Share

BAB 254

"Iya, kita tidak bisa bersikap pasif! Bukankah kita adalah suku penakluk? Kita harusnya menjadi orang yang mengambil inisiatif untuk menyerang duluan."

"Sekalian kita ungkap kejahatan mereka dibalik kecelakaan yang dialami oleh tuan besar."

"Jika terbukti ada keterlibatan mereka, kita adili mereka dengan hukum keluarga Sanjaya."

Kepala Awan terasa panas melihat orang-orangnya sendiri saling berdebat dan masih dalam satu tujuan yang sama, meminta dirinya untuk mengambil tampuk kekuasaan keluarganya serta mengadili Ibu dan saudara-saudara tirinya. 

Padahal baru sehari sebelumnya mereka semua yang datang kesini hari ini karena melarikan diri dari ancaman ibunya serta kekuatan yang mendukungnya, apa sebegitu cepatnya mereka melupakan kekuatan besar yang menopang keberanian keluarga tirinya tersebut?

Sadar jika Awan hanya diam saja ditengah perdebatan panas semua orang, Rudolf sebagai salah satu tetua paling senior langsung menenangkan semua orang,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jali Prut
Ampun....... Bro...... harus punya point buat baca
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status