Elisa sempat bingung sesaat, Ia dengan cepat memahami situasi yang sedang terjadi. Ia dapat melihat, jika Awan tampaknya sedang mengejar seseorang yang sekarang berdiri dibalik pasukan pengawal klan Takeda, dalam keadaan ketakutan dan terluka. Dari situasinya, jelas Awan sedang berurusan dengan pria tersebut.Jika Ia mengatakan kalau Ia mengenal Awan, itu akan dapat membuat hubungan yang canggung antara dirinya dengan Inoue. Apalagi mereka saat ini, mereka akan membahas beberapa kerja sama bisnis, hal itu akan berimbas buruk pada hubungan dagang mereka.Elisa adalah wanita yang cerdas, disaat genting sekalipun Ia dapat memilah peluang yang paling menguntungkan untuk diambilnya.Ia berkata dengan tenang, "Ya, kami pernah bertemu sekali. Tapi, hanya sebatas kenalan biasa.""Yakin hanya kenalan biasa? Kulihat dia cukup ganteng kalau hanya dijadikan sebatas kenalan biasa." Sahut Inoue bermaksud menggoda Elisa.Tidak salah jika Inoue bicara seperti itu, karena Awan memiliki keunggulan di p
Mata Awan menyisir semua orang yang ada disana, meski pandangannya tidak dapat menjangkau seluruh orang yang ada disana. Namun dengan menggunakan indera keenamnya, Ia bisa tahu jika mereka semua berjumlah 24 orang dan 3 diantara mereka adalah wanita.Minat Awan sedikit terusik begitu menyadari ada dua aura yang cukup dikenalnya ada disana. Selanjutnya Awan menggunakan mata spritualnya untuk melihat dengan jelas kedua wanita tersebut. Saat Awan menemukan posisi keduanya yang berada dibelakang kerumunan pria yang baru saja mendekati mereka, Awan tersenyum kecil.Sebelumnya, Ia tidak akan mau berkompromi untuk melepaskan targetnya. Awan masih berusaha untuk tidak terlihat menonjol, utamanya dengan adanya dua wanita tersebut disana."Hmn, baiklah. Kali ini, Aku akan menghormati kalian dan melepaskan dia." Ucap Awan tenang sambil memasang senyum kecil diwajahnya.Awan hendak berbalik pergi, namun si kepala pengawal sepertinya tidak berniat untuk melepas Awan begitu saja. Ia berkata, "Woi,
Klan Takeda adalah salah dari empat klan terbesar yang menguasai dunia bawah tanah Jepang. Bibinya, Freya sempat menjelaskan hal ini pada Awan sebelumnya. Beruntung dia belum sempat berkonfrontasi secara langsung dengan mereka, jika tidak itu akan menimbukan masalah yang tidak perlu dimasa depan.Baik untuk dirinya maupun Klan Yamada."Baiklah, nona Inoue. Salam kenal." Awan mengangguk sopan.Inoue tersenyum manis dan menyambut baik salam perkenalan Awan. Inoue memiliki pembawaan yang tenang serta suara yang lembut, sehingga membuat Awan merasa nyaman dengan Inoue."Kalau boleh saya tahu, kenapa anda mengejar pria ini? Jika saya tidak salah dengar, dia mengatakan bahwa anda telah membunuh tiga temannya. Apa itu benar?"Kalimat itu terdengar sangat lembut, namun menyimpan tekanan kuat yang menuntut penjelasan. Jika saja Awan tidak memberi alasan yang logis kenapa Ia pantas menghukum mati keempat pria tersebut, bisa jadi Inoue akan mengambil tindakan yang tegas pada dirinya.Namun, Awan
Baammm.Sebuah pukulan kuat menghantam tubuh pria kurus membuatnya terlempar cukup jauh dan menghantam dinding tebing, menyebabkan getaran yang cukup kuat dan meruntuhkan tumpukan salju di dinding tebing.Tidak ada yang bisa mengikuti gerakan si penyerang barusan, bahkan Inoue dan Pisces yang memiliki dasar beladiri paling tinggi diantara semua orang yang ada disana, harus terlambat menyadari bahwa Awan tiba-tiba sudah berada disana.Terkejut dengan gerakan super cepat itu, semua orang penasaran dengan nasib pria kurus yang mendapat serangan mematikan tersebut.Dibawah tumpukan salju, kepala pria malang tersebut menyembul keluar dengan mata terbelalak. Ia mungkin saja terkejut dan bahkan syarafnya tidak sempat merespon serangan sekuat itu akan datang menghampirinya dan tiba-tiba nyawanya direnggut begitu saja. Ia sudah tidak bergerak sama sekali, yang menandakan sudah tidak ada lagi kehidupan didalamnya."Chikusou." Terkejut dengan keberanian Awan, pria yang sebelumnya hendak memukul
Awan menatap Inoue tanpa ekspresi dan berkata, "Maaf, Aku terpaksa menarik kata-kataku sebelumnya." Setelah mengucapkan itu, Awan berlalu pergi begitu saja. Meninggalkan Inoue yang diam terpaku ditempatnya. Tanpa Awan sadari, Inoue meneguk saliva cemas. Ia merasakan ketakutan melihat sikap dingin Awan, tanpa sadar keringat dingin membasahi punggungnya. 'Pria ini terlalu menakutkan.' Disisi lain, Elisa masih terkejut dengan apa yang dilihatnya. Ia bahkan masih bertanya-tanya dalam hatinya, apa itu masih pria yang sama dengan pria yang pernah Ia jumpai sebelumnya? Awan yang Ia lihat sekarang begitu berbeda dan sangat menakutkan jika dibandingkan dengan pria yang dikenalnya bersama dengan Calista tempo hari. Sebagai wanita biasa yang tidak memiliki kemampuan beladiri, Elisa merasakan ketakutan dalam hatinya. Sekaligus juga rasa kekaguman yang semakin memuncak terhadap Awan. Begitulah wanita, mereka takut melihat pria yang kuat namun mengaguminya disaat bersamaan. Itu karena mereka
"Aku tidak tahu. Tapi, nona Elisa memintaku untuk mengikutimu dan mencari tahu apa tujuanmu berada disini." Ucap Pisces jujur. Entah kenapa Ia merasakan terintimidasi dengan pancaran aura yang dikeluarkan Awan, sampai-sampai Ia tidak berani untuk berbohong pada Awan.Tanpa disadari oleh Pisces, Awan diam-diam menggunakan aura raja miliki Gumara untuk memberikan tekanan mental pada Pisces. Awan sadar jika Pisces bukanlah orang sembarangan, Ia tidak akan bisa dikendalikan jika Ia hanya memperlihatkan tekanan aura seperti sebelumnya. Itu karena Pisces berbeda, dia adalah seorang master. Sehingga perlu tekanan yang lebih besar dan mendominasi jika Awan ingin menekannya.Melihat Pisces bicara jujur, Awan tersenyum karena dengan begitu rencananya telah berhasil."Sebelum Aku menjawabnya, ijinkan Aku bertanya satu hal. Apa hubungan nonamu dengan Klan Takeda?"Jepang meski terkenal dengan kemajuan negaranya, namun luasnya masih lebih kecil jika dibanding dengan total luas pulau Sumatera. Mes
Didalam mobil yang ditumpangi oleh Inoue dan Elisa, mereka sedang dalam perjalanan menujuk kediaman utama keluarga Takeda yang berada dibagian timur distrik Shinjuku.Inoue setelah menenangkan dirinya sejenak, akhirnya bertanya dengan penuh rasa penasaran, "Elisa, sebenarnya siapa pria tadi?"Sesuai dengan tebakan Elisa, Inoue akan menanyakan hal itu padanya. Kemampuan Awan pasti membuat Elisa sangat penasaran dan berhati-hati dalam menghadapinya."Aku tidak tahu, karena Aku baru sekali bertemu dengannya. Bahkan Aku sama penasarannya denganmu saat ini, Inoue." Jawab Elisa setengah jujur.Tatapan Inoue tampak sekali kalau Ia meragukan jawaban Elisa, "Elisa, demi pertemanan kita. Jangan pernah bicara bohong denganku. Hari ini, dia telah melukai salah seorang pengawal terbaikku dengan sangat mudahnya. Dia adalah Aoki, kamu tahu seperti apa kemampuannya?""Dia adalah salah satu anggota terbaiknya Daisuke. Jika seandainya Ia masuk kedalam angkatan militer, maka Ia akan dengan mudah masuk m
Wanita tersebut adalah Callista.Sebelum Pisces memberi laporan padanya, paling tidak Elisa harus memastikan apa junior cantiknya tersebut tahu tentang keberadaan Awan saat ini. Karena mereka mengaku sebagai pasangan kekasih.Satu langkah, dua tiga pulau terlewati."Aku ingin tahu tahu kabar cowokmu? Apakah Ia sedang bersamamu sekarang?"Suara Callista terdengar grogi, "Tentu saja tidak! Sekarang- sekarang Aku masih dikampus, kami tidak mungkin berduaan atau itu akan melanggar kode etik dikampus ini."Mata Elisa menyipit, Ia membathin, "Tentu saja kalian tidak sedang bersama, cowokmu sedang ada di Jepang.'Elisa memancing informasi lebih lanjut, "Oh ya? Kalau begitu dimana dia sekarang? Jangan bilang kalian tidak bertemu hari ini?"Calista tampak panik, tidak menyangka kenapa seniornya itu sampai usil dengan urusan pribadinya. Menelponnya hanya untuk menanyakan bagaimana mereka menjalani hubungan, bukankah itu aneh?Disisi lain, pertanyaan Elisa juga menambah rasa kesal dalam hati Cal
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi