kabur-sama seperti mamanya yang kabur dari ayahnya. "kekeh Steven." Apaan sih. "keluh Jean menyikut perut Steven ya
Setelah sampai ke negara mereka.., Steven langsung membawa Jean ke Apartment tempat pria itu tinggal.Apartment Steven ini cukup mewah. Dengan kamar tidur, ruang untuk menyambut tamu-sekaligus menonton TV dan ruang makan tanpa sekat, dengan dapur tersendiri dengan kamar mandi untuk tamu di sebelah dapur. "Ini apartment mu?" Tanya Jean."Erm..., maaf sedikit berantakan." Ucap Steven langsung membersihkan apartment nya. Selama ini.., setelah pulang kerja.., ia selalu mencari Jean sehingga tidak sempat membersihkan Apartment nya.Namun, melihat apartment milik Steven ini malah membuat Jean memikirkan sesuatu." Steve...," panggil Jean. "Ya?" heran Steven. "Apa kau..." Ucap Jean menggantung."Hem?" Heran Steven memilih mengambil minuman di lemari pendingin setelah membereskan baju-baju kotor dan memasukkan nya ke mesin cuci.Steven tak perlu repot membersihkan lantai-karena ada android penghisap debu. Yang secara otomatis akan membersihkan lantai. "Apakah kau selalu melakukan kencan d
Dari pada memikirkan hal yang membuka kembali luka lama.., Steven memilih mengabaikannya dan mulai memasak. Hal yang biasa di masak orang Europe yang simple.., jelas adalah pasta.Kebetulan.., Steven masih memiliki beberapa persediaan pasta. Steven memilih mengira-ngira untuk memasak 2 porsi pasta sebelum merebusnya. Sementara pasta di rebus.., Steven melanjutkan dengan memotong bawang bombai dan membuka instant pasta sauce. Steven Ingat Masih ada daging dan bacon. Steven rasa.., ia juga akan menambahkan irisan daging dalam pasta yang akan ia masak. Itu akan menambah nutrisi untuk Jean. Bagaimanapun..., meski perutnya tambah membuncit.., tubuh Jean sendiri lebih kurus dari terakhir kali Steven melihatnya. Wanita itu pasti banyak berhemat untuk biaya persalinannya. Beruntung karena Steven segera menemukan wanita itu. Atau mungkin.., Steven akan sangat menyesal nanti. Abaikan! Steven harus focus memasak. Setelah menyiapkan frypan untuk memasak.., pria itu segera menyalakan komp
Steven tak percaya ini.., Baru kemarin ia memposting di akun social media nya. Bahwa ia mengundang keluarga kandungnya di pernikahannya. Dan esoknya.., ia sudah duduk berhadapan dengan sang ibu yang ia cari. Sebenarnya.., bagaimana ini semua bermula? Seingat pria itu..., Saat bangun di pagi hari.., Steven baru akan membuatkan susu kehamilan yang telah ia beli untuk Jean. Namun.., ia di kejutan oleh sebuah pesan yang masuk ke handphone nya yang berasal dari nomor baru. ' apa kabar..,' begitulah sebuah pesan di kirim dari nomor yang tidak Steven tahu itu. Pria itu pikir.., itu hanya nomor iseng. Atau.., dari salah satu teman dari perkumpulan Gay nya. Namun.., Satu hal yang tak Steven kira adalah.., Nomor itu ternyata dikirim oleh Pricillia George. Ibu kandung dari Steven itu sendiri. "Aku tak menyangka jika kau akan langsung menyusulku ke negara ini, mom." ucap Steven setelah hening begitu lama setelah Ibu kandung nya itu datang ke Apartment Steven.. Sementara itu.., Pri
Mark hanya tersenyum..., saat melihat status yang di buat Steven. Di status itu..., Tampak terlihat.., Steven yang telah resmi mempersunting Jean dengan kedua orang tua Steven yang berada di belakang pria itu. Adapun, bibi dari Jean juga para saudara jauh wanita itu. Tak ketinggalan.., adapun caption-bertuliskan... ;'Resmi dulu.., perayaan pernikahnya nanti setelah si kembar lahir.' Mark hanya tersenyum. Apa lagi.., melihat wajah bahagia Steven. Tak heran.., selain sembuh.., dan akan menjadi seorang Ayah sebentar lagi..., ia juga berbaikan dengan keluarganya. Mark bahkan tahu jika.., Steven akhirnya tahu rahasia keluarganya yang selama ini tidak Steven ketahui. Steven belajar dari Jean yang memaafkan pria itu. Itulah alasannya.., Steven juga memaafkan orang tuanya yang selama ini menutupi kebenaran darinya. " selamat atas Pernikahan mu, Seve. Maaf aku tak bisa datang ke acara Pernikahan mu." jelas Mark menelphone Steven. 'Tak masalah, Mark. Kau masih bulan madu. Lagi pula.
Tak lama setelah Steven mengunjungi Ivan dan memeriksakan Urine kakak sepupunya...,Steven akhirnya kembali bekerja. Semua kembali seperti biasa dengan suasana kerja seperti biasa. Mungkin.., karena tidak semua tahu akun Steven.., hingga, tak ada yang tahu perihal pernikahan Steven dengan Jean. Saat ini.., Steven sendiri sudah mulai kembali bekerja di ruangannya. " Pagi, pak manager!" sapa Alice. "Pagi." "Kau terlihat lebih semangat setelah sebelumnya tampak kacau." kekeh Alice. " Kelihatan sekali, ya?" tanya Steven. "E heem. Apa yang membuatmu semangat, Sir?" goda Alice. " Kau akan mengetahui nya nanti." jelas Steven. " Bagaimana dengan kabar Jean?" tanya Alice. " Ia akan kemari nanti." jelas Steven. " Apa?" heran Alice. " Sudahlah! Kembali bekerja." kekeh Steven. ' Ya ya." keluh Alice yang masih penasaran. Dan.., benar saja, saat makan siang.., Jean datang ke kantor untuk membawakan makan siang Steven-sama seperti yang biasa Jean lakukan sebelum Steven menyentak tanga
Setelah di paksa berulang kali.., barulah Jean mau menuruti permintaan Steven. Setelah menyelimuti istrinya dan memastikan.., perut Jean nyaman.., Steven memilih kembali meneruskan pekerjaan yang sempat tertinggal. Tak lama.., ada yang memasuki ruangan Steven tanpa mengetuk ruangan terlebih dahulu. " Siapa?" heran Steven-sebelum akhirnya terkejut ketika melihat siapa yang memasuki ruangannya. " Setelah aku di pindah tugaskan.., aku tak menyangka jika kau lah yang akan menggantikan posisi ku-duduk di kursi itu." jelas Mr Kim. Mr Kim? Ya! Orang yang mengunjungi Steven adalah Mr Kim. Pria.., yang dulu pernah duduk di kursi yang sama dengan yang Steven gunakan saat ini. Pria yang dulu pernah Steven kagumi.., sekaligus.., awal ketakutan Steven. Tak heran! Karena Mr Kim yang blak-blakan mengatakan Steven Gay.., membuat Steven terancam akan di jahui teman-teman kantor nya. Jika bukan karena Jean.., mungkin.., Steven takkan ada di tahap ini. " ada perlu apa anda kemari?" tanya St
" By the way.., bagaimana kau bisa mengenal bawahan ku?" tanya Arnold. " Chaterine memiliki teman asrama pria." jelas Damien. " Teman asrama pria? Dan ia tak masalah?" heran Arnold. " Teman seasrama Chaterine mengaku seorang G dan pria ini adalah mantan kekasih dari teman seasrama Chaterine. " jelas Damien. " Bukankah kau memiliki istri yang sedang mengandung? " heran Arnold. " Istrinya itu yang menyembuhkan bawahan mu ini. " jelas Damien. " Aku baru tahu jika kelainan sexual yang menyimpang bisa sembuh dan kembali normal. " heran Arnold. " Teman Chaterine bahkan menikah dengan wanita dan istrinya juga sedang mengandung. " jelas Damien. " Apakah perkumpulan G mu tak masalah jika kau telah sembuh? " tanya Arnold. " Kebetulan.., teman-teman saya bukan perkumpulan yang Toxic. Mereka bahkan turut berbahagia jika ada salah satu dari kami yang sembuh. Dan jujur.., yang akhirnya sembuh dan akhirnya menjadi seorang ayah bukan hanya saya dan teman dari nona Chaterine saja. " jelas Ste