Share

BAB 248

Seakan mengerti jika Awan butuh waktu untuk sendiri, semua orang membiarkan Awan beristirahat didalam kamar pribadinya. Setiap orang seakan memiliki pemikiran yang sama dan sengaja memberikan ruang untuk Awan menenangkan diri serta berdamai dengan emosinya.

Kehilangan seorang Ayah bagi pria manapun adalah cobaan yang berat, apalagi Awan hanya memiliki Ayahnya saat ini setelah Ibunya telah tiada beberapa tahun lalu, otomatis Awan hanya sebatang kara saat ini.

Didalam kamar pribadinya pun, Awan ternyata masih saja larut dalam berbagai pikiran yang berkecamuk dalam waktu bersamaan. Awan bukan mencemaskan ancaman nyata dari keluarga tirinya ataupun kemungkinan serangan dari 7 keluarga naga yang ikut berkonspirasi dan coba memanfaatkan situasi kacau seperti sekarang. Melainkan lebih rasa kehilangannya sebagai seorang anak.

Tidak banyak kenangan yang tertinggal dalam memorinya tentang sang Ayah, karena sedari Awan kecil hingga menginjak usia remaja, sebagian besar wak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status