Tatapan Awan terlihat berkaca-kaca dan terpaku pada satu sosok yang saat itu muncul di atas panggung mengenakan pakaian wisuda. Penampilannya tidak hanya cantik dengan kebaya berwarna putih yang dibalut dengan jubah wisuda, tapi ia juga menjadi pemeran utama dalam acara wisuda hari ini. Selain sebagai perwakilan wisuda terbaik yang memberi kata sambutan mewakili ratusan wisudawan dan wisudawati pada hari itu, Annisa adalah satu-satunya mahasiswa yang mendapatkan ipk sempurna. Bukan hal yang mudah bagi seorang mahasiswa kedokteran bisa lulus dengan nilai sempurna disalah satu universitas terbaik negeri ini dan Annisa telah berhasil meraihnya dengan cara yang sangat luar biasa.Awan tidak terlalu memperhatikan saat Annisa menyebut namanya dalam sambutannya. Yang membuatnya menatap bangga dan kagum pada Annisa adalah perjuangannya hingga bisa sampai pada titik ini.Awan masih teringat kata-kata Annisa dalam surat yang ia berikan saat Awan berangkat ke Bandung untuk pertama kali. Dalam s
Dedi sedikit terengah, ketika sampai di tempat Annisa berada yang saat itu sedang memeluk seorang pria.Panas? Cemburu?Tentu saja!Tapi, begitu melihat bahwa pria tersebut berdiri bersama wanita yang begitu cantik di sebelahnya dan kecantikannya tidak kalah dengan Annisa, membuat Dedi membuang kecemburuannya. Dia berpikir bahwa pria yang sedang dipeluk Annisa, bisa saja adalah keluarganya.Lagian, pria ini dan pasangan wanitanya telah menjadi buah bibir orang-orang sekelilingnya saat acara wisuda tadi. Karena itu, Dedi merasa sangat yakin bahwa mereka adalah pasangan suami istri. Namun, Dedi tidak perlu berkecil hati, karena wanita yang dipujanya, juga memiliki kecantikan yang setara dengan pasangan pria tersebut.Membayangkan hal itu, senyum percaya diri Dedi terlihat mengembang dengan sendirinya.Dedi tahu, bahwa Annisa sudah tidak memiliki keluarga saat ini. Hal itu, diketahuinya dari teman-teman seangkatan Annisa yang selama ini menjadi sumber informasinya. Ia dengan sabar menung
"Ada dua puluh orang lebih yang bertugas menculik nona Calista, satu jam yang lalu, bos.""Sesuai perintah anda sebelumnya. Kami menempatkan satu hingga dua orang dari pasukan markas anjing untuk menjaga nona Calista secara bergantian.""Setelah upaya penculikan paksa terakhir kali nona Calista, hampir tidak ada kejadian mencurigakan lainnya setelah itu. Sehingga membuat kami lengah.""Karena itu, kami hanya menempatkan satu orang untuk menjaga nona Calista secara diam-diam." Ujar Topan merasa bersalah.Setelah itu, ia kembali menambahkan, "Namun, satu jam yang lalu, nona Calista disergap saat jalan pulang dari kampusnya. Saat itu, yang bertanggung jawab menjaga nona Calista adalah nomor empat enam.""Beruntung, empat enam berhasil meminta bantuan darurat dan ada beberapa orang pasukan markas anjing yang kebetulan berada dekat dari lokasi dan berhasil memberikan bantuan.""Nona Calista berhasil diselamatkan dan hanya pingsan karena syok. Selain itu, tidak ada luka yang membahayakannya
...Banyak yang menganggap klan Atmaja terlalu sombong dan menganggap diri mereka terlalu hebat. Apalagi, saat itu hanya ada lima puluh orang yang menyerang markas utama organisasi hitam, penguasa ibu kota kota."Klan Atmaja pasti masih berpikir bahwa mereka adalah penguasa negara ini?""Apa mereka lupa, bahwa mereka hanya klan cabang dan mereka sedang berada di ibu kota negara?""Membawa sedikit orang seperti ini, mereka pasti telah sakit otak.""Hahaha, mereka pikir ini di mana? Apa mereka menganggap ini negeri bolywood dan mereka bisa berbuat sesuka hati mereka dan terlalu memandang remeh yang lainnya?" Namun, yang tidak mungkin diduga oleh orang-orang ini adalah, bahwa saat mereka sibuk mengomentari aksi nekad klan Atmaja, pasukan markas anjing justru sudah bergerak masuk ke dalam markas mereka. Gerakan mereka begitu senyap dan ketika mereka menyerang dalam kelompok seperti ini, mereka sangat sulit untuk dihentikan.Di tiga tempat berbeda, bawahan dari tiga organiasi bawah tanah
Hampir semua orang yang ada di dalam markas saat itu adalah para petinggi dan juga petarung elit. Lalu, siapa yang bisa melakukan semua ini? Pertanyaan itu seakan menghantui semua orang. Pemimpin muda sebelumnya yang berbicara dengan Codi, menatap orang-orang klan Atmaja dengan curiga. Meski sulit mempercayainya, tapi ia memiliki dugaan bahwa orang-orang ini datang untuk mengalihkan perhatian mereka dan musuh yang sebenarnya justru telah masuk ke dalam sarang mereka. Saat ia berpikir seperti itu, mereka segera berbalik ke belakang dan saat itu, terdengar suara gemuruh besar dari dalam markas utama mereka. Dhuar! Seiring dengan itu, jendela besar yang berada di sisi kanan gedung hancur dan sosok mayat lainnya terbang keluar dari dalam. "Ini- ini pemimpin cabang, bang Indra." Teriak seseorang terkejut. Belum hilang keterkejutan mereka, jendela lainnya kembali hancur dengan seseorang terbang dari dalamnya. Itu adalah pemimpin cabang Red Axe lainnya. "Tidak- tidak mungkin. Apa ya
"Selamat ya, Sa! Aku sangat bangga melihatmu bisa mewujudkan mimpimu hari ini." Ujar Awan tulus saat mereka tinggal berdua di kursi taman belakang rumah Amanda.Amanda sendiri, belum kembali bersama mereka, setelah pergi untuk ganti pakaian ke dalam rumah. Kesempatan tersebut digunakan Awan untuk bicara lebih dekat dengan Annisa, setelah sekian lama mereka tidak bertemu dan bicara sedekat ini."Bukan mimpi Nisa saja, uda. Tapi, mimpi kita!" Balas Annisa dengan wajah merona."Apa uda lupa? Waktu kita tamat sekolah dasar dulu. Uda sendiri yang mengatakan, kalau uda ingin menjadi dokter. Nisa masih ingat dengan sangat, ketika uda mengucapkan mimpi itu sepulang mengambil ijazah dari sekolah kita. Kebetulan saat itu, kita memiliki mimpi yang sama." Lanjut Annisa mengenang masa kecil mereka.Awan ingat saat dia pernah mengungkapkan mimpinya itu dihadapan dua sahabatnya, Aldo dan Fadhil. Bahwa ia bercita-cita untuk menjadi dokter suatu saat nanti. Hanya saja, jalan takdirnya yang berubah dra
Sementara itu, di tempat persembunyian Halim dan keluarganya saat ini.Telah berkumpul Halim bersama keluarganya. Di antara mereka, juga ada satu dari delapan orang ksatria agung yang tersisa dari keluarga Malik, bernama Ansu.Ansu sengaja diutus oleh Judas, kepala keluarga Malik sekarang untuk mempelajari situasi di Indonesia saat ini. Terutama yang berhubungan dengan Awan, yang menjadi musuh keluarga mereka saat ini.Setelah berkuasa penuh atas keluarga Malik dan juga disetir oleh istrinya, keluarga Malik berencana untuk membuat perhitungan dengan Awan.Mereka masih ragu untuk menantang Awan secara langsung, setelah apa yang terjadi menimpa anak bungsu mereka dan juga Khaled, tetua tertinggi dan juga pelindung utama keluarga Malik. Sehingga, mereka berpikir untuk mengejar orang-orang terdekat Awan terlebih dahulu, untuk memberikan tekanan mental kepada Awan.Mereka berpikir, dengan menyakiti orang-orang terdekat Awan, secara tidak langsung mereka juga telah berhasil menyakiti Awan.
'Apa keluarga Sanjaya itu sebegitu menakutkannya? Sampai-sampai kepala keluarga Malik tidak berani menyinggungnya secara langsung?' Siapa keluarga Malik? Di Asia, mereka bahkan bisa dianggap nomor satu. Tapi, mereka tidak berkutik menghadapi keluarga Sanjaya. Sebegitu menakutkannya kah keluarga ini? Saras tidak berkecimpung dalam dunia bisnis, sehingga wajar baginya tidak mengenal nama keluarga Sanjaya. Selain mengenal mereka sebagai keluarga terkaya nomor satu negara ini. Bahkan, Halim suaminya, juga tidak mengenal siapa klan Sanjaya sesungguhnya. Karena bisnisnya selama ini, hanya berkutat di dalam tanah air. Kalaupun ada bisnisnya yang berhubungan dengan luar negeri, itu semua karena koneksi istrinya dengan keluarga Malik. Semua orang dibuat tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Meski tidak ingin membuang dendam ini dari dalam dada mereka. Namun, begitu mendengar tentang kekuatan keluarga Sanjaya yang sampai membuat keluarga Malik harus bersembunyi-sembunyi untuk bisa me