"Mik.. Kamu tidak menghubunginya dulu sebelum berangkat?"
Mikha yang sedang membawa beberapa tas ransel dengan troli langsung berhenti sejenak, wajahnya tampak ragu dan dengan berat hati berkata, "Aku sudah memberitahu Awan tentang keberangkatan hari ini. Tapi.. sepertinya Ia lupa atau sedang banyak kerjaan."
"Yah bisa jadi seperti itu! Tapi, kamu akan pergi cukup jauh dan dalam waktu yang lama. Apa kamu yakin, tidak ingin bertemu Awan terlebih dahulu."
Mikha hanya tersenyum getir, jauh dalam lubuk hatinya Ia ingin bertemu Awan sebelum pergi. Padahal kepergiannya kali ini hanya untuk magang dan akan kembali setelah beberapa bulan, namun entah kenapa langkah kakinya terasa begitu berat. Seolah Ia akan sulit kembali setelah pergi kali ini.
Jika sudah begitu, apa yang paling ditakutkannya?
Ia takut, tidak lagi bisa bertemu dengan Awan lagi nantinya.
"Baiklah, Aku akan menghubunginya?" Kata Mikha setelah memikirkan kata-kata Rose. Ia
Rose sendiri, entah kenapa merasa tidak enak ketika melihat Mikha pergi dalam keadaan seperti itu. Ia puh sadar, jika hubungan antara Mikha dan Awan tidak lebih dari sekedar teman dekat, terasa begitu ambigu. Tapi, sesama wanita, Rose juga paham perasaan sebenarnya dari Mikha untuk Awan. Ia merasa tidak berdaya untuk masuk ke dalam lingkaran tersebut. Disatu sisi, Awan adalah penyelamatnya dan disisi lain, Mikha adalah sahabatnya. Ia hanya berharap, waktu akan memberikan yang terbaik untuk dua orang itu. Saat ini, pesawat Mikha sudah 10 menit lebih take off dari bandara. Rose baru melihat Awan yang saat itu sedang berjalan terburu menuju arahnya, "Mikha sudah berangkat?" Rose hanya bisa mengangguk dan tampak wajah Awan yang begitu kecewa. Awan merutuki dirinya sendiri, Ia hampir lupa jika hari ini adalah hari keberangkatan Mikha ke Jepang. Padahal Ia sudah berjanji dua hari yang lalu untuk bisa mengantar Mikha ke Bandara, namun insiden
Tubuh Awan serasa kaku begitu mendengar berita yang sedang dibawakan presenter salah satu stasiun televisi tersebut. Bahkan banyak diantara pengunjung Bandara berkumpul didepan TV untuk menyimak berita penting tersebut.Siapa yang tidak kenal dengan Kelvin Sanjaya? Satu dari 9 kepala keluarga terkaya di Indonesia dan bahkan Asia. Semua orang dibuat terkejut dan penasaran bagaimana nasib taipan kaya tersebut.Apalagi segitiga bermuda adalah wilayah bagian barat samudra atlantik terkenal dengan medan gravitasinya yang tidak stabil. Bahkan banyak fenomena meteorologi aneh dan sulit dijelaskan dengan sains telah terjadi disana dan sampai sekarang belum ada satupun ilmuwan atau negara yang bisa menjelaskan dan mengungkap misteri aneh tersebut.Makanya, banyak penerbangan yang melintasi jalur tersebut hanya berada dijalur pinggir yang dirasa lebih aman. Namun, tidak sedikit pesawat atau kapal yang melintasi segitiga bermuda, menghilang begitu saja tanpa jejak
Begitu tiba di Emmeral Apartement, Awan langsung bergegas menuju meja kerjanya dan memeriksa laci kerjanya. Sebelum akhirnya mendapatkan apa yang Ia cari, sebuah flash disk berwarna hitam seukuran jari kelingking."Apa itu barang penting?" Tanya Rose kaget begitu melihat apa yang ada dalam genggaman Awan."Tentu saja. Dalam flash disk ini ada pesan penting dari ayahku dan harus kubuka begitu terjadi keadaan genting seperti sekarang."Mendengar itu, jantung Rose seakan mau meledak karena kaget, "Awan, barang sepenting itu hanya kamu taruh disana begitu saja?" Tanya Rose seakan tidak percaya.Bagaimana tidak? Flash disk sepenting itu hanya ditarok sembarangan bersamaan dengan barang-barang biasa. Jika Awan tidak mengatakan flash disk tersebut berisi file penting, bisa jadi orang akan beranggapan itu adalah flash disk biasa yang tidak berguna."Kenapa memangnya?""Bukankah itu sangat penting? Kenapa tidak disimpan
"Apa itu?" Tanya Awan tidak sabar. "Dalam video ini ada sebuah script yang dapat menghubungkan ip addres kita sekarang dengan ip tertentu. Aku tidak tidak tahu kemana tujuan koneksinya, bisa jadi itu dalam bentuk data atau bahkan bisa membocorkan lokasi keberadaan kita saat ini." Awan memikirkannya beberapa saat, lalu Ia berkata dengan tenang, "Tidak apa-apa. Ini adalah flash disk yang diberikan Ayah langsung pada Paman Zack. Apapun itu, pasti itu bagian dari rencana Ayah. Ini sangat penting, karena ada petunjuk yang ditinggalkan Ayah untukku. Jika didalamnya ada bahaya, Aku akan menghadapinya nanti." "Baiklah, kalau kamu begitu yakin akan hal itu." "Kalau begitu, Aku akan meninggalkanmu disini. Panggil saja, jika kamu butuh bantuanku." Ucap Rose beranjak pergi dan memberikan Awan privasi lebih. Bagaimanapun itu adalah pesan Kelvin Sanjaya pada Awan, pasti ada banyak rahasia yang tidak mungkin sembarang orang bisa m
Sampai disini, Kelvin tampak tersenyum getir. Ada kekecewaan sekaligus kesedihan tergambar bersamaan dalam ekspresinya, "Ternyata... Ayah salah menafsirkan apa yang diinginkan oleh Ibu dan Saudara tirimu selama ini. Kenyataannya, mereka sama sekali tidak bisa menerima keberadaanmu dan lebih tidak lagi bisa menerima dirimu karena kamu adalah pewaris 'warisan' keluarga dan otomatis akan menjadi kepala keluarga nantinya. Permintaan mereka pada Ayah, bukan lagi sekedar obsesi tapi sudah menjadi ambisi yang membabi buta." "Ketika permintaan mereka tidak mendapat jawaban dari Ayah, mereka mengambil jalan yang salah demi bisa mewujudkan keinginan mereka." Kelvin tampak menahan emosi kesedihan sesaat sebelum kembali melanjutkan kata-katanya, "Diam-diam Ibu dan juga saudaramu telah berkonspirasi dengan mereka yang berpura-pura menjadi malaikat dalam keluarga kita. Mereka adalah orang-orang yang anggota keluarganya Ayah tumpas ketika terjadi pengkhiatan terhadap Ayah dulu." "I
"Setelah ini, semuanya akan berjalan sangat sulit. Ibu dan saudara-saudara tirimu, mungkin akan jatuh dalam jeratan The Shadow, organisasi yang mengendalikan tujuh keluarga naga saat ini. Disaat terkelam seperti itu, kamu bisa mengaktifkan kekuatan inti Sanjaya." Awan dibuat terkagum dengan fakta tentang adanya kekuatan inti Sanjaya. Selama ini, yang dia tahu jika keluarga Sanjaya hanya terdiri dari keluarga utama dan beberapa level keluarga tergantung ranji dalam keluarga. Awan justru baru tahu tentang adanya kekuatan inti seperti ini. "Kenapa? Jangan memasang ekspresi seperti itu. Kamu tahu, alasan kenapa kita dulu dianggap sebagai keluarga nomor satu di Negeri ini? Itu karena kekuatan inti keluarga kita yang melebihi sembilan keluarga naga lainnya." "Alasan kenapa Ayah tidak memenangkan pertarungan 20 tahun yang lalu dengan tujuh keluarga lainnya, bukan karena kita tidak bisa mendominasi semua keluarga. Tapi... karena adanya pengkhianat dalam kelu
Saat ini hanya tinggal Awan dan Riana dalam ruang tamu. Mengingat betapa seriusnya pembicaraan keduanya, baik Rose maupun Neo secara sadar memberi keduanya privasi lebih dan memilih untuk keluar Apartemen sementara waktu."Sekarang, apa rencanamu, Dek?" Tanya Riana lembut begitu melihat jejak kesedihan masih terbayang jelas diwajah tampan Awan. Sebagai seseorang yang baru saja kehilangan seorang Ayah, tentu bukan hal yang mudah bagi Awan untuk melewati momen ini dengan begitu mudah.Tidak hanya bagi Awan seorang, kehilangan seorang Kelvin adalah kehilangan yang teramat besar bagi keluarga besar mereka. Kelvin adalah sosok sentral dalam klan mereka, dia tidak hanya sebagai kepala keluarga tapi puncak yang membuat setiap orang akan selalu mendongak ketika melihat keluarga mereka. Sekaligus sebagai simbol kekuatan yang membuat tidak ada satupun diantara musuh yang berani mengusik keluarga mereka.Setiap orang dalam Klan sudah terbiasa bergantung pada sosok Kelvin S
Riana tertawa kecil, "Dek, Aku bukan orang yang bisa kamu ajak untuk negosiasi persyaratan apapun. Kakak hanya pengantar pesan dari Ayahmu, Ingat?""Tidak masalah, Aku hanya mengungkapkan ini sebagai bentuk keputusanku sendiri. Karena Aku akan menjadi kepala keluarga kita berikutnya, maka Aku akan sepenuhnya menjadi orang nomor satu didalam keluarga. Karena itu, Aku punya prinsip sendiri dan tidak boleh ada yang mencampurinya."Setelah berpikir sejenak, Riana pun mengangguk setuju. Tidak ada salahnya hal seperti itu, bagaimanapun setiap pemimpin pasti memiliki aturannya sendiri, karena itu Ia berkata, "Baiklah, jika itu keinginanmu. Aku akan pastikan semua orang yang masih setia dengan keluarga kita untuk mendengar dan mematuhinya.""Aku sudah memutuskan tidak akan mengusik Ibu dan saudara-saudara tiriku. Jika mereka menginginkan kekayaan keluarga Sanjaya, maka biarkanlah mereka memilikinya."Mendengar itu, Riana sangat vterkejut, Ia buru-buru protes, "Ta