"Freya Fikri?" Awan bahkan sampai mengulang ucapan Kenshin Yamada karena saking terkejutnya.Noura yang berada disampingnya bahkan lebih terkejut lagi, begitu mendengar nama kakeknya ikut disebut sebagai nama belakang Freya. Elektra adalah wanita yang cerdas, tentu saja Ia tahu maksud dibalik nama belakang Freya. Ekspresinya tampak rumit, begitu tatapan matanya bertemu dengan Freya.Awan tidak tahu bagaimana perasaan kakak sepupunya saat itu, begitu mendengar nama tersebut. Yang jelas, sekarang Ia baru paham kenapa aura yang dirasakannya dari Freya terlihat begitu akrab sebelumnya. Ia sama sekali tidak menyangka, ternyata Ia memiliki sauadara sepupu lainnya di Negara Sakura ini. Sebagai sama-sama pria, Awan tidak mau menjudge kakeknya karena telah membuat anak haramnya di kota ini. Ia masih belum mengetahui dengan jelas, ada hubungan apa antara kakeknya dengan anggota keluarga Yamada sampai menghasilkan keturunannya disini.Pertanyaannya sekarang, apa kakeknya tahu jika Ia memiliki
Awalnya, Aidil Fikri tidak ingin ikut campur dengan masalah internal klan Yamada.Namun karena perebutan kekuasaan tersebut dilakukan dengan cara yang curang, membuatnya terpaksa melibatkan diri.Kerja sama dirinya dengan Kenshin membuat Abe yang sudah merasa diatas angin, harus menderita kekalahan memalukan. Tidak hanya itu, sebagai hukuman baginya, Kenshin memaksa Abe untuk melakukan harakiri. Sementara anggota keluarga Abe yang lainnya, meski tidak terlibat dalam pengkhianatan, mereka dibuang selamanya dalam silsilah keluarga Yamada.Bantuan Aidil Fikri alias Jhon Hoftman meninggalkan kesan yang begitu mendalam bagi klan Yamada. Mereka memperlakukan Aidil Fikri layaknya seorang pahlawan, karena itu Kenshin bahkan memberikan adik perempuannya sebagai penghargaan pada Aidil Fikri.Mungkin dalam istilah yang digunakan oleh Awan disebut nikah siri. Tapi, status adiknya tidak lebih dari sekedar 'hadiah'. Tapi, meski begitu. Status Adik wanita Kenshin adalah nyonya terhormat karena diang
"Hai, Freya!" Awan melambaikan tangannya menyapa Freya.Namun,Pletak."Adaw..." Pekik Awan kaget karena tiba-tiba mendapat jitakan dari kakak sepupunya tanpa peringatan terlebih dahulu."Siapa yang mengajarimu bersikap tidak sopan begini?" Elektra melotot tajam ke arah Awan.Awan meringis sambil mengusap kepalanya, Ia tidak mengerti apa maksud kakaknya. Bukankah Ia sudah sangat sopan menyapa mereka?"Bagian mananya yang tidak sopan, Kak? Bukankah Aku sudah menyapa kalian berdua begitu masuk. Yah... meski Aku tidak mengetuk pintu terlebih dahulu. Tapi, bukankah kakak kalau masuk kekamarku juga sering begitu?" Protes Awan tidak terima."Bukan itu. Kamu menyapa Freya dengan namanya.""Loh, bukannya memang begitu harusnya. Lagian kami seusia!"Pletak."Awww... Apa lagi sih, Kak."Lama-lama Awan bisa meledak juga emosinya melihat kakak sepupunya itu yang suka main menjitak kepalanya tanpa peringatan terlebih dahulu. Bahkan terkadang Ia tidak sungkan untuk memiting kepala Awan jika moodnya
Sampai disini, ekspresi Freya berubah sedikit mendung. Ia tentu saja merasa sangat sedih saat ini, karena tidak lagi memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Ayahnya. Namun sesaat kemudian, Freya coba tersenyum tegar dan berkata, "Aku memang sedih karena tidak bisa bertemu dengan Ayah. Tapi, sekarang Aku bahagia karena memiliki keluarga seperti kalian. Aku sangat senang bertemu dengan kalian berdua." Aku Freya tulus. Noura beranjak duduk kesamping Freya, Ia memeluk Freya untuk menunjukkan ketulusannya. Freya juga mengode Awan untuk mendekat dan tanpa sungkan meraih pemuda tampan itu untuk ikut memeluknya. Hug. "Gila! Beruntung banget hidupmu, Brother. Kenapa juga keluarga wanitamu cantik-cantik semua." Tanpa bisa ditahan, Huo langsung unjuk suara. "Sstt.. Syirik aja lu." Bathin Awan seakan tidak ingin diganggu dan menikmati momen tersebut lebih khusyuk. "Gou, bilang aja kamu keenakan diapit dua pasang gunung kembar dan kenyal-kenyal begitu." Maki Huo cemburu. (Gou - Bahasa Cina,
Tidak tahan, Awan langsung maju dan beranjak ke depan si wanita."Oh, ada pahlawan kesiangan rupanya.""Hei, apa kamu berlagak sok jagoan, bocah?"Hardik para gengster tersebut menggunakan bahasa Jepang dengan dialek Tokyo yang sangat kental.Awan tidak mengerti dengan apa yang mereka teriakkan. Tapi, Ia dapat menyimpulkan jika para perundung tersebut pasti sedang mengancamnya dan tidak senang dengan ke-ikut campurannya.Tapi, kehadiran mereka tidak membuat Awan perlu menarik perhatian lebih serius. Baginya, keempat orang tersebut tidak ada ubahnya seperti serangga. Ia tidak ingin mengotori tangannya dan membuat masalah yang tidak perlu.Apalagi tujuan kedatangannya kesana untuk mencari Mikha, selama waktu itu Ia tidak ingin menimbulkan masalah yang tidak perlu. Karena itu, Awan hanya diam dan tidak memberi kesempatan keempat orang pria tersebut untuk menganggu wanita dibelakangnya.Adapun wanita yang dilindungi Awan, sangat ketakutan Awalnya. Dia adalah seorang mahasiswa di Universit
Akhirnya dengan terpaksa, Karmen menterjemahkan apa yang diucapkan Awan. Situasinya sudah sampai seperti ini, apalagi Awan sedang berdiri didepanya untuk menolongnya. Melihat keyakinan Awan, Karmen pun akhirnya nekat. 'Biarlah yang terburuk menjadi lebih buruk', pikir Karmen membulatkan tekat.Begitu Karmen mengulangi ucapan Awan, sekelompok Gengster tersebut langsung tertawa terbahak-bahak mencemooh Awan. "Mengembalikan uang wanita ini?""Menganti gitarnya?""Mimpi, hahaha.""Jika tidak, kamu akan mematahkan tangan dan kaki kami? Hahaha... Sepertinya kamu adalah orang asing baru di kota ini." Ledek mereka bersahut-sahutan. Seseorang maju diantara mereka, mereka menepuk bahu Awan dengan sombongnya, "Bocah, begini saja. Tinggalkan semua uangmu, maka kami akan membiarkan kamu pergi. Yah, anggap saja kami masih berbaik hati untuk tamu asing seperti dirimu. Lalu wanita itu..." Lanjutnya sambil melihat Karmen dengan senyum penuh minat, "Dia akan menghibur kami berempat sekaligus. Jika k
Buk Buk BukSatu persatu mereka jatuh beriringan dalam kecepatan yang sulit diikuti oleh mata manusia biasa. Orang terakhir bahkan dihempaskan terbang sejauh sepuluh meter kebelakang.Karmen yang sebelumnya terperangah, sekarang mulutnya bahkan sampai menganga cukup lebar. Semula, Ia sudah pasrah dengan nasib sialnya. Sekarang Ia melihat sinar harapan yang sangat terang dihadapannya. Pemuda yang menjadi penyelamatnya, sangat-sangat luar biasa. Ia bahkan tidak memiliki kosakata yang lebih baik lagi untuk menggambarkan Awan dalam hatinya.Karmen tidak bisa hanya sekedar kagum sekarang, bahkan jantungnya berdebar sangat kencang. Seolah Ia sedang melihat sesosok malaikat yang datang menyapanya dengan hangat."Cepat periksa saku pakaian mereka. Ambil semua uang mereka.""Eh?"Karmen sangat bingung kenapa Awan menyuruhnya begitu, tapi Awan tidak mempedulikan kebingungan Karmen sama sekali. Ia dengan cepat memeriksa setiap kantong para preman tersebut dan menemukan uang yang lumayan banyak
Saat itu, beberapa mobil Lexus type sedan berjalan beriringan. Itu bukan sembarangan Lexus biasa yang bisa ditemu dijalanan, itu adalah Lexus tipe LS Premium. Apalagi mereka berjalan secara beriringan seperti itu.Bagi penduduk lokal Jepang, begitu melihat kendaraan tersebut diluar dan beriringan, maka tidak ada seorang pun yang akan berani menghalangi, kecuali orang tersebut sudah bosan hidup. Bahkan petugas kepolisian yang bertugas mengatur lalu lintas sekalipun, akan bersikap seolah tidak mau tahu dan menghindari untuk berhadapan dengan iringan tersebut. Itu karena semua orang sudah tahu, tipe mobil tersebut hanya digunakan oleh sebuah klan besar. Salah satu klan terkuat dan terkenal sebagai salah satu dari empat penguasa dunia bawah tanah, Klan Takeda.Saat itu, lima kendaraan yang sedang beriringan tersebut berjalan dengan kecepatan sedang. Dikarenakan jalanan masih cukup licin, apalagi semalam salju turun lumayan banyak dan menyebabkan jalanan sangat licin untuk dilalui oleh ke