Share

BAB 2 - Di culik

Author: Dita Sintiya
last update Last Updated: 2025-01-06 12:35:41

Cukup lama Selena duduk sendirian di bar, sedang menunggu seseorang yang akan kencan dengannya.

Saat ia menyeruput minumannya, seorang pria mendekatinya.

"Selena?" tanyanya, dengan sedikit senyum di bibirnya.

Selena mengangguk, memperhatikan setelan jas yang rapi dan rambutnya yang licin. Pria itu lantas memberi isyarat kepada bartender dan memesan minuman untuk dirinya sendiri sebelum berbalik kepada Selena.

"Aku Simon," katanya, sambil mengulurkan tangannya ke arah Selena. "Aku senang kau memutuskan untuk bergabung denganku malam ini."

Selena berusaha tersenyum kepada Pria di hadapannya.

Ada sedikit kebingungan di rasakan oleh Selena lalu membatin. "Bukankah Lily bilang bahwa Pria yang akan kencan denganku itu bernama William?"

"Saya Selena," jawab Selena. "Maaf Tuan, tapi teman saya bilang, Saya akan bertemu dengan Tuan yang bernama William."

"Oh.." Simon terkekeh kecil. "Saya utusan Pak William, Saya kemari untuk menjemput dan mengantarkan anda kepada Pak William."

Selena segera mengangguk mengerti, dalam benaknya mungkin pria itu tidak bisa langsung bertemu dengannya di depan publik.

Mengingat Pria yang akan kencan dengannya itu adalah pengusaha minyak dan batu bara yang sukses.

Dari usahanya lah, William memiliki banyak harta dan usaha lainnya. Semua informasi itu, Selena dapatkan dari temannya, Lily.

Sudah semestinya tidak akan sembarangan tampil di depan publik bersama wanita asing.

Untuk beberapa saat, Selena dan Simon hanya terdiam, menikmati secangkir wine yang sudah mereka pesan.

Simon menenggak minumannya yang terakhir. "Mari Nona, ikut dengan saya. Pak William sudah menunggu."

"Baik."

Selena gegas mengikuti kemana Simon melangkah.

Memasuki area Bar yang hanya khusus untuk tamu VVIP.

Berjalan di lorong yang cukup gelap dan hanya di sinari oleh cahaya lampu dari luar bar.

Tak lama kemudian, mereka sampai di ruangan yang dituju. Simon mempersilahkan Selena untuk masuk terlebih dahulu.

"Silahkan masuk, Tuan William sudah menunggu."

Selena melangkah maju untuk membuka pintu besar itu.

Belum sempat Selena membuka pintu, seseorang membekap mulutnya dengan kain yang beraroma menyengat.

Selena tidak bisa melawan tenaga pria yang kuat membekapnya. Perlahan Selena mulai lemas dan tidak sadarkan diri.

Simon membawa Selena ke lain tempat, membuka pintu yang menyambungkannya ke parkiran belakang gedung.

Mobil hitam sudah, Simon membawa masuk Selena yang sudah tidak sadarkan diri.

"Cepat kita ke rumah Bos Besar," titah Simon pada sopir.

Segera mobil itu melaju, menuju ke sebuah tempat yang sama sekali tidak Selena duga.

Selang 1 jam, mobik itu memasuki pekarangan rumah besar.

Seorang wanita menghampiri mereka, Mami Siska, pemilik tempat para kupu-kupu malam.

"Kalian membawa barang baru?" tanya Mami Siska dengan tangannya masih bersidekap di depan dada.

"Barang baru kali ini bukan barang sembarangan Mami," ucap Simon bersemangat.

Mami Siska menatap Selena sebentar lalu menitahkan Simon untuk menempatkannya ke ruangan khusus.

"Bawa dia, pastikan dia aman ketika terbangun nanti."

"Baik Mami."

Selena di tempatkan di tempat khusus, dimana di ranjang itu ada alat untuk mengikat tangan dan kakinya.

Setelah mengikat Selena, Simon menghampiri Mami Siska dengan penuh harap.

"Kali ini Aku akan dapat bayaran 3x lipat karena membawa barang yang bagus, Bagaiaman Mami?"

Mami Siska menatap Simon sambil tersenyum mengejek lalu memberikan kode kepada anak buahnya untuk memberikan seamplop uang kepada Simon.

"Bawakan kembali aku barang yang bagus seperti ini lagi."

Wajah Simon menjadi berbinar melihat tumpukan uang yang begitu banyak dari biasanya.

"Te..tentu Mami.. asal bayarannya sepatut ini, Aku akan bawakan wanita yang jauh lebih cantik dari ini."

>>

Keesokan harinya, Selena mulai terbangun dari pingsannya. Pandangannya masih samar, kepalanya begitu berat.

Saat tangannya hendak menyentuh kepalanya yang pening, tangannya tidak bisa di gerakkan karena tangannya terikat.

Selena mulai tersadar sepenuhnya, lalu melihat kedua tangan dan kakinya sudah terikat begitu kencang.

Rasa panik mulai Selena rasakan, dia kini berada di ruangan yang sangat asing.

Entah bagaimana dia bisa sampai disana, hal terakhir yang dia ingat, dia bertemu dengan pria bernama Simon lalu ada yang membekapnya dari belakang.

"Tolong... tolong.." teriak Selena dengan panik.

Dua orang pria langsung datang beserta Mami Siska.

"Si.. siapa kalian?" Selena semakin gemetar takut saat dua pria itu mendekatinya. "Menjauh.. menjauh dari saya!"

"Lepaskan ikatan tangannya," perintah Mami Siska pada kedua orangnya.

"Siapa kamu? Kenapa saya ada disini?" tanya Selena kembali. "Apa kalian telah menculikku?"

"Perlahan saja Selena, kita akan mulai bicara setelah mereka melepaskan ikatan di tanganmu."

Kedua pria itu sudah melepaskan ikatan di tangan Selena, lalu kembali berdiri berjaga di belakang Mami Siska.

Mami Siska mendekati Selena dan duduk di tepi ranjang.

"Saya Siska, anak-anak di rumah ini terbiasa memanggilku Mami Siska." ucap Mami Siska berkenalan. "Mulai sekarang kamu juga bisa memanggilku Mami Siska."

Selena belum mengerti dengan ucapan dari Mami Siska, Selena terap memohon untuk di bebaskan.

"Mami Siska, tolong lepaskan saya. Saya harus pulang karena Ibu saya pasti sudah sangat khawatir Saya tidak pulang semalam."

Mami Siska terkekeh, merasa geli pada permohonan polos dari Selena.

"Aku tidak akan membebaskanmu," kali ini Mami Siska menatap Selena dengan tajam. "Saya sudah membelimu dengan cukup mahal, jadi kamu harus menghasilkan uang berkali-kali lipat untuk saya!"

Selena kembali menjadi takut, dia tidak mengerti bagaimana dirinya bisa berada di tempat itu.

"Membeliku?" Pikiran Selena langsung teringat kepada seorang pria yang hendak dia temui. "Apakah ini perintah dari Tuan William Massimmo?"

Mami Siska menjadi terkejut, pasalnya gadis muda itu tahu tentang konglomerat ternama itu.

Sedikit banyaknya, Mami Siska tahu jika membuat masalah dengan Tuan William akan membuatnya hancur.

"Kamu mengenal Tuan William?"

"Semalam saya datang ke Bar Starlight untuk bertemu dengannya, tapi malah ada pria yang mendekati saya bernama Simon dan saya berakhir di sini."

Mami Siska menahan nafasnya lalu segera beranjak, kini dia dalam masalah besar tanpa sengaja.

"Siapkan dirimu malam ini ,akan ada tamu VVIP yang akan bertemu denganmu."

Selena sama sekali tidak menemukan jawaban atas pertanyaan dalam benaknya.

"Lepaskan saya.. tolong lepaskan saya." Teriak Selena.

Mami siska sama sekali tidak menghiraukan teriakannya dan berlalu begitu saja.

Tak berapa lama, beberapa wanita datang ke kamar Selena. Mereka di perintah oleh Mami Siska untuk mendandani Selena.

"Kami akan melepaskanmu, tapi ingat jangan coba-coba untuk kabur." ancam salah seorang dari mereka.

Ikatan Selena telah di lepas, dengan cepat Selena mendorong wanita yang menghalanginya dan berlari ke arah pintu.

Begitu di buka, dua orang pria tinggi besar telah menjaga kamarnya, melihat Selena yang berusaha untuk kabur mereka segera menangkapnya.

"Tolong.. tolong.." teriak Selena ketiak kedua pria itu membawanya kembali ke kamar.

Tubuh Selena yang kecil tidak bisa melawan kekuatan dua orang pria kekar itu.

"Hei anak baru!" seru wanita bernama Diva. "Lebih baik kamu turuti saja perintah Mami Siska, kamu tidak akan bisa kabur begitu saja dari tempat ini."

Dengan wajah kesal, Selena terpaksa mengikuti keinginan ketiga wanita itu.

Pikiran Selena sudah sangat khawatir dengan ibunya yang akan mencarinya.

Para wanita yang memakai pakaian sangat seksi bahkan menonjolkan bagian tubuh mereka.

Walau dengan terpaksa dan begitu marah, Selena di dandan dengan sangat baik oleh mereka bertiga.

Serta Gaun berwarna hitam begitu pas di tubuh Selena.

"Kami sudah selesei mendandaninya, bawa dia kepada Mami Siska." perintah Diva kepada dua pria kekar yang menjaga di depan pintu.

Related chapters

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 3 - Pertemuan

    Di dalam Ruangan pribadinya yang dibuat khusus untuk menerima tamu seorang Sultan, Mami Siska menatap Pria di hadapannya dengan tanpa berkedip. Pria yang duduk tanpa ekspresi itu menatap jengah Mami Siska yang melihatnya tanpa berkedip itu. Setelan jas mewah merk ternama yang Pria itu kenakan jelas menunjukkan status sosialnya yang tinggi. Rahang kuat dan rambut yang selalu rapih dan klimis membuat aura ketampanannya semakin mempesona. Jambang serta tubuhnya yang kekar altetis menggambarkan betapa jantan dan gagahnya seorang William Massimmo. "Eh... Suatu kehormatan bagi saya, karena kedatangan tamu Sultan ke kediaman saya." celetuk Mami Siska setelah beberapa saat hanya saling tatap. "Saya kemari hanya ingin mengambil milik saya yang sudah kamu curi!" Suara bariton yang terdengar dingin itu sebenernya membuat bulu kuduk Mami Siska merinding. Aura kekejaman jelas kentara dalam suara bariton itu. "Sa..saya mencuri? Maaf, walaupun saya bekerja seperti ini tapi saya bukan

    Last Updated : 2025-01-06
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 4 - Perjanjian Kontrak

    "Baiklah, Aku setuju dengan perjanjian kontrak ini." Seru Selena tanpa ragu, walau hati kecilnya masih menolak. Tapi, untuk saat ini dia tidak bisa menuruti egonya, waktu terus berjalan, Hutang harus segera dilunasi. William terkekeh, lalu menatap Selena dingin. "Tanda tangani kontrak itu sekarang juga." Sejenak Selena memejamkan matanya, sebuah keputusan besar harus dia ambil. Segera dia ambil bolpoin dan menandatangani surat perjanjian itu. Kini dia sudah terikat kontrak, secara tidak langsung, pria di hadapannya bebas bisa melakukan apapun kepadanya. William mulai mendekati Selena, lalu menarik Selena hingga mereka berdiri saling berhadapan. "Mulai saat ini, aku boleh melakukan apapun kepadamu!" bisik William di telinga Selena. Tubuh Selena menjadi bergetar karena ketakutan, dia baru bertemu dengan pria itu tapi sudah terikat perjanjian. Selena hanya memejamkan mata lalu menelan ludahnya. Pria itu begitu dingin dan tanpa ekspresi, di tangannya Selena bagaikan ma

    Last Updated : 2025-01-06
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 5 - Tes Kesuburan

    Selena segera mengenakan masker lalu mengikuti Arnold masuk ke dalam rumah sakti. Kali ini, Selena tidak banyak bertanya, sebagai orang yang sudah terikat kontrak dia harus mengikuti apapun keinginan dari pihak pertama tanpa tapi. Wajah saja William menyuruhnya untuk tes kesuburan, karena dia harus melahirkan anak untuknya. Mereka menggunakan lift dan menekan tombol angka 5. Selena terus mengekor di belakang Arnold, sampai tiba di ruangan dokter Angga spesialis Obgyn. Benar saja, William sudah berada di dalam ruangan itu dengan wajah datarnya. "Silahkan masuk Bu." Arnold mempersilahkan Selena masuk dan dia menunggu di luar ruangan. Pria yang memakai jas dokter itu tersenyum hangat pada Selena, lalu mempersilahkannya duduk di kursi sebelah Pak William. "Perkenalkan Saya Dokter Angga, dokter yang akan membantu kalian untuk segera memiliki seorang anak." "Saya Selena Eveline." Ucap Selena sembari mengulurkan tangannya. "Angga, kamu harus ingat kalau semua ini harus di r

    Last Updated : 2025-01-06
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 6 - Wanita untuk menjadi Ibu Pengganti

    Tahap awal proses Bayi tabung adalah melakukan induksi ovulasi dengan memberikan suntikan hormonal dan obat-obatan.Dengan tenang Selena menjalaninya, setidaknya dia akan menjalani kontrak itu tanpa harus melakukan kontan fisik dengan Wiliam. Dokter Angga melakukan tugasnya dengan baik.Berbagai macam obat telah dokter Angga suntikan ke dalam tubuh Selena."Syukurlah, kita telah melakukan tahap awal dari prosedur ini," seru dokter Angga sumringah. "Setelah ini, kamu hanya perlu banyak istirahat agar efek obatnya maksimal." "Baik dokter." jawab Selena sambil tersenyum. "Setelah 2 minggu, kamu harus kembali datang ke rumah sakit untuk melakukan tindakan selanjutnya." jelas Dokter Angga pada Selena. Selena mengerti dengan apa yang di instruksikan oleh Dokter Angga. Setelah selesei menemui dokter Angga, Selena berpamitan untuk pulang. Saat Selena mencari keberadaan Pak Arnold, ponselnya tiba-tiba bergetar. Pesan dari Pak Arnold yang memberitahukan bahwa Pak Arnold tengah berada d

    Last Updated : 2025-01-24
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 7 - Permintaan seorang istri

    "Terima kasih sudah mencari ibu pengganti untuk melahirkan anak kita, Mas." Baru kali ini William melihat binar bahagia pada mata indah Sofia setelah penyakit kanker merenggut kebahagiaannya."Anak kita akan segera lahir, dia akan menjadi penggantiku saat aku tiada nanti." Sofia mengucapkan hal itu sembari menahan tangis. "Sayang." William kembali mendekap istrinya itu. "Kamu tidak akan meninggalkan Aku, kamu akan sembuh dari penyakit itu."William masih belum bisa terima istrinya menderita kanker, apalagi jika harus kehilangannya. Berbagai informasi bahkan rumah sakit di seluruh dunia sudah William cari agar bisa menyembuhkan istrinya. Tapi sampai detik ini, dia belum mendapatkan rumah sakit yang bisa dan mau mengobati istrinya.Kanker yang di derita Sofia cukup langka dan ganas, banyak yang menyerah bahkan tak sedikit yang bilang lebih baik memanfaatkan waktu yang masih ada untuk berbahagia bersama.Sofia menatap sayu pada William. "Akan ada anak kita yang menghiburmu ketika ak

    Last Updated : 2025-01-24
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 8 - Harga yang Pantas

    William tengah berada di apartemen dimana Selena berada. Pria itu duduk di sofa besar yang membentuk letter L sembari menikmati wine dengan pikiran yang berkecamuk. Malam itu, William harus melakukan hubungan badan bersama Selena sebagai proses pembuahan pertamanya.Hari ini adalah masa subur Selena, peluang untuk mendapatkan anak jauh lebih besar. Apalagi Sofia, istri pertama William mendesaknya untuk segera melakukan tugasnya, agar mereka segera memiliki anak. "Pak William." Panggil Selena yang berdiri di depan pintu kamarnya, William hanya menengok ke arah gadis itu tanpa menjawab."A..apakah Bapak ingin membersihkan diri dulu?" Selena tergagap karena merasa canggung.Karna wine yang di minumnya, kondisi William kini sudah mulai mabuk. Gadis itu menggunakan lingerie yang berkimono, tentu di dalam kimono itu Selena mengenakan gaun yang super seksi dan nerawang. William menjawab dengan datar. "Aku tidak ingin mandi." Selena mengangguk, lalu hendak masuk ke dalam. Langkah Sele

    Last Updated : 2025-01-25
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 9 - She's still a virgin, Wil!

    Pagi itu Selena merasakan tidak enak badan, apalagi bagian intimnya terasa begitu perih dan sakit.Selena menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, rasa-rasanya dia begitu dingin dan menggigil. Terdengar suara pintu terbuka, tapi Selena hanya bisa memejamkan mata, tubuhnya begitu tidak berdaya untuk sekedar bangun dari tempat tidur.Ketukan terdengar dari balik pintu kamarnya, "Bu Selena, hari ini Pak William meminta saya untuk mengantarkan Anda ke suatu tempat, Saya harap Anda segera siap." "Pak Arnold." Lirih Selena, namun gadis itu hanya bisa bergumam.Arnold kembali mengetuk pintu kamar Selena, dan memanggil Selena, namun tetap tidak ada jawaban.Sebenarnya Arnold sudah lama menunggu di luar, membunyikan Bel namun tidak ada yang membukakannya. Akhirnya Arnold meminta izin kepada William, setelah mendapatkan izin barulah dia bisa masuk ke dalam apartemen dimana Selena berada. Ketukan dan panggilannya tidak ada sahutan, merasa ada yang janggal, Arnold dengan ragu mencoba untuk m

    Last Updated : 2025-01-26
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 1 - Jerat Hutang

    Pria dengan wajah kejam dan dingin itu berdiri menatap ke arah seorang gadis bernama Selena tanpa belas kasihan, lalu berkata penuh ancaman. "Hutang yang harus orangtuamu bayarkan adalah 10 Milyar, jika lusa kalian tidak membayarkan uang itu, orangtuamu harus menerima akibatnya!" "Lusa?" Selena sangat terkejut. "Bagaimana Aku bisa mengumpulkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu dua hari?" "Saya tidak peduli bagaimana kamu mendapatkan uang itu! Terpenting bagi saya adalah uang itu kembali!" Selena Eveline, Gadis berusia 20 tahun itu tampak begitu putus asa. Hutang kedua orangtuanya yang dipakai untuk perawatan dirinya yang menderita penyakit jantung sedari kecil. Hutang-hutang itu semakin menumpuk seiring berjalannya waktu hingga membuat kondisi ekonomi keluarga Selena yang tadinya termasuk orang yang berada, kini bangkrut dan malah terjerat hutang berbunga. "Beri saya waktu 3 bulan, Saya pasti akan membayarnya lunas." ucap Selena dengan nada tegas. "Apa saya tidak

    Last Updated : 2025-01-06

Latest chapter

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 9 - She's still a virgin, Wil!

    Pagi itu Selena merasakan tidak enak badan, apalagi bagian intimnya terasa begitu perih dan sakit.Selena menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, rasa-rasanya dia begitu dingin dan menggigil. Terdengar suara pintu terbuka, tapi Selena hanya bisa memejamkan mata, tubuhnya begitu tidak berdaya untuk sekedar bangun dari tempat tidur.Ketukan terdengar dari balik pintu kamarnya, "Bu Selena, hari ini Pak William meminta saya untuk mengantarkan Anda ke suatu tempat, Saya harap Anda segera siap." "Pak Arnold." Lirih Selena, namun gadis itu hanya bisa bergumam.Arnold kembali mengetuk pintu kamar Selena, dan memanggil Selena, namun tetap tidak ada jawaban.Sebenarnya Arnold sudah lama menunggu di luar, membunyikan Bel namun tidak ada yang membukakannya. Akhirnya Arnold meminta izin kepada William, setelah mendapatkan izin barulah dia bisa masuk ke dalam apartemen dimana Selena berada. Ketukan dan panggilannya tidak ada sahutan, merasa ada yang janggal, Arnold dengan ragu mencoba untuk m

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 8 - Harga yang Pantas

    William tengah berada di apartemen dimana Selena berada. Pria itu duduk di sofa besar yang membentuk letter L sembari menikmati wine dengan pikiran yang berkecamuk. Malam itu, William harus melakukan hubungan badan bersama Selena sebagai proses pembuahan pertamanya.Hari ini adalah masa subur Selena, peluang untuk mendapatkan anak jauh lebih besar. Apalagi Sofia, istri pertama William mendesaknya untuk segera melakukan tugasnya, agar mereka segera memiliki anak. "Pak William." Panggil Selena yang berdiri di depan pintu kamarnya, William hanya menengok ke arah gadis itu tanpa menjawab."A..apakah Bapak ingin membersihkan diri dulu?" Selena tergagap karena merasa canggung.Karna wine yang di minumnya, kondisi William kini sudah mulai mabuk. Gadis itu menggunakan lingerie yang berkimono, tentu di dalam kimono itu Selena mengenakan gaun yang super seksi dan nerawang. William menjawab dengan datar. "Aku tidak ingin mandi." Selena mengangguk, lalu hendak masuk ke dalam. Langkah Sele

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 7 - Permintaan seorang istri

    "Terima kasih sudah mencari ibu pengganti untuk melahirkan anak kita, Mas." Baru kali ini William melihat binar bahagia pada mata indah Sofia setelah penyakit kanker merenggut kebahagiaannya."Anak kita akan segera lahir, dia akan menjadi penggantiku saat aku tiada nanti." Sofia mengucapkan hal itu sembari menahan tangis. "Sayang." William kembali mendekap istrinya itu. "Kamu tidak akan meninggalkan Aku, kamu akan sembuh dari penyakit itu."William masih belum bisa terima istrinya menderita kanker, apalagi jika harus kehilangannya. Berbagai informasi bahkan rumah sakit di seluruh dunia sudah William cari agar bisa menyembuhkan istrinya. Tapi sampai detik ini, dia belum mendapatkan rumah sakit yang bisa dan mau mengobati istrinya.Kanker yang di derita Sofia cukup langka dan ganas, banyak yang menyerah bahkan tak sedikit yang bilang lebih baik memanfaatkan waktu yang masih ada untuk berbahagia bersama.Sofia menatap sayu pada William. "Akan ada anak kita yang menghiburmu ketika ak

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 6 - Wanita untuk menjadi Ibu Pengganti

    Tahap awal proses Bayi tabung adalah melakukan induksi ovulasi dengan memberikan suntikan hormonal dan obat-obatan.Dengan tenang Selena menjalaninya, setidaknya dia akan menjalani kontrak itu tanpa harus melakukan kontan fisik dengan Wiliam. Dokter Angga melakukan tugasnya dengan baik.Berbagai macam obat telah dokter Angga suntikan ke dalam tubuh Selena."Syukurlah, kita telah melakukan tahap awal dari prosedur ini," seru dokter Angga sumringah. "Setelah ini, kamu hanya perlu banyak istirahat agar efek obatnya maksimal." "Baik dokter." jawab Selena sambil tersenyum. "Setelah 2 minggu, kamu harus kembali datang ke rumah sakit untuk melakukan tindakan selanjutnya." jelas Dokter Angga pada Selena. Selena mengerti dengan apa yang di instruksikan oleh Dokter Angga. Setelah selesei menemui dokter Angga, Selena berpamitan untuk pulang. Saat Selena mencari keberadaan Pak Arnold, ponselnya tiba-tiba bergetar. Pesan dari Pak Arnold yang memberitahukan bahwa Pak Arnold tengah berada d

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 5 - Tes Kesuburan

    Selena segera mengenakan masker lalu mengikuti Arnold masuk ke dalam rumah sakti. Kali ini, Selena tidak banyak bertanya, sebagai orang yang sudah terikat kontrak dia harus mengikuti apapun keinginan dari pihak pertama tanpa tapi. Wajah saja William menyuruhnya untuk tes kesuburan, karena dia harus melahirkan anak untuknya. Mereka menggunakan lift dan menekan tombol angka 5. Selena terus mengekor di belakang Arnold, sampai tiba di ruangan dokter Angga spesialis Obgyn. Benar saja, William sudah berada di dalam ruangan itu dengan wajah datarnya. "Silahkan masuk Bu." Arnold mempersilahkan Selena masuk dan dia menunggu di luar ruangan. Pria yang memakai jas dokter itu tersenyum hangat pada Selena, lalu mempersilahkannya duduk di kursi sebelah Pak William. "Perkenalkan Saya Dokter Angga, dokter yang akan membantu kalian untuk segera memiliki seorang anak." "Saya Selena Eveline." Ucap Selena sembari mengulurkan tangannya. "Angga, kamu harus ingat kalau semua ini harus di r

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 4 - Perjanjian Kontrak

    "Baiklah, Aku setuju dengan perjanjian kontrak ini." Seru Selena tanpa ragu, walau hati kecilnya masih menolak. Tapi, untuk saat ini dia tidak bisa menuruti egonya, waktu terus berjalan, Hutang harus segera dilunasi. William terkekeh, lalu menatap Selena dingin. "Tanda tangani kontrak itu sekarang juga." Sejenak Selena memejamkan matanya, sebuah keputusan besar harus dia ambil. Segera dia ambil bolpoin dan menandatangani surat perjanjian itu. Kini dia sudah terikat kontrak, secara tidak langsung, pria di hadapannya bebas bisa melakukan apapun kepadanya. William mulai mendekati Selena, lalu menarik Selena hingga mereka berdiri saling berhadapan. "Mulai saat ini, aku boleh melakukan apapun kepadamu!" bisik William di telinga Selena. Tubuh Selena menjadi bergetar karena ketakutan, dia baru bertemu dengan pria itu tapi sudah terikat perjanjian. Selena hanya memejamkan mata lalu menelan ludahnya. Pria itu begitu dingin dan tanpa ekspresi, di tangannya Selena bagaikan ma

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 3 - Pertemuan

    Di dalam Ruangan pribadinya yang dibuat khusus untuk menerima tamu seorang Sultan, Mami Siska menatap Pria di hadapannya dengan tanpa berkedip. Pria yang duduk tanpa ekspresi itu menatap jengah Mami Siska yang melihatnya tanpa berkedip itu. Setelan jas mewah merk ternama yang Pria itu kenakan jelas menunjukkan status sosialnya yang tinggi. Rahang kuat dan rambut yang selalu rapih dan klimis membuat aura ketampanannya semakin mempesona. Jambang serta tubuhnya yang kekar altetis menggambarkan betapa jantan dan gagahnya seorang William Massimmo. "Eh... Suatu kehormatan bagi saya, karena kedatangan tamu Sultan ke kediaman saya." celetuk Mami Siska setelah beberapa saat hanya saling tatap. "Saya kemari hanya ingin mengambil milik saya yang sudah kamu curi!" Suara bariton yang terdengar dingin itu sebenernya membuat bulu kuduk Mami Siska merinding. Aura kekejaman jelas kentara dalam suara bariton itu. "Sa..saya mencuri? Maaf, walaupun saya bekerja seperti ini tapi saya bukan

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 2 - Di culik

    Cukup lama Selena duduk sendirian di bar, sedang menunggu seseorang yang akan kencan dengannya. Saat ia menyeruput minumannya, seorang pria mendekatinya. "Selena?" tanyanya, dengan sedikit senyum di bibirnya. Selena mengangguk, memperhatikan setelan jas yang rapi dan rambutnya yang licin. Pria itu lantas memberi isyarat kepada bartender dan memesan minuman untuk dirinya sendiri sebelum berbalik kepada Selena. "Aku Simon," katanya, sambil mengulurkan tangannya ke arah Selena. "Aku senang kau memutuskan untuk bergabung denganku malam ini." Selena berusaha tersenyum kepada Pria di hadapannya. Ada sedikit kebingungan di rasakan oleh Selena lalu membatin. "Bukankah Lily bilang bahwa Pria yang akan kencan denganku itu bernama William?" "Saya Selena," jawab Selena. "Maaf Tuan, tapi teman saya bilang, Saya akan bertemu dengan Tuan yang bernama William." "Oh.." Simon terkekeh kecil. "Saya utusan Pak William, Saya kemari untuk menjemput dan mengantarkan anda kepada Pak William." Sel

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 1 - Jerat Hutang

    Pria dengan wajah kejam dan dingin itu berdiri menatap ke arah seorang gadis bernama Selena tanpa belas kasihan, lalu berkata penuh ancaman. "Hutang yang harus orangtuamu bayarkan adalah 10 Milyar, jika lusa kalian tidak membayarkan uang itu, orangtuamu harus menerima akibatnya!" "Lusa?" Selena sangat terkejut. "Bagaimana Aku bisa mengumpulkan uang sebanyak itu hanya dalam waktu dua hari?" "Saya tidak peduli bagaimana kamu mendapatkan uang itu! Terpenting bagi saya adalah uang itu kembali!" Selena Eveline, Gadis berusia 20 tahun itu tampak begitu putus asa. Hutang kedua orangtuanya yang dipakai untuk perawatan dirinya yang menderita penyakit jantung sedari kecil. Hutang-hutang itu semakin menumpuk seiring berjalannya waktu hingga membuat kondisi ekonomi keluarga Selena yang tadinya termasuk orang yang berada, kini bangkrut dan malah terjerat hutang berbunga. "Beri saya waktu 3 bulan, Saya pasti akan membayarnya lunas." ucap Selena dengan nada tegas. "Apa saya tidak

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status