Home / Romansa / GAIRAH LIAR SUGAR BABY / BAB 4 - Perjanjian Kontrak

Share

BAB 4 - Perjanjian Kontrak

Author: Dita Sintiya
last update Last Updated: 2025-01-06 12:35:57

"Baiklah, Aku setuju dengan perjanjian kontrak ini."

Seru Selena tanpa ragu, walau hati kecilnya masih menolak.

Tapi, untuk saat ini dia tidak bisa menuruti egonya, waktu terus berjalan, Hutang harus segera dilunasi.

William terkekeh, lalu menatap Selena dingin. "Tanda tangani kontrak itu sekarang juga."

Sejenak Selena memejamkan matanya, sebuah keputusan besar harus dia ambil.

Segera dia ambil bolpoin dan menandatangani surat perjanjian itu.

Kini dia sudah terikat kontrak, secara tidak langsung, pria di hadapannya bebas bisa melakukan apapun kepadanya.

William mulai mendekati Selena, lalu menarik Selena hingga mereka berdiri saling berhadapan.

"Mulai saat ini, aku boleh melakukan apapun kepadamu!" bisik William di telinga Selena.

Tubuh Selena menjadi bergetar karena ketakutan, dia baru bertemu dengan pria itu tapi sudah terikat perjanjian.

Selena hanya memejamkan mata lalu menelan ludahnya.

Pria itu begitu dingin dan tanpa ekspresi, di tangannya Selena bagaikan mainan yang bebas dia perlakukan.

Hembusan nafas William menyapu anak rambut Selena, aroma lavender dari tubuh Selena menelisik hidung William.

Namun tanpa di duga, William dengan kasar menarik Selena menuju ke dalam kamar di apartemen itu.

"Aduh.."

Tanpa belas kasihan, William menarik Selena dengan kasar memasuki kamar lalu menghempaskan Selena ke atas ranjang.

Bugh... Selena hanya bisa mengaduh dan meringis, ingin sekali rasanya menangis tapi ini harga yang pantas untuk mendapatkan uang itu.

Selena membalikkan tubuhnya, sedangkan William mulai mendekati Selena.

Tubuh mereka sudah sangat berdekatan tanpa jarak.

William mulai mendekati wajah Selena, tapi reflek Selena memalingkan wajahnya dari William.

Melihat reaksi dari Selena, William terdiam.

Entah apa yang di pikirkan oleh pria dingin itu, semenit kemudian William justru menarik diri dari Selena.

"Tinggallah disini dan jangan pergi kemanapun tanpa seizinku!"

Setelah mengatakan itu, William beranjak dari kamar itu.

Ada sedikit rasa lega di hati Selena, sejujurnya dia belum siap untuk melakukan 'kewajibannya' itu.

"Ada apa dengan pak William? Kenapa dia justru pergi?" Lirih Selena bermonolog diri.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu di buka lalu tertutup. William justru pergi meninggalkan Selena di apartemen itu.

Selena berjalan keluar kamar, untuk melihat apa yang terjadi.

Pandangan Selana beredar ke sekeliling apartemen mewah itu, tepatnya mencari keberadaan William.

Benar saja, pria itu sudah pergi dari sana. Selena juga hendak bergegas pergi. Tasnya juga sudah berada di atas meja.

Segera Selena ambil tasnya dan hendak pergi, tetapi langkahnya terhenti saat teringat perkataan William sebelum meninggalkannya.

"Tinggallah disini dan jangan pergi kemanapun tanpa seizinku!"

Selena mengurungkan niatnya untuk meninggalkan apartemen itu dan kembali duduk di sofa.

"Bagaimana Aku bisa meninggalkan apartemen ini, sedangkan aku sudah terikat kontrak itu."

Kedua tangannya dia gunakan untuk menutupi wajahnya, Selena menangis lirih.

Hidupnya kali ini begitu berat, Selena merasa begitu putus asa. Dalam hidupnya, saat ini adalah masa paling terpuruk untuknya.

Ponselnya berbunyi, membuatnya segera menghapus air mata yang mulai mengalir.

Sang ibu menelponnya, entah sudah panggilan keberapa yang ibunya lakukan.

Tidak ingin ibunya tahu jika Selena tengah menangis, gadis itu menarik nafas agar tenang untuk menjawab panggilan sang ibu.

"Halo ibu."

(Nak, kemana saja kamu? Tidak pulang dari kemarin, Ibu sangat khawatir."

Sudah jelas Rosmala akan khawatir, pasalnya Selena tidak pulang ke rumah dari kemarin malam.

Selena hanya meminta izin jika ada pertemuan dengan bagian HRD dari perusahaannya.

"Maaf bu, Ternyata HRD meminta Selena untuk segera bekerja."

(Harusnya kamu kabari ibu jika tidak bisa pulang, ibu sangat khawatir padamu, Nak.)

Tidak mungkin Selena memberitahu kejadian yang sebenarnya bahwa dia diculik dan sekarang dia menjadi tawanan seorang konglomerat.

Selena tidak ingin membuat ibunya tertekan ataupun bersedih.

Tapi Selena juga harus memberitahu ibunya, mulai sekarang dia tidak akan pulang sampai satu tahun ke depan.

"Bu, ada hal yang harus Selena ceritakan."

(Hal apa itu, Nak?)

"Perusahaan memutasi Selena ke luar negeri untuk bekerja di perusahaan induk, saat ini Selena sedang berada di hotel untuk penerbangan besok pagi."

(Kenapa begitu tiba-tiba, Na? Kamu tidak bisa menemui ibu terlebih dulu?)

Kedua mata indah Selena terpejam, tenggorokannya seolah tercekat karena sudah membohongi ibunya.

Semua ini Selena lakukan agar bisa segera melunasi hutang ke lintah darat itu dan segera membebaskan Ayahnya.

"Hal ini harus Selena lakukan, Bu. Karena perusahaan sudah menyetujui akan memberikan Selena uang bonus sesuai permintaan Selena."

"Uang itu bisa kita gunakan untuk melunasi hutang dan membebaskan Ayah, Bu."

Hening.. Rosmala tidak menjawab sang putri, namun isak tangis mulai terdengar dari Rosmala.

(Maafkan kami ya, Nak. Kamu jadi terbebani seperti ini karena kami.)

Panjang lebar Selena mencoba memberitahu ibunya, bahwa semua ini bukan salah mereka.

Sebagai anak yang berbakti, sudah sepantasnya Selena berkorban untuk kedua orangtuanya.

Selena juga memberitahu Rosmala, jika selama satu tahun ini dia tidak akan bisa bertemu Rosmala.

Begitu panggilan telepon selesei, Selena menghempaskan tubuhnya ke sandaran sofa.

Membiarkan bulir bening yang sedari tadi dia tahan itu mengalir di pipinya yang kemerahan.

Tubuh yang lelah, pikiran yang tertekan tanpa Selena sadari dia tertidur begitu saja di atas Sofa.

>>

Pagi hari..

Selena terbangun karena mendengar suara bel berbunyi.

Segera bangun dan membukakan pintu setelah merapihkan rambut dan baju alakadarnya

Dari layar smart lock door terlihat jika Pak Arnold sudah berada di depan pintu.

"Selamat pagi Nona Selena."

"Pagi pak Arnold, ada apa?"

"Saya kemari atas perintah Pak William, hari ini saya akan mengantarkan Anda ke suatu tempat."

Selena mempersilahkan Arnold untuk masuk terlebih dahulu sebelum berbicara lebih banyak.

"Baiklah, Saya akan bersiap terlebih dahulu."

Pak Arnold lalu menyerahkan peper bag yang dia bawa kepada Selena.

"Ini dari Pak William untuk Nona kenakan."

Sedikit ragu Selena menerima paper bag itu, dilihatnya ada setelan celana dan kemeja serta masker wajah.

"Saya akan selesei 30 menit lagi, tunggu saja di sofa, Pak."

"Saya tunggu di luar saja, Nona."

Selena segera bersiap, mandi dan merias wajahnya hanya menggunakan sunscreen dan lipstik, karena hanya itu yang ada di tasnya.

Entah kemana Arnold akan membawanya pergi. Selena tidak banyak bertanya, hanya mengikuti saja.

Sebuah rumah sakit ternama dan mewah tempat mobil itu terhenti.

"Kenapa kita ke rumah sakit, Pak?"

"Perintah Bapak untuk memeriksakan kesuburan Nona."

Arnold menjawab santai lalu keluar mobil dan membukakan pintu untuk Selena.

"Mari kita segera ke dalam, Bapak William sudah berada di ruangan dokter."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Demi Loinenak
Wah,seru ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 5 - Tes Kesuburan

    Selena segera mengenakan masker lalu mengikuti Arnold masuk ke dalam rumah sakti. Kali ini, Selena tidak banyak bertanya, sebagai orang yang sudah terikat kontrak dia harus mengikuti apapun keinginan dari pihak pertama tanpa tapi. Wajah saja William menyuruhnya untuk tes kesuburan, karena dia harus melahirkan anak untuknya. Mereka menggunakan lift dan menekan tombol angka 5. Selena terus mengekor di belakang Arnold, sampai tiba di ruangan dokter Angga spesialis Obgyn. Benar saja, William sudah berada di dalam ruangan itu dengan wajah datarnya. "Silahkan masuk Bu." Arnold mempersilahkan Selena masuk dan dia menunggu di luar ruangan. Pria yang memakai jas dokter itu tersenyum hangat pada Selena, lalu mempersilahkannya duduk di kursi sebelah Pak William. "Perkenalkan Saya Dokter Angga, dokter yang akan membantu kalian untuk segera memiliki seorang anak." "Saya Selena Eveline." Ucap Selena sembari mengulurkan tangannya. "Angga, kamu harus ingat kalau semua ini harus di r

    Last Updated : 2025-01-06
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 6 - Wanita untuk menjadi Ibu Pengganti

    Tahap awal proses Bayi tabung adalah melakukan induksi ovulasi dengan memberikan suntikan hormonal dan obat-obatan.Dengan tenang Selena menjalaninya, setidaknya dia akan menjalani kontrak itu tanpa harus melakukan kontan fisik dengan Wiliam. Dokter Angga melakukan tugasnya dengan baik.Berbagai macam obat telah dokter Angga suntikan ke dalam tubuh Selena."Syukurlah, kita telah melakukan tahap awal dari prosedur ini," seru dokter Angga sumringah. "Setelah ini, kamu hanya perlu banyak istirahat agar efek obatnya maksimal." "Baik dokter." jawab Selena sambil tersenyum. "Setelah 2 minggu, kamu harus kembali datang ke rumah sakit untuk melakukan tindakan selanjutnya." jelas Dokter Angga pada Selena. Selena mengerti dengan apa yang di instruksikan oleh Dokter Angga. Setelah selesei menemui dokter Angga, Selena berpamitan untuk pulang. Saat Selena mencari keberadaan Pak Arnold, ponselnya tiba-tiba bergetar. Pesan dari Pak Arnold yang memberitahukan bahwa Pak Arnold tengah berada d

    Last Updated : 2025-01-24
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 7 - Permintaan seorang istri

    "Terima kasih sudah mencari ibu pengganti untuk melahirkan anak kita, Mas." Baru kali ini William melihat binar bahagia pada mata indah Sofia setelah penyakit kanker merenggut kebahagiaannya."Anak kita akan segera lahir, dia akan menjadi penggantiku saat aku tiada nanti." Sofia mengucapkan hal itu sembari menahan tangis. "Sayang." William kembali mendekap istrinya itu. "Kamu tidak akan meninggalkan Aku, kamu akan sembuh dari penyakit itu."William masih belum bisa terima istrinya menderita kanker, apalagi jika harus kehilangannya. Berbagai informasi bahkan rumah sakit di seluruh dunia sudah William cari agar bisa menyembuhkan istrinya. Tapi sampai detik ini, dia belum mendapatkan rumah sakit yang bisa dan mau mengobati istrinya.Kanker yang di derita Sofia cukup langka dan ganas, banyak yang menyerah bahkan tak sedikit yang bilang lebih baik memanfaatkan waktu yang masih ada untuk berbahagia bersama.Sofia menatap sayu pada William. "Akan ada anak kita yang menghiburmu ketika ak

    Last Updated : 2025-01-24
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 8 - Harga yang Pantas

    William tengah berada di apartemen dimana Selena berada. Pria itu duduk di sofa besar yang membentuk letter L sembari menikmati wine dengan pikiran yang berkecamuk. Malam itu, William harus melakukan hubungan badan bersama Selena sebagai proses pembuahan pertamanya.Hari ini adalah masa subur Selena, peluang untuk mendapatkan anak jauh lebih besar. Apalagi Sofia, istri pertama William mendesaknya untuk segera melakukan tugasnya, agar mereka segera memiliki anak. "Pak William." Panggil Selena yang berdiri di depan pintu kamarnya, William hanya menengok ke arah gadis itu tanpa menjawab."A..apakah Bapak ingin membersihkan diri dulu?" Selena tergagap karena merasa canggung.Karna wine yang di minumnya, kondisi William kini sudah mulai mabuk. Gadis itu menggunakan lingerie yang berkimono, tentu di dalam kimono itu Selena mengenakan gaun yang super seksi dan nerawang. William menjawab dengan datar. "Aku tidak ingin mandi." Selena mengangguk, lalu hendak masuk ke dalam. Langkah Sele

    Last Updated : 2025-01-25
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 9 - She's still a virgin, Wil!

    Pagi itu Selena merasakan tidak enak badan, apalagi bagian intimnya terasa begitu perih dan sakit.Selena menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, rasa-rasanya dia begitu dingin dan menggigil. Terdengar suara pintu terbuka, tapi Selena hanya bisa memejamkan mata, tubuhnya begitu tidak berdaya untuk sekedar bangun dari tempat tidur.Ketukan terdengar dari balik pintu kamarnya, "Bu Selena, hari ini Pak William meminta saya untuk mengantarkan Anda ke suatu tempat, Saya harap Anda segera siap." "Pak Arnold." Lirih Selena, namun gadis itu hanya bisa bergumam.Arnold kembali mengetuk pintu kamar Selena, dan memanggil Selena, namun tetap tidak ada jawaban.Sebenarnya Arnold sudah lama menunggu di luar, membunyikan Bel namun tidak ada yang membukakannya. Akhirnya Arnold meminta izin kepada William, setelah mendapatkan izin barulah dia bisa masuk ke dalam apartemen dimana Selena berada. Ketukan dan panggilannya tidak ada sahutan, merasa ada yang janggal, Arnold dengan ragu mencoba untuk m

    Last Updated : 2025-01-26
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 10 - Gantikan Posisiku

    Karena Sofia yang memaksa ingin menemui Selena, William terpaksa menuruti kemauannya. Setelah meminta persetujuan dari dokter, William pergi bersama Sofia menuju ke Rumah Sakit Medika. "Baby, Mas khawatir dengan kondisimu. Lebih baik Mas saja yang menemui gadis itu." Lagi, William membujuk istrinya sebelum masuk ke dalam mobil."Aku kuat, Mas. Jangan khawatir yah." Sofia tetap keras kepala, tidak ada pilihan lain, akhirnya mereka berdua pergi ke rumah sakit Medika. Rumah sakit yang cukup mewah karena khusus orang kaya dan pengusaha sukses yang berobat ke rumah sakit tersebut. Ruang rawat Selena tentu mendapatkan ruang khusus yang cukup mewah dan mahal. Dengan mendorong kursi roda yang di duduki oleh Sofia, William menuju ruang rawat inap pasien naratama di rumah sakit itu. Tepat di depan pintu kamar inap Selena, William berhenti, seolah tengah ragu. "Baby, apa kamu yakin ingin bertemu dengannya?" Kembali William menanyakan hal yang sama. Sebenarnya, William tidak nyaman ji

    Last Updated : 2025-01-29
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 11 - Bersedia menjadi Istri Kedua

    Beberapa bulan yang lalu...Sofia tengah berada di dalam kendaraan, hendak datang ke sebuah kampung yang cukup bergengsi di kota. Tidak hanya orang kaya yang berkuliah di kampus itu, melainkan ada juga mahasiswa dan mahasiswi yang mendapatkan beasiswa penuh karena kepintaran mereka. Sofia menjadi salah satu dosen di kampus tersebut, tempat dimana Selena berkuliah. Penampilan Sofia saat menjadi dosen saat itu begitu segar dan anggun. Banyak mahasiswa serta dosen yang menaruh hati kepadanya, walau hanya sekedar mengagumi. Saat itulah, Sofia tidak sengaja bertemu dengan Selena. Gadis pintar yang mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di kampus itu. Walau keadaan ekonomi dari Selena tergolong tidak mampu tapi Selena memiliki kecerdasan dan kecantikan yang tidak di miliki gadis lainnya.Mulai saat itu, Sofia mulai selalu memikirkan Selena, terlebih saat tahu jika usianya tidak akan lama lagi, Sofia memikirkan seorang pengganti yang bisa mendampingi William setelah kepergiannya kelak.S

    Last Updated : 2025-01-31
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 12 - Kamu Istriku Juga

    Taman yang begitu indah di hiasi begitu banyak bunga mawar dan ornamen putih lainnya, nampak begitu mewah dan indah. Hari ini adalah pernikahan William dan Selena, entah seperti apa Sofia membujuk William, hingga akhirnya William setuju untuk menikahi Selena. William sudah menunggu kedatangan Selena di altar tempat mereka akan mengucapkan janji suci. Pernikahan William dan Selena hanya di hadiri oleh orang terdekat mereka saja. Seperti Alex , Lily, Ayah dari William, serta dokter Angga dan beberapa kerabat jauh.Selena melangkah keluar menuju Altar dengan perlahan, Ayah William menawarkan diri untuk menjadi pendamping pengiringnya menuju Altar pernikahan. Raut wajah William tidak pernah berbohong, Wajah itu nampak tidak senang dan tidak berbahagia. Seulas senyumpun tidak terlihat di wajahnya yang tegas, dia memang terpaksa menikahi Selena karena permintaan Sofia. Cintanya pada istrinya itu begitu besar, Selena pun tahu akan hal itu, entah akan seperti apa pernikahan mereka nant

    Last Updated : 2025-01-31

Latest chapter

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 54 -Permintaan Brenda

    "Lalu kamu akan melakukan apa agar William benar-benar meninggalkan wanita asing itu dan menikahi putriku, Brenda." Mark berkata dengan santai tetapi tegas pada lawan bicaranya, Robert. Di restoran mewah itu, Mark meminta untuk bertemu dengan Robert dan bertanya bagaimana kelanjutan nasib anak dan cucu mereka. Mark menyulut rokoknya di hadapan Robert, seolah tanpa takut menantang Robert. Kekuasaan mereka hampir sama, sama-sama kuat dan berpengaruh. Oleh karena itu, Mark berani bersikap angkuh di hadapan Robert, walau Robert lebih tua, bagi Mark tidak ada kata menghormati yang lebih tua jika sudah menyangkut masalah Brenda, putri semata wayang yang begitu dia cintai dalam kehidupan ini. "Beri William sedikit waktu, paling tidak satu tahun agar mereka bisa berpisah," Jawab Robert juga tampak santai tetapi tegas. "Setahun? Bukankah itu terlalu lama?" Mark kembali menghisap rokoknya lalu menghembuskan asapnya tepat di hadapan Robert. "Kamu kira putriku itu apa, hah!"

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 53 - Amarah Mark

    Di dalam kamar hotel yang mewah, di bawah selimut yang sama, Selena dan William tengah saling berpelukan setelah berbagi peluh beberapa saat yang lalu. Selena bersandar di dada bidang William yang dipenuhi otot kekar nan gagah, jemari lentik gadis itu bermain manja di atasnya. Sedangkan William menatap ke langit-langit kamar hotel dengan menindih tangan kanannya di kepala, berbagai pikiran mulai datang berkecamuk. Dia selalu berpikir, jika cintanya telah habis untuk mendiang istrinya, Sofia. Namun ternyata kini dia bisa merasakan cinta untuk seorang gadis muda bernama Selena. Seulas senyum terukir di wajah tampan William kala teringat penyatuan panas mereka yang sangat bergelora, saat di dalam mobil maupun di kamar hotel beberapa saat yang lalu. "Mas," Selena memanggil William sambil terus memainkan jemari lentiknya di dada bidang William

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 52 - Pergulatan Cinta

    "Kita harus menuntaskan ini di Hotel, Baby." Nafas William sudah memburu, gairahnya sudah begitu ingin di puaskan. Gadis cantik di dekapannya tersenyum lalu menganggukkan kepala, tanda menyetujui permintaan William. Selena lalu berbisik pada William. "Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panas dan penuh gairah." "Benar, kamu akan berada di bawah kendaliku sepanjang malam." balas William tak kalah penuh gairah. Tak mau membuang waktu lagi, William segera membayar argo taksi yang Selena naiki, setelah selesei dengan langkah cepat William mengajak Selena untuk masuk ke dalam mobilnya. "Kita ke hotel sekarang." "Iya mas." William melirik Selena lalu langsung injak gas untuk ke hotel bintang 5 yang terdekat. Sepanjang perjalanan ke hotel, William sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya, bahkan sesekali mengecup punggung tangan Selena dengan begitu bergairah. Wangi Berries dan lavender khas milik Selena langsung memenuhi indra penciuman William.

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 51 - Pernyataan Cinta

    Mobil Mercedes Maybach hitam itu melaju cepat mengejar taksi yang membawa Selena, beruntung lalu lintas malam itu tidak terlalu banyak kendaraan. Dengan cepat, William bisa mendekati taksi Selena, berusaha membunyikan klakson agar taksi tersebut mau berhenti sejenak di pinggir jalan tempat pemberhentian. "Nona, apakah yang di mobil hitam itu mengenal Anda? Sepertinya dia meminta kita untuk berhenti." Selena tercenung mendengar apa yang diucapkan oleh supir taksi, lalu melihat ke arah belakang mobil. Benar saja, mobil hitam yang sangat Selena kenal sedang mengikutinya. "Jalan terus pak, kalau bisa Bapak ngebut saja, itu orang jahat!" pinta Selena agar supir taksi itu segera menginjak gas dan berlalu menjauh. "Baik Nona," Supir taksi yang tidak tahu apa-apa mengikuti perintah Selena yang menjadi penumpangnya. Pikirnya jika itu benar, pria asing itu sedang menguntit gadis tersebut. Taksi itu melaju semakin cepat dan sedikit membuat William kerepotan. Bukannya berhen

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 50 - Hinaan

    Robert memerintahkan anak buahnya untuk membubarkan pesta yang bahkan belum di mulai dengan alasan kesehatannya yang menurun. Pria paruh baya itu melakukan hal itu karena belum siap jika semuanya tahu akan keberadaan Selena. Hatinya belum bisa menerima wanita asing yang tidak jelas asal usulnya. Semua kolega bisnis yang begitu menghormati Robert, tanpa mengeluh apapun mau menuruti untuk pergi dari pesta tanpa bertanya apapun walau mereka ingin tahu siapa wanita yang di bawa oleh pewaris W&M group itu. Bukan level mereka untuk menggunjing masalah pribadi seseorang, terlebih Keluarga Robert bukanlah keluarga biasa. Selama hal itu tidak mengganggu Bisnis mereka, hal itu bukan masalah besar bagi mereka, hanya sekedar cukup tahu dan tidak akan membocorkan kepada media. "Maaf Bapak dan Ibu yang kami Hormati, pesta ulang tahun Pak Robert harus di sudahi sampai di sini karena kesehatan beliau yang tiba-tiba menurun," jelas juru bicara Robert pada kolega bisnis yang hadir di pesta

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 49 - Pertunangan yang Gagal

    Situasi di pesta sudah begitu riuh karena William yang menggandeng Selena di tempat umum. Lebih tepatnya, semua tamu mengharapkan penjelasan tentang siapa wanita yang William gandeng serta statusnya di dalam keluarga Massimo. "Ayah, sebaiknya kita segera ke luar untuk menenangkan para tamu, mereka pasti ingin tahu siapa wanita yang di bawa oleh William," ucap Charles pada Robert yang masih berada di dalam ruangan kerjanya. Robert nampak sangat kesal. "Bodoh! Bagaimana kamu bisa memberikan usul seperti itu, hah!" Charles menunduk tidak berani menatap sang ayah mertua. "Saya.. saya hanya.." "Diamlah!" Robert segera menyela ucapan Charles yang belum selesei. "Biar Aku saja yang memikirkan jalan keluar untuk kekacauan yang dj buat oleh cucuku itu." Dengan berkacak pinggang, Robert memikirkan solusi, apa yang harus dia katakan kepada para koleganya tentang wanita asing yang William bawa tadi? Sedangkan Charles hanya terdiam tidak berani lagi untuk memberikan solusi pada A

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 48 - Ciuman Penenang

    Selena dengan langkah cepat dan menggandeng tangan William. Di perlakukan seperti itu membuat William kesal, seumur hidupnya belum pernah ada wanita menarik tubuhnya seperti itu. Dengan sedikit kasar William mengibaskan tangan Selena dan menghentikan langkah mereka di lorong rumah yang sangat besar itu. "Lepaskan! Jaga sikapmu kepadaku Selena, jangan seenaknya seperti ini, mengerti!" Selena menatap tajam kepada William, pria di hadapannya itu seolah tidak mengerti maksudnya menarik William seperti itu. "Apa Mas tidak sadar telah membuat kesalahan, hah?" "Kesalahan apa Selena? Aku hanya ingin memberitahukan kepada Kakek tentang dirimu." Selena berdecak kesal. "Kenapa Mas tidak mendiskusikan terlebih dahulu kepadaku tentang hal ini? Kenapa langsung memutuskan sendiri dengan gegabah seperti ini!"

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 47 - Penolakan Robert

    Saat Brenda hendak memberitahukan siapa pria yang akan bertunangan dengannya, William datang mendekati Mereka berdua. "Brenda? Selena? sedang apa kalian?" Suara bariton William membuat dua wanita cantik itu sontak menengok bersamaan. Brenda nampak terkejut saat William tahu nama Selena, pria dingin yang sangat setia pada satu wanita itu jarang sekali ingin berkenalan dengan wanita lain jika sudah memiliki pasangan. "Kamu.. kamu kenal dengan Selena, Wil?" Brenda bertanya untuk memastikan kecurigaannya. "Benar, Aku kenal dengan Selena." William tanpa ragu lalu memegang tangan Selena di hadapan Brenda dan membawanya pergi begitu saja. Seolah tidak memberikan kesempatan Brenda untuk bertanya lebih banyak tentang Selena. Hal itu cukup membuat Brenda tercenung dan Selena juga bingung dengan situasi saat itu.

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 46 - Wanita cantik bernama Brenda

    "Huhh..." William menghembuskan nafas kasar saat dia tengah mengepas setelan jasnya di depan cermin. "Setelah memikirkan baik-baik, memang keputusan terbaik untuk mengumumkan status Selena yang sebenarnya." Setelah di rasa cukup rapih, William lantas beranjak untuk menghadiri pesta ulang tahun Kakeknya yang ke 80 Tahun. Mungkin nanti akan ada pertentangan dengan Kakeknya saat dia katakan telah menikahi Selena, tapi William yakin akan bisa mengatasinya, dengan memberikan penjelasan agar kakeknya bisa mengerti atas istri pilihannya itu. Sedangkan di parkiran, Selena belum berniat untuk turun dari mobilnya, sudah beberapa saat yang lalu dia dan Arnold sampai di Rumah Palm Royal, tapi sampai detik ini Selena seolah masih menimbang untuk datang ke pesta atau tidak. "Kita sudah sampai, Bu. Pak William pasti sudah menunggu di dalam." ucap Arnold mengingatkan Selena yang masih tampak ragu. "Ini kali pertamaku datang ke pesta orang-orang kaya, jujur saat ini Aku sedang merasakan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status