Share

BAB 278

Entah kenapa, ketika Calista mendengar itu Ia seperti ikut merasakan kesedihan Awan. Ia tidak tahu bagaimana rasanya tinggal seorang diri tanpa keluarga, karena Ia masih memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia. Namun sebagai seorang berpendidikan dan berperasaan halus, Calista coba berempati dengan kondisi Awan saat ini. Andai dia yang berada dalam posisi Awan, dia mungkin tidak akan sanggup melewati semua itu dengan kepala masih berdiri tegak.

Tinggal sebatang kara dan dia harus berjuang keras untuk menghidupi dirinya dan juga harus bekerja keras untuk membiayai pendidikannya. Mengingat semua orang kebanyakan hanya berjuang untuk bisa bertahan hidup, namun Awan bekerja lebih keras lagi untuk membiayai pendidikannya. Berdasarkan poin ini saja membuat Calista harus menghargai semangat juangnya.

Secara tidak langsung, Calista merasakan kekaguman dalam dirinya melihat ketegaran Awan.

"Ma-maaf, Aku tidak tahu jika kamu mengalami kondisi seperti itu. Apa kamu suda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status