Beranda / Romansa / GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU / Perlawanan Yang Elegan

Share

Perlawanan Yang Elegan

Penulis: Hielmy Muthia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Pukul delapan lewat, susah payah akhirnya Yudha selesai mematut diri dan bersiap berangkat kerja. Kemeja warna ping muda dan celana bahan warna abu, belum dasi yang ada cuma warna hijau tua. Sangat jauh dari kata serasi dan elegan.

 

[Haifa, baju-baju dan dasiku kamu taroh di mana?] Yudha mengetik pesan, meski segan tapi terpaksa dilakukan.

 

[ Banyak , tapi belum ku setrika. Semuanya masih ada di ruang setrika.]

 

[ Berarti bajuku  yang sudah disetrika cuma dua biji ini? Itu pun warna ping dan ungu? ]

 

[Hu'um] 

 

[Kenapa, belum disetrika semua?]

 

[ Aku stres baca semua pesan di grup rahasimu, Mas.]

 

Yudha memijit pelipisnya, pusing.

 

[Salahkah aku, kalau  merasa stres dan tertekan sehingga gak bisa bekerja?] Lanjut Haifa galak.

 

[ O, tidak. ]

 

[Kalau begitu pakai yang ada. Pulang kerja, setrika sendiri. Ingat aku tidak akan mencampuri urusanmu.]

 

Yudha menelan ludah. Memaksakan diri Memakai sisa kemeja yang ada, meski warnanya terlihat lucu.

 

Kok penampilanku berantakan seperti ini? Terbang sudah citra diri Yudha Arya Sena seorang eksekutif muda yang selalu gagah dan tampan selama ini. Yudha membatin dengan kesal.

 

Ternyata jangankan untuk tampil keren, untuk tampil alakadarnya pun, butuh waktu satu jam untuk mengaduk isi lemari dan mencari semua perlengkapannya mulai dari pakaian dalam, kemeja, celana, dasi sampai kaos kaki. Huh.

 

Yudha tidak menduga, mempersiapkan diri untuk berangkat kerja bisa menguras energi. Hal yang dulu dianggap sepele dan remeh temeh.

 

Selama ini, Haifa selalu melayaninya dengan cekatan dan apik. Dari A sampai Z. Yudha betul-betul tidak menduga buntut sikap jumawa dan emosional semalam berbuntut kesengsaraan seperti ini. 

 

Bayangkan, jangankan mandi dengan air hangat yang sudah ditetesi aroma terapi yang biasa Haifa siapkan, bahkan untuk sarapan pun Yudha tidak sempat.

 

Dengan tergesa Yudha menuju garasai untuk mengeluarkan mobil nya, dia harus bergegas kalau tidak mau ketinggalan agenda penting di kantornya.

 

"Fa, Mas pergi dulu. Nanti aku minta tolong Erika buat mengantarmu ke dokter." Pamitnya di depan pintu kamar Haifa sebelum pergi, suara batuk Haifa yang menjadi-jadi dari semalam betul-betul membuat hatinya tersiksa .

 

Sepi.

 

Haifa tidak menyahut dan hanya mencibir dalam hati. Erika, adik iparnya juga sama kualitasnya dengan Meri dan Shila, perempuan-perempuan sontoloyo yang selalu menginginkan kepergiannya.

 

Uhuk.

 

Uhuk.

 

Haifa sengaja menggaskan suara batuknya.

 

"Fa, ke dokter ya."

 

"Bagaimana nanti saja." Sebuah jawaban dingin tersendat dari bibir Haifa.

 

"Fa."

 

"Tak usah lelah memikirkan aku, Mas. Toh, kebersamaan ini hanya menunggu waktu saja."

 

Yudha mengusap kasar wajahnya. Frustrasi.

 

"Kau yang  tidak pernah memberiku pilihan, jadi  aku harap  apapun tentang kita saat ini, mari kita hadapi dengan senyuman."

 

Senyuman? Bahkan aku merasa mau mati berdiri saat ini. 

 

Yudha terdiam dan hanya  bisa menggaruk kepalanya, memaksa diri untuk  bersabar karena  memang dia yang telah memilih dinding dan jarak dengan Haifa. 

 

Sayangnya saat ada jarak yang membentang dengan perempuan lembut penuh cinta itu, rasanya ternyata begitu menyakitkan.

 

***

 

Setelah Yudha pergi, Haifa akhirnya keluar kamar. Suara gedebag-gedebug di kamar Yudha membuatnya penasaran.

 

Matanya berulangkali mengedip tak percaya dengan penampakan kamarnya. Baru semalam dia tidur di kamar lain, suasana kamar sudah persis pasar malam yang diterjang badai Tornado.

 

Sebagian besar isi lemari Yudha keluar dari tempatnya, sepertinya pria itu mengaduknya waktu mencari baju dalam dan kaos kaki sewaktu mau berangkat kerja.

 

Gusti Allah, bagaimana ini? Tangan Haifa sungguh gatal ingin merapikannya. 

 

Tunggu, Fa. Biarkan suamimu mengerti bahwa kehadiranmu berarti selama ini. Biarkan dia tahu tanpa dirimu, seharipun dia sudah spaneng dan oleng habis-habisan. Hati kecil Haifa mengingatkan.

 

Baiklah. Haifa mengurungkan niat membereskan kamar Yudha dan lebih memilih menyiram tanaman di depan rumah. Sedikit berjingjit menghindari aneka benda yang berserakan di lantai, Haifa berniat keluar kamar.

 

Drrrt. Suara motifasi gawai yang tergeletak begitu saja di atas kasur membuat langkahnya terhenti.

 

Mata Haifa terpaku, sepertinya Yudha kembali  lupa membawa gawainya karena terburu-buru.

 

Hello, apa kabar Mbak Meri dan Mbak Shila? 

 

Haifa perlahan mendekat dengan rasa penasaran, jujur ada rasa ingin tahu, tentang  isi percakapan terbaru  Meri dan Shila di grup rahasia milik Yudha.

 

Banyak sekali chat di grup W* rahasia mereka.

 

Haifa bahkan harus manjat tinggi agar bisa membacanya.

 

[Halah,istri songong kek gitu mah Jangan dikasih hati, Yudha.]

 

[Mau dibilang Sosis, suami takut istri?]

 

[Mau disamain dengan Bang Wawan yang melepes diketek Bi Indah? wkwk.]

 

[Kumis saja segede gedebog pisang, sama bini aja udah kek kerupuk di siram air, lempessssss.]

 

Ya Allah, Haifa sampai mengucek mata membaca pesan Shila dan Meri. 

 

Berani sekali  menjadikan adik Bapak bahan gunjingan. Dasar grub kuntilanak.

 

Wait. 

 

Sret, Haifa menscren shoot percakapan.

 

[ Apa yang kamu tunggu, Yudha, ceraikan saja wanita yang tidak berkelas itu.] tulis Meri berapi-api.

 

[ Pilih Sekar yang jauh lebih sempurna.]

 

[ Buang wanita miskin itu ke lautan.] 

 

[ Dia sudah menginjak harga dirimu di depan Ibu dan membuat Sekar jadi terhina. ]

 

[Tunggu, aku menanti dia didepak dari hidupmu Yudha.]

 

[Wkwk.]

 

Pesan Meri dan Shila bersahutan, membuat dada Haifa laksana terbakar.

 

Astaghfirullah, hasutan Meri dan Shila luar bisa, pantas jika semalam emosi Yudha sangat terbakar.

 

Sret, kembali Haifa menscrenshoot percakapan mereka, sekaligus memasukan nomor dirinya yang berpoto profil Yudha ke grup W* rahasia itu diam-diam.

 

Tunggu, aku punya kejutan manis buat kalian .

 

****

 

Lima hari sudah sejak pertengkaran Sekar dan Haifa di rumah Ibu. Hari masih pagi. Yudha sudah berangkat kerja setengah jam lalu, saat Haifa ke luar rumah untuk menyiram bunga, tidak di duga Meri dan Shila muncul di hadapannya, terlihat mereka memarkirkan mobil mewahnya di sembarang tempat di halaman rumah Haifa yang luas.

 

"Kamu masih bertahan di rumah ini, Haifa?" Meri menatap Haifa dengan tatapan mencemooh, tak lama  setelah mendekati Haifa yang masih memegang ember berisi air untuk menyiram.

 

Pagi-pagi datang berkunjung hanya untuk membuat keributan.

 

"Tak tahu malu." Shila menimpali.

 

"Kenapa gak minta cerai saja."

 

"Paling bilang demi Ibu. Alasan basi, bilang saja kamu tidak mau bercerai dari Yudha. 'Ye kan?"

Meri dan Shila seperti berlomba memberondong Haifa di teras rumahnya.

 

"Kamu pikir, sudah menang melawan aku dan Shila?" kali ini Shila yang bicara.

 

"Dengar,Yudha memang belum  menceraikanmu karena Ibu masih sakit, tapi aku yakin suatu saat kau pasti ditendangnya dan diganti dengan Sekar." Meri dan Shila tertawa terbahak-bahak.

 

"Lagian, sudah menjadi gossip di keluarga besar Brahma, kalau kamu menggunakan segala cara agar Yudha tidak menendangmu termasuk menekan dan memaksa Ibu," kekeh Meri makin menjadi terus menyerocos dan tidak memberi waktu Haifa membela diri.

 

"Ayo kita pulang." Puas menghina, Meri bersiap pergi. Hatinya merasa sangat puas melihat Haifa yang hanya terdiam dan mati kutu.

 

"Tunggu."

 

Haifa menatap kedua ipar suaminya yang julid dengan tenang. Bisa saja dia menyiram keduanya dengan air di ember, tapi itu bukan style nya.

 

"Bagaimana bisa masalah rumah tanggaku tersebar di keluarga besar Bapak?"

 

"Itu urusan kecil. Kami punya grup husus buat gibahin kamu selain, grup dengan suamimu. Makanya, kamu jangan macam-macam, Fa." Meri tergelak.

 

Astaghfirullah.

Haifa dibuat terheran-heran dengan kejulidan Meri dan Shila.

 

"Kamu jahat sekali, Mbak. Tapi, tunggu..." Haifa mendesis pelan, dengan tenang mengeluarkan gawainya dari saku bajunya dan sedikkit mengutak -ngatik gawai agar bisa mengirim Screenshoot percakapan Meri dan Shila waktu itu ke grup keluarga besar mereka.

 

Send. Pesan dikirim Haifa dan ajaibnya, tidak lama bermunculan komentar dari para anggota grup.

 

[ Yang bener Mbak Haifa?]

 

[ @Yudha, ipar-iparmu julid benar.]

 

[ Jadi...@Meri @Shila, siapa yang tengah bersandiwara di antara kalian? wkwk]

 

"Tolong buka grup besar keluarga Brahma,Aku tidak akan capek klarifikasi Mbak Meri, bukti percakapan di grup kuntilanak mu, cukup mengatakan pada keluarga besar Bapak, siapa yang rendahan dan berhati busuk diantara  kita."

 

Apa?

 

Meri gegas meluncur ke grup besar keluarga Brahma, dimana anggotanya sangat banyak terdiri dari kakak dan adik Bapak beserta anak cucunya.

 

Seketika wajah Meri dan Shila terkesiap. Apalagi membaca komen yang rata-rata menyudutkannya.

 

"Kau? berani mengirim Screenshoot pembicaraanku dengan Shila di grup keluarga besar Brahma?" tanyanya tercekat.

 

"Lebih dari itupun aku berani."

 

Apa?  Seketika wajah Meri dan Shila berubah bak kepiting rebus.

Komen (8)
goodnovel comment avatar
widia wati
keten cerita
goodnovel comment avatar
Tika Crv
aku mah sudah ngalamin punya mantan2 mertua sama ipar yg begitu
goodnovel comment avatar
Willny
good haifa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Pelajaran Manis Buat Duo Bengek

    7Belum lenyap rasa kaget dan shock di hati Meri dan Shila, suara berisik yang berasal dari ponsel yang disimpan di dalam tas mewah mereka terdengar bersahutan.Kring.Kring.Tolelot.Suara telephon mendadak ramai di ponsel Meri dan Shila.Tak butuh waktu lama, ada banyak yang meminta klarifikasi tentang Screenshot percakapannya di Grup WA mereka.Mas Tarno.Mbak Yuni.Teh Lala.Kang Barna.Terlihat nama-nama anak mantu Bi Indah dan Mang Wawan yang menelepon." Jawab, Shil."Meri terlihat gemetar, menyodorkan ponselnya yang terus menjerit-jerit minta diangkat. Dia tahu berhadapan dengan siapa, keluarga Bi Indah terkenal solid da

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Diperas You Tuber Kampung

    Shila memarkirkan mobilnya dengan hati berbunga-bunga, bagaimana tidak hari ini dia sudah berhasil menghajar Haifa dengan begitu jaharanya.Shila tidak akan lupa Bagaimana wajah perempuan udik itu mengkerut dan hanya mampu menahan tangis tanpa bisa melawan. Amazing.Dengan perasaan riang, Shila memandang sekeliling rumahnya yang lengang. Hanya ada dirinya dan beberapa pembantun yang sibuk di rumah belakang.Tak berbeda dengan rumah Meri yang berkelas, rumah Shila pun tak kalah nyaman dan mewah, dengan halaman luas dan gaya minimalis yang modern.Beberapa mobil mewah terparkir di garasi rumah. Shila memang pantas bangga dengan pencapaiannya. Sebagai selebgram dan model banyak produk ternama di kotanya, dia memang dengan mudah mengumpulkan pundi rupiah, apalagi bersuamikan seorang profesional yang bekerja di perusahaan asing yang bermarkas di luar negeri dan bergaji besar ditambah

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Misi Berhasil

    Drrrt.Drrtttt.Kring ...Baru saja mereka menepikan mobil dan hendak singgah ke sebuah kafe buat diskusi, ponsel Meri telah dibombardir dengan panggilan suara dan pesan masuk.[ Aku berubah fikiran. Aku memilih mengunggahnya di kanal you tube. ] Belum sempat Meri dan Shila menjawab setuju atau tidak, nomor misterius yang tadi meminta uang 250 juta sudah main ralat. Kali ini tidak pakai capslock jebol, tapi malah lebih menjengkelkan.[ Apa maumu, hah?] Balas Meri, mencoba menggertak.[Aku akan tetap mengunggahnya.][Atau....]Meri menepikan dan memarkirkan mobilnya. Diikuti Shila dan Erika yang buru-buru ke luar dari mobil dan masuk ke dalam kafe, memesan minuman dingin dan segera mengambil posisi duduk di pojok

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Haifa Yang Menegangkan

    Mata Surti merem melek menerima layanan premium di salon mewah dan mahal yang menjadi pilihan Haifa saat ini. Bukan hanya tempatnya bagus dan nyaman tapi juga pelayanannya yang sangat memuaskan.Cukup lama Haifa dan Surti menikmati paket lengkap perawatan di salon itu, mulai dari ujung kuku sampai ujung rambut.Surti perlahan bangkit, wajahnya terlihat cerah dengan mata berbinar. Rangkaian perawatan lengkap yang dipilih Haifa telah selesai. Terlihat Surti menghela nafas dengan lega saat gadis tomboy itu merasakan seluruh tubuhnya ringan dan kulit menjadi kinclong.Diliriknya Haifa yang juga terlihat pangling. Bukan hanya rambutnya yang tampak indah , tapi juga wajah dan tubuh terlihat bersih dan lembut.Untuk pertama kalinya Surti memperhatikan wajah Haifa, selama ini mer

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Pembalasan Yang Menyenangkan

    Ternyata antara benci dan cinta hanya dipisahkan oleh sehelai benang yang sangat halusJuga antara muak dan memuja hanya berbatas selembar kertas yang sangat tipis dan tak berjarak.Tak salah jika ada pepatah yang mengatakan, jangan terlalu benci dan jangan terlalu memuja, karena saat benci berubah cinta atau sebaliknya, tak seorang pun sanggup menolaknya.Yuda tersengal, jantungnya mendadak melompat-lompat tak berirama. Belum pernah dia melihat perempuan sesempurna sosok yang tengah memandangnya dengan tatapan memuja.Tatapan yang bukanhanya mampu membuat jiwa laki-lakinya bangkit, tapi juga sekaligus meruntuhkannya dalam pesona yang memabukkan."Ha-haifa?" Yudha masih tak percaya jika yang tengah menatapnya adalah Haifa. Istri cu

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Pagi Yang Penuh Sensasi

    Yudha mengurut keningnya yang terasa berdenyut tidak karuan. Enggan melirik jam dinding yang menempel di atas kepala tempat tidurnya, pukul setengah lima kurang sedikit. Tidur hanya sebentar saja, itupun mimpinya aneh-aneh.Semalam dia hampir blas gak bisa tidur, gegara fikirannya terus traveling ke kamar sebelah. Beruntung menjelang dini hari, Yudha baru bisa terlelap. Pantas kepalanya terasa kliyengan. Semalaman pikirannya terus mengembara ke dalam kamar dimana Haifa tidur dengan memakai baju yang sangat irit bahan.[Yudha, aku ingatkan untuk berhati-hati dengan istri kampungan mu. Sepertinya dia sudah edan.] Pesan Meri siang tadi dan baru dibuka semalam, sangat misterius.[Apa maksudmu.][ Bukan hanya sudah gila, dia sangat membahayakan.]Yudha

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Aku Pergi, Mas

    Tahukah engkau, apa hal yang paling menyakitkan dari pada membangun tembok tinggi, merendahkan, menghina dan menolak hubungan dengan seorang wanita yang ternyata bukan hanya baik, cantik tapi juga sangat menggemaskan.Entah berapa kali aku menelan ludah melihat ke arah jendela, dimana ada seorang bidadari yang bukan hanya telah melayaniku dengan sempurna selama ini, tapi juga hampir membuat jantungku melonpat dan berhenti berdenyut, tersenyum tenang ke arah wanita yang dengan buas menggamparku. Sekar.Jika Haifa diam melihatku berpaling kepada wanita lain. Jika Haifa hanya menelan sakit hatinya sendirian, jika Haifa hanya mengadukan lara dan lukanya kepada Allah, Sekar sangat emosional dan reaktif.Seperti saat ini, dia menarikku dengan paksa ke luar. Sekar juga memukul dan mencakarku dengan ganas, membuat bilur ditangan dan dileherku yang menyisakan

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Kemana Engkau Pergi, Cinta

    "Fa, tidak adakah kesempatan kedua untukku?Aku sadar, hanyalah pria durjana yang sekian lama telah menyia-nyiakanmu. Aku pria lemah yang dengan mudah diperdaya oleh cinta semu seorang Sekar." Aku tersendat.Aku tahu Haifa sakit dan dosaku tak terukur kepadanya, tapi setidaknya di ujung waktu yang tersisa, aku ingin mengatakan yang sesungguhnya, jika sekarang dadaku selalu berdebar jika mengingatnya.Haifa, dua tahun bukan waktu yang sebentar untuk membiarkanmu tak tersentuh, maafkan.Maafkan jika aku terlambat menyadari rasa cintaku padamu. Maafkan jika aku baru mengerti bahwa kau begitu luar biasa.Maafkan aku, pria tolol yang memuja sampah dan melupakan permata. Dadaku berdebar bukan main, saat Haifa perlahan beringsut menjauhiku.Berulangkali mataku

Bab terbaru

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Manisnya Cinta Rio Dan Surti ( Extra Part)

    Rio merebahkan tubuhnya yang terasa pegal. Seharian ini agenda kegiatannya begitu padat. Ada beberapa dokumen perizinan yang harus secepatnya selesai. Belum lagi, agenda pertemuan susulan dengan pihak Bank. Cukup melelahkan.Setelah berganti dengan baju santai yang terdiri dari kaos putih dan celana berbahan kaos yang nyaman, Rio memilih merebahkan tubuhnya di depan televisi sambil memeriksa beberapa email masuk yang belum sempat dibaca." Mbeb, lelahkah dirimu?" Surti yang selesai memandikan Raffa, putra mereka yang masih bayi mendekat. Meletakkan Raffa dalam gendongan Rio yang segera menciumi kepala mungil jagoannya. Harum shampoo dan minyak telon, membuat Rio tampak sangat menikmatinya. Surti memang piawai mengurus rumah tangga dan anak mereka. Jangankan hanya mengurus Raffa, urusan ngupas kelapa dan manjat betulin genting bocor pun Surti jagonya. Jangan tanya asisten rumah tangga, bukan karena tidak sanggup menggaji, melainkan gak ada yang betah. Surti

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Akhir Cinta Terindah ( End)

    Kalah dan patah hati adalah dua hal yang tidak pernah hadir dalam hidup Elda selama ini. Tapi semua itu kini nyata adanya. Sebulan sejak dia bertemu Surti yang memberinya foto Andrian pria yang diam- diam telah mencuri hatinya bertunangan dengan Erika, Elda dan keluarganya mendapat undangan pernikahan Erika dan hari ini, Elda hadir sebagai tamu undangan.Elda mencelos. Sia- sia Elda menaruh hati dengan Andrian, pengusaha muda tampan itu ternyata memilih Erika yang penampilan nya sudah seperti astronot mau ke bulan. Tidak seperti para seniornya yang mendekam di balik jeruji besi, Erika berubah menjadi lebih santun dan religius. Gadis angkuh dan pemuja pesta itu berproses menjadi gadis yang lebih baik. Erika berhijrah tanpa paksaan, dengan sepenuh hati dia memulai segalanya dari awal untuk berubah. Dengan tekun dan sungguh- sungguh Erika belajar mengaji dan memperdalam ilmu agama. Allah kini membalas kesungguhan Erikaa dengan menjodohkannya dengan seo

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Karma Untuk Si Gadis Sombong

    Karma Si Gadis AngkuhElda menendang daun kering di depannya. Terik matahari dan angin kemarau yang kering membuat kerongkongannya terasa panas dan terbakar.Gadis itu tidak menduga, buntut kedatangan Athira ke rumahnya tempo hari adalah kemurkaan Shaka yang membuat semua fasilitas yang selama ini dia nikmati dengan sangat melimpah dicabut tiba- tiba.Bayangkan, mulai mobil, ATM dan kartu kredit, semuanya di ambil oleh kakak satu- satunya itu. Shaka juga memangkas uang sakunya tinggal separuh saja.Dasar sial. Bagaimana mungkin kakaknya begitu murka sehingga rela melihat dirinya ibarat gembel yang harus mengirit uang saku dan rela jajan di kantin murahan, juga makan siang hanya di warteg mahasiswa yang terkenal murah dan desak- desakan.Seperti hari ini, Elda harus pergi naik angkot dengan uang saku pas- pasan, alih- alih Shaka merasa kasihan saat dirinya mengeluh, malah disuruh membawa bekal nasi dari rumah dan kalau perlu jalan kali. Ja

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Pertemuan Yang Menyakitkan

    Wajah Shaka tampak terkejut."Siapa? Athira, Mbok?" Suara Shaka hampir hilang di kerongkongan. Perasaannya bercampur menjadi satu. Ada bahagia, resah juga cemas, dan perasaan lain yang entah bagaimana harus melukiskan nya."Betul, Non Athira dan Neng Cira, Mas." Bi Narti menjawab pasti. Ada getar rindu dalam nada suara perempuan paruh baya itu. Bagi Bi Narti, selain baik, Athira adalah majikan penyayang dan pengertian. Jauh berbeda dengan Nyonya sepuh dan Elda putrinya yang cerewet, kasar dan sombong. Sejak Athira pergi, otomatis yang berkuasa di rumah ini adalah Nyonya sepuh. Belum satu pekerjaan beres, sudah menyuruh ini itu, belum sifat pelitnya bikin Bi Narti pingin berhenti kerja. Beruntung ada Tuan muda Shaka yang masih sangat baik terhadap dirinya."Suruh masuk, Bi." Shaka memerintahkan. Mama hanya diam, ada raut gelisah di mata tuanya yang masih indah. Mama cantik luar biasa, sayang sifatnya tidak secantik wajahnya."Baik, Mas. A

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Hati Yang Hampa

    Tiga hari sudah. Semenjak Mama meminta Athira datang membawa Cira bertemu papanya. Angin malam berhembus lirih. Sinar lampu kristal di ruang tengah memantul lbut sinarnya menyelinap di celah pintu kamar Shaka yang sedikit redup.Entah kali keberapa Shaka mengurut pelipisnya yang terasa pening. Badannya sepertinya memang sedang tidak fit. Selera makannya terbang entah kemana. Seminggu ini beberapa hari dia tidak masuk kantor dan meminta Handi, tangan kanannya, untuk menghendel dulu sebagian tugasnya. Sesekali Shaka memeriksa laporan yang dikirim Handi via email. Shaka yang selama ini begitu ambisius seperti kehilangan banyak semangat.Tak dipungkiri kabar pernikahan Athira dengan Raka beberapa waktu lalu, sangat memukul perasaannya. Alih- alih dia bisa merebut kembali hati Athira dan memulai kembali hidup baru, kini wanita itu malah sudah resmi menjadi istri orang.Mata Shaka terpaku pada deretan anyelir dan anggrek yang berjejer rapi di halaman rumahnya. Bunga-

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Penyesalan Mama Mertua

    Athira tampak sedikit terkejut saat menatap wajah mantan Mama mertua nya tanpa polesan make up glamour seperti biasanya.Wajah Mama mertua tanpak layu dan letih, kedua matanya sedikit membengkak, menandakan kalau perempuan paruh baya yang selama ini selalu tampil trendi banyak menangis. Ada luka di netra matanya yang selalu memakai bulu mata palsu, dan lekat dengan tatapan jumawa yang mengintimidasi.Athira sedikit salah tingkah melirik ke arah Raka meminta persetujuan untuk menjawab panggilan video call mantan mertuanya. Atira takut Raka merasa tidak enak hati karena di hari pertama mereka sah menjadi suami istri, mantan Mama mertua tiba-tiba saja hadir mengusik kebersamaan mereka yang baru saja dimulai.Raka yang duduk di samping Athira mengangguk kecil, menandakan setuju dan memberi izin. Perlahan Athira bangkit, dia ingin menerima panggilan mantan mertuanya tidak di meja makan, takut kalau perempuan angkuh itu membuat huru- hara dan menghinanya. Athira

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Awal Hidup Yang Indah

    Wajah lembut Athira tampak cantik dalam balutan baju tidur warna Salem yang tampak lembut dan serasi dengan kulitnya yang kuning Langsat. Malu- malu saat sosok kukuh di hadapannya mendekat dan perlahan duduk di sisinya. Ini adalah malam pertama mereka sah menjadi suami istri. Tanpa pacaran dan tanpa persiapan yang ribet dan menguras energi, setelah saling menyadari kalau masing- masing adalah jiwa yang dulu hadir dalam doa, Raka dengan mantap meminang Athira. Tidak seperti Meri yang ribet dan berselera wah, Athira betul- betul sosok wanita yang bersahaja, lembut dan pengertian. Tak ada yang rumit buat wanita itu, bukan semata menyadari statusnya yang sudah janda, tapi Athira merasa tak harus membuat ribet jika segalanya bisa dibuat mudah. Terpenting bagi mereka adalah restu semua fihak dan bisa segera menjadi pasangan yang halal agar bisa saling menguatkan dan menyempurnakan.

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Pengakuan Raka

    Athira meremas jemarinya yang mendadak dingin. Apalagi saat Raka kembali menghela napas. Sepertinya pria itu ingin mengucapkan hal serius. Berkali tangan kukuhnya mengusap wajah."Mas, mau bicara apa? Bicaralah," ucap Athira berusaha memecah kekakuan yang tiba- tiba saja hadir di antara mereka. Apalagi kini mereka hanya berdua dan hanya ditemani Cira yang kembali berlari- lari mengejar kucing kecil milik Ziddan yang kebetulan main ke halaman.Raka terlihat canggung. Sungguh sulit mengatakan sesuatu yang dia simpan sendirian selama ini. Jangankan Athira bahkan Ibu dan saudara-saudaranya tidak tahu kalau....Kalau Athira lah sesungguhnya cinta pertamanya.Dulu Raka pikir setelah Athira menikah dengan Shaka, takdir tidak akan mempertemukannya kembali, apalagi setelah dia juga memutuskan untuk menikah dengan Meri. Tertutup sudah rasa untuk perempuan yang lain sendiri di keluarganya.Athira yang lembut, yang tidak banyak tingkah dan cenderung pemalu

  • GRUP CHAT RAHASIA SUAMIKU   Awal Sebuah Kisah

    Apa yang lebih indah dari rasa bebas dan merdeka? Adakah yang lebih berharga dari perasaan bahagia? Athira tersenyum saat menutup panggilan telepon dari Haifa. Wanita itu selalu gembira jika Haifa menghubunginya meski hanya untuk menanyakan kabar, meskipun kadang dirinya sedang repot seperti hari ini.Athira baru saja keluar dari pasar tradisional saat Haifa menghubunginya. Senang sekali ada seseorang yang bisa diajak berbagi dan bertukar cerita. Setelah sekian lama Shaka pergi dari hidupnya, Athira benar-benar menikmati hidup barunya.Tak ada lagi pandangan sinis Ibu mertua, suami dingin dan angkuh pun deretan kisah kelam selama bertahun-tahun menjalani mahligai pernikahannya dengan Shaka. Athira merasa terlahir kembali.Memilih melepaskan lebih baik dari pada bertahan dalam bara yang membakar. Hidup sendiri lebih membahagiakan dari pada berumah tangga berkubang duka. Athira tersenyum. Membetulkan hijabnya yang terasa gerah, be

DMCA.com Protection Status