Home / Romansa / GAIRAH LIAR SUGAR BABY / BAB 4 - Perjanjian Kontrak

Share

BAB 4 - Perjanjian Kontrak

Author: Dita Sintiya
last update Last Updated: 2025-01-06 12:35:57

"Baiklah, Aku setuju dengan perjanjian kontrak ini."

Seru Selena tanpa ragu, walau hati kecilnya masih menolak.

Tapi, untuk saat ini dia tidak bisa menuruti egonya, waktu terus berjalan, Hutang harus segera dilunasi.

William terkekeh, lalu menatap Selena dingin. "Tanda tangani kontrak itu sekarang juga."

Sejenak Selena memejamkan matanya, sebuah keputusan besar harus dia ambil.

Segera dia ambil bolpoin dan menandatangani surat perjanjian itu.

Kini dia sudah terikat kontrak, secara tidak langsung, pria di hadapannya bebas bisa melakukan apapun kepadanya.

William mulai mendekati Selena, lalu menarik Selena hingga mereka berdiri saling berhadapan.

"Mulai saat ini, aku boleh melakukan apapun kepadamu!" bisik William di telinga Selena.

Tubuh Selena menjadi bergetar karena ketakutan, dia baru bertemu dengan pria itu tapi sudah terikat perjanjian.

Selena hanya memejamkan mata lalu menelan ludahnya.

Pria itu begitu dingin dan tanpa ekspresi, di tangannya Selena bagaikan mainan yang bebas dia perlakukan.

Hembusan nafas William menyapu anak rambut Selena, aroma lavender dari tubuh Selena menelisik hidung William.

Namun tanpa di duga, William dengan kasar menarik Selena menuju ke dalam kamar di apartemen itu.

"Aduh.."

Tanpa belas kasihan, William menarik Selena dengan kasar memasuki kamar lalu menghempaskan Selena ke atas ranjang.

Bugh... Selena hanya bisa mengaduh dan meringis, ingin sekali rasanya menangis tapi ini harga yang pantas untuk mendapatkan uang itu.

Selena membalikkan tubuhnya, sedangkan William mulai mendekati Selena.

Tubuh mereka sudah sangat berdekatan tanpa jarak.

William mulai mendekati wajah Selena, tapi reflek Selena memalingkan wajahnya dari William.

Melihat reaksi dari Selena, William terdiam.

Entah apa yang di pikirkan oleh pria dingin itu, semenit kemudian William justru menarik diri dari Selena.

"Tinggallah disini dan jangan pergi kemanapun tanpa seizinku!"

Setelah mengatakan itu, William beranjak dari kamar itu.

Ada sedikit rasa lega di hati Selena, sejujurnya dia belum siap untuk melakukan 'kewajibannya' itu.

"Ada apa dengan pak William? Kenapa dia justru pergi?" Lirih Selena bermonolog diri.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu di buka lalu tertutup. William justru pergi meninggalkan Selena di apartemen itu.

Selena berjalan keluar kamar, untuk melihat apa yang terjadi.

Pandangan Selana beredar ke sekeliling apartemen mewah itu, tepatnya mencari keberadaan William.

Benar saja, pria itu sudah pergi dari sana. Selena juga hendak bergegas pergi. Tasnya juga sudah berada di atas meja.

Segera Selena ambil tasnya dan hendak pergi, tetapi langkahnya terhenti saat teringat perkataan William sebelum meninggalkannya.

"Tinggallah disini dan jangan pergi kemanapun tanpa seizinku!"

Selena mengurungkan niatnya untuk meninggalkan apartemen itu dan kembali duduk di sofa.

"Bagaimana Aku bisa meninggalkan apartemen ini, sedangkan aku sudah terikat kontrak itu."

Kedua tangannya dia gunakan untuk menutupi wajahnya, Selena menangis lirih.

Hidupnya kali ini begitu berat, Selena merasa begitu putus asa. Dalam hidupnya, saat ini adalah masa paling terpuruk untuknya.

Ponselnya berbunyi, membuatnya segera menghapus air mata yang mulai mengalir.

Sang ibu menelponnya, entah sudah panggilan keberapa yang ibunya lakukan.

Tidak ingin ibunya tahu jika Selena tengah menangis, gadis itu menarik nafas agar tenang untuk menjawab panggilan sang ibu.

"Halo ibu."

(Nak, kemana saja kamu? Tidak pulang dari kemarin, Ibu sangat khawatir."

Sudah jelas Rosmala akan khawatir, pasalnya Selena tidak pulang ke rumah dari kemarin malam.

Selena hanya meminta izin jika ada pertemuan dengan bagian HRD dari perusahaannya.

"Maaf bu, Ternyata HRD meminta Selena untuk segera bekerja."

(Harusnya kamu kabari ibu jika tidak bisa pulang, ibu sangat khawatir padamu, Nak.)

Tidak mungkin Selena memberitahu kejadian yang sebenarnya bahwa dia diculik dan sekarang dia menjadi tawanan seorang konglomerat.

Selena tidak ingin membuat ibunya tertekan ataupun bersedih.

Tapi Selena juga harus memberitahu ibunya, mulai sekarang dia tidak akan pulang sampai satu tahun ke depan.

"Bu, ada hal yang harus Selena ceritakan."

(Hal apa itu, Nak?)

"Perusahaan memutasi Selena ke luar negeri untuk bekerja di perusahaan induk, saat ini Selena sedang berada di hotel untuk penerbangan besok pagi."

(Kenapa begitu tiba-tiba, Na? Kamu tidak bisa menemui ibu terlebih dulu?)

Kedua mata indah Selena terpejam, tenggorokannya seolah tercekat karena sudah membohongi ibunya.

Semua ini Selena lakukan agar bisa segera melunasi hutang ke lintah darat itu dan segera membebaskan Ayahnya.

"Hal ini harus Selena lakukan, Bu. Karena perusahaan sudah menyetujui akan memberikan Selena uang bonus sesuai permintaan Selena."

"Uang itu bisa kita gunakan untuk melunasi hutang dan membebaskan Ayah, Bu."

Hening.. Rosmala tidak menjawab sang putri, namun isak tangis mulai terdengar dari Rosmala.

(Maafkan kami ya, Nak. Kamu jadi terbebani seperti ini karena kami.)

Panjang lebar Selena mencoba memberitahu ibunya, bahwa semua ini bukan salah mereka.

Sebagai anak yang berbakti, sudah sepantasnya Selena berkorban untuk kedua orangtuanya.

Selena juga memberitahu Rosmala, jika selama satu tahun ini dia tidak akan bisa bertemu Rosmala.

Begitu panggilan telepon selesei, Selena menghempaskan tubuhnya ke sandaran sofa.

Membiarkan bulir bening yang sedari tadi dia tahan itu mengalir di pipinya yang kemerahan.

Tubuh yang lelah, pikiran yang tertekan tanpa Selena sadari dia tertidur begitu saja di atas Sofa.

>>

Pagi hari..

Selena terbangun karena mendengar suara bel berbunyi.

Segera bangun dan membukakan pintu setelah merapihkan rambut dan baju alakadarnya

Dari layar smart lock door terlihat jika Pak Arnold sudah berada di depan pintu.

"Selamat pagi Nona Selena."

"Pagi pak Arnold, ada apa?"

"Saya kemari atas perintah Pak William, hari ini saya akan mengantarkan Anda ke suatu tempat."

Selena mempersilahkan Arnold untuk masuk terlebih dahulu sebelum berbicara lebih banyak.

"Baiklah, Saya akan bersiap terlebih dahulu."

Pak Arnold lalu menyerahkan peper bag yang dia bawa kepada Selena.

"Ini dari Pak William untuk Nona kenakan."

Sedikit ragu Selena menerima paper bag itu, dilihatnya ada setelan celana dan kemeja serta masker wajah.

"Saya akan selesei 30 menit lagi, tunggu saja di sofa, Pak."

"Saya tunggu di luar saja, Nona."

Selena segera bersiap, mandi dan merias wajahnya hanya menggunakan sunscreen dan lipstik, karena hanya itu yang ada di tasnya.

Entah kemana Arnold akan membawanya pergi. Selena tidak banyak bertanya, hanya mengikuti saja.

Sebuah rumah sakit ternama dan mewah tempat mobil itu terhenti.

"Kenapa kita ke rumah sakit, Pak?"

"Perintah Bapak untuk memeriksakan kesuburan Nona."

Arnold menjawab santai lalu keluar mobil dan membukakan pintu untuk Selena.

"Mari kita segera ke dalam, Bapak William sudah berada di ruangan dokter."

Related chapters

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 5 - Tes Kesuburan

    Selena segera mengenakan masker lalu mengikuti Arnold masuk ke dalam rumah sakti. Kali ini, Selena tidak banyak bertanya, sebagai orang yang sudah terikat kontrak dia harus mengikuti apapun keinginan dari pihak pertama tanpa tapi. Wajah saja William menyuruhnya untuk tes kesuburan, karena dia harus melahirkan anak untuknya. Mereka menggunakan lift dan menekan tombol angka 5. Selena terus mengekor di belakang Arnold, sampai tiba di ruangan dokter Angga spesialis Obgyn. Benar saja, William sudah berada di dalam ruangan itu dengan wajah datarnya. "Silahkan masuk Bu." Arnold mempersilahkan Selena masuk dan dia menunggu di luar ruangan. Pria yang memakai jas dokter itu tersenyum hangat pada Selena, lalu mempersilahkannya duduk di kursi sebelah Pak William. "Perkenalkan Saya Dokter Angga, dokter yang akan membantu kalian untuk segera memiliki seorang anak." "Saya Selena Eveline." Ucap Selena sembari mengulurkan tangannya. "Angga, kamu harus ingat kalau semua ini harus di r

    Last Updated : 2025-01-06
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 6 - Wanita untuk menjadi Ibu Pengganti

    Tahap awal proses Bayi tabung adalah melakukan induksi ovulasi dengan memberikan suntikan hormonal dan obat-obatan.Dengan tenang Selena menjalaninya, setidaknya dia akan menjalani kontrak itu tanpa harus melakukan kontan fisik dengan Wiliam. Dokter Angga melakukan tugasnya dengan baik.Berbagai macam obat telah dokter Angga suntikan ke dalam tubuh Selena."Syukurlah, kita telah melakukan tahap awal dari prosedur ini," seru dokter Angga sumringah. "Setelah ini, kamu hanya perlu banyak istirahat agar efek obatnya maksimal." "Baik dokter." jawab Selena sambil tersenyum. "Setelah 2 minggu, kamu harus kembali datang ke rumah sakit untuk melakukan tindakan selanjutnya." jelas Dokter Angga pada Selena. Selena mengerti dengan apa yang di instruksikan oleh Dokter Angga. Setelah selesei menemui dokter Angga, Selena berpamitan untuk pulang. Saat Selena mencari keberadaan Pak Arnold, ponselnya tiba-tiba bergetar. Pesan dari Pak Arnold yang memberitahukan bahwa Pak Arnold tengah berada d

    Last Updated : 2025-01-24
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 7 - Permintaan seorang istri

    "Terima kasih sudah mencari ibu pengganti untuk melahirkan anak kita, Mas." Baru kali ini William melihat binar bahagia pada mata indah Sofia setelah penyakit kanker merenggut kebahagiaannya."Anak kita akan segera lahir, dia akan menjadi penggantiku saat aku tiada nanti." Sofia mengucapkan hal itu sembari menahan tangis. "Sayang." William kembali mendekap istrinya itu. "Kamu tidak akan meninggalkan Aku, kamu akan sembuh dari penyakit itu."William masih belum bisa terima istrinya menderita kanker, apalagi jika harus kehilangannya. Berbagai informasi bahkan rumah sakit di seluruh dunia sudah William cari agar bisa menyembuhkan istrinya. Tapi sampai detik ini, dia belum mendapatkan rumah sakit yang bisa dan mau mengobati istrinya.Kanker yang di derita Sofia cukup langka dan ganas, banyak yang menyerah bahkan tak sedikit yang bilang lebih baik memanfaatkan waktu yang masih ada untuk berbahagia bersama.Sofia menatap sayu pada William. "Akan ada anak kita yang menghiburmu ketika ak

    Last Updated : 2025-01-24
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 8 - Harga yang Pantas

    William tengah berada di apartemen dimana Selena berada. Pria itu duduk di sofa besar yang membentuk letter L sembari menikmati wine dengan pikiran yang berkecamuk. Malam itu, William harus melakukan hubungan badan bersama Selena sebagai proses pembuahan pertamanya.Hari ini adalah masa subur Selena, peluang untuk mendapatkan anak jauh lebih besar. Apalagi Sofia, istri pertama William mendesaknya untuk segera melakukan tugasnya, agar mereka segera memiliki anak. "Pak William." Panggil Selena yang berdiri di depan pintu kamarnya, William hanya menengok ke arah gadis itu tanpa menjawab."A..apakah Bapak ingin membersihkan diri dulu?" Selena tergagap karena merasa canggung.Karna wine yang di minumnya, kondisi William kini sudah mulai mabuk. Gadis itu menggunakan lingerie yang berkimono, tentu di dalam kimono itu Selena mengenakan gaun yang super seksi dan nerawang. William menjawab dengan datar. "Aku tidak ingin mandi." Selena mengangguk, lalu hendak masuk ke dalam. Langkah Sele

    Last Updated : 2025-01-25
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 9 - She's still a virgin, Wil!

    Pagi itu Selena merasakan tidak enak badan, apalagi bagian intimnya terasa begitu perih dan sakit.Selena menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, rasa-rasanya dia begitu dingin dan menggigil. Terdengar suara pintu terbuka, tapi Selena hanya bisa memejamkan mata, tubuhnya begitu tidak berdaya untuk sekedar bangun dari tempat tidur.Ketukan terdengar dari balik pintu kamarnya, "Bu Selena, hari ini Pak William meminta saya untuk mengantarkan Anda ke suatu tempat, Saya harap Anda segera siap." "Pak Arnold." Lirih Selena, namun gadis itu hanya bisa bergumam.Arnold kembali mengetuk pintu kamar Selena, dan memanggil Selena, namun tetap tidak ada jawaban.Sebenarnya Arnold sudah lama menunggu di luar, membunyikan Bel namun tidak ada yang membukakannya. Akhirnya Arnold meminta izin kepada William, setelah mendapatkan izin barulah dia bisa masuk ke dalam apartemen dimana Selena berada. Ketukan dan panggilannya tidak ada sahutan, merasa ada yang janggal, Arnold dengan ragu mencoba untuk m

    Last Updated : 2025-01-26
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 1 - Jerat Hutang

    Pria dengan wajah kejam dan dingin itu berdiri menatap ke arah seorang gadis bernama Selena tanpa belas kasihan, lalu berkata penuh ancaman. "Hutang yang harus orangtuamu bayarkan adalah 10 Milyar, jika lusa kalian tidak membayarkan uang itu, orangtuamu harus menerima akibatnya!" "Lusa?" Selena sangat terkejut. "Bagaimana Aku bisa mengumpulkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu dua hari?" "Saya tidak peduli bagaimana kamu mendapatkan uang itu! Terpenting bagi saya adalah uang itu kembali!" Selena Eveline, Gadis berusia 20 tahun itu tampak begitu putus asa. Hutang kedua orangtuanya yang dipakai untuk perawatan dirinya yang menderita penyakit jantung sedari kecil. Hutang-hutang itu semakin menumpuk seiring berjalannya waktu hingga membuat kondisi ekonomi keluarga Selena yang tadinya termasuk orang yang berada, kini bangkrut dan malah terjerat hutang berbunga. "Beri saya waktu 3 bulan, Saya pasti akan membayarnya lunas." ucap Selena dengan nada tegas. "Apa saya tidak

    Last Updated : 2025-01-06
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 2 - Di culik

    Cukup lama Selena duduk sendirian di bar, sedang menunggu seseorang yang akan kencan dengannya. Saat ia menyeruput minumannya, seorang pria mendekatinya. "Selena?" tanyanya, dengan sedikit senyum di bibirnya. Selena mengangguk, memperhatikan setelan jas yang rapi dan rambutnya yang licin. Pria itu lantas memberi isyarat kepada bartender dan memesan minuman untuk dirinya sendiri sebelum berbalik kepada Selena. "Aku Simon," katanya, sambil mengulurkan tangannya ke arah Selena. "Aku senang kau memutuskan untuk bergabung denganku malam ini." Selena berusaha tersenyum kepada Pria di hadapannya. Ada sedikit kebingungan di rasakan oleh Selena lalu membatin. "Bukankah Lily bilang bahwa Pria yang akan kencan denganku itu bernama William?" "Saya Selena," jawab Selena. "Maaf Tuan, tapi teman saya bilang, Saya akan bertemu dengan Tuan yang bernama William." "Oh.." Simon terkekeh kecil. "Saya utusan Pak William, Saya kemari untuk menjemput dan mengantarkan anda kepada Pak William." Sel

    Last Updated : 2025-01-06
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 3 - Pertemuan

    Di dalam Ruangan pribadinya yang dibuat khusus untuk menerima tamu seorang Sultan, Mami Siska menatap Pria di hadapannya dengan tanpa berkedip. Pria yang duduk tanpa ekspresi itu menatap jengah Mami Siska yang melihatnya tanpa berkedip itu. Setelan jas mewah merk ternama yang Pria itu kenakan jelas menunjukkan status sosialnya yang tinggi. Rahang kuat dan rambut yang selalu rapih dan klimis membuat aura ketampanannya semakin mempesona. Jambang serta tubuhnya yang kekar altetis menggambarkan betapa jantan dan gagahnya seorang William Massimmo. "Eh... Suatu kehormatan bagi saya, karena kedatangan tamu Sultan ke kediaman saya." celetuk Mami Siska setelah beberapa saat hanya saling tatap. "Saya kemari hanya ingin mengambil milik saya yang sudah kamu curi!" Suara bariton yang terdengar dingin itu sebenernya membuat bulu kuduk Mami Siska merinding. Aura kekejaman jelas kentara dalam suara bariton itu. "Sa..saya mencuri? Maaf, walaupun saya bekerja seperti ini tapi saya bukan

    Last Updated : 2025-01-06

Latest chapter

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 9 - She's still a virgin, Wil!

    Pagi itu Selena merasakan tidak enak badan, apalagi bagian intimnya terasa begitu perih dan sakit.Selena menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, rasa-rasanya dia begitu dingin dan menggigil. Terdengar suara pintu terbuka, tapi Selena hanya bisa memejamkan mata, tubuhnya begitu tidak berdaya untuk sekedar bangun dari tempat tidur.Ketukan terdengar dari balik pintu kamarnya, "Bu Selena, hari ini Pak William meminta saya untuk mengantarkan Anda ke suatu tempat, Saya harap Anda segera siap." "Pak Arnold." Lirih Selena, namun gadis itu hanya bisa bergumam.Arnold kembali mengetuk pintu kamar Selena, dan memanggil Selena, namun tetap tidak ada jawaban.Sebenarnya Arnold sudah lama menunggu di luar, membunyikan Bel namun tidak ada yang membukakannya. Akhirnya Arnold meminta izin kepada William, setelah mendapatkan izin barulah dia bisa masuk ke dalam apartemen dimana Selena berada. Ketukan dan panggilannya tidak ada sahutan, merasa ada yang janggal, Arnold dengan ragu mencoba untuk m

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 8 - Harga yang Pantas

    William tengah berada di apartemen dimana Selena berada. Pria itu duduk di sofa besar yang membentuk letter L sembari menikmati wine dengan pikiran yang berkecamuk. Malam itu, William harus melakukan hubungan badan bersama Selena sebagai proses pembuahan pertamanya.Hari ini adalah masa subur Selena, peluang untuk mendapatkan anak jauh lebih besar. Apalagi Sofia, istri pertama William mendesaknya untuk segera melakukan tugasnya, agar mereka segera memiliki anak. "Pak William." Panggil Selena yang berdiri di depan pintu kamarnya, William hanya menengok ke arah gadis itu tanpa menjawab."A..apakah Bapak ingin membersihkan diri dulu?" Selena tergagap karena merasa canggung.Karna wine yang di minumnya, kondisi William kini sudah mulai mabuk. Gadis itu menggunakan lingerie yang berkimono, tentu di dalam kimono itu Selena mengenakan gaun yang super seksi dan nerawang. William menjawab dengan datar. "Aku tidak ingin mandi." Selena mengangguk, lalu hendak masuk ke dalam. Langkah Sele

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 7 - Permintaan seorang istri

    "Terima kasih sudah mencari ibu pengganti untuk melahirkan anak kita, Mas." Baru kali ini William melihat binar bahagia pada mata indah Sofia setelah penyakit kanker merenggut kebahagiaannya."Anak kita akan segera lahir, dia akan menjadi penggantiku saat aku tiada nanti." Sofia mengucapkan hal itu sembari menahan tangis. "Sayang." William kembali mendekap istrinya itu. "Kamu tidak akan meninggalkan Aku, kamu akan sembuh dari penyakit itu."William masih belum bisa terima istrinya menderita kanker, apalagi jika harus kehilangannya. Berbagai informasi bahkan rumah sakit di seluruh dunia sudah William cari agar bisa menyembuhkan istrinya. Tapi sampai detik ini, dia belum mendapatkan rumah sakit yang bisa dan mau mengobati istrinya.Kanker yang di derita Sofia cukup langka dan ganas, banyak yang menyerah bahkan tak sedikit yang bilang lebih baik memanfaatkan waktu yang masih ada untuk berbahagia bersama.Sofia menatap sayu pada William. "Akan ada anak kita yang menghiburmu ketika ak

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 6 - Wanita untuk menjadi Ibu Pengganti

    Tahap awal proses Bayi tabung adalah melakukan induksi ovulasi dengan memberikan suntikan hormonal dan obat-obatan.Dengan tenang Selena menjalaninya, setidaknya dia akan menjalani kontrak itu tanpa harus melakukan kontan fisik dengan Wiliam. Dokter Angga melakukan tugasnya dengan baik.Berbagai macam obat telah dokter Angga suntikan ke dalam tubuh Selena."Syukurlah, kita telah melakukan tahap awal dari prosedur ini," seru dokter Angga sumringah. "Setelah ini, kamu hanya perlu banyak istirahat agar efek obatnya maksimal." "Baik dokter." jawab Selena sambil tersenyum. "Setelah 2 minggu, kamu harus kembali datang ke rumah sakit untuk melakukan tindakan selanjutnya." jelas Dokter Angga pada Selena. Selena mengerti dengan apa yang di instruksikan oleh Dokter Angga. Setelah selesei menemui dokter Angga, Selena berpamitan untuk pulang. Saat Selena mencari keberadaan Pak Arnold, ponselnya tiba-tiba bergetar. Pesan dari Pak Arnold yang memberitahukan bahwa Pak Arnold tengah berada d

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 5 - Tes Kesuburan

    Selena segera mengenakan masker lalu mengikuti Arnold masuk ke dalam rumah sakti. Kali ini, Selena tidak banyak bertanya, sebagai orang yang sudah terikat kontrak dia harus mengikuti apapun keinginan dari pihak pertama tanpa tapi. Wajah saja William menyuruhnya untuk tes kesuburan, karena dia harus melahirkan anak untuknya. Mereka menggunakan lift dan menekan tombol angka 5. Selena terus mengekor di belakang Arnold, sampai tiba di ruangan dokter Angga spesialis Obgyn. Benar saja, William sudah berada di dalam ruangan itu dengan wajah datarnya. "Silahkan masuk Bu." Arnold mempersilahkan Selena masuk dan dia menunggu di luar ruangan. Pria yang memakai jas dokter itu tersenyum hangat pada Selena, lalu mempersilahkannya duduk di kursi sebelah Pak William. "Perkenalkan Saya Dokter Angga, dokter yang akan membantu kalian untuk segera memiliki seorang anak." "Saya Selena Eveline." Ucap Selena sembari mengulurkan tangannya. "Angga, kamu harus ingat kalau semua ini harus di r

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 4 - Perjanjian Kontrak

    "Baiklah, Aku setuju dengan perjanjian kontrak ini." Seru Selena tanpa ragu, walau hati kecilnya masih menolak. Tapi, untuk saat ini dia tidak bisa menuruti egonya, waktu terus berjalan, Hutang harus segera dilunasi. William terkekeh, lalu menatap Selena dingin. "Tanda tangani kontrak itu sekarang juga." Sejenak Selena memejamkan matanya, sebuah keputusan besar harus dia ambil. Segera dia ambil bolpoin dan menandatangani surat perjanjian itu. Kini dia sudah terikat kontrak, secara tidak langsung, pria di hadapannya bebas bisa melakukan apapun kepadanya. William mulai mendekati Selena, lalu menarik Selena hingga mereka berdiri saling berhadapan. "Mulai saat ini, aku boleh melakukan apapun kepadamu!" bisik William di telinga Selena. Tubuh Selena menjadi bergetar karena ketakutan, dia baru bertemu dengan pria itu tapi sudah terikat perjanjian. Selena hanya memejamkan mata lalu menelan ludahnya. Pria itu begitu dingin dan tanpa ekspresi, di tangannya Selena bagaikan ma

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 3 - Pertemuan

    Di dalam Ruangan pribadinya yang dibuat khusus untuk menerima tamu seorang Sultan, Mami Siska menatap Pria di hadapannya dengan tanpa berkedip. Pria yang duduk tanpa ekspresi itu menatap jengah Mami Siska yang melihatnya tanpa berkedip itu. Setelan jas mewah merk ternama yang Pria itu kenakan jelas menunjukkan status sosialnya yang tinggi. Rahang kuat dan rambut yang selalu rapih dan klimis membuat aura ketampanannya semakin mempesona. Jambang serta tubuhnya yang kekar altetis menggambarkan betapa jantan dan gagahnya seorang William Massimmo. "Eh... Suatu kehormatan bagi saya, karena kedatangan tamu Sultan ke kediaman saya." celetuk Mami Siska setelah beberapa saat hanya saling tatap. "Saya kemari hanya ingin mengambil milik saya yang sudah kamu curi!" Suara bariton yang terdengar dingin itu sebenernya membuat bulu kuduk Mami Siska merinding. Aura kekejaman jelas kentara dalam suara bariton itu. "Sa..saya mencuri? Maaf, walaupun saya bekerja seperti ini tapi saya bukan

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 2 - Di culik

    Cukup lama Selena duduk sendirian di bar, sedang menunggu seseorang yang akan kencan dengannya. Saat ia menyeruput minumannya, seorang pria mendekatinya. "Selena?" tanyanya, dengan sedikit senyum di bibirnya. Selena mengangguk, memperhatikan setelan jas yang rapi dan rambutnya yang licin. Pria itu lantas memberi isyarat kepada bartender dan memesan minuman untuk dirinya sendiri sebelum berbalik kepada Selena. "Aku Simon," katanya, sambil mengulurkan tangannya ke arah Selena. "Aku senang kau memutuskan untuk bergabung denganku malam ini." Selena berusaha tersenyum kepada Pria di hadapannya. Ada sedikit kebingungan di rasakan oleh Selena lalu membatin. "Bukankah Lily bilang bahwa Pria yang akan kencan denganku itu bernama William?" "Saya Selena," jawab Selena. "Maaf Tuan, tapi teman saya bilang, Saya akan bertemu dengan Tuan yang bernama William." "Oh.." Simon terkekeh kecil. "Saya utusan Pak William, Saya kemari untuk menjemput dan mengantarkan anda kepada Pak William." Sel

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 1 - Jerat Hutang

    Pria dengan wajah kejam dan dingin itu berdiri menatap ke arah seorang gadis bernama Selena tanpa belas kasihan, lalu berkata penuh ancaman. "Hutang yang harus orangtuamu bayarkan adalah 10 Milyar, jika lusa kalian tidak membayarkan uang itu, orangtuamu harus menerima akibatnya!" "Lusa?" Selena sangat terkejut. "Bagaimana Aku bisa mengumpulkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu dua hari?" "Saya tidak peduli bagaimana kamu mendapatkan uang itu! Terpenting bagi saya adalah uang itu kembali!" Selena Eveline, Gadis berusia 20 tahun itu tampak begitu putus asa. Hutang kedua orangtuanya yang dipakai untuk perawatan dirinya yang menderita penyakit jantung sedari kecil. Hutang-hutang itu semakin menumpuk seiring berjalannya waktu hingga membuat kondisi ekonomi keluarga Selena yang tadinya termasuk orang yang berada, kini bangkrut dan malah terjerat hutang berbunga. "Beri saya waktu 3 bulan, Saya pasti akan membayarnya lunas." ucap Selena dengan nada tegas. "Apa saya tidak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status