"Bocah itu, benar-benar nekat! Tapi, karena kenakatannya itu ia dapat menerobos level baru. Jika terus begini, hanya masalah waktu bagiku untuk dapat bangkit sepenuhnya, hehehe." Ujar Gumara senang sekaligus kagum melihat perkembangan Awan.Melihat perkembangan Awan sedari awal, Gumara jadi tahu bagaimana Awan dapat berkembang dari setiap pertarungan yang dilewatinya. Sejatinya, bocah tersebut adalah karakter keras kepala yang pantang menyerah, itulah yang membuatnya menjadi semakin kuat ketika bertemu musuh yang lebih hebat darinya.Kekuatan spirit seperti halnya Gumara dan Huo, hanyalah penopang perkembangannya.Gumara tentu saja tidak bisa membaca apa rencana Awan saat ini, karena ia berada diluar tubuh Awan. Tapi, melihat dari apa yang dilakukan oleh Awan dalam menghadapi kedua musuh hebat itu sekaligus, jelas dia sudah memikirkannya dengan sangat kuat, serta diiringi oleh tekad yang sudah siap mati.Bagaimana tidak? Kekuatan yang digunakan oleh Awan bukanlah jurus yang rumit, kar
Saat itu Awan sedang terdesak meladeni dua serangan dari dua sisi sekaligus, butuh konsentrasi tinggi dan juga tekad yang sangat kuad untuk bisa melakukan apa yang dilakukannya saat ini. Salah mengatur tempo sedikit saja, nyawanya bisa saja terancam, karena lawan yang sedang dihadapinya memiliki level serta daya hancur yang sangat mengerikan. Meski semula berjalan lancar sesuai dengan rencananya, namun ketahanan fisik dan fokusnya benar-benar dituntut lebih dalam pertarungan tidak imbang tiga arah itu.Pertaruhan itu, bukannya tanpa resiko. Awan bisa dapat mengatur tempo dengan baik menghadapi serangan Father, namun ketika membalikannya pada Hilda, disitulah tantangan yang sebenarnya.Hilda sendiri memiliki kecepatan yang masih lebih tinggi dibanding Awan, meski tidak dapat menggunakan kecepatan maksimalnya akibat terkena racun Awan. Akibatnya, Awan ikut terkena dampak dari serangan tiga arah tersebut. Ketiganya sama-sama menderita cidera yang sama besarnya. Meski begitu, tidak nam
Awan coba menggunakan telepatinya untuk menghubungi Huo. Anehnya, seperti ada penghalang antara dirinya dengan Huo yang menyebabkan Awan tidak dapat menghubunginya.'Aneh, apa yang terjadi? Kenapa koneksi kami terputus?' Pikir Awan bertanya-tanya. Tidak ingin berspekulasi macam-macam, Awan dengan cepat berpindah tempat ke dekat Huo untuk mencari tahu apa yang salah dengan koneksi bathin mereka."Huo, bagaimana keadaanmu?""Aku? Aku baik-baik saja brother. Ini sudah 30 menit berlalu dan aku masih berada disini."Awan menatap tubuh sementara Huo, ia tidak menemukan ada sesuatu yang salah. Fisik Huo sekarang hanyalah fisik sementara yang bersumber dari kekuatan sejati dalam dirinya. Normalnya, fisik itu hanya bertahan sementara dan paling lama hanya bisa bertahan 30 menit lamanya.Lalu, Awan beralih pada Alexander alias An huo wang yang saat itu sedang sekarat. Ia tampak sedang berusaha memulihkan diri ketika Huo teralihkan dengan Awan."Dia? Sepertinya, ini ada hubungannya dengan sauda
Mata Hilda terlihat berbinar begitu melihat dua butir pil kecil berwarna merah dari dalam botol. Ini adalah kebaikan sekaligus kartu mati bagi ia dan Father. Bernilai kebaikan, karena dengan pil itu ia tidak hanya dapat mengatasi masalah racun di dalam tubuhnya saat ini, tapi juga dapat berevolusi menjadi lima kali lebih baik dari kemampuannya yang sesungguhnya.Pil itu adalah pil iblis, pil penyempurnaan dari blue saphire buatan the Shadow.Bagi seorang dengan kemampuan yang hampir melewati level grandmaster seperti Hilda dan Father, menggunakan pil blue saphire hanya akan membuat energi murni dalam diri mereka terbuang sia-sia. Sejatinya, kekuatan mereka sudah melewati batas kemampuan yang dapat dilewati oleh manusia biasa. Menggunakan pil pengendali syaraf seperti blue saphire akan membuat energi internal yang begitu besar dalam diri mereka menjadi tidak terkendali.Hal tersebut, tentu saja akan mengakibatkan seluruh kerja keras mereka hingga mencapai titik sekarang akan berakhir d
Biasanya, disaat buntu seperti ini, ada kekuatan Huo yang selalu menjadi andalannya. Namun, Huo tidak dapat kembali ke dalam tubuhnya. Praktis hanya kekuatan Gumara yang tersisa dan dapat digunakannya. Menggunakan kekuatan Gumara bukan semudah mengucapkannya, karena kekuatan itu sangat sulit untuk dikendalikannya. Kekuatan Gumara tidak terbatas, semakin ia menggunakannya, semakin Awan tertelan oleh hasrat liar yang sukar untuk dikendalikan. Tidak hanya itu, kekuatan itu memiliki potensi besar untuk mendobrak paksa batas kemampuan yang selama ini coba ditahannya.Jika kekuatan sejatinya semakin meningkat, tentu saja menghadapi dua musuhnya saat ini bukanlah hal yang mustahil lagi nantinya.Masalahnya, semakin besar wadah kekuatan sejatinya terbuka, maka akan semakin besar pula kendali Gumara terhadap dirinya dan akan semakin melemah segel penahan Gumara didalam tubuhnya."Apa yang kamu ragu kan bocah? Tidak ada waktu lagi atau kita berdua akan mati ditangan mereka." Imbuh Gumara mengi
Sesaat setelah itu, di dasar kawah tampak Father berdiri seorang diri.Dia tampak sangat kesal karena targetnya masih sempat menghindar sepersekian detik dari jarak serangannya."Ternyata kamu dapat melarikan diri, bocah!" Ujar Father salut dengan tekad bertahan hidup lawannya.Jika saja Gumara tidak dapat menghindari serangan pamungkas Father barusan, bisa saja ia telah hancur lebur saat ini. Bahkan Gumara harus bersyukur untuk keberuntungannya kali ini."Sial, bagaimana bisa ada pil jahanam yang dapat merubah manusia menjadi kuat seperti ini." Rutuk Gumara kesal.Padahal Gumara sudah dalam mode 70 persen kekuatan sejatinya, tapi musuhnya kali ini benar-benar dapat mempermainkannya dan membuat Gumara tidak berdaya. Gumara jelas sangat kesal saat ini, bukan lagi ketidak berdayaan palsu yang sengaja dibuatnya didepan Awan seperti sebelumnya....Huo tidak menyia-nyiakan waktu yang diberikan Awan sedikitpun kepadanya.Huo kembali memaksa Alexander tersungkur ke atas lantai untuk kesekia
Menyadari energi sejatinya yang semakin melemah, Alexander berkata pada Huo, "Kamu salah jika menganggapku, sebagai penyebab kamu tidak bisa kembali ke dalam tubuh inangmu."Sontak saja, Huo yang masih emosi dan membabi buta menyerang Alexander, seketika menghentikan serangannya."Apa maksudmu? Bukankah sudah jelas kamu pelakunya?" Tanya Huo tidak mau percaya begitu saja. Ia bahkan sudah bertekad menghancurkan energi murni Alexander, jika saja ia masih tidak dapat kembali ke dalam tubuh Awan. Paling tidak Huo dapat mengurangi salah satu musuh besarnya, jika tiba saatnya ia dan Awan harus mati karena kehabisan energi akibat ikatan bathin mereka yang terputus terlalu lama.Alexander yang sedang sekarat berkata dengan lemah, "Itu bukan karena diriku, tapi karena dirimu sendiri.""A-apa maksudmu?" Tanya Huo tercengang."Tidak masalah, selama kita bertarung dengan kamu menggunakan tubuh manusiamu. Tapi, ketika kamu menggunakan fisik sementara dari energi inangmu, dimana kekuatan murnimu te
Huo dibuat tidak berdaya dibawah tekanan serangan Hilda. Ia kalah dalam segala aspek ketika berhadapan dengan wujud sempurna kekuatan lawan.Tubuh sementara Huo tampak semakin rusak dan mulai menunjukan wujud sejatinya. Huo, berbeda dengan Alexander sepupunya, karena ia sama sekali tidak menggunakan jurus pemisah jiwa, maka secara otomatis jiwanya terancam menghilang selamanya jika wujud sejatinya hancur."Hahaha, apa cuma itu saja kemampuanmu bocah? Apimu hanya cocok untuk membakar rokok saja." Tawa Hilda mengejek Huo yang sekarang terlihat semakin kepayahan.Huo menatap Hilda dengan tatapan geram, bukan karena dia sedang memelototi pakaian Hilda yang terbuka dan mempertontonkan tubuh montok serta kulit mulusnya, melainkan sedang memikirkan bagaimana cara mengatasi kecepatan Hilda yang begitu mengerikan."Anjir, kalau begini malah gak pengen nyicipin tubuhnya, malah pengen matiin nih lama-lama. Sayang sekali dia jadi musuh, kalau gak kan asik tuh buat enak-enakan." Pikir Huo mesum."
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi