Awan hanya bisa menghela nafas cukup dalam.
Bagaimana tidak? Hanna yang dikenalnya sekarang, jauh lebih dewasa dalam segala aspek. Apa Awan masih tetap akan bersikeras menganggapnya hanya sebatas seorang adik?
Awan menekan nomor 1 yang telah disetnya sebagai panggilan cepat untuk nomornya Angel. Ia sedari tadi menunggu tunangannya tersebut untuk menghubungi, bahkan tidak ada notifikasi sedikitpun dari Angel. Awan butuh mendengar suaranya untuk menopang perasaannya yang sedang goyah saat ini.
Terdengar nada sambung yang cukup lama, sebelum akhirnya panggilan mereka terhubung satu sama lain.
Namun yang membuat Awan heran, terdengar isakan tangis yang cukup panjang dari seberang telpon yang menandakan jika pemilik suara sudah menangis dalam durasi yang cukup lama.
Sedetik, dua detik, hingga dua menit waktu berlalu. Awan hanya mendengar isakan tangis kesedihan dari wanitanya, tidak tahan mendengar kesedihan Angel lebih lama, Awan buka suara perta
Awan melirik jam dalam kamarnya, terdapat selisih waktu beberapa jam antara Jakarta dengan London. Karena itu, Awan pun tidak bisa memaksa untuk bicara lebih banyak dengan Angel, meski Ia masih ingin berlama-lama untuk bicara dengan Angel.Mereka mengakhiri sambungan telepon dengan sedikit canggung, setelah beberapa detik berlalu, Awan bergumam, "Angel, apa yang terjadi denganmu?"Namun saat itu, Ia belum bisa berpikir terlalu jauh. Tapi, yang pasti, Awan sangat paham jika ada masalah berat yang tengah dihadapi oleh Angel. Namun selama ini, Angel selalu terbuka padanya dan tidak pernah menyembunyikan suatu apapun, meski terhadap permasalahan kecil sekalipun. Tepatnya ketika mereka membuat komitmen di Bandara kala itu, tapi sekarang melihat tertutupnya Angel dengan masalah yang sedang dihadapinya, Awan jadi berpikir, "Apa itu ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi dalam keluarga Sanjaya saat ini?"...Sementara disisi lain, begitu mengakhiri panggila
"Lalu, apa hal terburuknya?" Tanya Angel to the point. Ia tahu, alasan Ayahnya menghubunginya saat itu tidak mungkin hanya sekedar memberi tahu informasi itu padanya. Karena kalau hanya untuk sekedar mengikuti keinginan perusahaan pusat, Ayahnya dan banyak perusahaan yang saat ini berada dibawah kendali Sanjaya Grup, bisa saja langsung menyetujui proposal keinginan mereka, karena begitu adanya posisi mereka saat ini.Kenyataan bahwa Ayahnya mengatakan hal sensitif seperti itu padanya, pasti ada hal lain yang berada diluar kendali Ayahnya."Ini... ini adalah keinginan Hadi Sanjaya sendiri." Jawab Ayahnya dengan berat hati.Mendengar itu, Angel seakan langsung dihempaskan dari langit ketujuh dan membuat Ia menjadi terpuruk dalam satu kalimat sang Ayah.Sekarang Angel mengerti, begitu Hadi berkuasa dia akan coba menggunakan kekuasaannya untuk coba mendapatkan Angel kembali. Dulu, Hadi dipaksa mundur oleh Awan karena merasa ada Ayahnya dan juga fakta
Tepat 24 jam setelah berita kecelakaan pesawat dan menghilangnya Kelvin Sanjaya menjadi viral, Helena memimpin keluarga yang masih pro dirinya dengan merilis sebuah berita yang tidak kalah menghebohkan. Didepan para awak media, Helena dengan memasang wajah penuh kesedihan mengatakan, "Kecelakaan dan menghilangnya suami saya adalah pukulan sangat besar bagi keluarga kami. Tapi kami tidak boleh tenggelam dalam duka ini berlarut-larut. Jutaan orang yang saat ini menggantungkan hidupnya dalam Sanjaya Grup membutuhkan perusahaan untuk tetap beroperasi. Karena itu, hari ini kami memutuskan menunjuk Amelia untuk mengambil alih posisi kepala keluarga. Ini demi kelanjutan perusahaan."Melihat berita itu, para petinggi dan keluarga Sanjaya yang sejatinya menolak Helena dan anak-anaknya berkuasa, mencibir apa yang diucapkan Helena. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang geram dengan ekspresi palsu yang ditunjukkan oleh Helena."Tuan Kelvin bahkan baru sehari menghilang dan mas
"Iya, kita tidak bisa bersikap pasif! Bukankah kita adalah suku penakluk? Kita harusnya menjadi orang yang mengambil inisiatif untuk menyerang duluan.""Sekalian kita ungkap kejahatan mereka dibalik kecelakaan yang dialami oleh tuan besar.""Jika terbukti ada keterlibatan mereka, kita adili mereka dengan hukum keluarga Sanjaya."Kepala Awan terasa panas melihat orang-orangnya sendiri saling berdebat dan masih dalam satu tujuan yang sama, meminta dirinya untuk mengambil tampuk kekuasaan keluarganya serta mengadili Ibu dan saudara-saudara tirinya.Padahal baru sehari sebelumnya mereka semua yang datang kesini hari ini karena melarikan diri dari ancaman ibunya serta kekuatan yang mendukungnya, apa sebegitu cepatnya mereka melupakan kekuatan besar yang menopang keberanian keluarga tirinya tersebut?Sadar jika Awan hanya diam saja ditengah perdebatan panas semua orang, Rudolf sebagai salah satu tetua paling senior langsung menenangkan semua orang,
"Oh mereka bisa menekan semua lini bisnis yang dimiliki oleh RA Grup dengan kekuatan jaringan bisnis mereka, bisa jadi. Tapi, Aku memiliki kalian para seniorku. Dengan pengalaman dan kemampuan kalian semua, maka perusahaan ini akan tetap berdiri tegap, sekarang dan seterusnya." Melihat ekspresi setiap orang tidak lagi diliputi kekhawatiran seperti sebelumnya, Awan tampak ikut senang karena pendapatnya bisa mencerahkan semua orang. "Setiap orang disini, jika kalian bersedia membantuku. Aku akan menempatkan setiap orang sesuai dengan profesi keahliannya. Untuk detailnya, ada Vannesa Lee nanti yang mengaturnya. Aku juga tidak memaksa siapapun untuk bergabung, itu semua kembali pada keputusan senior semuanya." Saat semua orang sudah terlihat bisa menerima, ada satu orang diantara mereka yang bertanya pada Awan. Ia terlihat masih belum bisa menerima keputusan Awan begitu saja, "Jadi, kita akan merelakan semuanya pada mereka tanpa berbuat apapun?"
Ditempat lainnya, dalam sebuah ruangan khusus dilantai atas departemen pertahanan milik Negara. Sekelompok petinggi militer tampak sedang mendiskusikan suatu hal serius, tentu saja dengan layar televisi ditengah ruangan yang baru saja selesai menampilkan wawancara Helena dan beberapa orang petinggi keluarga Sanjaya.Ternyata menghilangnya Kelvin juga menjadi perhatian bagi para petinggi militer yang sedang berkumpul dalam ruangan tersebut. Meski mengenakan seragam militer dengan pangkat tinggi dibahu mereka, namun jenis dan warna seragam militer yang mereka kenakan terlihat berbeda dengan seragam militer resmi pada umumnya.Itu dikarenakan keenamnya adalah petinggi dari Divizi Zero, sebuah divisi rahasia militer yang khusus menangani kejahatan dengan tingkat kejahatan tidak tertangani atau tingkat kasus diluar kendali militer biasa.Yang paling dominan diantara keenam petinggi militer tersebut adalah seorang pria tua berbadan tegap yang duduk dibagian tengah pal
"Putra Kelvin, bagaimana dengannya? Ada laporan?" Tanya Abimana."Saktiawan Sanjaya? Sebentar Ayah." Jawab Batara Pitaloka sambil menepuk tangannya. Tidak lama, pintu ruangan terbuka dan asisten Batara masuk ke dalam ruangan sambil membawa sebuah map dengan segel khusus ditangannya.Setelah memberikan map pada Batara, sang asisten kembali keluar.Batara melihat sekilas isi dalam map untuk memastikan kembali sebelum meneruskannya pada Abimana.Didalam map berisi profil lengkap Saktiawan Sanjaya beserta seluruh aset bisnisnya dan informasi apapun yang sensitif menyangkut dirinya. Jika keluarga 7 naga melihat profil Awan yang ada ditangan Abimana sekarang, niscaya mereka akan terkejut dan iri melihat ketajaman intel Divisi Zero dalam mengumpulkan informasi.Abimana mengangguk tenang, "Menarik! Bocah ini tentunya sudah memegang surat wasiat dari Kelvin sekarang. Seperti yang diharapkan dari seorang Kelvin Sanjaya. Bahkan dalam keadaan bahaya seka
"Jadi, apa masih perlu kita ikut campur dalam masalah keluarga Sanjaya?""Tidak usah, saat ini kita percayakan bola panas ini pada bocah bernama Saktiawan Sanjaya tersebut. Mari kita lihat, langkah apa yang akan dilakukannya? Jika dia berhasil memenangkan pertarungan ini, maka dia layak menjadi menantu dalam keluarga Pitaloka.""Minta Tobias untuk mengawasinya secara khusus. Bagaimanapun dia adalah Naga yang baru saja beranjak dewasa dan diluar sana ada Naga kegelapan yang kita tidak harapkan kehadirannya dan kemungkinan akan dapat merusak perkembangannya. Laporkan setiap perkembangan yang dirasa membahayakan, tapi tetap usahakan agar kita tetap tidak terlihat terlibat secara langsung dalam pusara konflik ini.""Siap, Ketua!" Jawab lima orang lainnya patuh....Beralih ke Villa Nirwana. Dimana Awan yang saat itu sedang memimpin pertemuan khusus dengan para tetua dan seluruh keluarga Sanjaya yang setia mendukungnya. Awan terdiam begitu merasak