Home / Lain / GODAAN HARTA WARISAN / BAB 23 MELAHIRKAN

Share

BAB 23 MELAHIRKAN

Author: Anna Janitra
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Aku mau pulang saja, pulang!" pekik Lek Ningsih dengan sekuat tenaga dan air mata berderai tanpa bisa di bendung.

"Kamu kenapa? Ada apa?" tanya Lek Pri kebingungan.

Istrinya yang dahulu kala lembut dan penyayang kini berubah layaknya seorang monster. Mata merah nyalang dan tenaga yang dua kali lipat kuatnya. Perubahan yang sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Lek Pri.

"Kamu kemarin pergi ke rumah pacar kamu, 'kan? Daripada aku sakit hati di sini, mendingan aku pulang saja! Sudahi pernikahan ini, pulangkan aku pada orang tuaku!" teriak Lek Ningsih dengan sorot mata yang marah.

Lek Pri menyugar rambutnya kasar, di usapnya berkali-kali wajahnya. Bingung akan sikap istrinya yang tiba-tiba berubah.

"Halah, biarkan saja kalau mau pulang. Biarkan pulang sendiri, Pri! Kayak nggak ada perempuan lain yang lebih cantik saja," timpal Yu Sarni dengan mata melirik.

"Yu!" bentak Lek Pri.

Sedang Yu Sarni yang mendengar bentakan dari adiknya langsung melirik tajam dan mengerucutkan bibirnya hi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 24 KEPERGIAN LEK PRI

    "Hati-hati di jalan, ya, nanti kabari kalau sudah sampai sana!" Yu Mini memeluk Lek Ningsih dengan penuh deraian air mata.Semua yang melihat kepergian Lek Pri beserta keluarga kecilnya itu menatap dengan penuh kesedihan dan iba. Apalagi jika melihat bayi perempuan mungil yang masih dibedong itu, siapapun yang melihatnya pasti tak kuasa untuk tidak menangis.Pak Sugi dan Yu Sarni tidak ikut mengantar kepergian mereka, padahal mobil travel itu berhenti di depan rumah Pak Sugi juga Lek Pri. Entah apa alasannya semua orang pun tidak ada yang tahu, hingga Kang Tarjo hanya menggelengkan kepala melihat Bapaknya dari balik jendela yang terlalu tega dengan bayi yang tidak berdosa itu.Kalau memang marah dan benci dengan menantunya, apa salahnya melihat sekejap saja cucu yang masih berwarna merah nan mungil itu? Ah, semua hanya mimpi buruk bagi Lek Ningsih dan putri kecilnya."Bujuk rayu Mini hebat, hingga melihat tampang cucunya saja, Mbah Sugi enggan. Keterlaluan sangat-sangat keterlaluan,"

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 25 MENIKAH

    Semua tertawa bahagia karena lelucon dari Reni membuat menggelegarnya suara Kang Tarjo yang menggaung di seantero rumah bilik bambu itu. Seketika terdiam saat melihat adik dari Kang Tarjo, Yu Surti dengan suaminya datang tanpa mereka undang. Dalam hati, Reni membatin, ada apa gerangan hingga istana bambu mereka di sambangi oleh orang yang konon mengatasnamakan diri mereka kaya."Kang besok ke rumahku ya, Purwo mau nikahan. Kamu juga, Yu, malamnya datang sekedar melekan bareng-bareng! Aku tadi juga sudah ke rumah Kang Joko," pinta Yu Surti saat bertandang ke rumah Kang Tarjo."Iya, kami pasti datang kok, hari apa hajatannya?" "Besok hari kamis, lalu jumat nya kita pergi ke tempat pengantin perempuan, ikut ya, jangan khawatir tentang kendaraan. Karena kami sudah menyewa beberapa mobil," terang Yu Surti dengan semangat."Tyo nggak pulang, Ti?" tanya Yu Mini basa-basi."Baru saja pergi kok pulang, ya nggak lah," balas Yu Surti."Lho, kakaknya mau nikah kok nggak pulang?" tanya Reni den

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 26 BERPIHAKNYA PAK SUGI

    "Dapat beras banyak tidak?" Yu Surti datang ke rumah Kang Tarjo dengan melihat-lihat ke belakang.Sesudah pesta pernikahan Reni, Yu Sarni bercerita kepada kakaknya kalau untung dari Kang Tarjo sangat banyak. Sehingga mendapatkan uang dan beras serta gula yang tidak sedikit.Hati Yu Surti semakin menjadi kesal, bagaimana bisa orang yang di nilainya lebih dari seorang kuli saja bisa punya tamu sebanyak itu. Tidak masuk akal, begitu pikirnya.Dengan melangkah mengitari isi rumah Kang Tarjo, Yu Surti semakin jengkel dibuatnya. "Memangnya tamunya banyak atau ini beli hasil hutang, Kang?" tanya Yu Surti dengan mata menelisik tajam."Ini, Dek. Bawalah, buat bikin kopi di rumah!" Yu Mini mengulurkan tiga kilo gula beserta kopi kemasan dan beras. "Nggak, aku dah punya banyak," jawabnya ketus. Jauh di dalam hati sebenarnya ingin menerima, namun, rasa gengsi yang mengelabui hatinya mendekam setia dan menolak rezeki yang datang. Senyumannya miring seolah ingin mengejek kakak iparnya itu. Ingi

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 27 SADARNYA PAK SUGI

    Rumah Kang Tarjo sekarang menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Sama seperti layaknya rumah-rumah tetangga depan belakangnya. Kebahagiaan terpancar dari keluarga yang sederhana itu. Pak Sugi, selama Kang Tarjo mendirikan bangunan rumah tidak pernah menampakkan batang hidungnya. Meski sesekali saja, itupun nggak pernah. Yu Sarni yang selalu membersamainya memang melarang supaya jangan sampai menginjakkan kaki di rumah anak lelakinya itu."Sudah diam saja di rumah, kalau mau ke sawah tinggal ke sawah saja. Nggak usah nengok-nengok, nanti besar kepala anakmu itu!" ujar Yu Sarni saat pagi tiba.Pak Sugi masih terlihat kuat meski raganya sudah tidak muda lagi. Setiap pagi pergi ke sawah, menjelang siang akan pulang. Saat pulang selalu mendapati meja makannya kosong tanpa ada isi. Pak Sugi hanya bisa meminum air putih sebanyak-banyaknya untuk mengurangi rasa lapar yang mendera.Seperti itulah kebiasaan Yu Sarni. Dia pun menikmati waktunya di sawah hingga adzan dzuhur barulah pulang lalu

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 28 RENGGANGNYA HUBUNGAN

    Sekian lama seiring berjalannya waktu, Pak Sugi sudah terbiasa datang ke rumah Kang Tarjo. Tidak ada yang namanya sungkan ataupun yang lainnya. Meski dulu maju mundur jika mau ke rumah anak lelakinya yang terdekat itu. Dengan alasan tidak mau merepotkan atau yang lainnya. Tahun berganti terlalu cepat, kesehatan Pak Sugi semakin menurun. Usia yang tidak lagi muda membuatnya sering sakit-sakitan. Berbagai macam obat selalu di konsumsinya supaya badan terasa tidak pegal. Iya, Pak Sugi selalu mengeluh akan badannya yang pegal-pegal sehingga membuat pendengarnya semakin tidak baik. Setiap orang yang mengajak bicara pasti akan meninggikan intonasinya bagaikan orang yang tengah bertikai.Meski telinganya bermasalah akan tetapi penglihatan Pak Sugi masih normal walaupun saat malam hari. Dia akan tetap mengenali siapa saja yang dilihatnya. Yu Surti pun sering kali mengunjungi Bapaknya itu kadang dua Minggu sekali atau sesuka hatinya. Jika ke sawah yang di dapat dari warisan Pak Sugi, maka s

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 29 KEPULANGAN YU SUMI

    Terima Kasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan komen dan tap love sebagai bentuk dukungan untuk saya yang pemula ini. ☀️☀️☀️☀️☀️Siang hari cuaca panas terasa menyengat di kulit. Udara yang berubah menjadi sangat ekstrim itu membuat banyak orang enggan untuk keluar. Situasi rumah Pak Sugi terdengar ramai, gegas pasangan suami istri dari belakang rumah Pak Sugi berlarian kecil menuju lokasi. Suara semakin riuh setelah jarak semakin dekat. "Ya Allah, Yu, apa kabarnya?" pekik Yu Mini saat melihat kakak ipar terduduk santai di lantai.Yu Mini memeluk erat karena kangen yang membuncah, belasan tahun tidak pernah bersua membuat rasa yang bersemayam dalam dada seakan ingin terlepas dari tempatnya. Begitu pula Kang Tarjo, rintik air mata mengalir saat melihat raga sang kakak yang hanya tinggal tulang. Wajah ayu dengan kulit yang bersih dulu kini berubah menjadi keriput dan rambut penuh uban. Mereka saling berpelukan diiringi deraian air mata yang semula di tahan oleh masing-masing netr

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 30 PAK SUGI MANGKAT

    Pak Sugi MangkatRaga Pak Sugi sudah tidak gagah lagi, kesehatan pun mulai menurun, kadang merasa pegal-pegal ingin dipijat seluruh badan. Selalu berkeluh saat ada yang bertandang ke rumahnya. Rasa kehilangan akan putri pertamanya yang berujung rasa sesal yang mendalam. Andai dulu Yu Sumi mau hidup di kampung, anak menantunya pasti akan merawatnya dengan penuh kasih sayang. Tidak hanya satu anaknya saja yang merawat. Dalam kesendiriannya, Pak Sugi terkadang hanya melamun melihat orang yang berlalu lalang di jalan besar depan rumahnya. Hiruk pikuk para pemotor dan tetangga yang pergi ke sawah membuatnya rindu akan bertani.Terkadang jika ada anak atau cucunya yang bertandang untuk melihat keadaan Pak Sugi, tak jarang dia bercerita kalau badannya terasa sangat capek sekali. Hingga dari mereka yang diajak cerita, akan memijat dengan lembut bagian mana yang terasa tidak enak.Sesekali Reni yang diajak bercerita pun, memijat lelaki tua itu dengan pelan-pelan. Sebab, kulitnya yang sudah t

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 31 TANGGUNG JAWAB

    "Sesuai kesepakatan, kematian Bapak di tanggung oleh Sarni. Karena dia yang akan memiliki bagian tanah terbanyak dari saudara-saudaranya. Jangan ada yang mengungkit di kemudian hari!" ucap Kang Tarjo saat bermusyawarah untuk biaya kematian Pak Sugi. "Ada yang keberatan?"Semua yang hadir menggeleng, kemudian Kang Tarjo melanjutkan ucapannya. Bukan bermaksud untuk durhaka dan kurang ajar karena memimpin musyawarah dalam keluarganya. Kang Joko, yang mana sebagai Kakak yang lebih tua dari Kang Tarjo tidak terlalu lancar dalam berbicara. Kang Joko akan selalu gagu jika ada saudaranya yang akan membantah atau melawan. Dia lebih banyak diam tanpa harus berbicara banyak seperti saudara perempuannya. Itulah mengapa, Kang Joko menyerahkan tugas memimpin ke adiknya."Gampang itu, duitku masih banyak kok," jawab Lusi, anak dari Yu Sarni. Anak cucu dari Pak Sugi semua berkumpul demi mendengar apa yang akan menjadi keputusan bersama. Menjadi saksi, supaya kelak di suatu hari jika ada yang berbel

Latest chapter

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 41 TAMAT

    “Ayah, lain kali diam saja nggak perlu mengeluarkan tenaga buat melawan mereka. Sayangi diri sendiri dan keluarga ini, buat apa susah payah membalas ucapan yang nggak masuk akal?” ujar Reni saat melihat sang ayah sudah tenang.“Kita hidup ini bukan hanya sekedar membalas segala umpatan dari orang yang nggak waras, jatuhnya nanti kita sendiri yang gila. Lebih baik perbanyak ibadah dan bulatkan niat buat ke tanah suci, insya allah nanti akan kami bantu sebisanya!” Mata Kang Tarjo membelalak tanpa kedip, lalu menoleh ke istrinya yang juga tak beda dengan apa yang ada di pikirannya.“Iya, kita sudah mendaftarkan kalian untuk ke Mekkah, semoga bisa terlaksana meskipun menunggu lama.” Lagi Reni seolah ingin menjawab apa yang dipikirkan oleh Kang Tarjo dan Yu Mini.“Kamu beneran? Kok nggak bilang-bilang ke kita?” tanya Yu Mini, saking kagetnya dia mendekati sang putri lalu memegang tangan Reni erat-erat.Reni pun mengangguk menyakinkan jika apa yang barus saja dikatakan olehnya itu benar ad

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 40 PANIK

    “Tanah yang kamu buat rumah itu adalah hakku dan seharusnya kamu mengembalikan semuanya apa yang kamu punya pada kami! Dasar nggak punya muka, milik orang kok di klaim!” seru Tyo tanpa embel-embel hormat, malu dan juga sungkan.Kang Tarjo yang sedang minum kopi, tersedak. Semua apa yang sudah di dalam mulut seketika keluar dan membasahi meja. Mata itupun membelalak lebar bahkan nyaris keluar dari lubangnya. Terkejut bukan main mendengar suara yang sudah membuat mendidih darah tersebut.Laki-laki itu lantas berdiri dengan tatapan tajam bak elang yang siap menerkam mangsanya. Cuaca pun seolah tahu sehingga angin yang tadinya berhembus sepoi-sepoi menyejukkan jiwa kini berubah menjadi panas seperti musim kemarau.“Dasar setan! Kamu itu terlahir dari seorang ibu atau batu?” murka Kang Tarjo lantang.Yu Mini yang sejak tadi sibuk di dapur seketika berlari menuju ke teras, pemandangan yang membuat jantung wanita itu berdetak kencang dari biasanya. Ia pun panik, keringat dingin membasahi pun

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 39 PANAS

    Namun, Kang Tarjo masih enggan untuk bergerak. Napasnya memburu dengan dada yang mengikuti irama jantung. Amarahnya semakin memuncak dan setelah mereka saling beradu pandang, Kang Tarjo mencoba untuk maju selangkah.“Kang, istighfar! Jangan sampai kamu kalah dengan setan yang membisikkan kalimat jahat, ingat jika nggak ada manfaatnya terpancing emosi. Kamu akan menyesal!” bujuk Yu Mini masih setengah berbisik.Dengan hati yang was-was wanita itu berusaha membujuk sang suami supaya tidak tersulut emosi yang tersimpan dalam hati. Dia berharap api itu segera padam dan bisa mendinginkan pikiran yang kacau bersama angin yang datang. Jantung pun mulai tak menentu dengan aliran darah yang mulai cepat hingga membuat tubuhnya terasa dingin.“Kang!” panggil Yu Mini dengan bibir bergetar.“Kamu pikir dengan sikap yang sok hebatmu itu bisa membuat aku takut? Nggak sama sekali!” gertak Tyo dengan pandangan nyalang.“Makan dengan hasil warisan saja mau belagu, ingat jika kamu itu laki-laki kosong,

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 38 TYO

    Kang Tarjo pulang dengan napas memburu, amarahnya masih saja tersisa di dada. Apalagi saat di rumah melihat ayamnya mati semua, dengan menggerutu Kang Tarjo memungut semua hewan ternaknya satu persatu untuk di kubur.“Bagaimana bisa mati dalam bersamaan, apa yang terjadi?” gumam Kang Tarjo dengan tangan cekatan.“Ya Allah, Kang, apa yang terjadi? Kenapa ini?” tanya Yu Mini kaget.Saking terkejutnya Yu Mini terdiam di tempatnya tanpa bergerak sedikitpun. Ada rasa sakit dan ingin menangis kala melihat semua hewan ternaknya tidak bernyawa. Lalu Yu Mini pun ikut membantu sang suami memunguti hewannya tersebut. Air mata wanita itu pun menetes tanpa henti, ayam adalah salah satu tabungan yang dijaga.“Kang!” Suara Yu Mini terdengar parau. Dia menyapu air yang mengalir deras di pipi tersebut dengan cepat. Hatinya masih sakit melihat kejadian yang terjadi di depan mata itu.“Bukan rezeki kita, nanti kalau ada uang bisa membeli lagi,” hibur Kang Tarjo bijak meski dalam hati sudah teramat pilu.

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 37 MENYINDIR

    Kang Tarjo menikmati kopinya di teras rumah, semilir angin membuat dedaunan kering ikut terbang. Sesekali lelaki itu melihat ke arah langit yang mulai gelap.“Sebentar lagi hujan, Alhamdulillah, berarti pekerjaan sawah akan segera dimulai,” ucapnya sambil menyesap kopinya.Musim kemarau sudah usai dan datanglah musim penghujan yang mana selalu dinantikan para petani yang daerahnya tadah hujan. Hanya mengandalkan air hujan sebab jika musim kemarau tiba maka kekeringan melanda.Wajah sumringah terbit kala gerimis mulai turun diiringi petir yang menggelegar bak irama yang saling bersahutan di sore hari itu.“Kang, hujan, masuk!” ajak Yu Mini pada suaminya yang masih duduk di teras, aroma tanah yang basah di hirupnya dalam-dalam.Kang Tarjo sangat menikmatinya hingga ajakan sang istri hanya dibalas dengan anggukkan kepala. Lelaki itu masih terpejam dan berbisik syukur kepada Tuhan semesta alam yang mana telah menurunkan hujan di sore itu. Harapan dia semoga air yang turun bisa memberikan

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 36 REBUTAN

    "Pokoknya tanah ini adalah milikku, uang dua puluh juta sudah aku berikan pada Pakde Wardi. Dia meminta uangku sebanyak itu, kamu jangan coba-coba serakah!" pekik Tyo saat melihat tanah bagian Kang Wardi akan dibangun sebuah toko oleh Lusi. Dua anggota keluarga saling bersitegang dengan pembenarannya masing-masing. Tyo yang bersuara lantang mencoba untuk mendominasi keadaan dan menang. Sedang Yu Surti mencoba melawan tanpa rasa takut dihatinya.Kang Tarjo yang mendengar suara berisik mencoba untuk mendengarkan dulu dari rumahnya. Hembusan nafasnya yang kasar menandakan kalau pikirannya sedang berkecamuk menahan amarah. Saudara yang seharusnya saling menyayangi dan menghargai harus di nodai dengan perseteruan perihal warisan. Harta yang turun dari orang tua. Bahkan Kang Tarjo menggeleng pelan saat melihat yang bersikukuh atas tanah yang terbentang disamping kanan Kang Tarjo adalah Tyo. Seorang cucu yang seharusnya diam dan berterima kasih banyak kepada orang tuanya yang telah memberi

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 35 KEMATIAN YU SARNI

    Hari ini hujan begitu deras membasahi bumi, wangi khas dari tanah kering yang telah basah membuat hidung begitu senang karena mencium aromanya. Meski petir menggelegar laksana bom atom nagashima namun, tak menyurutkan kegiatan Reni dan Yu Mini untuk membuat cemilan singkong rebus beserta wedang jahe hangat. Angin besar meniupkan segala pepohonan yang sedang berdiri tegak menjulang, terkadang menyapu beberapa daun kering yang berguguran sehingga semuanya berserakan tanpa batas. Suara gemuruhnya seakan membuat nyali menciut hingga anak-anak Reni terdiam duduk di kursi dengan berselimutkan sarung kecil."Kang …" suara Yu Surti memecah keramaian setelah badai menerpa kampung mereka. Dengan tangis air mata dan wajah masam, Yu Surti datang ke kediaman sang Kakak ingin memberitahukan sebuah berita besar. Nafas Kang Tarjo memburu saat semua mata tertuju kepada tamu yang datang dengan kaki yang tanpa alas itu. "Kang, Yu Sarni meninggal," kata Yu Surti dengan bibir bergetar. Kang Tarjo yang

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 34 SAKITNYA SAUDARA

    Pagi ini Tyo datang lagi ke rumahnya sendiri dengan membawa satu jerigen oli penuh. Tanpa bicara dia langsung menumpahkan oli hitam itu di tanah yang ada pohon mangga berdiri dengan kokoh. Sekeliling pohon di siramnya dengan senyum miring. "Oh, seperti itu kelakuan kamu? Nggak ibu, nggak anak kok sama saja. Jahat dan curang!'' pekik Reni dengan mendekati Tyo yang masih duduk dan menyiram.Tanpa menjawab, Tyo terus melakukan aksinya dengan tersenyum miring. Dia bahkan enggan menatap mata Reni yang sedari tadi melihatnya tanpa kedip. "Kamu pikir hidup kamu sudah baik? Hah! Diminta musyawarah dulu nggak mau, orang muda kok pikirannya picik seperti itu, pantas saja kamu nggak punya tetangga disana!" Amarah Reni tersulut dan membara. Ingin saja dia mencakar wajah Tyo yang sangat memuakkan itu. Namun, dengan wajah dingin Tyo tidak menjawab sedikitpun kalimat yang diucapkan oleh Reni meski gemuruh di hati ingin memuntahkan segalanya. Aksinya tetap saja dilanjutkan."Coba kamu lihat itu po

  • GODAAN HARTA WARISAN    BAB 33 AIR SUSU DI BALAS AIR TUBA

    "Kang Wardi sakit stroke, Kang. Aku mau dia dirawat di rumah saja. Kasihan, istrinya tidak mau merawatnya sama sekali," ucap Yu Surti saat sedang berkunjung ke rumah Yu Sarni. "Yakin? Masak istrinya tidak mau merawat. Jangan berpikir buruk tentang orang lain kamu!" balas Kang Tarjo dengan menyulut rokok yang sedari tadi dipegangnya.Yu Surti menggerutu dalam hati, niatnya untuk memiliki tanah kosong bagian dari Kang Wardi hampir saja pupus karena tidak setujunya Kang Tarjo atas usulannya. Seperti saat Yu Sumi di rumah dan meninggal dulu. Yu Surti berpikir jika merawat Kang Tarjo dan hingga nanti akan berpulang maka, semua warisan bagian yang dimiliki Kang Wardi akan menjadi hak Yu Surti. Akan tetapi, rencananya terhalang persetujuan Kang Tarjo. Akhirnya Yu Surti pulang ke rumahnya dengan hati yang dongkol. Menggerutu sepanjang jalan dan memaki Kang Tarjo dengan segala sumpah serapah.☀️☀️"Kalau rumah kamu jadi, lalu akan pindah tidur, Sarni?" tanya Kang Tarjo saat melihat barang ba

DMCA.com Protection Status