Fumihiro terkesan memandang rendah Awan, dia berpikir jika ketuanya terlalu melebih-lebihkan kemampuan Awan sebelumnya. Kenyataannya, pemuda yang disebut oleh ketuanya sebagai seseorang dengan kemampuan tinggi, bahkan mungkin bisa melewati kemampuannya. Pada kenyataannya, pemuda tersebut tidak datang pada pertempuran yang sangat menentukan hari ini.Justice tidak menanggapi Fumihiro, justru Ia memiliki pemikiran lainnya saat ini. "Nomor 9 dan 10, kalian kembalilah ke markas. Lihat apa yang terjadi disana.""Baik ketua." Ucap dua orang yang dipanggil oleh Justice dan berlalu pergi.Fumihiro terdiam, alasan ketuanya memerintahkan dua orang untuk memeriksa markas mereka terlihat masuk akal. Semua kekuatan utama mereka ada disini, sementara markas hanya dijaga oleh beberapa puluh master. Disana terdapat banyak sandera, jika Awan dengan kemampuan seperti yang disebutkan oleh ketuanya menyusup ke markas mereka, tidak mustahil Awan akan dapat membebaskan mereka semua.Tersentak dengan pemiki
Baik Neo dan 8 orang Kunoichi bersamanya, tercengang begitu melihat isi didalam ruangan. Disana terdapat seratus orang lebih wanita dengan pakaian ala kadarnya. Mereka sepertinya telah disiksa secara seksual oleh orang-orang klan Honjo. Selain mereka, ada juga sekelompok wanita yang masih berpakaian utuh. Mereka masih bisa bereaksi normal, sepertinya mereka baru diculik dan ditempatkan disana.Ketika pintu ruangan terbuka, sebagian dari mereka tampak ketakutan dan sebagian lainnya hanya diam dan pasrah dengan tatapan kosong. Mereka tidak hanya menderita secara seksual, tapi juga juga secara mental. Kebanyakan dari mereka memiliki tatapan yang kosong, entah apa yang sudah dilakukan oleh para penjahat tersebut terhadap mereka semua.Beberapa wanita yang masih berpakaian utuh, bertanya dengan ragu, "A-apa anda bagian dari mereka?""Tenang saja, nona. Kami datang untuk membebaskan kalian."Wanita yang bertanya tampak lega, Ia menangis terharu. Tidak menyangka, masih ada harapan baginya un
"... Katakan pada Awan, Aku senang dia telah begitu baik padaku selama ini. Jadi, dia tidak perlu sedih jika seandainya kami tidak bisa bertemu sebelum keberangkatanku. Aku bahagia.""... Entahlah, Rose. Rasanya kakiku begitu berat untuk pergi hari ini."Penggalan pesan Mikha yang disampaikannya kepada Rose, sesaat sebelum keberangkatannya. Terngiang-ngiang kembali dalam kepala Awan, Rose menyampaikannya persis sama dengan setiap kalimat yang disampaikan Mikha padanya.Sekarang, Awan melihat Mikha begitu lemah. Awan telah mencoba menyalurkan energi internalnya untuk memperkuat tubuh Mikha, tapi Mikha sama sekali tidak bereaksi. Tubuhynya sudah begitu lemah dan hampir tidak mungkin untuk selamat.Awan telah menutupi tubuh polos Mikha dengan kain sprei, Ia tidak ingin tubuh Mikha ternodai lagi, walau hanya sekedar tatapan mesum dari pria yang baru saja menodainya."Mikha, bangun please. Aku tahu kamu itu wanita yang kuat, Kumohon jangan tinggalkan Aku." Bisik Awan terisak ditelinga Mikh
Selanjutnya, Awan mengibaskan tangannya ke depan. Seketika, sebuah tekanan tidak kasat mata memaksa tubuh Isamu terangkat keatas dengan kedua tangan merentang kesamping.Awan menunjuk tangan sebelah kanan Isamu dan bertanya, "Apa ini tangan yang telah menyakiti Mikha?"Isammu menggeleng sambil menangis, cara Awan terlalu kejam menyiksanya. Dengan tidak berdaya, Ia berkata, "Ti-tidak... Aku.. tidak pernnah memu.kul Mikh... Arrgghkk.."Lagi, belum sempat Isamu menyelesaikan kalimatnya. Tangannya putus begitu saja. Isamu bahkan dapat melihat lengannya yang melayang dan jatuh keatas lantai. Tubuhnya seakan melemah, Ia hampir saja pingsan. Tapi, Awan dengan cepat menekan salah satu titik akupuntur dikepalanya dan membuatnya tetap tersadar.Isamu merasa frustasi, Ia dapat melihat potongan lengannya yang masih mengucurkan darah dengan cukup deras. Ia nyata-nyata merasakan sakit yang sangat luar biasa di bagian lengannya yang telah putus. Ia sudah tidak sanggup lagi untuk menahannya, tapi pin
Mikha menangis bahagia ketika berada dalam pelukan Awan.Namun, begitu sadar ketika melihat tubuh polosnya dibalik kain yang menyelimutinya, hatinya langsung hancur.Ia teringat kembali dengan perilaku kejam orang-orang yang sudah menodainya dirinya dengan paksa. "Tidak, A-aku sudah kotor." Isaknya lemah.Awan merasakan kepedihan dalam hatinya ketika mendengar Mikha mengucapkan kalimat menyakitkan seperti itu."Siapa bilang dirimu kotor. Hanya karena mereka telah menodai tubuhmu, tidak membuat dirimu menjadi kotor. Kamu masih Mikha yang kukenal. Wanita polos, baik hati dan suci." Tegas Awan menyangkal. Ia tidak ingin Mikha semakin hancur begitu menyadari dirinya telah dinodai.Mikha terisak sedih, Ia tahu Awan berkata seperti itu hanya untuk menyemangatinya. Seluruh tubuhnya serasa sakit, Mikha batuk beberapa kali dan sempat mengeluarkan darah.Awan semakin cemas, Ia telah memeriksa tubuh Mikha sebelumnya. Sehingga, Ia tahu seberapa parah kondisi Mikha saat ini. Hatinya hancur karena
Neo berhasil membawa keluar seluruh sandera wanita dengan dikawal oleh dua orang dewa perang dari Sekte Flamis, dibagian belakang mereka ada 8 kunoichi dari klan Yamada mengiringi dan mengantisipasi jika masih ada musuh yang dapat mengancam.Mereka baru saja datang ditempat pertemuan yang telah mereka tentukan sebelumnya, tidak jauh dari gerbang masuk klan Hojo. Disana sudah menunggu dua dewa perang sekte flamis lainnya, Lucifer Serzei dan Sadao. Namun yang mengejutkan, terdapat dua orang bertopeng misterius yang sudah terbaring didekat mereka dalam keadaan sudah tidak bernyawa.Keadaan disana cukup berantakan, bekas sisa-sisa pertarungan sengit diantara mereka."Kakak Lucifer, ternyata ada juga seseorang yang sanggup membuatmu berkeringat?" Sapa Nura Queen cukup terkejut melihat penampilan Lucifer yang tampak sedikit berkeringat. Sementara itu, Sadao mengalami sedikit luka dilengan kirinya, meski luka tersebut tidak fatal."Mereka lumayan tangguh juga, sepertinya musuh telah curiga d
Semua orang dibuat gugup, menyangka jika saat itu sedang terjadi kiamat. Mereka bahkan dapat merasakan hawa panas yang disapu angin ke segala penjuru, termasuk ke arah mereka."Raungan kesedihan Diyu Mowang." Lucifer Serzei reflek berkata dengan ekspresi sedih. Ia dan tiga dewa perang lainnya tampak tertunduk dan ikut berduka, seolah mereka dapat merasakan apa yang sedang raja iblis neraka, junjungan mereka rasakan.Neo yang tidak mengerti maksud ucapan Lucifer bertanya penasaran, "Senior, apa yang terjadi sebenarnya?"Meski Ia sudah memiliki tebakan dalam hati, tapi Ia sulit membayangkan jika Awan harus mengalami penderitaan yang sama seperti beberapa tahun lalu, dimana dia harus kehilangan Renata dan juga Ibunya disaat bersamaan. Setelah itu, Awan memutuskan tinggal di Jakarta karena Bandung terlalu mengingatkannya dengan bayangan Renata.Saat seperti itu, hanya Mikha lah yang selalu menghibur dan menyemangati Awan. Neo tidak tahu, seperti apa hubungan diantara keduanya. Tapi, Neo s
"Semuanya ada 59 orang yang berhasil melewati ujian markas anjing, Diyu Mowang. Mereka yang ikut sekarang adalah mereka yang berhasil menembus awakening." Terang Patrick Soze menjelaskan alasan kenapa hanya 33 orang saja yang ikut diantara 59 orang yang lolos dalam ujian markas anjing.Ekspresi Awan hanya datar dan berkata, "Baik. Topan, Aku punya tugas untukmu.""Siap, Bos.""Bawa jenazah Mikha dan semua sandera keluar dari sini. Bawa juga para Kunoichi bersamamu untuk mengaburkan jejak kalian, berjaga-jaga kalau seandainya ada yang coba mengikuti kalian."Topan sebenarnya sudah gatal ingin bertarung untuk menunjukkan kemampuan yang telah dicapainya. Topan berhasil membuktikan, kalau dia bukan hanya sekedar beruntung menjadi ketua cabang klan Atmaja. Dia berhasil lolos dari ujian markas anjing dan menjadi yang terkuat diantara 59 orang. Meski begitu, perintah adalah perintah. Topan sadar, jika Awan memerintahkan untuk menjaga jenazah wanitanya dan keselamatan sandera padanya. Itu ar