Para serdadu yang mengawal Kumbang Merah sudah diusir oleh pendekar pelindung Bukit Barisan hingga menyisakan Kumbang Merah yang akhirnya menurut nasehat saudara kembarnya. Singaraja yang sudah sangat dikenal masyarakat Andalas dan suku dalam memberi nasehat kepada Kumbang Merah.
"Kalian semua di pulau Andalas akan diperbudak oleh orang asing itu. Kalian akan diadu domba agar berseteru dan saling bunuh, maka mereka akan mudah menguasai kalian"Tapi Kumbang Merah tetap berpikir negatif karena ia akan ditembak oleh serdadu itu jika melawan. Sedangkan jika tunduk akan untung besar karena ia bisa menekan petani dan memonopoli semua hasil bumi untuk dijual kepada serdadu itu.Hmm baiknya aku menurut saja kepada saudaraku untuk sementara, karena nanti aku akan bunuh dia agar aku bisa menguasai rakyat semenanjung ini.Kata Kumbang Merah dalam hati. Memang Kumbang Emas sangat senang jika saudaranya akhirnya patuh dan ikut aturan dari kerajaan yang sangat ketat mePutri Kencana adalah permaisuri raja Kertajaya yang bertahta di kerajaan Singosari. Wanita cantik itu telah dikaruniai putra dua orang laki- laki sebagai pengeran yang kelak menggantikan tahta ayahandanya Kertajaya. Namun wanita itu berburuk sangka pada seorang bocah laki-laki yang menurut cerita gurunya begawan Sentanu adalah putra dari istri selir Gusti raja Kertajaya. Nana bocah laki- laki itu Wiropati yang kini sedang dilatih beladiri oleh begawan Sentanu. Putri Kencana mendadak datang ke padepokan untuk menjemput Wiropati dibantu oleh seorang pengawal. "Paman Sentanu, Wiropati aku bawa ke istana hari ini. Kanjeng Gusti ingin agar Wiropati tinggal di istana saja." kata Putri Kencana. Sentanu tentu saja tidak berani melarang karena yang minta adalah permaisuri sama juga Gusti Kertajaya. Walaupun ia diserahi oleh raja untuk merawat dan mendidik bocah kecil itu agar menjadi ksatria kelak. "Silahkan Gusti putri." kata Sentanu. Akhirnya Wiropati dibawa oleh putri Kencana pulang k
Lalu bagaimana dengan laporan Sentanu yang mengatakan bahwa pemuda itu adalah putra dari Kertajaya dari istri selir ? Batin raja Kertajaya. "Bagaimana dengan ucapanmu tadi Sentanu? Bagaimana kamu bisa menyimpulkan jika Wiro Sabrang yang hidup pada jaman purba bisa jadi anakku? Umurku saja belum 100 tahun." Sentanu kebingungan untuk menjawab karena ia hanya mengingat ucapan Wiro Sabrang ketika pertama turun dari langit langsung memeluk dan menyebut " guru " kepadanya. Sambil menghela nafas Sentanu berpaling menatap wajah Wiro Sabrang. "Wiro, coba jelaskan bagaimana kamu tadi memanggilku bopo guru, sedang kamu tidak kenal Sentanu.." Wiro Sabrang sambil tersenyum menatap Sentanu. "Tubuh hamba adalah milik Wiroso yg terbunuh tenggelam di laut, dan hamba adalah roh dari Wiro Sabrang yg diutus dewa Brahma." Penjelasan Wiro Sabrang sekarang baru bisa dimengerti oleh Kertajaya maupun Sentanu. Sangat bersyukur bila arwah pendekar besar itu merasuki raga Wiroso, bocah kecil yg
Kepergian Wiro Sabrang adalah untuk melanjutkan petualang. Terutama sekali ia ingin bertemu dengan gurunya Antaboga untuk mendengar kabar tentang raja iblis yang mulai mengembangkan kekuasaannya dengan menyerang raja-raja di tanah Jawa dan menduduki istananya. Wiro Sabrang akan sangat berduka bila kekejaman raja iblis itu makin bertambah saat menyiksa para petani untuk melakukan ritual yang menjadikan anaknya sebagai tumbal.Antaboga sang dewa laut itu berkuasa atas laut selatan hingga seluruh lautan Hindia yg dikelilingi pulau2 Sumatera hingga Papua. Wiro yg hampir mati setelah diceburkan ke laut oleh ibusuri dari Kertajaya agar tidak menjadi ahli waris atau yang menggantikan Gusti Kertajaya kelak, akhirnya hidup setelah ditolong Antaboga. Bila kini ibusuri itu akhirnya melahirkan dua pengeran Singoyuda dan Singojati, Singosari runtuh. "Tenanglah anakku..kau akan kudidik menjadi seorang pendekar kelak." kata Antaboga saat itu.Angin bertiup sangat kencang disertai suara petir me
Raja Iblis Banaspati sudah mendengar kedatangan kembali Wiro Sabrang di raja pedang yang sangat legenda itu. Ia berharap bisa bekerjasama dengan pendekar siluman itu jika bisa. Tapi ia sudah mengukur seluruh kekuatan pengawal dan bala prajurit Singosari yang mendukungnya. Seluruh sudut benteng Kraton Singosari sudah dijaga dedemit yang sangat sakti. Sedang di pagelaran dan setinggil dijaga ketat pasukan gendruwo dan mayat hidup yang kebal dan tidak bisa mati. Tentu saja Banaspati juga kuatir jika Wiro Sabrang dibantu sang Hyang Wisesa jagad dan Sang Hyang Wenang. Ketika raja Sanjaya yang melarikan diri dari kejaran Wiro Sabrang berlindung kepada Banaspati, tentu saja raja iblis itu mulai curiga karena Sanjaya mengatakan bila ada ular naga raksasa menyerang prajurit dedemit hingga membakar langit. "Mohon bantuanmu Banaspat!" kata Sanjaya yang didengar Banaspati lewat angin. Banaspati jelas tidak mungkin bisa mengalahkan jika pendekar purba itu membawa pusaka dari kyai Antaboga pen
Kali ini Antaboga yg sudah berada di dalam pusaka golok Setan tentu sangat terkejut bila yg dihadapi bukan lawan biasa, akan tetapi Naga Lodra, penguasa lautan Utara. Karena itulah beliau langsung keluar dari tempatnya menghadapi Naga Lodra."Zjjlegg!!"Wiro Sabrang yg sudah tiba didepan setinggil dihadang oleh manusia berkepala ular naga dengan pedang ditangan. Tetapi Banaspati yg berdiri tak jauh dari posisi Wiro Sabrang mulai panik melihat kehadiran ular naga raksasa yg tiba- tiba telah berada di alun- alun dengan kepala masuk ke setinggil."Hmm Antaboga." gumam Banaspati didalam hati.Ternyata ular naga Penguasa lautan selatan itu tidak tega melepas muridnya bertarung sendirian. Pikir Banaspati. Begitu juga Naga Lodra juga ikut panik dengan kehadiran Antaboga yg tidak menjelma manusia saja untuk melawannya. Mungkin ia sudah percaya jika Wiro Sabrang mampu mengalahkan musuh- musuhnya."Hiaaaaaatttt.""Bluuaaaarrr.'"Naga Lodra sudah tidak bisa mengendalikan emosi hingga menyemburka
Lenyapnya Wonopati membuat Bajulputih kalang kabut ketakutan menghadapi Wiro Sabrang sehingga memilih diam saat golok setan membabat tubuhnya hingga menyisakan sinar gemerlap dan ledakan yang sangat dahsyat yang menggema hingga menembus langit. "Blaammm!!" "Aaaaaaaacchh!!" Wiro Sabrang sangat lega bila tugasnya mengusir setan Banaspati dan pasukannya telah selesai. Antaboga berbisik kepada pendekar sakti itu saat merebahkan tubuhnya yang lelah bertarung dengan pasukan dedemit Singosari. "Saatnya kamu pergi meninggalkan Singosari dan melanjutkan ke bukit Barat Wiro Sabrang." bisik Antaboga. Entah kemana perginya pasukan dedemit yg mengikuti Banaspati, hingga Kraton menjadi sepi dan hening setelah raja iblis itu diusir Wiro Sabrang. Pendekar itu tidak peduli lagi kepada siapa istana itu akan dirawat. Toh yang paling penting baginya adalah menuntaskan tugas melenyapkan kekuatan. setan yg menguasai bumi. Angin semilir kembali berhembus membuat suasana sang
Raksasa itu adalah ujud dari penunggu Jenggala yang juga menjadi pasukan dari raja iblis Banaspati. Kolosrenggi tidak hanya menguasai Singosari, melainkan seluruh lembah dari lima gunung di bagian selatan tanah Jawa. Wiro Sabrang yang telah menghitung target serangannya kepada raja iblis yang hidup di benua Timur tentu sudah bersiap untuk membantai mereka."Kamu pikir Banaspati adalah satu- satunya pendekar yang kau hadapi Wiro. Itu salah besar. Masih ada ribuan dedemit yang hidup di daratan benua Timur. Ha ha ha ha." kata Kolosrenggi sambil tepuk dadanya yg penuh dengan bulu."Kolosrenggi" gumam Wiro Sabrang dalam hati. Ia tidak mengira jika ada raksasa sebesar bukit Wilis menghadangnya. Wiro harus berhati- hati dengan Godam yg berada dalam genggaman raksasa itu. Kalau tidak salah Godam itu pernah ia kenal sejak masih jaman kaisar Ming. Godam yang sangat sakti dan berbahaya. Tapi Wiro Sabrang tidak takut karena ia memiliki golok setan yang adalah penjelmaan dari raja naga penguasa la
Ledakan dahsyat itu kembali terdengar menggelegar hingga membuat sekalian isi istana terkejut dan ketalutan karena selama ini hanya mendengar jeritan dan tangisan rakyat dalam tendasan raja iblis.Akhirnya Wiro Sabrang ikut mengawasi suasana diluar alun- alun yang sudah ramai dikunjungi orang lewat. Sosok bayangan makhluk hitam sangat besar dan tinggi hingga menopang awan putih di langit tampak di depan mata Wiro Sabrang. "Ha ha ha..Wiro Sabrang, akgirnya aku melihatmu di tanah ini." kata makhluk itu yang hanya dilihat oleh Wiro Sabrang. Sementara Kertajaya yang masih duduk di atas di ggasana ikut berfiri panik mengawasi apa yang sedang terjadi di alun- alun "Seperti Kolomarico" batin Wiro Sabrang setelah mendengar suara serak dan besar itu. Namun bayangan itu hanya sekejab muncul di atas langit, kudian lenyap. Wiro Sabrang berpikir pasti iblis laknat itu benar akan datang menghadapi dirinya serta pasukannya yang sangat banyak. Karena itulah Wiro Sabrang kembali m