Baammm.Sebuah pukulan kuat menghantam tubuh pria kurus membuatnya terlempar cukup jauh dan menghantam dinding tebing, menyebabkan getaran yang cukup kuat dan meruntuhkan tumpukan salju di dinding tebing.Tidak ada yang bisa mengikuti gerakan si penyerang barusan, bahkan Inoue dan Pisces yang memiliki dasar beladiri paling tinggi diantara semua orang yang ada disana, harus terlambat menyadari bahwa Awan tiba-tiba sudah berada disana.Terkejut dengan gerakan super cepat itu, semua orang penasaran dengan nasib pria kurus yang mendapat serangan mematikan tersebut.Dibawah tumpukan salju, kepala pria malang tersebut menyembul keluar dengan mata terbelalak. Ia mungkin saja terkejut dan bahkan syarafnya tidak sempat merespon serangan sekuat itu akan datang menghampirinya dan tiba-tiba nyawanya direnggut begitu saja. Ia sudah tidak bergerak sama sekali, yang menandakan sudah tidak ada lagi kehidupan didalamnya."Chikusou." Terkejut dengan keberanian Awan, pria yang sebelumnya hendak memukul
Awan menatap Inoue tanpa ekspresi dan berkata, "Maaf, Aku terpaksa menarik kata-kataku sebelumnya." Setelah mengucapkan itu, Awan berlalu pergi begitu saja. Meninggalkan Inoue yang diam terpaku ditempatnya. Tanpa Awan sadari, Inoue meneguk saliva cemas. Ia merasakan ketakutan melihat sikap dingin Awan, tanpa sadar keringat dingin membasahi punggungnya. 'Pria ini terlalu menakutkan.' Disisi lain, Elisa masih terkejut dengan apa yang dilihatnya. Ia bahkan masih bertanya-tanya dalam hatinya, apa itu masih pria yang sama dengan pria yang pernah Ia jumpai sebelumnya? Awan yang Ia lihat sekarang begitu berbeda dan sangat menakutkan jika dibandingkan dengan pria yang dikenalnya bersama dengan Calista tempo hari. Sebagai wanita biasa yang tidak memiliki kemampuan beladiri, Elisa merasakan ketakutan dalam hatinya. Sekaligus juga rasa kekaguman yang semakin memuncak terhadap Awan. Begitulah wanita, mereka takut melihat pria yang kuat namun mengaguminya disaat bersamaan. Itu karena mereka
"Aku tidak tahu. Tapi, nona Elisa memintaku untuk mengikutimu dan mencari tahu apa tujuanmu berada disini." Ucap Pisces jujur. Entah kenapa Ia merasakan terintimidasi dengan pancaran aura yang dikeluarkan Awan, sampai-sampai Ia tidak berani untuk berbohong pada Awan.Tanpa disadari oleh Pisces, Awan diam-diam menggunakan aura raja miliki Gumara untuk memberikan tekanan mental pada Pisces. Awan sadar jika Pisces bukanlah orang sembarangan, Ia tidak akan bisa dikendalikan jika Ia hanya memperlihatkan tekanan aura seperti sebelumnya. Itu karena Pisces berbeda, dia adalah seorang master. Sehingga perlu tekanan yang lebih besar dan mendominasi jika Awan ingin menekannya.Melihat Pisces bicara jujur, Awan tersenyum karena dengan begitu rencananya telah berhasil."Sebelum Aku menjawabnya, ijinkan Aku bertanya satu hal. Apa hubungan nonamu dengan Klan Takeda?"Jepang meski terkenal dengan kemajuan negaranya, namun luasnya masih lebih kecil jika dibanding dengan total luas pulau Sumatera. Mes
Didalam mobil yang ditumpangi oleh Inoue dan Elisa, mereka sedang dalam perjalanan menujuk kediaman utama keluarga Takeda yang berada dibagian timur distrik Shinjuku.Inoue setelah menenangkan dirinya sejenak, akhirnya bertanya dengan penuh rasa penasaran, "Elisa, sebenarnya siapa pria tadi?"Sesuai dengan tebakan Elisa, Inoue akan menanyakan hal itu padanya. Kemampuan Awan pasti membuat Elisa sangat penasaran dan berhati-hati dalam menghadapinya."Aku tidak tahu, karena Aku baru sekali bertemu dengannya. Bahkan Aku sama penasarannya denganmu saat ini, Inoue." Jawab Elisa setengah jujur.Tatapan Inoue tampak sekali kalau Ia meragukan jawaban Elisa, "Elisa, demi pertemanan kita. Jangan pernah bicara bohong denganku. Hari ini, dia telah melukai salah seorang pengawal terbaikku dengan sangat mudahnya. Dia adalah Aoki, kamu tahu seperti apa kemampuannya?""Dia adalah salah satu anggota terbaiknya Daisuke. Jika seandainya Ia masuk kedalam angkatan militer, maka Ia akan dengan mudah masuk m
Wanita tersebut adalah Callista.Sebelum Pisces memberi laporan padanya, paling tidak Elisa harus memastikan apa junior cantiknya tersebut tahu tentang keberadaan Awan saat ini. Karena mereka mengaku sebagai pasangan kekasih.Satu langkah, dua tiga pulau terlewati."Aku ingin tahu tahu kabar cowokmu? Apakah Ia sedang bersamamu sekarang?"Suara Callista terdengar grogi, "Tentu saja tidak! Sekarang- sekarang Aku masih dikampus, kami tidak mungkin berduaan atau itu akan melanggar kode etik dikampus ini."Mata Elisa menyipit, Ia membathin, "Tentu saja kalian tidak sedang bersama, cowokmu sedang ada di Jepang.'Elisa memancing informasi lebih lanjut, "Oh ya? Kalau begitu dimana dia sekarang? Jangan bilang kalian tidak bertemu hari ini?"Calista tampak panik, tidak menyangka kenapa seniornya itu sampai usil dengan urusan pribadinya. Menelponnya hanya untuk menanyakan bagaimana mereka menjalani hubungan, bukankah itu aneh?Disisi lain, pertanyaan Elisa juga menambah rasa kesal dalam hati Cal
Itu adalah hari ketujuh dimana Angel menjadi tahanan rumah.Semenjak kembalinya Lucius dari masa pensiunnya, Ia mengambil alih kendali keluarga Tanuwijaya. Bahkan, William Tanuwijaya yang menjadi kepala keluarga saat ini tidak berdaya dibuatnya.Semua orang marah begitu mengetahui jika Angel bersama bersama Awan selama tiga hari, tentu saja berbagai spekulasi muncul selama menghilangnya Angel.Sehingga, begitu Angel kembali tujuh hari yang lalu. Sidang darurat keluarga diadakan, semua orang yang memiliki nama belakang Tanuwijaya dikumpulkan.Bagaimanapun, situasi sekarang sangat menentukan kelanjutan nasib keluarga besar Tanuwijaya kedepannya. Satu-satunya alasan yang paling menentukan adalah Angel, namun tidak sesuai harapan semua orang, Angel ternyata menghilang selama tiga hari dan telah bersama dengan Saktiawan Sanjaya.Semua orang sudah mengutarakan pendapatnya. Rata-rata dari mereka, tidak ada satupun yang bersimpatik kepada kondisi Angel. Mereka seperti pengecut yang hanya bisa
Disana Ia baru bisa bebas membaca surat rahasia yang diberikan oleh Roy padanya. Didalam sana adalah satu-satunya tempat yang tidak ada CCTV-nya.Namun, ketika membaca pesan tersebut, tubuh Angel seakan lemas. Air matanya mulai bercucuran, harapannya seakan menipis.AWAN TIDAK ADA DI APARTEMENNYA, KAMI JUGA TELAH KE VILLANYA, NAMUN TIDAK ADA INFORMASI TENTANG KEBERADAAN AWAN SAAT INI.Kalimat singkat Roy dalam pesan rahasianya, membuat Angel hampir kehilangan harapan hidupnya."Oh, tidak.. Sayang kamu dimana? Aku butuh kamu... hiks hiks."Angel telah mempercayakan seluruh hidupnya pada Awan. Saat bersama Awan, Angel sadar bahwa tidak ada yang lebih Ia inginkan dari dunia ini, selain bisa hidup bersama Awan dan menua bersamanya.Sekarang, seluruh keluarganya mendesak Angel untuk dapat menikah dengan Hadi. Waktunya semakin dekat dan tinggal 2 minggu lagi. Disaat seperti tu, Awan justru menghilang. Seluruh tubuh Angel serasa lemah tidak berdaya, namun Ia tidak ingin membuang harapan dal
Disana hanya ada 10 orang, Kenhin, Kunisada, Freya, Noura, Neo, Awan dan empat orang pimpinan Onmyoji dalam klan Yamada.Seperti halnya Kenshin, semua orang dalam Klan Yamada tampak memasang ekspresi yang serius. Mereka adalah klan besar yang sudah terbiasa bertarung dan bertempur, namun begitu mendengar nama Hojo, semua orang yang ada disana mengeluarkan ekspresi yang rumit, seolah merasakan tekanan tidak terlihat yang membuat sekujur tubuh mereka menegang.Saat itu, sebuah panggilan dari nomor tidak dikenal masuk kedalam telepon genggam Awan."Permisi." Ucap Awan meminta ijin pada yang lain untuk mengangkat panggilan tersebut."Halo?""Hai, Awan. Hmnn... atau Aku harus memanggilmu Saktiawan Sanjaya." Sapa seorang wanita bersuara lembut namun terkesan tegas dari seberang sana.Awan mengerutkan keningnya, tidak menyangka jika orang yang diharapkan akan menghubunginya beberapa waktu yang lalu, justru menghubunginya setelah seminggu berlalu."Elisa?" Tebak Awan langsung menyebut nama si