Saat itu, beberapa mobil Lexus type sedan berjalan beriringan. Itu bukan sembarangan Lexus biasa yang bisa ditemu dijalanan, itu adalah Lexus tipe LS Premium. Apalagi mereka berjalan secara beriringan seperti itu.Bagi penduduk lokal Jepang, begitu melihat kendaraan tersebut diluar dan beriringan, maka tidak ada seorang pun yang akan berani menghalangi, kecuali orang tersebut sudah bosan hidup. Bahkan petugas kepolisian yang bertugas mengatur lalu lintas sekalipun, akan bersikap seolah tidak mau tahu dan menghindari untuk berhadapan dengan iringan tersebut. Itu karena semua orang sudah tahu, tipe mobil tersebut hanya digunakan oleh sebuah klan besar. Salah satu klan terkuat dan terkenal sebagai salah satu dari empat penguasa dunia bawah tanah, Klan Takeda.Saat itu, lima kendaraan yang sedang beriringan tersebut berjalan dengan kecepatan sedang. Dikarenakan jalanan masih cukup licin, apalagi semalam salju turun lumayan banyak dan menyebabkan jalanan sangat licin untuk dilalui oleh ke
Pria tersebut celingukan ke arah asal dia datang sebelumnya, khawatir jika saat itu Ia masih dikejar. Namun Ia tidak bisa serta merta bernafas lega, karena Ia tahu betapa kejam dan kuatnya pria yang sedang mengejarnya."Sa-saya tidak tahu dari kelompok mana dia berasal. Dia hanya seorang diri, tapi pria itu begitu kuat dan langsung menghajar kami semua saat kami sedang menikmati sake di dekat taman." Jawabnya berbohong.Kepala pengawal tersebut mendengus dingin, dia tidak menyangka ada seorang yang berani berlagak sok kuat menghajar kelompok gengster. Dia berposisi senior dalam klan Takeda dan tentu saja memiliki kemampuan beladiri mumpuni yang membuatnya pantas untuk menjadi kepala pengawal nona mudanya.Berdasarkan pengalamannya, dia tidak bisa menganggap seseorang benar-benar kuat sebelum melihat langsung kemampuannya atau bahkan mengujinya secara langsung. Apalagi, saat itu Ia dapat mencium bau minuman yang cukup kuat dari tubuh pria anggota klan Maki tersebut.Bisa disimpulkan, j
Elisa sempat bingung sesaat, Ia dengan cepat memahami situasi yang sedang terjadi. Ia dapat melihat, jika Awan tampaknya sedang mengejar seseorang yang sekarang berdiri dibalik pasukan pengawal klan Takeda, dalam keadaan ketakutan dan terluka. Dari situasinya, jelas Awan sedang berurusan dengan pria tersebut.Jika Ia mengatakan kalau Ia mengenal Awan, itu akan dapat membuat hubungan yang canggung antara dirinya dengan Inoue. Apalagi mereka saat ini, mereka akan membahas beberapa kerja sama bisnis, hal itu akan berimbas buruk pada hubungan dagang mereka.Elisa adalah wanita yang cerdas, disaat genting sekalipun Ia dapat memilah peluang yang paling menguntungkan untuk diambilnya.Ia berkata dengan tenang, "Ya, kami pernah bertemu sekali. Tapi, hanya sebatas kenalan biasa.""Yakin hanya kenalan biasa? Kulihat dia cukup ganteng kalau hanya dijadikan sebatas kenalan biasa." Sahut Inoue bermaksud menggoda Elisa.Tidak salah jika Inoue bicara seperti itu, karena Awan memiliki keunggulan di p
Mata Awan menyisir semua orang yang ada disana, meski pandangannya tidak dapat menjangkau seluruh orang yang ada disana. Namun dengan menggunakan indera keenamnya, Ia bisa tahu jika mereka semua berjumlah 24 orang dan 3 diantara mereka adalah wanita.Minat Awan sedikit terusik begitu menyadari ada dua aura yang cukup dikenalnya ada disana. Selanjutnya Awan menggunakan mata spritualnya untuk melihat dengan jelas kedua wanita tersebut. Saat Awan menemukan posisi keduanya yang berada dibelakang kerumunan pria yang baru saja mendekati mereka, Awan tersenyum kecil.Sebelumnya, Ia tidak akan mau berkompromi untuk melepaskan targetnya. Awan masih berusaha untuk tidak terlihat menonjol, utamanya dengan adanya dua wanita tersebut disana."Hmn, baiklah. Kali ini, Aku akan menghormati kalian dan melepaskan dia." Ucap Awan tenang sambil memasang senyum kecil diwajahnya.Awan hendak berbalik pergi, namun si kepala pengawal sepertinya tidak berniat untuk melepas Awan begitu saja. Ia berkata, "Woi,
Klan Takeda adalah salah dari empat klan terbesar yang menguasai dunia bawah tanah Jepang. Bibinya, Freya sempat menjelaskan hal ini pada Awan sebelumnya. Beruntung dia belum sempat berkonfrontasi secara langsung dengan mereka, jika tidak itu akan menimbukan masalah yang tidak perlu dimasa depan.Baik untuk dirinya maupun Klan Yamada."Baiklah, nona Inoue. Salam kenal." Awan mengangguk sopan.Inoue tersenyum manis dan menyambut baik salam perkenalan Awan. Inoue memiliki pembawaan yang tenang serta suara yang lembut, sehingga membuat Awan merasa nyaman dengan Inoue."Kalau boleh saya tahu, kenapa anda mengejar pria ini? Jika saya tidak salah dengar, dia mengatakan bahwa anda telah membunuh tiga temannya. Apa itu benar?"Kalimat itu terdengar sangat lembut, namun menyimpan tekanan kuat yang menuntut penjelasan. Jika saja Awan tidak memberi alasan yang logis kenapa Ia pantas menghukum mati keempat pria tersebut, bisa jadi Inoue akan mengambil tindakan yang tegas pada dirinya.Namun, Awan
Baammm.Sebuah pukulan kuat menghantam tubuh pria kurus membuatnya terlempar cukup jauh dan menghantam dinding tebing, menyebabkan getaran yang cukup kuat dan meruntuhkan tumpukan salju di dinding tebing.Tidak ada yang bisa mengikuti gerakan si penyerang barusan, bahkan Inoue dan Pisces yang memiliki dasar beladiri paling tinggi diantara semua orang yang ada disana, harus terlambat menyadari bahwa Awan tiba-tiba sudah berada disana.Terkejut dengan gerakan super cepat itu, semua orang penasaran dengan nasib pria kurus yang mendapat serangan mematikan tersebut.Dibawah tumpukan salju, kepala pria malang tersebut menyembul keluar dengan mata terbelalak. Ia mungkin saja terkejut dan bahkan syarafnya tidak sempat merespon serangan sekuat itu akan datang menghampirinya dan tiba-tiba nyawanya direnggut begitu saja. Ia sudah tidak bergerak sama sekali, yang menandakan sudah tidak ada lagi kehidupan didalamnya."Chikusou." Terkejut dengan keberanian Awan, pria yang sebelumnya hendak memukul
Awan menatap Inoue tanpa ekspresi dan berkata, "Maaf, Aku terpaksa menarik kata-kataku sebelumnya." Setelah mengucapkan itu, Awan berlalu pergi begitu saja. Meninggalkan Inoue yang diam terpaku ditempatnya. Tanpa Awan sadari, Inoue meneguk saliva cemas. Ia merasakan ketakutan melihat sikap dingin Awan, tanpa sadar keringat dingin membasahi punggungnya. 'Pria ini terlalu menakutkan.' Disisi lain, Elisa masih terkejut dengan apa yang dilihatnya. Ia bahkan masih bertanya-tanya dalam hatinya, apa itu masih pria yang sama dengan pria yang pernah Ia jumpai sebelumnya? Awan yang Ia lihat sekarang begitu berbeda dan sangat menakutkan jika dibandingkan dengan pria yang dikenalnya bersama dengan Calista tempo hari. Sebagai wanita biasa yang tidak memiliki kemampuan beladiri, Elisa merasakan ketakutan dalam hatinya. Sekaligus juga rasa kekaguman yang semakin memuncak terhadap Awan. Begitulah wanita, mereka takut melihat pria yang kuat namun mengaguminya disaat bersamaan. Itu karena mereka
"Aku tidak tahu. Tapi, nona Elisa memintaku untuk mengikutimu dan mencari tahu apa tujuanmu berada disini." Ucap Pisces jujur. Entah kenapa Ia merasakan terintimidasi dengan pancaran aura yang dikeluarkan Awan, sampai-sampai Ia tidak berani untuk berbohong pada Awan.Tanpa disadari oleh Pisces, Awan diam-diam menggunakan aura raja miliki Gumara untuk memberikan tekanan mental pada Pisces. Awan sadar jika Pisces bukanlah orang sembarangan, Ia tidak akan bisa dikendalikan jika Ia hanya memperlihatkan tekanan aura seperti sebelumnya. Itu karena Pisces berbeda, dia adalah seorang master. Sehingga perlu tekanan yang lebih besar dan mendominasi jika Awan ingin menekannya.Melihat Pisces bicara jujur, Awan tersenyum karena dengan begitu rencananya telah berhasil."Sebelum Aku menjawabnya, ijinkan Aku bertanya satu hal. Apa hubungan nonamu dengan Klan Takeda?"Jepang meski terkenal dengan kemajuan negaranya, namun luasnya masih lebih kecil jika dibanding dengan total luas pulau Sumatera. Mes