Home / Urban / Gadis Misterius / Hukuman bagi para pembangkang

Share

Hukuman bagi para pembangkang

Author: Nona_Lyanna
last update Last Updated: 2021-09-19 23:06:03

***

Ayu kesulitan mencongkel kelapa karena tangannya yang memar, serta banyak bekas luka itu.

"Yu, nanti jam istirahat biar saya obatin luka di tanganmu ya," ucap Dewi dengan tulus.

Ayu hanya menggeleng tanda tidak setuju, namun Dewi tidak pernah menyerah, baginya Ayu adalah seorang teman terbaik, walau Ayu sering mengabaikannya. 

"Danu! Apa kau tidak pernah bekerja sebelumnya? tanya Juragan Tono dengan keras.

"Saya memang baru pertama kalinya melakukan perkerjaan seperti ini Juragan," jawab Aldo jujur.

"Dasar! Sudah miskin, belagu pula! Kerjakan lebih cepat lagi atau gajihmu akan saya potong!" bentak Juragan Tono.

Aldo terlihat kesusahan menjalani pekerjaannya, bagaimana tidak, Aldo seorang CEO, serta pemilik lima sekaligus perusahaan ternama, kini malah menyamar menjadi seorang buruh pencongkel kelapa. 

Juragan Tono berlalu dari hadapan Aldo, kini langkahnya mulai mendekati Ayu.

"Heh, kau juga! Kenapa kerjamu lelet sekali hari ini?" tanya Juragan Tono pada Ayu.

Ayu hanya memadang wajah Juragan Tono dengan datar, tidak bicara sama sekali, kemudian ia melanjutkan pekerjaannya lagi.

Juragan Tono terlihat sangat kesal, ia menendang hasil congkelan Ayu.

"Dari dulu sampai sekarang pun, kau belum juga kapok, selalu menentang saya! Apa kau mau menyusul kedua orang tuamu yang pecundang itu!" teriak Juragan Tono melampiaskan kekesalannya karena selalu tak didengarkan oleh Ayu.

Wajah Ayu kini memerah, emosi serta dendamnya bangkit ketika mendengar kedua orang tuanya kembali diungkit Juragan Tono.

Ayu berdiri, menatap tajam ke arah Juragan Tono, dengan tangan kanan yang mulai ia genggam, dan tangan kiri yang masih memegang sebuah pencongkel yang cukup tajam, Ayu bagai kerasukan setan, ia menusukkan congkelan tersebut kesebelah mata Juragan Tono.

"Argh ... gadis sialan!" jerit Juragan Tono sambil memegangi sebelah matanya.

Suasana jadi riuh, semua buruh Pabrik terkejut akan aksi Ayu, anak buah Juragan Tono bergegas menghampiri.

Plak!

Sebuah tamparan dari Tole mendarat di pipi sebelah kiri Ayu.

Plak!

Kini pipi kanan Ayu pun mendapat tamparan yang sama, disusul oleh campukan dari Joko dan Dodo, ketiga anak buah Juragan Tono tersebut membabi buta menghajar Ayu.

"Campuk yang keras, jangan dikasih ampun!" Perintah Juragan Tono sambil berlalu dirangkul sang istri.

Ayu tersungkur di lantai, tidak ada teriakan kesakitan, atau pun air mata yang ia keluarkan ... semuanya iba melihat gadis malang itu.

Aldo sekuat tenaga menahan dirinya agar tidak berontak. Namun, Aldo tidak tega.

"Hentikan, sudah cukup!" teriak Aldo yang coba menahan campukan Dodo.

"Anak baru! Sepertinya kau juga mau mendapatkan hal yang sama seperti gadis sialan ini," ujar Dodo.

"Tidak, Kang!" sahut Aldo yang menunduk seketika.

"Sial, aku bahkan tidak bisa berontak di sini," batin Aldo.

"Kalau begitu lanjutkan pekerjaanmu, jangan ikut campur!" Perintah Joko yang kini membuka suaranya.

Aldo kembali ketempat duduknya semula, sungguh Aldo ingin mengakhiri penyamarannya dan segera memberi pelajaran pada orang-orang sok berkuasa itu, Namun Aldo teringat lagi akan sebuah misi, jadi ia harus tetap bersabar.

Istri Juragan Tono kini datang menghampiri Ayu, di tangannya ada sebuah congkelan yang serupa dengan milik Ayu.

Ia semakin mendekati Ayu dengan wajah yang sangat marah.

"Berani-beraninya kau melukai suami saya! Kau harus merasakan hal yang sama!" bentak Sri istri dari Juragan Tono tersebut.

Ayu yang masih tersungkur lemah di lantai, kini rambut panjangnya ditarik oleh Sri agar segera berdiri. 

"Rasakan ini ...." Sri mengambil ancang-ancang untuk melukai mata Ayu dengan congkelan itu, ia ingin membalaskan hal yang serupa.

"Jangan, Bu Juragan! Ampuni Ayu!" Ucap Dewi sembari menahan tangan Sri.

"Bedebah ...!" Sri mendorong keras tubuh Dewi. "Pasung wanita ini sampai nanti sore, itu adalah hukuman karena sudah berani membela gadis pembangkang ini," ucap Sri dengan penuh amarah.

Dewi pun diseret ke bawah pohon yang rimbun itu, ia mendapat hukuman karena berani membuka suara demi Ayu. 

Sementara Ayu juga diseret ke tempat yang sama, keduanya dipasung di bawah pohon samping bangunan.

Sebuah pohon yang sering Ayu datangi pada waktu malam hari.

"Kalian semua yang ada di sini lanjutkan bekerja! Tadi adalah contoh bagi para pembangkang, jika kalian tidak ingin bernasib seperti mereka, taati semua peraturan atau kalian akan menyesal!" papar Sri memberi ancaman.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 12 waktunya istirahat makan siang, Aldo mempunyai kesempatan untuk melihat keadaan Ayu dan Dewi.

Dewi terlihat terisak menangis, sementara Ayu tetap dengan ekspresi wajah yang sama, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Aldo celingak-celinguk mengawasi sekeliling, takutnya ada yang melihat.

Setelah memastikan tidak ada siapa pun di sana, Aldo segera menghampiri keduanya.

"Kamu!" ucap Dewi yang terkejut melihat kedatangan Aldo.

"Kalian lapar?" tanya Aldo penuh iba.

Dewi menatap cukup lama ke wajah tampan Aldo, matanya berbinar-binar.

"Tampan sekali, aku belum pernah melihat pria di desa setampan ini," gumam Dewi dalam hati.

"Hei! Apa kamu baik-baik saja," tanya Aldo lagi ketika melihat Dewi senyum-senyum sendiri.

"I-iya, saya baik-baik saja tapi Ayu ... seluruh tubuhnya memar karena cambukan tadi, pasti sangat perih," ucap Dewi terlihat sedih.

"Apa ini pernah terjadi sebelumnya?" tanya Aldo yang mulai menyelidiki semua kejadian.

"Iya, Ayu hampir setiap hari mendapat hukuman, sebaiknya Kakang pergi dari sini, sebelum ada yang melihat." Dewi memperingati Aldo agar tidak ikut celaka.

Aldo pun menuruti perkataan Dewi, dengan langkah yang lemah, ia mulai menjauh.

Di benaknya masih tidak mengerti tentang gadis yang bernama Ayu itu, kenapa ia tidak bicara sama sekali, tidak mengeluh, atau pun merintih kesakitan, aneh.

***

Sore pun menjelang, seperti biasa para buruh sudah mulai meninggalkan pekerjaan mereka.

Tole, Joko, dan Dodo menghampiri Dewi dan Ayu, mereka melepaskan pasungan kaki Dewi, hukuman Dewi sudah berakhir.

"Kamu boleh kembali ke gubukmu," ucap Joko pada Dewi.

Dewi pun mengangguk, dan berlalu.

Walau di hatinya masih ingin menunggu Ayu, Namun ia sudah tidak berani untuk bersuara.

Kini hanya tinggal Ayu yang dipasung di bawah pohon besar tersebut.

Aldo mengintai dari jauh, sembari membawa cctv yang ia selipkan di kantong bajunya sedari awal ia datang ke sini. Aldo sengaja merekam semua peristiwa yang terjadi di desa ini, agar bisa menjadi bukti suatu hari nanti.

Ayu diseret menuju gudang tempat ia tinggal selama ini, tanpa melepaskan pasungan, Tole menyeret tangan Ayu dengan sebuah tali yang ia ikatknya.

Ayu terlihat sangat lemah dan nyaris pingsan.

"Brengsek kalian semua!" gerutu Aldo yang menyaksikan kekejaman tersebut.

Bersambung.

Related chapters

  • Gadis Misterius   Ayu bersedia menikah dengan Juragan Tono

    ***Ayu terus diseret paksa oleh anak buah Juragan Tono tersebut, Aldo mengikuti dengan sembunyi-sembunyi."Kau akan tetap dipasung sampai besok pagi," ucap Dodo sambil mendorong tubuh Ayu ke lantai.Tiga sekelompok itu pun kembali ke gubuk masing-masing, Aldo yang masih memantau, kini mencoba melihat kondisi Ayu.Ternyata Ayu sudah bersandar dengan begitu lemah, lima cabukan serta dua kali tamparan mengenai tubuh Ayu yang mungil, bahkan Ayu tidak diizinkan makan sampai besok pagi.Aldo menghampiri Ayu dan masuk mengunci pintu dari dalam."Bertahanlah, saya akan membawakanmu makanan nanti malam," ucap Aldo."Pergi dari sini!" usir Ayu tanpa ekspresi."Saya hanya ingin membantumu, jangan takut, saya bukan orang jahat," papar Aldo yang berusaha meyakinkan Ayu."Saya tidak pernah merasa takut, pergilah!" Ayu berkata dengan lemah.Aldo menuruti perkataan Ayu, dengan berat hati Aldo te

    Last Updated : 2021-09-19
  • Gadis Misterius   Pembalasan dendam dimulai

    ***Ketiga anak buah Juragan Tono saling sikut, melihat Juragannya sedang merasa di atas awan, sementara Aldo masih tidak mengerti dengan jalan fikiran gadis misterius itu."Kenapa tidak sedari dulu saja kau terima pinanganku? Asal kau tau Ayu, hatiku sakit ketika harus menyiksamu, namun kau terlalu pembangkang," ujar Juragan Tono yang mulai memperhalus cara bicaranya pada Ayu."Saya baru menyadarinya," sahut Ayu datar."Tidak masalah sayang! Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali," ucap Juragan Tono lagi.Ayu tersenyum getir mendengar penuturan Juragan Tono tersebut.Aldo yang masih mendengarkan, sontak tambah bergetar, terlebih lagi Aldo baru pertama kalinya melihat Ayu sedikit tersenyum."Kenapa jantungku berdebar kencang saat melihat senyumnya, rasanya seperti membiusku," batin Aldo.Itu memang senyuman pertama Ayu setelah kematian kedua orang tuanya. Lesung pipit di wajah cantiknya kembali terlihat saat ia

    Last Updated : 2021-09-19
  • Gadis Misterius   Pengumuman mengejutkan

    ***Malam itu adalah awal dari bangkitnya sebuah dendam, Juragan Tono dan Sri istrinya itu saling berjauhan.Semenjak malam itu yang ada dipikiran juragan Tono hanyalah Ayu.Seperti biasanya, Ayu datang dengan terlambat ke Pabrik, namun tak ada satu pun dari anak buah Juragan Tono yang berani menghukum Ayu."Ayu, cepatlah ke sini!" Perintah Dewi yang khawatir jika Ayu dihukum lagi.Ayu hanya mengangguk, sementara Aldo yang mengetahui percakapan semalam, merasa sangat kesal. Ia kesal karena Ayu menerima tawaran dari Juragan Tono."Kang, matanya melotot ke arah sana terus," goda seseorang yang berada di sebelah Aldo."Saya cuma takut kalau gadis itu dihukum lagi, gak tega liatnya," ujar Aldo yang mencoba berkilah.Tidak lama kemudian, Juragan Tono muncul bersama dengan istrinya. Semua buruh pabrik memandang dengan heran, karena Juragan Tono dan Sri terlihat babak belur, bahkan ketiga anak buahnya pun sama.Namun, tid

    Last Updated : 2021-09-19
  • Gadis Misterius   Ayu menghilang

    *** Tubuh Aldo yang terkena cambukan terasa begitu perih, hingga Aldo tidak bisa tidur dengan nyenyak. "Sial! Ayu lebih membela Juragan brengsek itu," gumam Aldo. Sementara Sri merencanakan sesuatu untuk memberi Ayu pelajaran. Sri pergi ke ujung desa, ia menemui dua orang laki-laki yang berbadan kekar. Dua laki-laki tersebut adalah mantan anak buah Juragan Tono, yang bernama Sarif dan Sarmin, mereka dipecat dengan sadis oleh Juragan Tono. "Lakukan seperti yang saya perintahkan! Ini uang muka ... untuk pekerjaan kalian, jika berhasil saya akan bayar dengan jumlah yang besar!" perintah Sri pada Sarif dan Sarmin. "Baik, Bu Juragan," sahut Sarif dan Sarmin bersamaan. Sri bergegas kembali ke rumah, sebelum ada yang melihatnya di ujung desa. Jalan yang ditempuh Sri sangat gelap, ia sengaja pergi malam-malam agar tidak ada yang melihatnya. Sampai di bangunan mewah yang hanya dimiliki Juragan Tono itu, Sri langsung masuk

    Last Updated : 2021-09-22
  • Gadis Misterius   Dendam mulai dijalankan

    ***Dua hari berlalu, Ayu belum ditemukan keberadaannya.Aldo dan Dewi sangat cemas.Sementara Juragan Tono sudah sangat marah, Sri yang bahagia merasa ia telah memenangkan permainan."Dasar tidak berguna kalian semua! Mencari satu perempuan saja tidak becus!" bentak Juragan Tono pada anak buahnya, serta buruh Pabrik.Tidak ada yang berani membuka suara. Semua hanya menunduk, mendengarkan kemarahan Juragan Tono.Ketika Juragan Tono masih mencaci maki seluruh anak buahnya, tiba-tiba Ayu datang dengan berlari seperti orang ketakutan."Juragan ...!" teriak Ayu memanggil Juragan Tono.Semua yang ada di sana sontak terkejut melihat Ayu sudah kembali, Sri melotot tak percaya, bagaimana bisa Ayu kembali lagi."Ayu! Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat berantakan seperti ini," tanya Juragan Tono dengan amarah yang mulai mereda."Sa-saya diculik, Juragan," sahut Ayu.Aldo yang mendengar jawaban Ayu itu, merasa sang

    Last Updated : 2021-09-24
  • Gadis Misterius   Sri mulai tersisih

    ***Juragan Tono datang, mengecek pekerjaan para buruhnya. Ia melihat Ayu tengah duduk di sebelah Dewi, Juragan Tono pun tersenyum ke arah Ayu."Apa kamu bosan berdiam diri saja?" tanya Juragan Tono pada Ayu."Iya, Juragan," sahut Ayu datar."Baiklah, mulai hari ini kamu bisa menggantikan tugas Sri, dalam menghitung semua pemasukan serta pengeluaran uang Pabrik ini," papar Juragan Tono.Sri yang sedang duduk manis memegang semua keuangan Pabrik, kini sudah berubah ekspresi. Matanya melotot dengan sangat besar, mulutnya terbuka lebar. Ia sangat terkejut mendengar keputusan gila suaminya itu.Dewi yang mendengar itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Ia sungguh tidak percaya keajaiban apa yang sedang terjadi ini.Sementara Aldo berusaha terlihat biasa-biasa saja, agar tidak ada yang menaruh curiga."Tapi bagaimana dengan, Bu Juragan Sri?" tanya Ayu sengaja memancing keributan."Sri b

    Last Updated : 2021-09-26
  • Gadis Misterius   Otak penculikkan terungkap

    ***Pagi ini Joko akan mengirim seluruh hasil olahan Pabrik ke kota, Sri merasa senang karena sebentar lagi Ayu akan kena hukuman.Harga penjualan santan hasil olahan tentunya seperti biasa, fikir Sri sambil menatap penuh kemenangan."Kirimkan dengan baik, jangan sampai ada kesalahan!" Perintah Juragan Tono pada Joko."Siap Juragan," sahutnya.Aldo mulai cemas, ia mencoba mencari alasan agar bisa beranjak sebentar dari pekerjaannya."Maaf, Kang. Saya mau izin buang air sebentar," ucap Aldo pada Tole yang mengawasi para buruh."Ya, sudah! Jangan lama-lama." Tole mengizinkan.Aldo kembali ke dalam gubuknya, ia mengecek pesan yang kemarin dikirimnya pada Danu."Astaga! Belum ada jaringan," gerutu Aldo sambil mengacak kasar rambutnya.Dengan gusar, Aldo pun segera kembali ke Pabrik. Ia merasa cemas, karena setelah penjualan itu pastinya Ayu terkena masalah.Hari

    Last Updated : 2021-09-26
  • Gadis Misterius   Ayu berada di belakang Pabrik dengan Sri

    ***Pagi ini semua buruh berpakaian rapi. Tole dan Dodo telah mengabari seluruh penduduk desa akan acara pernikahan Juragan Tono dengan Ayu.Aldo yang sudah tidak tahan memendam rasa kecewanya, kini ia mencoba menemui Ayu.Aldo sampai di depan gubuk milik Ayu, ia melihat Ayu sedang dihiasi oleh dua orang wanita.Wajah Ayu yang pucat, seketika menjadi sangat bersinar. Ayu terlihat bagaikan seorang putri kerajaan.Aldo sangat terpesona, dan sadar bahwa Juragan Tono tidak pantas bersanding dengan Ayu.Cukup lama Aldo berdiri dari balik pintu, hingga kedua wanita yang menghiasi Ayu tersebut keluar.Kini Aldo mencoba masuk dengan hati-hati. Aldo sudah memastikan keadaan aman terkendali."Kamu!" ucap Ayu kaget melihat Aldo nekat masuk."Apa kamu memang ingin menjadi istri dari Juragan Tono?" tanya Aldo serius."Tentu saja tidak!" jawab Ayu cepat.Aldo tersenyum mendengar jawaban Ayu itu. Kemudian ia k

    Last Updated : 2021-10-12

Latest chapter

  • Gadis Misterius   Tamat

    Harga diri laki-laki.Part: 11.***Delisa diantarkan pulang ke rumah. Mikayla menyambut dengan antusias.Ia memeluk sang putri begitu erat. Lalu tersadar Delisa memegangi boneka pemberian Maya.Mikayla langsung marah dan merampasnya."Buang boneka jelek ini, Delisa! Mami tak suka melihatnya!" hardik Mikayla.Delisa menangis karena boneka kesayangannya itu terpental jauh keluar."Mikayla! Kau sungguh keterlaluan!" bentak Gio."Aku keterlaluan, Mas? Apa Mas tak salah bicara? Delisa adalah putriku, kenapa Mas membuatnya dekat dengan wanita lain? Kalau Mas ingin hidup dengan Maya silakan! Tapi, jangan pernah bawa Delisa lagi!""Delisa ambil boneka itu dan masuk ke dalam kamar ya, Nak! Papi mau bicara dengan Mani," ujar Gio.Delisa menurut. Ia dengan cepat mengambil kembali boneka dari Maya, laku membawanya masuk ke dalam kamar."Mas, aku sudah menerima keputusanmu untuk bercerai. Kita akan segera bertemu di pengadilan. Tapi, hak asuh Delisa tentu akan menjadi milikku. Lagi pula, Mas send

  • Gadis Misterius   Delisa dan Maya menjadi dekat

    Harga diri laki-laki.Part: 10.***Mikayla terus menanamkan rasa benci di hati Delisa pada Maya. Gadis kecil itu tak tahu kalau kalau sebenarnya Mami yang ia bela justru lebih dalam menoreh luka."Delisa, sayang ... sebentar lagi Papimu akan datang. Ini waktunya Delisa membuat Papi memilih kita! Mami tak mau berpisah dengan Papi. Delisa juga tak mau kan sayang?" "Iya, Mi. Delisa tak mau Papi memilih Tante jahat itu!"Mikayla tersenyum senang. Ia berharap rencananya kali ini berhasil.Tak lama kemudian bel rumah berbunyi. Gio datang dengan wajah cemasnya."Papi, Delisa tak mau melihat Papi bersama Tante jahat itu lagi," ujar Delisa.Mikayla hanya diam dan seolah tak mendengar perkataan Putrinya."Kenapa Delisa bicara begitu, sayang? Tante Maya itu adalah Tante Delisa. Dia tidak jahat," sahut Gio lembut.Gio melempar pandangan ke arah Mikayla. Ia tahu, pasti semua yang dikatakan Delisa adalah ajaran darinya."Tidak, Papi! Tante itu bukan Tante Delisa! Dia jahat! Dia sudah merebut Papi

  • Gadis Misterius   Delisa mulai membenci

    Harga diri laki-laki.Part: 9***Gio pindah ke sebuah apartemen yang telah berhasil ia beli. Saat hendak memejamkan mata, bayangan peristiwa satu tahun yang lalu kembali muncul dalam memori otaknya.Saat itu Gio baru pulang dari luar kota. Ia memang pulang lebih awal dari rencananya.Suasana rumah begitu sepi. Gio berpikir kalau Delisa sudah pasti sudah tidur. Gio yang ingin memberi kejutan pada sang istri, masuk ke dalam rumah secara diam-diam dengan menggunakan kunci cadangan yang ia bawa.Namun, malah sebaliknya. Gio yang dibuat begitu terkejut ketika mendapati sang istri sedang bersama pria lain di dalam kamar mereka."Mikayla!" hardik Gio.Mikayla yang tengah terkapar lemah di bawah selimut menjadi pucat karena terkejut."Bajingan!"Gio menarik pria yang bersama Mikayla. Pukulan bertubi-tubi Gio layangkan pada pemuda yang bernama Hendri itu."Mati kau pecundang!" maki Gio.Hendri terluka parah, tapi ia pun sempat membalas Gio hingga kening Gio berdarah."Mas, cukup! Ampun, Mas

  • Gadis Misterius   Talak

    Harga diri laki-laki.Part: 8***"Mas," lirih Mikayla mendekat.Gio bergeming, tatapannya kosong ke depan."Mas, apa memang tak ada tempat bagiku dalam hatimu lagi, Mas? Aku bersedia melakukan apa saja, asal Mas melupakan kesalahan besarku di masa lalu," papar Mikayla.Lastri juga turut mendekat ke arah Mikayla dan menepuk lembut pundak sang menantu kesayangan."Maaf, tapi aku sungguh tak bisa melupakan kejadian itu, Mikayla. Walau sudah setahun berlalu, bayangan saat melihat kau tengah satu ranjang dengan laki-laki itu selalu terngiang dalam ingatanku. Aku tidak sudi menyentuhmu lagi. Aku merasa begitu geli dan menjinjikkan ketika membayangkan peristiwa silam."Mikayla sangat terpukul dengan pernyataan sang suami. Tubuhnya goyah, bahkan hampir tersungkur ke lantai. Namun, Lastri dengan sigap memeluk menantu tersayangnya."Diam kau Gio!" hardik Lastri."Mama yang diam!" sambung Reno."Selama ini Papa selalu mengalah pada Mama. Tepat di mana harga diri Gio, putra satu-satunya yang Pap

  • Gadis Misterius   Pengunduran diri Maya dan amarah Gio

    Harga diri laki-laki.Part: 7***Lastri pulang ke rumahnya, menceritakan masalah ini pada Reno, sang suami."Pa, ternyata Mas Arkan memiliki istri lain sebelum menikahi Mery."Reno terkejut hingga membuat ekspresi wajah tuanya semakin lucu."Jangan ngada-ngada, Ma.""Papa gak percayaan banget sih. Tadi Mama baru saja dari rumah istri pertama Mas Arkan, dia juga memiliki seorang putri. Yang mengkhawatirkan, putrinya itu sedang dekat dengan Gio," papar Lastri antusias."Kok bisa, Ma? Kenapa selama ini tak ada berita sama sekali tentang Anak dan istri Mas Arkan itu? Harusnya putri dari istri pertamanya juga diakui di depan publik.""Ngapain pakai diakui segala. Mereka itu beda kelas dengan Mbak Mery, Pa. Pastinya Mas Arkan lebih memilih berlian lah dari pada butiran debu begitu," cibir Lastri.Reno menggeleng-geleng heran. Istrinya tak pernah berubah. Semua hanya diukur dengan harta."Terserah Mama saja. Papa malah penasaran dengan sosok saudari Mikayla itu.""Jangan katakan saudari Mik

  • Gadis Misterius   Peringatan untuk keluarga Maya

    Harga diri laki-laki.Part: 6***"Tenang dulu, Ma. Aku butuh dukungan Mama saat ini. Aku tidak rela kehilangan Mas Gio," ujar Mikayla."Mama akan selalu ada di pihakmu, sayang."Lastri kembali memeluk Mikayla.--Sementara di sisi lain, Maya juga tengah memeluk tubuh sang Ibu."May, maafkan Ibu, Nak. Seharusnya dulu Ibu bisa mempertahankan kebahagiaanmu," lirih Asih."Ini bukan salah Ibu. Namun, yang aku sesali sekarang, kenapa harus istri dari Tuan Gio yang menjadi Adik tiriku, Bu. Kenapa?Asih perlahan merenggangkan pelukannya. "Ada apa, Nak?"Maya menarik napas panjang, mata indah itu tertutup beberapa detik sebelum bersuara kembali."Tuan Gio selalu mendekatiku di kantor, Bu. Aku sudah berusaha menjauhinya. Walaupun tak ada tindakan yang berlebihan selain makan siang. Namun, hal itu berlangsung selama dua bulan ini."Asih mengerutkan keningnya sambil berpikir. "Apa mungkin Gio menyukaimu?""Aku tak tahu, Bu.""Kalau benar, maka jauhilah, Nak! Sakit hati Ibu memang sangat dalam,

  • Gadis Misterius   Seayah lain Ibu

    Harga diri laki-laki.Part: 5***Maya mencoba menyadarkan Mikayla. Sedangkan Asih tak peduli sama sekali. Luka di hati wanita paruh baya itu sudah berkarat. Hingga untuk melunturkannya butuh waktu lama, bahkan tak akan mungkin bisa kembali pulih."Tuan, tolong ambilkan minyak angin yang ada di atas meja itu!" Gio dengan sigap bergerak. Maya mengoleskan ke hidung, dan bagian belakang leher Mikayla. Perlahan Mikayla mulai sadar, Maya juga memberikan minum."Minum dulu! Kamu pasti syok," ujar Maya.Mikayla meneteskan air mata, ia duduk dan langsung memeluk Asih dengan erat."Maafkan saya, Bu. Saya tidak tahu kalau ternyata Ayah dan Bunda saya pernah menoreh luka begitu dalam pada keluarga Ibu," lirih Mikayla terisak.Asih bergeming, ia tak membalas pelukan Mikayla. Dalam hati Asih pun ikut menangis.Siapa yang harus dipersalahkan?Mikayla?Bukankah Mikayla tak tahu apa-apa?"Sekarang kamu sudah tahu semuanya. Lalu apa tanggapanmu?" tanya Maya datar.Mikayla melepaskan pelukannya, dan

  • Gadis Misterius   Kenyataan tak terduga

    Judul: Harga diri laki-laki.Part: 4***Pagi harinya, Gio bangun dengan disambut wajah cemberut oleh Delisa."Hey, Anak Papi! Kenapa wajahnya masam di pagi hari ini?" tanya Gio sambil menaikan Delisa di atas pangkuannya."Delisa marah sama Papi," ujar Delisa."Lho, marah kenapa?" Gio menautkan alisnya menanggapi ucapan putri tercinta."Tadi malam Delisa sudah siap-siap buat makan di luar, tapi Papi malah tidur cepat.""Oh, jadi itu alasan Delisa marah?""Iya."Mikayla hanya mendengarkan sambil tersenyum."Baiklah, sayang. Sebagai tanda maaf Papi. Hari ini kita jalan-jalan sampai sore. Mumpung wekeend," ujar Gio."Beneran, Pi? Asyik! Mami siap-siap yuk!" ajak Delisa antusias.Mikayla ikut senang. Ia dan Delisa langsung bergegas untuk bersiap.Sedangkan Gio hanya berniat membahagiakan putrinya.--Kini Gio, Mikayla dan Delisa bermain di area taman. Tak jauh dari sana juga ada restoran. "Sayang, kita makan siang dulu yuk!" ajak Gio pada Delisa."Ayo, Pi." Sementara Mikayla seperti ta

  • Gadis Misterius   Ingin tahu kuburan Ayah

    Judul: Harga diri laki-laki.Part: 3***"Bu, boleh aku menanyakan sesuatu?" tanya Maya pada Ibunya."Tanyakan saja, Nak!"Maya menarik nafas berat, kemudian bertanya. "Dimana kuburan Ayah?"Asih bergeming, seketika mata tua itu langsung berembun.Maya tahu, sang Ibu pasti tak suka membahas soal ini. Namun, Maya sangat penasaran."Baiklah, Maya. Ibu rasa ini sudah waktunya memberitahumu," ucap Asih.Maya mendengarkan dengan serius."Ibu akan mengantarkanmu ke tempat pemakamannya besok. Setelah itu tidak perlu menanyakan tentang Ayahmu lagi pada Ibu.""Maafkan aku, Bu. Sebagai seorang Anak, aku hanya ingin mengunjungi Ayahku. Walaupun kenyataannya Ayah sudah berbuat tidak adil pada kita. Namun, Ayah sudah tak ada. Bukankah sebaiknya kita memaafkan kesalahannya?"Asih Terdiam. Sakit hatinya masih belum hilang. Saat itu Arkan Santosa sukses dalam usahanya. Kehidupan Asih dan keluarga berubah drastis.Maya yang berusia dua tahun, belum mengerti apa-apa. Asih merasa suaminya berubah semenj

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status