Usai membaca pesan dari managernya, Andre langsung bangun dari ranjang lalu bergegas untuk mandi. Rupanya karena ponselnya dinonaktifkan sejak semalam, managernya langsung terbang dari Jakarta ke Singapura pagi ini dan sudah menunggu di apartment sewaannya.Rasa panik menguasai diri Andre, dia tak tahu kalau aktivitas panasnya di nightclub and bar Herodias terekam oleh kamera sialan. Dia bertekad akan menuntut pihak yang telah mencemarkan nama baiknya. Reputasi yang telah terjaga sekian tahun lamanya hancur hanya karena keteledoran semalam.Taksi yang mengantarkan Andre dari hotel ke apartment sewaannya berhenti di depan pintu masuk lobi. Usai membayar ongkos sesuai argo, dia pun turun dari taksi dan bergegas naik dengan lift ke lantai 15 apartment Merlion Front View itu.Ketika Andre membuka pintu unit apartment, mamanya dan Reyvan bangkit berdiri dari sofa untuk menyambutnya. Reyvan memeluk Andre lalu menyuruhnya duduk di sofa untuk membicarakan skandal video panas dirinya yang tela
Sudah 2 botol brendi mahal ditenggak oleh Andre sepanjang siang hingga malam di Excelcius Bar. Dia menolak ditemani hostes cantik yang sempat ditawarkan kepadanya. Masalah yang dia buat kemarin malam sudah cukup dan tak perlu ditambah lagi. "Berapa total tagihanku, Sir?" tanya Andre kepada bartender yang melayaninya mabuk-mabukan sedari tadi."850 dolar, Sir," jawab bartender itu yang meminta pembayarannya dalam dolar Singapura. Dengan tubuh lemas dan tak stabil bergoyang-goyang akibat pengaruh alkohol bercampur darah yang mengaliri pembuluh darahnya, Andre mencabut kartu debit platinum miliknya dari dompet dan menyerahkannya ke bartender laki-laki muda ras Kaukasoid itu. "Bayar pakai kartu saja!" ucapnya dengan pandangan mata kabur.Seusai membereskan transaksi pembayaran minumannya di bar, Andre pun berjalan sempoyongan menuju ke pintu keluar berlawanan arah dengan para pengunjung bar yang sepertinya baru datang dan ingin menikmati malam di sana. Sebagian besar berpakaian setelan
Saat menu sarapan pagi telah terhidang di meja di hadapan mereka bertiga, dua pria yang pernah menjadi sosok spesial bagi Maya itu hanya terdiam saling lirik satu sama lain sembari menikmati makanan masing-masing.Maya menyadari situasi jengah itu, maka ia pun berusaha mencairkan suasana dengan berbicara, "Setelah sarapan Kak Andre mau pergi kemana? Kami berdua akan ke rumah sakit untuk terapi akupuntur kakiku."Setelah menghela napas untuk mendinginkan hatinya, Andre pun menjawab, "Hanya jalan-jalan mengisi waktu luang. Aku memang ke Singapore hanya untuk healing dan juga menenangkan diri pasca kecelakaan kemarin.""Oya, gimana kabar Sherrin, Kak? Kalian kapan akan merid?" sambung Maya tanpa mengetahui bahwa Sherrin juga telah ditinggalkan oleh Andre pasca mengetahui gadis itu menjadi buta karena matanya cedera terkena serpihan kaca mobil."Nggak usah nanya hal yang bukan urusanmu deh, May! Lagian aku males bahas tentang Sherrin—" Andre berkata seenak perutnya sendiri dan perkataanny
Sudah beberapa bulan Aji tinggal di rumah bosnya yang ada di Singapura dan dia berinteraksi setiap hari dengan kepala pelayan rumah itu yang muda serta berpenampilan menarik. Namanya Marcella Wrigley, blasteran Melayu dan barat. Namun, genetik kaukasoid ayahnya yang berasal dari Amerika Serikat mendominasi penampilan fisik wanita itu.Marcella bertubuh tinggi semampai 173 cm dengan mata biru dan rambut cokelat kemerahan seperti boneka Barbie. Dia fasih berbahasa Melayu selain bahasa Inggris. Dan Aji sering menggodanya dengan kata-kata di kartun Upin Ipin 'betul betul betul?' yang terkadang membuat Marcella tertawa renyah dan mencubiti Aji dengan gemas.Hingga suatu hari Aji nekad mengajak gadis bukan perawan itu berkencan makan malam saat hari libur Marcella. Dia berjanji untuk menjemput wanita itu di rumah keluarga Wrigley. Dan di sanalah dia sekarang berdiri di depan pintu teras rumah bertipe sederhana bercat putih itu menekan tombol bel dan menunggu harap-harap cemas sembari menyem
"Jadi jawaban kamu gimana, Cella?" ulang Aji dengan rasa pesimis mulai menyusup ke hatinya saat melihat Marcella Wrigley seolah berpikir keras, mungkin pula wanita itu berpikir tentang cara menolak tawarannya.Kemudian Marcella tersenyum seraya bertanya, "Kurasa aku harus tahu alasanmu memintaku menjadi kekasih itu karena apa, Ji?""A—aku ... aku menyukaimu dan sepertinya kamu cocok dengan kriteria wanita ideal dalam benakku, Cella. Emm ... sedikit memalukan, tapi kurasa aku tergila-gila denganmu. Bayanganmu selalu hadir dalam setiap mimpiku," jawab Aji jujur dengan perasaannya.Marcella tertawa kecil menatap pemuda asal Indonesia itu. Dia pun menyukai sosok Aji dengan kepribadian dan juga kebiasaannya yang ia amati beberapa bulan terakhir ini. Kesannya 'rempong', tetapi Aji itu seorang pria yang sangat perhatian dan tulus. Bahkan, ketika menginginkan sesuatu Aji selalu berusaha keras untuk mendapatkannya."Oya, tiket konser Ed Sheeran yang kamu inginkan apa sudah dapat, Ji?" tanya Ma
"Selamat ultah ya, Mas Sayang!" ucap Maya saat membuka matanya di pagi hari sembari mendaratkan kecupan-kecupannya di wajah suaminya yang masih tertidur.Akhirnya Ananda pun terbangun dan perlahan membuka matanya. Dia menangkap tubuh istrinya yang berbaring miring di sebelahnya dengan sepasang lengan kekarnya. "Kasih kado apa dong, May? Bercinta di pagi hari juga boleh kok, nggak nolak. Gimana?" ujarnya sambil menyusuri leher dan dada penuh Maya dengan bibirnya. "Nggak spesial dong Mas kadonya—nanti malam deh pas perayaan ulang tahunnya Mas Nanda sepulang kerja. Maya sudah nyiapin kejutannya, jadi sabar ya?" jawab Maya lalu memejamkan matanya pasrah menikmati sentuhan intim Ananda yang menjalar dari kepala hingga ujung kaki membuatnya merinding. Kemudian Ananda mulai melebarkan sepasang paha wanita yang paling dicintainya, perlahan dia memasuki tubuh Maya dengan keperkasaannya. "Apa terasa penuh di bawah sana, Maya Sayang?" bisiknya di tepi telinga istrinya."Banget, Mas. Punya Mas
Setelah pesta ulang tahun Ananda bubar, pasangan suami istri yang teramat mesra itu berjalan bersisian masuk ke kamar tidur mereka. "Maya, kalau aku boleh meminta satu hadiah lagi darimu ... apa kamu mau menemaniku berdansa di dalam kamar kita?" pinta Ananda memeluk pinggang istrinya yang berdiri berhadapan dengannya.Mendengar permintaan suaminya, Maya pun terkikik seraya menjawab, "Boleh dong ... spesial buat yang lagi ulang tahun hari ini! Apa ada lagu pengiringnya, Mas Nanda?""Sebentar—" Ananda segera mengambil ponsel di saku dada jasnya lalu memutar sebuah lagu Christian Bautista yang berjudul Since I Found You. Tangan kirinya merengkuh punggung Maya dan tangan kanannya menggenggam tangan Maya lalu mereka berdua pun memulai langkah pelan dansa yang romantis di tengah kamar tidur itu."Since I found you my world seems so brand new.You've show me the love I never knew. Your presence is what my whole life through since I found you ..." Suara merdu penyayi pria asal Filipina itu m
"Mbak Maya, kami berharap Mbak akan bersedia menjadi bintang iklan produk perusahaan kami," bujuk manager pemasaran PT. Juwita Bintang Jaya melalui sambungan telepon antar negara.Kabar mengenai kesembuhan kaki mantan top model nomor 1 di Indonesia beberapa tahun lalu itu telah tersebar di infotainment. Ditambah lagi suaminya memang pengusaha pemilik jaringan mall dan hotel bintang 5 terkenal. Hanya saja bedanya Maya sekarang bukan lagi wanita single, dia harus minta persetujuan suaminya ditambah kondisinya yang sedang hamil besar.Maka wanita itu pun menjawab, "Maaf, Pak Yudi. Bukan saya ingin menolak, tetapi sebelum menerima tawaran perusahaan Bapak, saya perlu berdiskusi dengan suami saya terlebih dahulu.""Ohh—tentu saja, silakan didiskusikan terlebih dahulu dengan Pak Nanda. Saya tunggu kabar baiknya, Mbak Maya. Besok pagi akan saya hubungi kembali," ujar Pak Yudi Senja lalu mengakhiri panggilan teleponnya.Ini bukan hanya satu tawaran pekerjaan model yang datang kepada Maya mela