Untuk kesekian kalinya, Ansu yang sudah berubah dalam mode kutukan 'Iblis Katar' berhasil dihempaskan oleh Amanda. Tubuhnya yang sudah diselimuti oleh energi kegelapan, yang membuat kulitnya sampai berubah menjadi hitam legam dan seharusnya sangat sulit dilukasi oleh bentuk serangan apapun, ternyata masih dapat dibuat cidera terkena serangan Amanda.Tampak ketidakpercayaan, menghantui ekspresi Ansu saat itu.Ini adalah seluruh kekuatan yang ia miliki, yang mengorbankan umur kehidupannya. Namun, itu semua masih belum bisa mengalahkan seorang wanita seperti Amanda.Jika sebelumnya, Ansu bisa terlihat percaya diri setelah berhasil melukai bahu Amanda dan merusak sedikit zirahnya. Namun, setelah Amanda memutuskan untuk menggunakan kekuatan puncaknya dan merubah zirahnya menjadi berwarna merah keemasan, Ansu bisa dikatakan tidak bisa mengancam Amanda sama sekali. Semua serangannya yang mengandalkan kecepatan dan racun, seolah tidak berarti dihadapan Amanda.Selanjutnya, Amanda melayang tu
Setelah mendapat persetujuan dari keluarganya, hubungannya dengan Awan menjadi lebih terbuka. Amanda yang dulunya begitu kaku, perlahan mulai bisa bersikap lebih cair dan kadang sedikit manja, saat berada di dekat Awan."Kamu sudah tiba? Kenapa kamu tidak memberitahuku sebelumnya? dan malah menyerangku?" Ujar Amanda sengaja memasang ekspresi cemberut untuk memancing perhatian Awan.Meski sebenarnya, Amanda menyadari bahwa serangan Awan sebelumnya tidak bermaksud menyerangnya. Ia hanya ingin terlihat tidak terabaikan di depan Awan. Apalagi, melihat Awan saat itu, lebih memilih memunculkan dirinya di depan Hanna, ketimbang langsung membantunya. Padahal, ia bisa saja menyapanya terlebih dahulu.Awan tertawa getir, tidak menduga jika tindakannya itu justru akan menimbulkan salah paham antara mereka, "Maaf, Manda. Aku sama sekali tidak berniat menyerangmu. Aku hanya mencoba menyelamatkanmu, karena serangan racun pria itu sangat berbahaya." Lanjut Awan menjelaskan tujuannya seraya menunjuk
Mendengar itu, Ansu sangat terkejut. Segera, ia mengaktifkan energi murninya untuk membuktikan ucapan Awan.Namun, sedikit saja ia mengaktifkan energinya, Ansu merasakan rasa sakit diseluruh tubuhnya. Rasa sakit itu, bahkan sampai ke tulangnya dan membuat wajah Ansu memerah. Hingga, ia segara menarik kembali energi murninya dan rasa sakit itupun menghilang dengan sendiri.Wajah Ansu terlihat pucat dan matanya terbelalak saat menatap Awan dengan kengerian mendalam, "A-apa yang sebenarnya kamu inginkan?"Awan terkekeh dan berkata dengan santai, "Jangan khawatir. Kamu masih belum akan mati saat ini, selama kamu tidak menggunakan energi murnimu.""Kamu- kamu bajingan! Kenapa tidak kamu bunuh saja aku." Teriak Ansu marah.Bagaimana tidak? Dengan Awan menyisakan racun hitam dalam tubuhnya, Ansu tidak akan pernah bisa menggunakan energi murninya lagi. Jika begitu, Ansu tidak ubahnya seperti orang biasa pada umumnya. Ia bahkan tidak akan bisa membela dirinya, jika seorang master atau bahkan a
Saat Awan sedang asik bicara dengan Amanda, mereka tidak menyadari kalau di sana masih ada Hanna yang saat itu sedang terpana menatap Amanda, seolah ia sedang melihat hantu. Jika sebelumnya, ketika Amanda sedang bertarung dengan Ansu, Hanna tidak terlalu mengenalinya. Karena Amanda mengenakan Zirah yang menutupi sekujur tubuhnya, hingga ke bagian wajahnya. Membuat dirinya tidak bisa dikenali. Namun, setelah Amanda melepas zirahnya, ia kembali menampilkan sosok aslinya yang cantik menawan dengan mengenakan pakaian kasual. Namun, bukan penampilannya yang membuat Hanna terkejut hingga membuatnya mematung lama, sampai tidak menyadari kalau saat itu, ia sebenarnya masih sadar sesadar-sadarnya. "Kak- kak Renata?" Gumam Hanna terbata dan mulut setengah terbuka. Saat Hanna bersuara, baru lah Amanda dan Awan berbalik dan menyadari kalau di sana, sebenarnya masih ada Hanna. Awan tertawa malu, menyadari situasi saat itu dan masih belum menyadari perubahan Hanna. "Hanna, maaf aku sampai me
"Maaf, aku jadi menganggu misimu." Ujar Awan merasa bersalah pada Amanda.Sebenarnya, Amanda sedang mengejar salah seorang petinggi organisasi the Snake saat melihat Hanna diculik oleh Ansu dan terpaksa membiarkan targetnya lepas demi menyelamatkan Hanna."Jangan dipikirkan! Saat itu, aku juga sedang kehilangan jejaknya dan tidak sengaja melihat Ansu menculik Hanna.""Jadi, sebenarnya aku hanya menjadikan Ksatria Agung keluarga Malik tersebut sebagai pelampiasan kekesalanku karena kehilangan buruanku." Ujar Amanda acuh tak acuh. Amanda menceritakan, Divisi Zero telah berhasil menganalisis metode operasi organisasi the Snake dan juga daftar nama para petinggi mereka. Semua itu berkat informasi yang diberikan oleh klan Rosemary pada Awan sebelumnya. Dengan berbekal informasi tersebut, Divisi Zero berhasil mengembangkan penyelidikan dan menangkal pergerakan organisasi ilegal ini di Asia, termasuk Indonesia. Memang, semenjak Divisi Zero mendapat informasi dari Lilith sebelumnya, mereka
Saat menemani Awan bertemu untuk bertemu Raysa di istana bawah laut. Amanda bisa melihat betapa dalam cinta Raysa terhadap Awan. Selain itu, Raysa memiliki kelembutan yang tidak ia ataupun Annisa miliki. Sayangnya, Awan dan Raysa berbeda alam. Sehingga sangat sulit bagi mereka untuk bisa bersatu.Selain itu, dari cerita Awan padanya. Hanna memiliki sebagian kecil dari jiwa Awan, yang menyangga hidupnya hingga sekarang. Secara tidak langsung, kehidupan keduanya sudah saling terikat satu sama lain. Karena itu, Amanda hanya menjawab dengan jawaban sederhana, "Aku tidak tahu. Kamu bisa menanyakannya langsung pada Hanna nantinya."Awan menghela napas singkat dan masih tidak mengerti dengan alasan dibalik sikap Hanna sebelumnya. "Kalau begitu, aku akan menanyakan hal ini pada Hanna nantinya."Amanda hanya tersenyum kecil dan membebaskan Awan melakukan apa yang diinginkannya."Jadi, apa sudah ada informasi dari anggotamu tentang pria yang kamu kejar sebelumnya?" Tanya Awan mengalihkan topi
Pemimpin sebelumnya, merupakan kakak sepupu Amanda, Duma. Yang tewas beberapa bulan sebelumnya dalam sebuah misi. Sejak saat itu, belum ada seorangpun yang layak mengisi posisinya. Ketika Awan mendengar tentang posisinya yang terdengar sangat wah dari bibir Fitria, Awan hanya bisa mengangguk kecil dan tersenyum canggung.Sepertinya, ia harus mempelajari lagi statusnya dalam Divisi Zero setelah ini, pikir Awan malu. Karena orang seperti Fitria, justru terlihat lebih mengenal betapa bergengsinya jabatan yang sedang dipegang Awan saat ini.Saat memperhatikan Fitria, garis wajahnya menunjukkan kalau dia sebenarnya cantik dan terlebih, Fitria ternyata adalah sosok yang periang.Tanpa diminta oleh Awan, Fitria bahkan bercerita alasan kenapa ia memanggil Amanda dengan panggilan 'Veela'. Ternyata, nama Veela sendiri berasal dari nama makhluk mitologi Slavia yang berarti nimfa atau peri. Sosok Amanda dimata Fitria, terlihat menggambarkan makhluk tersebut. Karena itu, Veela selalu memanggil Am
Amanda terlihat begitu sedih, saat mendengar pernyataan jujur dari Kucipan. Dia sebenarnya tidak bermaksud untuk membeli blue saphire dari organisasi terlarang, The Snake. Hanya saja, seorang pria datang ke padepokannya dan menantangnya bertarung beberapa minggu sebelumnya.Saat itu, Kucipan berhasil mengalahkan pria tersebut, setelah bertarung dalam belasan jurus.Namun, satu minggu setelahnya, pria tersebut datang lagi ke padepokannya dan menantang Kucipan untuk bertarung ulang. Kucipan sudah menolaknya saat itu, karena menganggap hasilnya akan sama saja dengan sebelumnya.Melihat Kucipan mengabaikan tantangannya, si pria membuat keributan dan melukai dua orang muridnya dan membuat Kucipan menjadi marah dan akhirnya bersedia menerima tantangannya.Pertarungan ulang tersebut, berbanding terbalik dengan apa yang dibayangkan oleh Kucipan sebelumnya. Dia kalah hanya dalam satu jurus oleh pria yang menantangnya.Kucipan tidak bisa mempercayai