Share

Permainan Dimulai

Penulis: Hielmy Muthia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

 

 

Keluar dari kamar Yudha dengan tas besar di tangan, membuat Haifa sedikit menyeret langkahnya. Haifa menjatuhkan tubuhnya di atas pinggiran tempat tidur. 

 

Air mata yang dari tadi ditahannya lolos sudah. Haifa tersedu 

 

Perkawinan macam apa yang kau janjikan padaku, Mas?

 

Mahligai macam apa yang mengharuskan seorang istri tidak boleh mencampuri hidup suaminya? Saling menjauh dan membentangkan jarak?

 

Kenapa kau tidak melepaskanku dan mentalakku sekalian? Agar aku bisa pergi dari hidupmu sejauh yang aku mau?

 

Haifa merintih.

 

Gusti Allah, seandainya kasih sayang Ibu mertua tak seluas lautan biru, sungguh Haifa tak kan Sudi tinggal seatap dengan pria berhati batu seperti Yudha suaminya.

 

Allahu Akbar.

 

Sakit sekali cobaanku, ya Allah. Haifa menyeka air matanya. Hatinya berdenyut nyeri, saat menyadari Yudha tetap menggenggamnya hanya karena tidak berdaya menolak permintaan seorang Ibu, lebih menyakitkan daripada penghianatan pria itu pada dirinya.

 

Detak jam terasa nyaring meningkahi suara Isak tangis Haifa. Jam hampir menunjukan pukul sepuluh malam, akhirnya dirinya bangkit untuk menunaikan sholat Isa.

 

Bukankah saat jiwanya hancur dan luruh selalu ada Allah yang siap merekatkan  kembali dengan cinta dan Rahmat-Nya. Bukankah dalam untaian air mata dan luka  ada ampunan dan lautan hikmah?

 

Ayo Haifa, bangkit. Jika kau mengira penderitaanmu tak berujung, engkau salah besar. Selama Allah bersamamu, tak ada luka yang sia-sia.

 

Ingat Haifa, jika penderitaanmu seluas samudra maka yakinlah kasih sayang Allah seluas langit dan bumi. Hati Haifa bergemuruh.

 

Cukup lama Haifa bersimpuh di atas sajadah, mengadukan segala laranya kepada Sang Pencipta. Basah sudah mukena dan tasbih dalam genggamannya dengan air mata dan doa.

 

Gubrak.

 

Tiba-tiba terdengar benda terjatuh di luar sana Haifa menajamkan telinga. Sepertinya Yudha menjatuhkan sesuatu di ruang makan. 

 

Akankah dia lapar?

 

Bukankah dirinya belum memasak dari kemarin karena menginap di rumah Ibu? Nalurinya sebagai istri mulai terusik dan menebak-nebak.

 

Cukup Haifa. Biarkan suami angkuh itu mencari makanan sendiri. Kalau dia segan memasak, dia bisa pergi keluar mencari makanan di luaran sana. Hati kecil Haifa, mengingatkan. Tapi hari sudah malam dan juga gerimis. 

 

Ish, ngapain juga aku yang repot memikirkannya, Haifa mengetuk pelipisnya, kesal.

 

Haifa menutup telinganya, berusaha tidak perduli saat lapat terdengar suara spatula beradu dengan benda lainnya di dapur.

 

Oke. Lebih baik aku tidur saja. Atau...akan lebih menyenangkan jika dirinya sedikit memberi pelajaran buat suami sombong nya?

 

Haifa memijit pelipisnya. Setelah melipat mukena dan sajadahnya dia berjinjit ke dapur mengintip sumber keributan di malam itu.

 

Ya Ampun. Matanya langsung gatal melihat penampakan di depannya. Peralatan dapur dan pisau tampak berserakan di atas meja, juga potongan sayuran yang berceceran tidak karuan diselingi cangkang telor dan bungkus mie instan.

 

Sepertinya suami manja  yang selama ini tinggal terima beres itu tengah membuat mie rebus dengan sayuran dan telor.  Tapi penampakan di dapur seperti habis hajatan tujuh hari tujuh malam. Haifa menggaruk kepala. 

 

Maaf, Mas. Jangan harap aku mau membereskannya. 

 

"Haifa, ngapain ngintip?"

 

Haifa sedikit terjengkang. Tak menyangka feeling Yudha cukup tajam mengetahui keberadaannya.

 

"Maaf, aku hanya mau minum." Tanggung kepergok, Haifa akhirnya terpaksa keluar menghampiri kulkas. Mengambil air dingin di botol dan dengan santai meminumnya.

 

Yudha yang tengah bersiap menaruh mie rebus di mangkok tampak mendelik.

 

"Kamu minum air dingin, Fa? Kamu lupa, kalau kamu punya amandel dan alergi dingin? sini, aku ganti dengan air hangat."

 

Yudha dengan cepat menaruh mangkuknya dan bersiap menyambar air dingin di tangan Haifa.

 

"Ganti dengan air dispenser."

 

Matanya melotot. Haifa hanya mencelos.

 

"Tidak usah perduli padaku. Urusi hidup kita masing-masing." Haifa mengutip kalimat pria di depannya beberapa jam yang lalu.

 

"Kamu amandel, Fa. Kamu bisa meriang dan sesak napas, malam-malam minum air dingin." 

 

"Terus apa urusanmu jika aku meriang dan sesak napas?"

 

Yudha terdiam.

 

"Bukankah kau yang meminta untuk saling menjauh?"

 

"Tapi, aku tidak mau kamu sakit."

 

"Aku sakit atau tidak, bukan urusanmu."

 

Haifa membawa botol dingin dan gelasnya menuju kamar, membuat Yudha tak henti menatapnya penuh protes dan perasaan khawatir.

 

Haifa tersenyum datar. Tak menghiraukan larangan Yudha, gegas meninggalkan pria yang tadi berteriak dengan jumawa di depannya mendadak mati gaya.

 

Haifa menutup kamar nya cepat, dan membuang air dinginnya ke kamar mandi.

 

Maaf, Mas. Sepertinya aku harus mulai berhenti menangis dan mengajarkanmu bagaimana sakitnya perasaan tak berharga dan dicampakkan.

 

***

 

Yudha harus bangun cepat dari biasanya. Dia teringat suasana dapur yang berantakan bekas semalam memasak.

 

Yudha menggaruk kepalanya yang tak gatal, segan menatap penampakan dapurnya yang seperti kena terjangan badai dan tsunami, bahkan hanya untuk semangkok mie rebus dia harus mengeluarkan tenaga ekstra. Belum sayurannya yang terlalu matang dan lembek, membuat cita rasanya sangat berbeda dari masakan Haifa.

 

Meski sangat kaku dan tidak biasa Yudha membereskan dapur seorang diri. Meminta bantuan Haifa, jelas tidak mungkin. 

 

Gengsiku mau ditaruh di mana, Pemirsah, batin Yudha kekhi.  Sesekali melihat jam dinding takut kesiangan berangkat kerja.

 

"Mas, nasi goreng spesial."

 

"Mas, air hangat buat mandi sudah siap."

 

"Mas, dasinya warna apa?"

 

Rasanya baru kemarin Haifa begitu cerewet dan gesit mempersiapkan segala keperluannya berangkat kerja. Kini, jangankan sosoknya yang penuh semangat melayaninya  dengan penuh cinta, bahkan pintu kamarnya pun masih tertutup rapat.

 

Uhuk.

 

Uhuk.

 

Telinga Yudha langsung menajam, mendengar suara rintihan dan batuk di kamar Haifa.

 

"Fa, buka." Tak sadar tangan kukuh Yudha menggedor pintu kamar istrinya.

 

"Kenapa, Mas?" Haifa berdiri di depan pintu dengan mata sembab.

 

"Kamu sakit?" Yudha meneliti wajah Haifa yang pucat. 

 

"Sakit atau tidak, bukan urusanmu."

 

"Tapi, kamu harus ke dokter."

 

Haifa tersenyum kecut.

 

"Pergi ke dokter atau cuma makan obat warung juga  bukan urusanmu."

 

"Tapi, Fa..."

 

"Cukup Mas, bukankah kau yang membangunkan dinding pemisah diantara kita. Terimakasih, aku menerimanya dengan iklas."

 

Haifa perlahan menutup pintu kamarnya. Meninggalkan sosok Yudha yang tampak sangat tersiksa.

 

Perlahan Haifa mengunci kamarnya. Melepas syal dan tempel koyo di pelipisnya dan semua kostum khas orang sakit lainnya, baju hangat dan kaos kaki. Gerah Gaessss.

 

Tunggu kejutan berikutnya,suamiku. Akan kubuat kau menyesal, telah salah menempatkan ku sebagai   istri yang tak berharga.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Isabella
josss haifa
goodnovel comment avatar
Ungki Widiyarto
asdrafi........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Perlawanan Yang Elegan

    Pukul delapan lewat, susah payah akhirnya Yudha selesai mematut diri dan bersiap berangkat kerja. Kemeja warna ping muda dan celana bahan warna abu, belum dasi yang ada cuma warna hijau tua. Sangat jauh dari kata serasi dan elegan.[Haifa, baju-baju dan dasiku kamu taroh di mana?] Yudha mengetik pesan, meski segan tapi terpaksa dilakukan.[ Banyak , tapi belum ku setrika. Semuanya masih ada di ruang setrika.][ Berarti bajuku yang sudah disetrika cuma dua biji ini? Itu pun warna ping dan ungu? ][Hu'um][Kenapa, belum disetrika semua?][ Aku stres baca semua pesan di grup rahasimu, Mas.]Yudha memijit pelipisnya, pusing.[Salahkah aku, kalau merasa stres dan tertekan sehingga gak bisa bekerja?] Lanjut Haifa galak.

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Pelajaran Manis Buat Duo Bengek

    7Belum lenyap rasa kaget dan shock di hati Meri dan Shila, suara berisik yang berasal dari ponsel yang disimpan di dalam tas mewah mereka terdengar bersahutan.Kring.Kring.Tolelot.Suara telephon mendadak ramai di ponsel Meri dan Shila.Tak butuh waktu lama, ada banyak yang meminta klarifikasi tentang Screenshot percakapannya di Grup WA mereka.Mas Tarno.Mbak Yuni.Teh Lala.Kang Barna.Terlihat nama-nama anak mantu Bi Indah dan Mang Wawan yang menelepon." Jawab, Shil."Meri terlihat gemetar, menyodorkan ponselnya yang terus menjerit-jerit minta diangkat. Dia tahu berhadapan dengan siapa, keluarga Bi Indah terkenal solid da

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Diperas You Tuber Kampung

    Shila memarkirkan mobilnya dengan hati berbunga-bunga, bagaimana tidak hari ini dia sudah berhasil menghajar Haifa dengan begitu jaharanya.Shila tidak akan lupa Bagaimana wajah perempuan udik itu mengkerut dan hanya mampu menahan tangis tanpa bisa melawan. Amazing.Dengan perasaan riang, Shila memandang sekeliling rumahnya yang lengang. Hanya ada dirinya dan beberapa pembantun yang sibuk di rumah belakang.Tak berbeda dengan rumah Meri yang berkelas, rumah Shila pun tak kalah nyaman dan mewah, dengan halaman luas dan gaya minimalis yang modern.Beberapa mobil mewah terparkir di garasi rumah. Shila memang pantas bangga dengan pencapaiannya. Sebagai selebgram dan model banyak produk ternama di kotanya, dia memang dengan mudah mengumpulkan pundi rupiah, apalagi bersuamikan seorang profesional yang bekerja di perusahaan asing yang bermarkas di luar negeri dan bergaji besar ditambah

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Misi Berhasil

    Drrrt.Drrtttt.Kring ...Baru saja mereka menepikan mobil dan hendak singgah ke sebuah kafe buat diskusi, ponsel Meri telah dibombardir dengan panggilan suara dan pesan masuk.[ Aku berubah fikiran. Aku memilih mengunggahnya di kanal you tube. ] Belum sempat Meri dan Shila menjawab setuju atau tidak, nomor misterius yang tadi meminta uang 250 juta sudah main ralat. Kali ini tidak pakai capslock jebol, tapi malah lebih menjengkelkan.[ Apa maumu, hah?] Balas Meri, mencoba menggertak.[Aku akan tetap mengunggahnya.][Atau....]Meri menepikan dan memarkirkan mobilnya. Diikuti Shila dan Erika yang buru-buru ke luar dari mobil dan masuk ke dalam kafe, memesan minuman dingin dan segera mengambil posisi duduk di pojok

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Haifa Yang Menegangkan

    Mata Surti merem melek menerima layanan premium di salon mewah dan mahal yang menjadi pilihan Haifa saat ini. Bukan hanya tempatnya bagus dan nyaman tapi juga pelayanannya yang sangat memuaskan.Cukup lama Haifa dan Surti menikmati paket lengkap perawatan di salon itu, mulai dari ujung kuku sampai ujung rambut.Surti perlahan bangkit, wajahnya terlihat cerah dengan mata berbinar. Rangkaian perawatan lengkap yang dipilih Haifa telah selesai. Terlihat Surti menghela nafas dengan lega saat gadis tomboy itu merasakan seluruh tubuhnya ringan dan kulit menjadi kinclong.Diliriknya Haifa yang juga terlihat pangling. Bukan hanya rambutnya yang tampak indah , tapi juga wajah dan tubuh terlihat bersih dan lembut.Untuk pertama kalinya Surti memperhatikan wajah Haifa, selama ini mer

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Pembalasan Yang Menyenangkan

    Ternyata antara benci dan cinta hanya dipisahkan oleh sehelai benang yang sangat halusJuga antara muak dan memuja hanya berbatas selembar kertas yang sangat tipis dan tak berjarak.Tak salah jika ada pepatah yang mengatakan, jangan terlalu benci dan jangan terlalu memuja, karena saat benci berubah cinta atau sebaliknya, tak seorang pun sanggup menolaknya.Yuda tersengal, jantungnya mendadak melompat-lompat tak berirama. Belum pernah dia melihat perempuan sesempurna sosok yang tengah memandangnya dengan tatapan memuja.Tatapan yang bukanhanya mampu membuat jiwa laki-lakinya bangkit, tapi juga sekaligus meruntuhkannya dalam pesona yang memabukkan."Ha-haifa?" Yudha masih tak percaya jika yang tengah menatapnya adalah Haifa. Istri cu

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Pagi Yang Penuh Sensasi

    Yudha mengurut keningnya yang terasa berdenyut tidak karuan. Enggan melirik jam dinding yang menempel di atas kepala tempat tidurnya, pukul setengah lima kurang sedikit. Tidur hanya sebentar saja, itupun mimpinya aneh-aneh.Semalam dia hampir blas gak bisa tidur, gegara fikirannya terus traveling ke kamar sebelah. Beruntung menjelang dini hari, Yudha baru bisa terlelap. Pantas kepalanya terasa kliyengan. Semalaman pikirannya terus mengembara ke dalam kamar dimana Haifa tidur dengan memakai baju yang sangat irit bahan.[Yudha, aku ingatkan untuk berhati-hati dengan istri kampungan mu. Sepertinya dia sudah edan.] Pesan Meri siang tadi dan baru dibuka semalam, sangat misterius.[Apa maksudmu.][ Bukan hanya sudah gila, dia sangat membahayakan.]Yudha

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Aku Pergi, Mas

    Tahukah engkau, apa hal yang paling menyakitkan dari pada membangun tembok tinggi, merendahkan, menghina dan menolak hubungan dengan seorang wanita yang ternyata bukan hanya baik, cantik tapi juga sangat menggemaskan.Entah berapa kali aku menelan ludah melihat ke arah jendela, dimana ada seorang bidadari yang bukan hanya telah melayaniku dengan sempurna selama ini, tapi juga hampir membuat jantungku melonpat dan berhenti berdenyut, tersenyum tenang ke arah wanita yang dengan buas menggamparku. Sekar.Jika Haifa diam melihatku berpaling kepada wanita lain. Jika Haifa hanya menelan sakit hatinya sendirian, jika Haifa hanya mengadukan lara dan lukanya kepada Allah, Sekar sangat emosional dan reaktif.Seperti saat ini, dia menarikku dengan paksa ke luar. Sekar juga memukul dan mencakarku dengan ganas, membuat bilur ditangan dan dileherku yang menyisakan

Bab terbaru

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Manisnya Cinta Rio Dan Surti ( Extra Part)

    Rio merebahkan tubuhnya yang terasa pegal. Seharian ini agenda kegiatannya begitu padat. Ada beberapa dokumen perizinan yang harus secepatnya selesai. Belum lagi, agenda pertemuan susulan dengan pihak Bank. Cukup melelahkan.Setelah berganti dengan baju santai yang terdiri dari kaos putih dan celana berbahan kaos yang nyaman, Rio memilih merebahkan tubuhnya di depan televisi sambil memeriksa beberapa email masuk yang belum sempat dibaca." Mbeb, lelahkah dirimu?" Surti yang selesai memandikan Raffa, putra mereka yang masih bayi mendekat. Meletakkan Raffa dalam gendongan Rio yang segera menciumi kepala mungil jagoannya. Harum shampoo dan minyak telon, membuat Rio tampak sangat menikmatinya. Surti memang piawai mengurus rumah tangga dan anak mereka. Jangankan hanya mengurus Raffa, urusan ngupas kelapa dan manjat betulin genting bocor pun Surti jagonya. Jangan tanya asisten rumah tangga, bukan karena tidak sanggup menggaji, melainkan gak ada yang betah. Surti

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Akhir Cinta Terindah ( End)

    Kalah dan patah hati adalah dua hal yang tidak pernah hadir dalam hidup Elda selama ini. Tapi semua itu kini nyata adanya. Sebulan sejak dia bertemu Surti yang memberinya foto Andrian pria yang diam- diam telah mencuri hatinya bertunangan dengan Erika, Elda dan keluarganya mendapat undangan pernikahan Erika dan hari ini, Elda hadir sebagai tamu undangan.Elda mencelos. Sia- sia Elda menaruh hati dengan Andrian, pengusaha muda tampan itu ternyata memilih Erika yang penampilan nya sudah seperti astronot mau ke bulan. Tidak seperti para seniornya yang mendekam di balik jeruji besi, Erika berubah menjadi lebih santun dan religius. Gadis angkuh dan pemuja pesta itu berproses menjadi gadis yang lebih baik. Erika berhijrah tanpa paksaan, dengan sepenuh hati dia memulai segalanya dari awal untuk berubah. Dengan tekun dan sungguh- sungguh Erika belajar mengaji dan memperdalam ilmu agama. Allah kini membalas kesungguhan Erikaa dengan menjodohkannya dengan seo

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Karma Untuk Si Gadis Sombong

    Karma Si Gadis AngkuhElda menendang daun kering di depannya. Terik matahari dan angin kemarau yang kering membuat kerongkongannya terasa panas dan terbakar.Gadis itu tidak menduga, buntut kedatangan Athira ke rumahnya tempo hari adalah kemurkaan Shaka yang membuat semua fasilitas yang selama ini dia nikmati dengan sangat melimpah dicabut tiba- tiba.Bayangkan, mulai mobil, ATM dan kartu kredit, semuanya di ambil oleh kakak satu- satunya itu. Shaka juga memangkas uang sakunya tinggal separuh saja.Dasar sial. Bagaimana mungkin kakaknya begitu murka sehingga rela melihat dirinya ibarat gembel yang harus mengirit uang saku dan rela jajan di kantin murahan, juga makan siang hanya di warteg mahasiswa yang terkenal murah dan desak- desakan.Seperti hari ini, Elda harus pergi naik angkot dengan uang saku pas- pasan, alih- alih Shaka merasa kasihan saat dirinya mengeluh, malah disuruh membawa bekal nasi dari rumah dan kalau perlu jalan kali. Ja

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Pertemuan Yang Menyakitkan

    Wajah Shaka tampak terkejut."Siapa? Athira, Mbok?" Suara Shaka hampir hilang di kerongkongan. Perasaannya bercampur menjadi satu. Ada bahagia, resah juga cemas, dan perasaan lain yang entah bagaimana harus melukiskan nya."Betul, Non Athira dan Neng Cira, Mas." Bi Narti menjawab pasti. Ada getar rindu dalam nada suara perempuan paruh baya itu. Bagi Bi Narti, selain baik, Athira adalah majikan penyayang dan pengertian. Jauh berbeda dengan Nyonya sepuh dan Elda putrinya yang cerewet, kasar dan sombong. Sejak Athira pergi, otomatis yang berkuasa di rumah ini adalah Nyonya sepuh. Belum satu pekerjaan beres, sudah menyuruh ini itu, belum sifat pelitnya bikin Bi Narti pingin berhenti kerja. Beruntung ada Tuan muda Shaka yang masih sangat baik terhadap dirinya."Suruh masuk, Bi." Shaka memerintahkan. Mama hanya diam, ada raut gelisah di mata tuanya yang masih indah. Mama cantik luar biasa, sayang sifatnya tidak secantik wajahnya."Baik, Mas. A

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Hati Yang Hampa

    Tiga hari sudah. Semenjak Mama meminta Athira datang membawa Cira bertemu papanya. Angin malam berhembus lirih. Sinar lampu kristal di ruang tengah memantul lbut sinarnya menyelinap di celah pintu kamar Shaka yang sedikit redup.Entah kali keberapa Shaka mengurut pelipisnya yang terasa pening. Badannya sepertinya memang sedang tidak fit. Selera makannya terbang entah kemana. Seminggu ini beberapa hari dia tidak masuk kantor dan meminta Handi, tangan kanannya, untuk menghendel dulu sebagian tugasnya. Sesekali Shaka memeriksa laporan yang dikirim Handi via email. Shaka yang selama ini begitu ambisius seperti kehilangan banyak semangat.Tak dipungkiri kabar pernikahan Athira dengan Raka beberapa waktu lalu, sangat memukul perasaannya. Alih- alih dia bisa merebut kembali hati Athira dan memulai kembali hidup baru, kini wanita itu malah sudah resmi menjadi istri orang.Mata Shaka terpaku pada deretan anyelir dan anggrek yang berjejer rapi di halaman rumahnya. Bunga-

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Penyesalan Mama Mertua

    Athira tampak sedikit terkejut saat menatap wajah mantan Mama mertua nya tanpa polesan make up glamour seperti biasanya.Wajah Mama mertua tanpak layu dan letih, kedua matanya sedikit membengkak, menandakan kalau perempuan paruh baya yang selama ini selalu tampil trendi banyak menangis. Ada luka di netra matanya yang selalu memakai bulu mata palsu, dan lekat dengan tatapan jumawa yang mengintimidasi.Athira sedikit salah tingkah melirik ke arah Raka meminta persetujuan untuk menjawab panggilan video call mantan mertuanya. Atira takut Raka merasa tidak enak hati karena di hari pertama mereka sah menjadi suami istri, mantan Mama mertua tiba-tiba saja hadir mengusik kebersamaan mereka yang baru saja dimulai.Raka yang duduk di samping Athira mengangguk kecil, menandakan setuju dan memberi izin. Perlahan Athira bangkit, dia ingin menerima panggilan mantan mertuanya tidak di meja makan, takut kalau perempuan angkuh itu membuat huru- hara dan menghinanya. Athira

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Awal Hidup Yang Indah

    Wajah lembut Athira tampak cantik dalam balutan baju tidur warna Salem yang tampak lembut dan serasi dengan kulitnya yang kuning Langsat. Malu- malu saat sosok kukuh di hadapannya mendekat dan perlahan duduk di sisinya. Ini adalah malam pertama mereka sah menjadi suami istri. Tanpa pacaran dan tanpa persiapan yang ribet dan menguras energi, setelah saling menyadari kalau masing- masing adalah jiwa yang dulu hadir dalam doa, Raka dengan mantap meminang Athira. Tidak seperti Meri yang ribet dan berselera wah, Athira betul- betul sosok wanita yang bersahaja, lembut dan pengertian. Tak ada yang rumit buat wanita itu, bukan semata menyadari statusnya yang sudah janda, tapi Athira merasa tak harus membuat ribet jika segalanya bisa dibuat mudah. Terpenting bagi mereka adalah restu semua fihak dan bisa segera menjadi pasangan yang halal agar bisa saling menguatkan dan menyempurnakan.

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Pengakuan Raka

    Athira meremas jemarinya yang mendadak dingin. Apalagi saat Raka kembali menghela napas. Sepertinya pria itu ingin mengucapkan hal serius. Berkali tangan kukuhnya mengusap wajah."Mas, mau bicara apa? Bicaralah," ucap Athira berusaha memecah kekakuan yang tiba- tiba saja hadir di antara mereka. Apalagi kini mereka hanya berdua dan hanya ditemani Cira yang kembali berlari- lari mengejar kucing kecil milik Ziddan yang kebetulan main ke halaman.Raka terlihat canggung. Sungguh sulit mengatakan sesuatu yang dia simpan sendirian selama ini. Jangankan Athira bahkan Ibu dan saudara-saudaranya tidak tahu kalau....Kalau Athira lah sesungguhnya cinta pertamanya.Dulu Raka pikir setelah Athira menikah dengan Shaka, takdir tidak akan mempertemukannya kembali, apalagi setelah dia juga memutuskan untuk menikah dengan Meri. Tertutup sudah rasa untuk perempuan yang lain sendiri di keluarganya.Athira yang lembut, yang tidak banyak tingkah dan cenderung pemalu

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Awal Sebuah Kisah

    Apa yang lebih indah dari rasa bebas dan merdeka? Adakah yang lebih berharga dari perasaan bahagia? Athira tersenyum saat menutup panggilan telepon dari Haifa. Wanita itu selalu gembira jika Haifa menghubunginya meski hanya untuk menanyakan kabar, meskipun kadang dirinya sedang repot seperti hari ini.Athira baru saja keluar dari pasar tradisional saat Haifa menghubunginya. Senang sekali ada seseorang yang bisa diajak berbagi dan bertukar cerita. Setelah sekian lama Shaka pergi dari hidupnya, Athira benar-benar menikmati hidup barunya.Tak ada lagi pandangan sinis Ibu mertua, suami dingin dan angkuh pun deretan kisah kelam selama bertahun-tahun menjalani mahligai pernikahannya dengan Shaka. Athira merasa terlahir kembali.Memilih melepaskan lebih baik dari pada bertahan dalam bara yang membakar. Hidup sendiri lebih membahagiakan dari pada berumah tangga berkubang duka. Athira tersenyum. Membetulkan hijabnya yang terasa gerah, be

DMCA.com Protection Status