Share

BAB 278

Ucapan Awan seperti vonis akhir darinya. Masih cukup baik, Awan memberi sedikit waktu bagi mereka. 

Akbar telah berani menculik Rhaysa dan Awan tidak akan berkompromi dengannya. Namun, Awan masih berpikir untuk berbelas kasihan pada para penjaga ini. Bagaimanapun, mereka hanyalah tentara bayaran. Selama mereka tidak ikut terlibat dalam penculikan Rhaysa, maka Awan masih dapat mengecualikan mereka.

Wossh.

Sebuah meriam ditembakan tepat ke arah Awan dari lantai dua, dalam rumah.

Mata Awan menyipit tajam, "Sepertinya mereka tidak layak untuk dikasihani!"

Api berwarna hitam keluar dari tubuh Awan dan menyelimuti seluruh tubuhnya. 

Seketika, suasana yang sempat hening segera berubah menjadi teriakan yang menyayat hati.

Setiap Awan berjalan, di bawah kakinya terdapat genangan darah dan tubuh-tubuh bergelimpangan dalam keadaan tanpa nyawa.

Pasukan penjaga berteriak panik, jumlah mereka berkurang secara signifikan hanya dalam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status