Share

BAB 303

Penulis: sutan sati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Lima tahun terakhir, Raine menderita penyakit aneh. Ia selalu sangat kesakitan saat malam purnama tiba. Itulah sebabnya, saat malam purnama sebelumnya, di mana Awan bertarung dengan Karra, Raine bisa terluka oleh serangan Karra. Selain itu, kemampuan penyembuh Awan juga tidak bisa bekerja saat itu, karena tubuh Raine menolak energi murni Awan.

Saat itu adalah saat terlemahnya dan Raine berusaha terlihat tegar di depan Awan, agar Awan tidak mencemaskan dirinya.

Raine terlalu mencintai Awan, sehingga tidak ingin melihat Awan terluka ataupun mengkhawatirkan dirinya.

Selama ini, Raine tidak pernah menceritakan pada siapapun tentang 'sakit' yang dialaminya, karena tidak ingin membuat emas siapapun dan ia baru menyadari identitas dirinya dan semua keanehan yang dimilikinya, saat kembali ke alamnya.

Saat Raine aka Rhaysa dibawa melewati Samudera Hindia oleh anak buah akbar, keberadaannya terlacak oleh istana kerajaan samudera dan utusan kerajaan sendiri yang menjemput Rhaysa dan membebask
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Dadang Purnama
poligami apa enggak ya ini awan .........
goodnovel comment avatar
donalwilys
mantup apdetnya
goodnovel comment avatar
ichakue
MANTAP MANTAP keren keren bangetssss SALAM RENDANG $$$$$
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 304

    Tatapan Awan terlihat berkaca-kaca dan terpaku pada satu sosok yang saat itu muncul di atas panggung mengenakan pakaian wisuda. Penampilannya tidak hanya cantik dengan kebaya berwarna putih yang dibalut dengan jubah wisuda, tapi ia juga menjadi pemeran utama dalam acara wisuda hari ini. Selain sebagai perwakilan wisuda terbaik yang memberi kata sambutan mewakili ratusan wisudawan dan wisudawati pada hari itu, Annisa adalah satu-satunya mahasiswa yang mendapatkan ipk sempurna. Bukan hal yang mudah bagi seorang mahasiswa kedokteran bisa lulus dengan nilai sempurna disalah satu universitas terbaik negeri ini dan Annisa telah berhasil meraihnya dengan cara yang sangat luar biasa.Awan tidak terlalu memperhatikan saat Annisa menyebut namanya dalam sambutannya. Yang membuatnya menatap bangga dan kagum pada Annisa adalah perjuangannya hingga bisa sampai pada titik ini.Awan masih teringat kata-kata Annisa dalam surat yang ia berikan saat Awan berangkat ke Bandung untuk pertama kali. Dalam s

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 305

    Dedi sedikit terengah, ketika sampai di tempat Annisa berada yang saat itu sedang memeluk seorang pria.Panas? Cemburu?Tentu saja!Tapi, begitu melihat bahwa pria tersebut berdiri bersama wanita yang begitu cantik di sebelahnya dan kecantikannya tidak kalah dengan Annisa, membuat Dedi membuang kecemburuannya. Dia berpikir bahwa pria yang sedang dipeluk Annisa, bisa saja adalah keluarganya.Lagian, pria ini dan pasangan wanitanya telah menjadi buah bibir orang-orang sekelilingnya saat acara wisuda tadi. Karena itu, Dedi merasa sangat yakin bahwa mereka adalah pasangan suami istri. Namun, Dedi tidak perlu berkecil hati, karena wanita yang dipujanya, juga memiliki kecantikan yang setara dengan pasangan pria tersebut.Membayangkan hal itu, senyum percaya diri Dedi terlihat mengembang dengan sendirinya.Dedi tahu, bahwa Annisa sudah tidak memiliki keluarga saat ini. Hal itu, diketahuinya dari teman-teman seangkatan Annisa yang selama ini menjadi sumber informasinya. Ia dengan sabar menung

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 306

    "Ada dua puluh orang lebih yang bertugas menculik nona Calista, satu jam yang lalu, bos.""Sesuai perintah anda sebelumnya. Kami menempatkan satu hingga dua orang dari pasukan markas anjing untuk menjaga nona Calista secara bergantian.""Setelah upaya penculikan paksa terakhir kali nona Calista, hampir tidak ada kejadian mencurigakan lainnya setelah itu. Sehingga membuat kami lengah.""Karena itu, kami hanya menempatkan satu orang untuk menjaga nona Calista secara diam-diam." Ujar Topan merasa bersalah.Setelah itu, ia kembali menambahkan, "Namun, satu jam yang lalu, nona Calista disergap saat jalan pulang dari kampusnya. Saat itu, yang bertanggung jawab menjaga nona Calista adalah nomor empat enam.""Beruntung, empat enam berhasil meminta bantuan darurat dan ada beberapa orang pasukan markas anjing yang kebetulan berada dekat dari lokasi dan berhasil memberikan bantuan.""Nona Calista berhasil diselamatkan dan hanya pingsan karena syok. Selain itu, tidak ada luka yang membahayakannya

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 307

    ...Banyak yang menganggap klan Atmaja terlalu sombong dan menganggap diri mereka terlalu hebat. Apalagi, saat itu hanya ada lima puluh orang yang menyerang markas utama organisasi hitam, penguasa ibu kota kota."Klan Atmaja pasti masih berpikir bahwa mereka adalah penguasa negara ini?""Apa mereka lupa, bahwa mereka hanya klan cabang dan mereka sedang berada di ibu kota negara?""Membawa sedikit orang seperti ini, mereka pasti telah sakit otak.""Hahaha, mereka pikir ini di mana? Apa mereka menganggap ini negeri bolywood dan mereka bisa berbuat sesuka hati mereka dan terlalu memandang remeh yang lainnya?" Namun, yang tidak mungkin diduga oleh orang-orang ini adalah, bahwa saat mereka sibuk mengomentari aksi nekad klan Atmaja, pasukan markas anjing justru sudah bergerak masuk ke dalam markas mereka. Gerakan mereka begitu senyap dan ketika mereka menyerang dalam kelompok seperti ini, mereka sangat sulit untuk dihentikan.Di tiga tempat berbeda, bawahan dari tiga organiasi bawah tanah

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 308

    Hampir semua orang yang ada di dalam markas saat itu adalah para petinggi dan juga petarung elit. Lalu, siapa yang bisa melakukan semua ini? Pertanyaan itu seakan menghantui semua orang. Pemimpin muda sebelumnya yang berbicara dengan Codi, menatap orang-orang klan Atmaja dengan curiga. Meski sulit mempercayainya, tapi ia memiliki dugaan bahwa orang-orang ini datang untuk mengalihkan perhatian mereka dan musuh yang sebenarnya justru telah masuk ke dalam sarang mereka. Saat ia berpikir seperti itu, mereka segera berbalik ke belakang dan saat itu, terdengar suara gemuruh besar dari dalam markas utama mereka. Dhuar! Seiring dengan itu, jendela besar yang berada di sisi kanan gedung hancur dan sosok mayat lainnya terbang keluar dari dalam. "Ini- ini pemimpin cabang, bang Indra." Teriak seseorang terkejut. Belum hilang keterkejutan mereka, jendela lainnya kembali hancur dengan seseorang terbang dari dalamnya. Itu adalah pemimpin cabang Red Axe lainnya. "Tidak- tidak mungkin. Apa ya

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 309

    "Selamat ya, Sa! Aku sangat bangga melihatmu bisa mewujudkan mimpimu hari ini." Ujar Awan tulus saat mereka tinggal berdua di kursi taman belakang rumah Amanda.Amanda sendiri, belum kembali bersama mereka, setelah pergi untuk ganti pakaian ke dalam rumah. Kesempatan tersebut digunakan Awan untuk bicara lebih dekat dengan Annisa, setelah sekian lama mereka tidak bertemu dan bicara sedekat ini."Bukan mimpi Nisa saja, uda. Tapi, mimpi kita!" Balas Annisa dengan wajah merona."Apa uda lupa? Waktu kita tamat sekolah dasar dulu. Uda sendiri yang mengatakan, kalau uda ingin menjadi dokter. Nisa masih ingat dengan sangat, ketika uda mengucapkan mimpi itu sepulang mengambil ijazah dari sekolah kita. Kebetulan saat itu, kita memiliki mimpi yang sama." Lanjut Annisa mengenang masa kecil mereka.Awan ingat saat dia pernah mengungkapkan mimpinya itu dihadapan dua sahabatnya, Aldo dan Fadhil. Bahwa ia bercita-cita untuk menjadi dokter suatu saat nanti. Hanya saja, jalan takdirnya yang berubah dra

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 310

    Sementara itu, di tempat persembunyian Halim dan keluarganya saat ini.Telah berkumpul Halim bersama keluarganya. Di antara mereka, juga ada satu dari delapan orang ksatria agung yang tersisa dari keluarga Malik, bernama Ansu.Ansu sengaja diutus oleh Judas, kepala keluarga Malik sekarang untuk mempelajari situasi di Indonesia saat ini. Terutama yang berhubungan dengan Awan, yang menjadi musuh keluarga mereka saat ini.Setelah berkuasa penuh atas keluarga Malik dan juga disetir oleh istrinya, keluarga Malik berencana untuk membuat perhitungan dengan Awan.Mereka masih ragu untuk menantang Awan secara langsung, setelah apa yang terjadi menimpa anak bungsu mereka dan juga Khaled, tetua tertinggi dan juga pelindung utama keluarga Malik. Sehingga, mereka berpikir untuk mengejar orang-orang terdekat Awan terlebih dahulu, untuk memberikan tekanan mental kepada Awan.Mereka berpikir, dengan menyakiti orang-orang terdekat Awan, secara tidak langsung mereka juga telah berhasil menyakiti Awan.

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 311

    'Apa keluarga Sanjaya itu sebegitu menakutkannya? Sampai-sampai kepala keluarga Malik tidak berani menyinggungnya secara langsung?' Siapa keluarga Malik? Di Asia, mereka bahkan bisa dianggap nomor satu. Tapi, mereka tidak berkutik menghadapi keluarga Sanjaya. Sebegitu menakutkannya kah keluarga ini? Saras tidak berkecimpung dalam dunia bisnis, sehingga wajar baginya tidak mengenal nama keluarga Sanjaya. Selain mengenal mereka sebagai keluarga terkaya nomor satu negara ini. Bahkan, Halim suaminya, juga tidak mengenal siapa klan Sanjaya sesungguhnya. Karena bisnisnya selama ini, hanya berkutat di dalam tanah air. Kalaupun ada bisnisnya yang berhubungan dengan luar negeri, itu semua karena koneksi istrinya dengan keluarga Malik. Semua orang dibuat tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Meski tidak ingin membuang dendam ini dari dalam dada mereka. Namun, begitu mendengar tentang kekuatan keluarga Sanjaya yang sampai membuat keluarga Malik harus bersembunyi-sembunyi untuk bisa me

Bab terbaru

  • GGAP 3 : THE LAST   EPILOG

    Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 638 (TAMAT)

    Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 637

    Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 636

    Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 635

    Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 634

    Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 633

    Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 632

    Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 631

    Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,

DMCA.com Protection Status