Share

Pergilah

“Oke, udah bagus kok ini. Memarnya juga sudah hilang, enggak ada tanda-tanda yang fatal juga.” Ruben menyentuh wajah Alisha dengan hati-hati, secara teliti memperhatikan pipi Alisha yang sekarang sudah kembali berwarna kemerahan. “Kamu sudah bisa berhenti mengoleskan salap ya Al.”

“Baik dok.”

“Sebastian, antarkan dokter Ruben ke depan, sekarang!”

Ruben memutar mata, Arjuna benar-benar tidak memberi celah. Lelaki itu dengan kurang ajar mengharuskannya menggunakan sarung tangan latex jika ingin memeriksa Alisha, Arjuna bahkan menetapkan jarak aman sebelum akhirnya Alisha yang polos bertanya.

“Memangnya kalau dari jarak sejauh itu, dokter Ruben bisa melakukan pemeriksaan?”

Arjuna benar-benar merepotkan!

“Ngomong-ngomong Al, saya juga bisa jadi tempat konsultasi kalau kamu mau.”

“Ya?”

Ruben menunjuk tulang selangka Alisha dengan wajah datar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status