Share

Bab 63 : Mata Keranjang

Author: Linda Malik
last update Last Updated: 2024-12-07 20:06:36

“Jo, ngapain duduk di sini? Sekarang bukan jam pelajarannya pak Supri,” ucap Rachel ketika Jonathan masih saja duduk di sebelahnya.

“Gue yang mau, memang masalah buat lu?” jawab Jo dengan entengnya.

Rachel menggeram kesal, padahal tadinya dia senang pelajaran kedua kali ini bisa duduk kembali dengan teman sebangkunya dulu, Mila.

Tak lama, guru mata pelajaran kesenian memasuki kelas. Semua murid memberi salam pada guru wanita berusia dua puluh lima tahun yang tampak cantik dengan wajah terawat.

Miss Melody menyapa para murid dan mulai menjelaskan materi tentang teknik vokal. Berdiri di depan kelas dan memperagakan cara bernyanyi dan mengenal teknik pernafasan.

Rachel terlihat tidak antusias selama mengikuti pelajaran tersebut. Itu karena dia tidak suka menyanyi. Dan setiap ada praktek seni musik pun, Rachel merasa tidak mampu dan hanya mampu menciptakan nada fals.

Berbeda dengan Jonathan yang tampak antusias. Entah karena melihat wajah Miss Melody yang bening, atau karena hal lain. Rac
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Cut Zanah
kok gitu sih Rachel, apa gak kapok dgn kejadian yg kemarin ...️...️
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 64 : Melihat Rachel Buka Baju

    Jonathan kembali melajukan motornya untuk mengejar mobil Bara yang membawa gadis Cupunya. ‘Sial ngapain Rachel bisa bersama cowok brengsek itu!!’ gerutu Jonathan dalam hati. Setiap kali Jonathan hendak menyalip mobil itu, sepertinya Bara sengaja menghalangi dengan tak memberi celah sedikitpun. “Kak, bisa tutup jendelanya?” tanya Rachel yang tampak merasa cemas. Tentu dia tahu jika Jo akan marah. Namun Rachel tak mau bertemu dengan pemuda tengil itu untuk saat ini. “Hum? Tutup aja!” jawab Bara sembari memantau keberadaan Jo dari kaca spion. Rachel pun bisa melihat bagaimana motor Jo masih mengikuti mereka dari belakang. “Chel, sebenarnya apa sih hubungan lu dengan Jonathan? Apa kalian pacaran?” tanya Bara. Meskipun dulu sudah mendengar langsung jawaban dari Rachel, Bara masih sangat penasaran. Jika mereka tidak ada hubungan, lalu mengapa Jonathan mengejarnya. Bahkan menjemput paksa Rachel saat di tempat karoke. “Kita tidak ada hubungan apa-apa.” “Benarkah? Lu lihat kan, Jo teru

    Last Updated : 2024-12-07
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 65 : Ajakan Nonton

    “Hussshh.. jangan teriak-teriak, suara lu bikin gendang telinga gue rusak!” sentak Jonathan yang justru bergerak mendekat.Rachel segera meraih kembali baju seragamnya, lalu menutup tubuh atasnya dengan seragam itu.“Stop!! Ngapain lu ke kamar gue?!” tanya Rachel dengan pandangan waspada. Tangan kanannya mempertahankan seragamnya untuk menutupi tubuhnya, sementara yang kiri meraba ke atas meja belajar. Mencari keberadaan benda berat yang bisa dijadikan senjata.Bukannya menurut, Jonathan justru melangkah semakin mendekat.“Gue kesini? Ya mau minta penjelasan sama elu. Ngapain lu pulang sama Bara? Gak tungguin gue?” tanya Jonathan dengan tatapan tajam.Tangan kiri Rachel meraih piala, lalu mengulurkannya ke depan untuk menakut-nakuti Jonathan agar tidak bertindak kurang ajar.“Jo berhenti! Kalau lu gak pergi dari sini, gue lempar piala ini ke elu!”Ancaman Rachel membuat langkah Jo terhenti. Sakit juga semisal benda keras itu mengenai kepalanya. Dan Jo yakin jika ancaman Rachel tak mai

    Last Updated : 2024-12-08
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 66 : Nonton Horor

    Rachel sengaja memakai celana jeans kulot dan kaos ringer, agar nyaman selama perjalanan naik motor.“Pegangan! Awas ntar lu jatuh ke belakang!” seru Jonathan setelah motor melaju meninggalkan rumah Rachel.“Lu mau nyari kesempatan ya? Jangan harap!” jawab Rachel sembari memundurkan tubuhnya untuk memberi jarak. Kedua tangannya memegang behel motor belakang.Jo mendengus pelan. Mempercepat laju motornya dan mengerem mendadak agar posisi Rachel lebih dekat dengannya. Dan sesuai harapannya tubuh Rachel merosot ke depan karena posisi jok motor yang licin.“Pegangan makanya, gue mau ngebut nih!” perintah Jo lagi.Bukannya memegang pinggang Jo, justru Rachel meremas pundak Jonathan.“Dasar cewek aneh!!” gerutu Jonathan.“Apa Jo? Lu ngomong apa tadi?” tanya Rachel yang tak mendengar jelas ucapan Jonathan.“Gak jadi!”Jo kembali memacu motornya menuju tempat dimana Ray dan pacar barunya sudah menunggu mereka.Rachel yang sedikit mengingat arah rumah Jonathan, sontak merasa aneh ketika Jo jus

    Last Updated : 2024-12-08
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 67 : Que Sera, Sera

    “Gue mau pulang aja!” ucap Jo segera bangkit dari duduknya. Namun terlambat, film sudah akan dimulai.“Hey mas, duduk dong. Badannya ngehalangin kita!” celetuk salah satu pengunjung yang duduk di belakang mereka.Bagaimana tidak, dengan postur tubuh Jo yang tingginya 180 centi tentu akan menghalangi pandangan orang lain. Akhirnya Jo memutuskan untuk duduk kembali.“Hey Cupu, tutup mata elu kalau takut. Nih pakai!” ucap Jo sembari menyodorkan jaketnya pada Rachel.“Memangnya kenapa Jo?” tanya Rachel penasaran.“Kita nonton film horor, si Ray salah pesan tiket. Harusnya nonton film action bukan horor,” bisik Jonathan yang mengira jika Rachel penakut. Seperti saat dirinya terjebak di gudang, Rachel meraung-raung ketakutan.“Serius film horor? Eh, iya bener Jo, gue pernah lihat trailernya nih. Wah seru ini filmnya,” ucap Rachel dengan mata berbinar. Gadis itu mulai fokus menatap layar.“What? Seru? Lu bilang seru? Sakit lu!”Jonathan tak menyangka jika cewek Cupunya penyuka film horor. Bu

    Last Updated : 2024-12-09
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 68 : Rachel Cemburu

    “Kak Bara?” ucap Rachel dengan mata melebar. Baru beberapa jam yang lalu dia diantar oleh Bara, kini kembali bertemu dengan mantan kakak kelasnya itu.“Gue mau nonton. Kalian nonton juga? Udah nonton apa belum?” tanya Bara dengan senyum lebarnya.“Kami udah nonton kak, ni sekarang mau pulang,” jawab Rachel. “Yuk Mil kita pulang!” ucap Rachel menoleh ke Mila yang wajahnya tampak bingung.Rachel meraih tangan Mila lalu kembali menatap Bara, “kak kita duluan ya,” ucapnya.Namun saat hendak melangkah, kehadiran seorang wanita dengan menenteng dua minuman membuat langkah Rachel terhenti.“Sayang, udah beli tiketnya?” tanya wanita berambut pendek namun penampilannya sangat modis.Bara tak menanggapi ucapan wanita itu, justru menarik tangan wanita untuk menjauhi Rachel dan Mila.“Eh Chel? Kok lu bisa kenal sama Bara? Bukannya dia kakak kelas kita dulu ya?” tanya Mila penasaran.“Hum,” Rachel hanya membalasnya dengan bergumam. Tatapannya tertuju pada Bara dan wanita yang digandengnya.Pacarny

    Last Updated : 2024-12-09
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 69 : Keceplosan

    “Jo, mau kemana kita? Gak ambil motor dulu?” tanya Ray tampak bingung. Sedari tadi memang dia tak melihat keberadaan Mila dan Rachel karena posisinya yang membelakangi.“Memang elu gak lihat Rachel dan Mila tadi? Mereka kabur,” jawab Jo mempercepat langkahnya.Tadinya Jessi tak terima Jonathan menolak permintaannya, namun Jo tetap pergi. Mau tidak mau, Jessi terpaksa meminta Dodit untuk menemaninya.Sementara itu, Rachel tengah melangkah tanpa tujuan, menyusuri trotoar dengan langkah terburu-buru.“Astaga Chel, mau kemana kita? Elu marah ya pasti? Tadi lihat Jo sama Jessi?” tanya Mila menebak. Tentu apalagi alasan Rachel bersikap aneh seperti ini.“Ngapain gue marah, itu hak dialah. Mau sama Jessi, toh mereka cocok!” jawab Rachel ketus.“Lu cemburu kan? Kayaknya bener deh, dugaan gue selama ini. Lu sama Jonathan ada hubungan. Kalian dijodohin, kan?” Ucapan Mila berhasil menghentikan langkah Rachel. Dipandanginya Mila dengan tatapan terkejut dan penuh tanda tanya.“Mil, elu tahu dari

    Last Updated : 2024-12-10
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 70 : Memupus Jarak

    “Elu ada masalah apa sih? Kabur Mulu,” ucap Jo dengan intonasi tinggi. Nafasnya tampak memburu, dan tenggorokannya terasa kering. Diambilnya minuman di depan Rachel, tanpa permisi meminumnya langsung.“Jo, itu minuman gue!” sentak Rachel yang tak terima minuman yang belum sempat ia nikmati, diminum Jonathan tanpa ijin lagi.“Gue haus, gara-gara nyariin elu!” ucap Jonathan, lalu kembali meminum es cappucino itu hingga tersisa setengah gelas.Mila tersenyum melihat kehadiran Jonathan, dan itu membuat dugaannya benar.“Tuh kan, Chel. Apa gue bilang tadi?” ucap Mila setengah berbisik, membuat Rachel menjadi salah tingkah. Hatinya berbunga-bunga melihat sosok Jonathan yang berdiri di hadapannya.“Nih lu minum sisa gue,” ujar Jo sembari menyodorkan gelas yang tersisa setengah itu.“Gak, bekas mulut lu, ogah gue!” tolak Rachel sambil mendorong gelas itu kembali.“Yeh sombongnya, lagian kenapa kalau bekas mulut gue? Gue kan gak rabies kali!” balas Jonathan dengan wajah kesal.Sementara itu Ra

    Last Updated : 2024-12-10
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 71 : Gelisah Tak Menentu

    Entah sadar atau tidak, Jonathan semakin memupus jarak di antara mereka. Menatap lekat manik mata Rachel yang terlihat indah, seakan menghipnotis dirinya untuk bergerak semakin dekat.Kali ini Rachel hanya terdiam. Tidak menolak seperti tempo hari saat tengah menjadi guru les Jonathan. Mungkin saja pikiran Rachel dipengaruhi oleh ucapan Mila yang menduga jika Jo memiliki perasaan lebih padanya.Dia sendiri merasa nyaman dan tak ingin menolak. Menggigit bibir bawah, perlahan mata bulatnya tertutup. Menanti akan sesuatu yang entah dia sendiri tak tahu apa yang akan terjadi. Dia hanya mengikuti apa kata hati.“Heh Cupu! Ngapain lu merem? Ngarep gue cium?” ucap Jo membuat mata Rachel kembali terbuka.Terlihat Jonathan dengan senyum jahilnya.“Apaan sih, gak lah!” ucap Rachel kesal dan segera memutuskan kontak mata.“Lu ngarep kan? Jujur deh!” goda Jonathan lagi, membuat Rachel mati kutu.Rachel sendiri tak tahu mengapa dia tak bisa mengendalikan dirinya. Bukannya menghindar, justru pasrah

    Last Updated : 2024-12-11

Latest chapter

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 218 : Istri Paling Bahagia

    “Auwwwhh.. sakit, Bae!” ucap Jonathan dengan wajah meringis sembari menatap lengannya yang terdapat bekas gigitan Rachel.“Jangan ngomong yang enggak-enggak deh, Jo! Mana ada nenek bilang gitu?” elak Rachel seraya membuang pandangannya agar Jonathan tak melihat wajahnya yang sudah memerah itu.“Masak sih nenek gak bilang gitu? Apa gue salah denger ya?”‘Astaga, nenek! Kenapa sih pakai acara ngomong yang enggak-enggak?’ gerutu Rachel dalam hati.“Jangan mikir yang enggak-enggak deh. Buruan ganti baju!” perintah Rachel seraya mendorong punggung Jonathan menuju kamar mandi.Blam!Rachel sendiri yang menutup pintu kamar mandi. Mengalihkan perhatian Jonathan agar tak lagi membicarakan sesuatu yang bisa memancing hal yang mengancam ketenangannya.Selama Jonathan berada di kamar mandi, Rachel segera menyelesaikan rutinitasnya. Membersihkan wajah dan mengoleskan skincare di wajahnya. Lalu segera berbaring di atas ranjang dengan selimut yang menutup seluruh tubuhnya.Rasa was-was masih menggan

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 217 : Mencoba Yang Kedua?

    “Uhuukkk.. uhuukkk..!” Jonathan bergegas mengambil air mineral dan memberikannya pada Rachel. Merasa bersalah telah membuat istrinya itu tersedak karena kata-kata yang keluar dari mulutnya. Suara bel pintu terdengar menyentak perhatian Rachel dan Jonathan. Sontak keduanya pun menoleh ke arah pintu. “Ck, siapa sih?! Ganggu aja!” gerutu Jonathan sebelum akhirnya melangkah ke arah pintu. Membuka pintu untuk melihat siapa yang datang. Salah satu staf hotel membawakan koper milik Rachel. “Maaf mengganggu, tuan Jonathan. Kami hanya mengantarkan barang milik nona Rachel,” ucap staf hotel seraya menyerahkan koper itu. Setelah staf hotel pamit pergi, Jonathan segera menutup kembali pintu kamar. Menarik koper ke lemari penyimpanan. Lalu kembali melangkah menuju meja makan. Rachel beranjak dari kursi. Meskipun makanan di piringnya masih tersisa setengah, namun perutnya sudah terasa kenyang. “Mau kemana, Bae? Kok gak dihabisin makanannya?” tanya Jonathan dengan raut bingung. “Gue mau gant

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 216 : Mandi Bareng?

    Rachel melangkah mundur kala menyadari langkah Jonathan semakin mendekat. Namun baru beberapa langkah ke belakang, punggungnya sudah membentur dinding membuat langkahnya terhenti di tempat. Pengaruh alkohol itu sudah hilang sejak Rachel bangun tidur tadi. Jadi dalam keadaan sadar seperti ini, akal sehat Rachel kembali bekerja. Rachel menyilangkan kedua tangan di depan dada, sebagai isyarat agar Jonathan jangan mendekat. Namun sepertinya suaminya itu tak memahami maksudnya. Langkah Jonathan semakin mendekat, mengunci tubuh mungil istrinya di antara kedua tangannya yang diletakkan di sisi tubuh Rachel. Lagi dan lagi Rachel dibuat diam tak berkutik. Wajah tampan sang kapten basket yang telah berstatus menjadi suaminya, begitu membuat gadis cupu itu terpesona. Dalam jarak sedekat ini, Rachel bisa merasakan hembusan nafas Jonathan yang beraroma mint. Tatapan Jonathan yang begitu tajam namun ada kelembutan di dalamnya, membuat Rachel semakin hanyut dalam rasa nyaman. Bibir merah Jonath

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 215 : Panjang dan Keras seperti Terong

    “Mohon maaf tuan Jonathan, mengganggu waktu istirahat anda. Saya diminta nyonya Debora untuk membawakan sarapan ini,” ucap seorang wanita yang merupakan staf hotel. “Astaga mami! Ngapain sih pakai suruh orang buat bawa sarapan segala. Mengganggu aja!” gerutu Jonathan dengan suara kecil, namun masih bisa didengar oleh staf wanita yang masih berdiri di hadapannya dengan membawa nampan berisi sarapan. “Maaf tuan Jonathan, bolehkah saya masuk untuk menaruh makanan ini?” “Gak perlu, biar aku sendiri yang menaruhnya!” Jonathan meraih paksa nampan itu. “Sekarang pergilah!” perintah Jonathan lalu kembali masuk. Menutup pintu dengan kakinya. Meletakkan nampan di atas meja, kemudian melangkah menuju kamar. Berdiri di sisi ranjang dengan pandangan tertuju pada wanita yang masih tertidur lelap. Jonathan sedikit membungkukkan badan. Tangannya terulur memindahkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Rachel. Garis bibir Jonathan melengkung, membentuk sebuah senyuman. Pagi pertama yang menj

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 214 : Can I come in?

    Jonathan kembali memagut bibir manis sang istri. Tangannya bergerak mengusap lembut dada Rachel sebelum memulai permainan inti. Rasa takut yang sempat bersarang di hati Rachel saat melihat milik Jonathan yang panjang dan keras itu, kini perlahan memudar. Desahan tertahan dari bibir Rachel, kembali terdengar. Mengiringi permainan yang akan Jonathan mulai, sesaat lagi. Jonathan mengusap lembut ujung miliknya sebelum mempertemukannya pada milik sang istri. Mata Rachel terpejam, bibirnya terus mengeluarkan suara yang semakin memancing hasrat sang suami. “Can I come in?” Suara Jonathan menyentak kesadaran Rachel. Perlahan mata lentik itu terbuka. Sorot mata Rachel terlihat sayu. Ada rasa ingin, penasaran, juga rasa takut yang bercampur aduk dalam hatinya. Namun sudah kepalang tanggung. Pengaruh alkohol masih menguasai tubuh Rachel dan keinginan Jonathan pun sudah tidak bisa ditahan lagi. Tanpa mendengar dahulu jawaban dari mulut sang istri, Jonathan memasukkan miliknya ke dalam liang

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 213 : Malam Pertama

    Posisi Rachel kini berada di atas tubuh Jonathan. Kedua kakinya diletakkan di kedua sisi pinggang Jonathan. Posisi yang sama seperti sedang naik kuda. Jonathan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari ciuman Rachel. Karena dia tahu, jika istrinya itu sedang mabuk. “Astaga, Bae.. mphhhh..” Posisi Jonathan yang terjepit, membuatnya sulit untuk menghindar. Apalagi kedua tangan Rachel kini mencengkeram erat pipinya, hingga membuat Jo tak bisa menghindar lagi. Ciuman yang tak pernah Jonathan rasakan sebelumnya. Jika dalam keadaan sadar, istrinya itu sangatlah pasif. Beda halnya dalam keadaan mabuk, ciuman Rachel terasa begitu liar dan panas. Jo bisa merasakan lidah basah Rachel yang mulai membasahi permukaan bibirnya yang tertutup. Dengan mata terpejam, Jo berusaha mempertahankan diri agar tidak tergoda. Sungguh istrinya ini benar-benar menguji pertahanannya. Haruskah Jo meladeni Rachel dalam keadaannya yang setengah sadar? Jonathan tak ingin dianggap sengaja mema

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 212 : Sebuah Godaan

    Jonathan meraih cardlock dari dalam dompet. Membuka pintu kamar dengan perasaan campur aduk. Mengingat kondisi Rachel terakhir kali ditinggal dalam keadaan takut. Mana mungkin dia bisa melakukan keinginan papi untuk membuatkan cucu? “Bae, udah tidur?” Jonathan menutup kembali pintu. Ruangan masih dalam keadaan setengah redup, sama persis dengan yang terakhir kali dia lihat. Dia tak menyadari akan keberadaan Rachel di ruang tamu, hingga melewatinya menuju kamar tidur. Kondisi ranjang yang masih rapi, namun selimut terlihat sedikit berantakan. Jonathan tak menemukan keberadaan istrinya di dalam kamar. Menduga jika istrinya masih mandi atau mungkin melanjutkan acara berendam. Tetapi, bukankah ini sudah terlalu lama? Jonathan menghitung sudah sejam lebih dia meninggalkan Rachel. Mendadak rasa takut bersarang dalam pikiran Jonathan. Takut akan hal buruk terjadi pada istrinya ketika berada di kamar mandi. Bergegas Jonathan melangkah ke kamar mandi guna memastikan. Namun di sana, juga t

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 211 : Buatkan Kami Cucu!

    Kini tubuh sepasang pengantin baru saling melekat tanpa penghalang. Jonathan telah berhasil membuat Rachel tak berdaya dan tak menyadari jika dirinya kini sudah telanjang. Kesadaran Rachel kembali, ketika dia merasakan sesuatu yang keras menyundul pangkal paha bagian belakang. Perlahan mata lentik itu terbuka, pandangannya langsung tertuju pada wajah Jonathan yang tampak sedikit memerah. Ketika menyadari posisinya telah berubah, bahkan tangan lebar Jonathan mulai menangkup bagian sensitif di dadanya, Rachel pun menjadi panik. Segera meraih pergelangan tangan Jonathan dan berusaha menjauhkan dari tubuhnya. “Mphhhh…” Rachel berusaha berteriak, namun ciuman itu menahan suaranya. Pikiran Jonathan sudah dikuasai oleh hawa nafsu, membuat pemuda itu buta dan tuli akan reaksi sang istri yang mulai menolak. Saat dirasa kekuatannya tak akan mampu melawan tenaga Jonathan, Rachel pun menggigit lidah Jonathan. “Akhhhh..!” desis Jonathan seraya melepaskan pagutan bibirnya. Rasa ngilu pada lida

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 210 : Pura-pura Pingsan

    Kini posisi Jonathan duduk di belakang Rachel tanpa penghalang, membuat tubuh mereka saling bersentuhan. Mata Rachel semakin melebar kala tanpa sengaja Jonathan menyentuh bagian kenyal miliknya di depan dada. “Mpphhhh..” Rachel berusaha berteriak namun tangan lebar Jonathan menutup hampir setengah dari wajahnya. Sontak Rachel berusaha menepis tangan Jonathan dari dadanya. “Please, jangan banyak gerak Bae! Gue..” Ucapan Jonathan terhenti ketika mulai merasakan miliknya yang semakin mengeras. Keinginan Jo untuk menyentuh gadis yang sudah berstatus sebagai istrinya semakin kuat. Namun langkahnya terhalang oleh sikap Rachel yang terlihat jelas menolak. Seakan tak kehabisan akal, Rachel sekuat tenaga menggerakkan siku tangan kanannya ke belakang. Duagh!! Ujung siku Rachel yang runcing tepat mengenai perut Jonathan. Membuat pemuda itu meringis kesakitan dan akhirnya melepaskan tangannya dari mulut Rachel. Tak menyia-nyiakan waktu, Rachel pun berpindah posisi. Duduk di ujung bath-up,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status