Para penjaga di kediaman Akbar segera keluar dan menghentikan sebuah mobil SUV hitam ketika mencoba masuk ke dalam area rumah.
Di sana, tidak kurang dari seratus orang penjaga bersenjata lengkap menjaga keamanan rumah salah satu orang terkaya di Hong Kong tesebut dan mereka semua adalah para profesional yang sengaja dipekerjakan oleh Akbar untuk menjaga keamanan rumahnya. Selain terlatih, mereka juga telah dilengkapi oleh berbagai senjata modern.
Dengan keamanan seketat dan sekuat itu, bahkan jika negara ini mengalami kudeta militer sekalipun, mustahil bagi pemberontak untuk bisa memasuki kediaman Akbar dengan mudah.
Empat orang penjaga berdiri di depan mobil SUV, sementara belasan lainnya bersiap dengan mengarahkan moncong senjata mereka ke arah mobil. Tidak tanggung-tanggung, mereka bahkan juga memiliki senjata anti tank yang beroperasi secara otomatis.
"Hari ini, kediaman tuan Akbar tertutup bagi siapapun."
"Tidak peduli kalian telah membu
Ucapan Awan seperti vonis akhir darinya. Masih cukup baik, Awan memberi sedikit waktu bagi mereka.Akbar telah berani menculik Rhaysa dan Awan tidak akan berkompromi dengannya. Namun, Awan masih berpikir untuk berbelas kasihan pada para penjaga ini. Bagaimanapun, mereka hanyalah tentara bayaran. Selama mereka tidak ikut terlibat dalam penculikan Rhaysa, maka Awan masih dapat mengecualikan mereka.Wossh.Sebuah meriam ditembakan tepat ke arah Awan dari lantai dua, dalam rumah.Mata Awan menyipit tajam, "Sepertinya mereka tidak layak untuk dikasihani!"Api berwarna hitam keluar dari tubuh Awan dan menyelimuti seluruh tubuhnya.Seketika, suasana yang sempat hening segera berubah menjadi teriakan yang menyayat hati.Setiap Awan berjalan, di bawah kakinya terdapat genangan darah dan tubuh-tubuh bergelimpangan dalam keadaan tanpa nyawa.Pasukan penjaga berteriak panik, jumlah mereka berkurang secara signifikan hanya dalam
Awan hanya menatap dingin sepuluh pria ini, "Kalian hidup, jika kalian mengatakan di mana Akbar dan kalian mati, jika kalian coba menyembunyikannya." Lanjut Awan tanpa menghiraukan mereka.Sepuluh orang ini, adalah para pengawal kepercayaan Akbar dan mereka juga bagian dari pasukan elit keluarga Malik. Bagaimana mereka bisa menerima ada orang yang tidak menghormati mereka dan memperlakukan mereka seolah bukan siapa-siapa?"Tidak perlu banyak bicara, kakak. Kita habisi saja mereka dan kita kirim kepala mereka pada tuan Akbar sebagai persembahan atas kejahatan yang telah mereka lakukan.""Baiklah. Bunuh ketiganya!"Segera, tujuh orang maju untuk menyerang Awan.Awan yang sedang dikuasai amarahnya, berkata pada dua pasukan bintang di belakangnya, "Kalian urus mereka. Aku tiga orang di belakang sana!""Siap, ketua!"Dua dari tujuh orang yang semula menargetkan Awan, di buat kecele. Karena mendapati serangan mereka hanya menyen
Khaled Malik merupakan seorang tetua dalam keluarga Malik dan juga seorang ahli beladiri yang namanya sangat disegani dikalangan para Kultivator. Sosoknya merupakan salah satu puncak kekuatan yang membuat nama keluarga Malik sangat disegani di Timur Tengah hingga dunia mancanegara.Selama ini, pria yang sudah lama pensiun sebagai kepala keluarga Malik ini, fokus untuk meningkatkan kultivasinya, dan sekarang ia tiba-tiba kembali ke kediaman utama untuk melihat keluarganya, setelah belasan tahun mengasingkan diri.Saat ia kembali, itu adalah sehari setelah Akbar meminta keluarga utama untuk mengirmkan dua ahli beladiri terbaik keluarga utama untuk membantu urusannya.Tidak ada yang ganjil dari permintaan Akbar tersebut. Karena biasanya Akbar juga melakukan hal yang sama, setiap kali menghadapi masalah yang sulit dihadapinya sendiri di luaran sana.Hanya saja, saat Khaled mendengar dari kepala pelayan mereka, tentang siapa nama orang yang coba dilawan oleh Akbar, membuat Khaled seketika
Selepas kepergian Khaled, keluarga utama Malik yang masih tinggal di sana terlihat tegang dan rata-rata mereka berwajah muram.Saat itu, Yama anak pertama Judas angkat bicara, "Menurutku, kakek terlalu melebih-lebihkan kekuatan klan Sanjaya ini. Pikiran kakek masih terjebak di masa lalu dan sekarang jaman sudah banyak berubah.""Kita memiliki seratus pasukan elit terbaik dunia dan kita juga memiliki kekuatan militer dan persenjataan modern. Apa lagi yang perlu kita takutkan?"Sebelumnya, Yama tidak berani bicara, karena aura kakeknya yang terlalu mendominasi dan membuatnya tidak berani mengungkapkan isi pikirannya, meskipun ia menginginkannya."Benar, apa yang dikatakan kakak itu, ayah! Dengan kekuatan keluarga kita saat ini, mustahil ada yang bisa mengalahkan keluarga kita." Ujar Alkan, Adik Yama ikut mendukung pendapat kakaknya.Ia juga menambahkan, "Jika kakek takut karena tidak bisa menyaingi kekuatan klan Sanjaya dua puluh tahun lalu. Sekarang, kekuatan kita sudah jauh berkembang
"Kalian hanya bisa sampai di sini. Kembalilah, jika tidak, kami tidak akan bertanggung jawab atas apa yang akan kami lakukan pada kalian.""Jalan ini, tertutup bagi siapapun!" Teriak Ekin Fong, satu dari tujuh naga Fong, menghentikan langkah Awan.Di belakang mereka telah berbaris rapi, ratusan anggota gengster Shui Fong yang telah bersiap dengan berbagai senjata tajam di tangan mereka masing-masing. Seolah mereka sudah bersiap untuk berperang dan menghancurkan siapapun yang berani masuk melewati gerbang perbatasan.Melihat dari kesiapan mereka, Akbar sepertinya tidak main-main dengan memobilisasi semua kekuatan yang ia miliki. Bahkan klan Shui Fong berani setia mengikuti perintahnya hingga ke tempat ini, hanya untuk menghentikan Awan dan siapapun yang berani mengusik rencananya.Lagian, di sana adalah markasnya klan Hidden Dragon. Bagaimana mungkin, semua pasukan utama klan Shui Fong bisa berada di sana dalam jumlah yang cukup besar, jika bukan Akbar sendiri yang telah menarik mereka
Tidak hanya Gundala, satu orang pasukan bintang yang berada di belakang Awan, seketika juga mengeluarkan kekuatan murninya. Ini adalah jurus bintang pembunuh yang sangat kuat dan menjadi andalan utama pasukan bintang klan Sanjaya saat bertempur. Jurus ini kuat saat digunakan sendiri dan akan tidak terkalahkan jika digunakan dalam formasi besar."Lakukan!"Wosh!Begitu Awan mengeluarkan perintahnya, keduanya berubah menjadi jejak bayangan. Dan suara berikutnya yang terdengar, hanyalah jerit kematian dari pasukan Shui Fong.Bahkan, enam naga Shui Fong yang terkenal, tidak mampu berbuat banyak melawan Gundala dan satu orang pasukan bintang. Ke manapun Gundala melesat, genangan darah terbentang di belakangnyaSaat bersamaan dengan itu, Awan berjalan dengan begitu tenang membelah barisan musuh. Tidak ada satu orangpun yang sanggup menghentikan langkah kakinya."Aaaaa..""Aaaaa.."Ketimbang menyebut ini sebagai sebuah pertempuran, suasana saat itu lebih cocok disebut sebagai ajang pembata
Tidak salah jika orang seperti itu, menjadi bagian dari klan Sanjaya.Ataupun jika Awan sampai kalah di sana nantinya, pasukan elit Sanjaya pasti akan datang untuk membantunya. Kenekatannya datang ke markas musuh berdua saja, sudah cukup untuk membuktikan betapa besar kepercayaan diri Awan saat ini.Dragon Lee memustuskan untuk mempercayai instingnya itu.Segera, ia mengumpulkan sepuluh petinggi klannya yang lain beserta seluruh pasukan terkuat yang mereka miliki. Posisinya adalah yang paling dekat dengan lokasi markas klan Hidden Dragon dan memutuskan bergerak terlebih dahulu, ketimbang menunggu pasukan elit yang dikirim oleh Thomas dan rekannya.Ketika Dragon Lee dan pasukannya dalam perjalanan ke sana, ia sudah membayangkan akan menghadapi pertempuran yang sangat besar nantinya. Namun, apa yang tersaji dihadapannya saat ia datang, sungguh di luar dugaan!Dibanding pertempuran besar seperti bayangannya, lebih cocok menyebutnya sebagai pembantaian besar-besaran. Satupun, tidak ada ya
"Cukup sampai di sini. Tai Long Dragon, bukan tempat yang bisa kalian masuki sesuka hati.""Di sini dan di tempat ini, akan menjadi makam kalian bagi bertiga." Teriak Blaike dengan wajah sangar menatap Awan.Dia merasa sangat kesal saat itu. Terutama karena anggota klan Shui Fong tidak melakukan pekerjaan mereka sebagaimana mestinya. Lihatlah, ini tidak sampai sepuluh menit, saat Ekin Fong melaporkan kedatangan tamu misterius di gerbang perbatasan masuk, menuju markas utama klan Hidden Dragon.Biasanya, gerbang masuk terluar dijaga oleh anggota terbawah klan Hidden Dragon. Namun hari itu, markas besar mereka di datangi oleh Akbar Malik beserta orang-orangnya dan itu melibatkan beberapa organisasi bawah tanah.Salah satunya adalah klan Shui Fong.Markas besar mereka dijadikan basis pertahanan untuk menjaga orang kaya ini. Namun, lihatlah! Musuh yang datang hanya berjumlah tiga orang.Apa itu alasan yang cukup untuk membuat pertahanan sampai sebesar ini?Mereka menganggap, keputusan ke
Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl
Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H
Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha
Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih
Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me
Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me
Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.
Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera
Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,