Home / Romansa / GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA / Menjelang Waktu Kesepakatan

Share

Menjelang Waktu Kesepakatan

Author: Handira Rezza
last update Last Updated: 2022-09-20 21:53:42

Amanda hanya mengangguk lalu melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam rumahnya. Carlos sudah pulang mengendarai mobilnya dengan cepat.

"Akhirnya sudah sampai rumah. Memang tempat paling nyaman adalah rumah sendiri," gumam Amanda.

Ia terlelap karena seharian bermain di pantai bersama Carlos.

Keesokan harinya Amanda bekerja seperti biasa. Ia tak tahu kenapa teman-temannya saling berbisik saat dia masuk ke dalam ruangan kerjanya.

"Amanda aku tak menyangka kamu adalah wanita yang seperti itu," ucap teman Amanda.

"Benar, kamu selalu terlihat polos ternyata kamu seorang yang munafik," imbuh teman yang satu lagi.

Amanda menghela nafas kecil, sebenarnya apa yang mereka ributkan. Ia hanya diam saja dan mencoba mulai bekerja.

Di ruangan lain Carlos yang sudah mendengar desas desus tentang Amanda meminta Angga untuk menekan surat kabar online yang berani membuat berita buruk tentang Amanda.

"Baik, sebentar lagi Anda akan mendapatkan kabarnya, Pak," ucap Angga.

"Satu lagi kamu harus mencari kesalahan orang bernama Diksa dan Herlina itu. Sebarkan skandal mereka di internet sebagai bentuk balasan karena telah mencemarkan nama baik Amanda," imbuh Carlos.

Seharian ini Amanda mendapatkan perlakuan buruk dari teman-temannya. Tapi dia tak melakukan perlawanan karena percuma jika di jelaskan mereka tak akan percaya. Bukti sudah tersebar di internet mana mungkin dia bisa membela dirinya.

"Amanda, kami kecewa padamu. Jangan dekat dengan kami. Kamu wanita munafik," umpat teman Amanda.

"Kecewa? Kalian yang mengajakku ke bar untuk minum waktu itu. Lalu kalian meninggalkan aku sendirian saat mabuk. Saat sadar aku sudah berada di hotel dengan pria yang tak aku kenal," balas Amanda.

"Satu hal lagi. Diksa kekasihku bagaimana bisa tahu kalau aku ada si hotel itu sedangkan aku sendiri tidak tahu aku berada di mana. Aku menjadi curiga kalian terlibat dalam kejadian ini," imbuh Amanda tanpa rasa takut sedikitpun.

Melihat ekspresi mereka mungkin memang terlibat. Tapi bukan pembohong namanya jika tidak melakukan sebuah drama.

"Kamu tidak punya bukti kalau kami terlibat dengan perbuatanmu yang menjijikkan itu. Kamu yang berbuat kenapa kamu menuduh kami menjebakmu!" seru teman Amanda.

"Buktinya ada di sini. Kalian tidak bisa menyangkal lagi, Lihatlah pengakuan dari seseorang yang membayar kalian itu," ucap Laila sembari memperlihatkan ponselnya.

Mereka terkejut dengan kedatangan Laila di ruangan kerja Amanda. Satu ruangan mendengarkan rekaman dari ponsel Laila. Amanda juga ikut seksama mendengarkannya.

"Laila ini bukan urusan perusahaan. Untuk apa kamu sibuk mengurusnya. Posisi sudah enak untuk apa cari muka lagi," bentak teman Amanda.

"Heh tentu saja ini urusan perusahan. Karena kalian telah berani mencelakai teman satu divisi sendiri. Masih saja memfitnahnya, kalian akan mendapat sangsi!" tegas Laila.

Penjelasan Laila membuat ketiga teman Amanda satu divisi itu ketakutan. Mereka tidak menyangka kalau masalahnya akan menjadi serumit ini.

"Tina. Kamu jangan diam saja kamu yang meminta kami meninggalkan Amanda. Kamu otak semua ini, uang yang kamu berikan aku kembalikan!" seru teman Amanda.

"Dasar pengecut!" seru Tina.

Laila mengajak Tina untuk menghadap kepala HRD untuk menerima surat peringatan. Sedangkan Diksa dan Herlina sedang stres menghadapi masalah yang menimpa mereka. Video hot mereka terekspose juga foto dan video Herlina menyuap orang untuk menjebak Amanda terungkap.

Saham Hotel keluarga Diksa merosot, banyak para kerabat bisnis mencabut kerja sama mereka.

"Ini adalah balasan untuk orang yang berani menyinggung orangku!" seru Carlos di ruang kerjanya.

"Kerja bagus Angga. Aku akan memberikan bonus untukmu bulan ini," imbuh Carlos.

"Terima kasih, Pak," balas Angga.

Waktu semakin berjalan. Sudah hampir satu minggu dari perjanjian Carlos dan Amanda. Tapi Amanda tak kunjung menghubungi Carlos. Carlos bisa saja menghubunginya lebih dulu karena semua informasi mengenai Amanda sudah ia ketahui. Bahkan dia juga tahu kalau Amanda bekerja di perusahaannya.

Carlos terlalu gengsi untuk memulai lebih dulu.

"Angga, kenapa bos kita sejak pagi selalu bolak balik melihat ponselnya seperti sedang menunggu pesan dari seseorang?" bisik Laila.

"Aku juga tidak tahu, Laila. Jangan banyak tanya karena sepertinya hari ini akan kita lewati dengan tidak mudah," balas Angga.

Baru juga Angga berucap. Carlos sudah mulai menunjukkan suasana hati yang tidak enak. Seperti biasa kalau sedang dalam suasana hati yang tidak enak Carlos akan marah sepanjang waktu. Terlebih pada mereka yang mempunyai kesalahan dalam pekerjaannya sekecil apapun itu.

"Wanita itu benar-benar keterlalun. Kenapa tidak menghubungiku padahal ada masalah yang sedang menimpanya. Lalu ini sudah hampir satu pekan. Kenapa tidak mencariku!" seru Carlos sambil menggebrak mejanya kesal sendiri.

"Pak Carlos, maafkan saya mengganggu Anda. Tapi sekarang saatnya rapat rutin perusahaan. Semua sudah berkumpul tinggal menunggu Bapak untuk memimpin rapat," ucap Laila hati-hati.

"Lima menit lagi. Kamu bilang ke mereka kalau harus menyiapkan bahan presentasi mereka tanpa kesalahan apapun," balas Carlos karena masih marah.

Beberapa menit kemudian Carlos sudah datang ke ruang rapat. Dia dengan seksama mendengarkan setiap presentasi dari beberapa divisi yang ada di perusahaan. Tapi setiap berdiakusi ia selalu menyalahkan semua orang.

"Laporan macam apa yang kamu buat. Sudah lama bekerja tapi masih saja tidak becus kerja! Apa kalian mau di potong gaji atau aku ganti dengan karyawan baru!" seru Carlos.

"Kami mohon maaf pak, kalau begitu biar kami ganti semua laporan pekerjaan ini dengan yang baru," balas salah satu karyawan.

"Waktu kalian hanya satu menit. Aku tidak mau lama menunggu kalian bekerja," ucap Carlos.

Para karyawan itu segera bergegas menyelesaikan pekerjaan. Laila dan Angga masih tidak berani bertanya apa lagi yang bisa mereka kerjakan. Mereka masih diam menunggu instruksi dari Carlos.

"Angga, bos mulai lagi melihat ponselnya yang tidak menyala. Apakah bos kita sedang jatuh cinta?" bisik Laila sembari menarik-narik kemeja Angga.

"Sssttt lebih baik diam. Kalau bos dengar bisa celaka!" tegas Angga sambil meletakkan jari telunjuk di bibir.

Rapat dimulai kembali tapi raut wajah Carlos masih saja murung seperti sebelumnya. Kali ini Carlos tidak fokus matanya selalu tertuju pada ponselnya.

Presentasi dari beberapa petinggi divisi penting sudah selesai. Mereka sangat was was menunggu komentar dari Carlos.

"Kenapa bos diam saja. Apakah nasib kita sampai di sini saja?" bisik satu karyawannya.

"Diam jangan banyak bertanya. Kalau tidak ingin nasib kita beneran buruk!" seru yang lainnya.

Carlos baru saja akan membuka suaranya. Ia akan mengkritik hasil laporan bagian keuangan. Ponselnya berdering tanda ada pesan masuk. Carlos langsung saja mengecek ponselnya.

"Rapat cukup sampai di sini. Angga kamu pimpin rapat. Laila kamu salin notulen untukku! Atau bubarkan saja rapatnya sampai besok kita mulai lagi!" seru Carlos yang mendadak wajahnya berubah ceria dan langsung meninggalkan ruangan rapat.

"Bo-bos. Anda mau kemana?" tanya Angga.

"Apa aku tidak salah lihat. Baru pertama kali aku melihat bos tersenyum seperti itu?" ucap Laila terkejut.

Comments (7)
goodnovel comment avatar
RUWAHIDA
terkadang seperti ikut jadi cinta pertama
goodnovel comment avatar
Elsi Elsi
suka ceritax
goodnovel comment avatar
NUR FARAH SYAFIQAH BINTI MUHAMAD RUDZUAN Moe
cerita yang sangat menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Lebih ingin melayanimu.

    Semua orang yang berada di tempat rapat saling pandang dan melongo. Mereka saling berbisik membicarakan sikap Carlos yang tiba-tiba berubah."Laila kamu tidak salah lihat. Barusan memang bos kita tersenyum. Tapi aku tidak tahu bos pergi kemana," balas Angga."Kalau begitu kita kembali saja ke ruangan kita masing-masing. Nanti kalau ada informasi dari bos akan aku sampaikan ke kalian," ucap Laila.Di waktu yang sama Carlos sedang menuju kafe dekat perusahaannya dan menemui Amanda.Hatinya berdebar saat sudah mendekati kafe. Bahkan dia resah karena bingung akan mengatakan apa saat akan bertemu dengan Amanda lagi."Carlos, sebelah sinI," panggil Amanda saat melihat Carlos. Ia juga melambaikan tangannya agar Carlos bisa melihatnya.Carlos menoleh ke arah Amanda dan langsung menuju ke arahnya, "Apa kamu sudah menunggu lama, Amanda?" tanya Carlos sembari duduk di bangkunya."Aku baru lima menit ada di sini," balas Amanda.Amanda menatap Carlos dari atas sampai bawah. Sepertinya ada yang bed

    Last Updated : 2022-09-23
  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Reuni Sekolah

    "Tidak terlalu sulit tapi cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Aku hanya punya sedikit tabungan," balas Amanda.Amanda menatap Carlos yang seperrinya terkejut dengan pernyataan yang ia berikan. Carlos terlihat termenung seakan memikirkan sesuatu. Sehingga Amanda melambaikan tangan untuk menyadarkannya."Carlos, kenapa melamun? Apa kamu mendengarkan aku?" tanya Amanda."Maafkan aku Amanda, mungkin aku hanya lelah saja. Ayo aku antar pulang," ajak Carlos.Amanda mengangguk. Mereka menuju mobil untuk pulang bersama. Carlos banyak mengobrol dengan Amanda di mobil. Dia ingin lebih dekat dengan wanita pujaan hatinya itu walau sudah tahu informasi mengenai dia. Baginya mendengarkan langsung dari mulut Amanda akan membuatnya senang."Sudah sampai, jangan lupa mengabariku jika sudah sampai di atas," pinta Carlos."Hati-hati dijalan," ucap Amanda sembari melambaikan tangannya.Hati Carlos menjadi senang karena bisa bertemu dan mengobrol dengan Amanda. Dia bersenandung ceria karena Amanda menerima

    Last Updated : 2022-09-24
  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Gosip di acara reuni sekolah

    Herlina terus menyebar gosip kalau Amanda adalah wanita munafik yang pandai menyembunyikan sisi gelapnya dengan berpenampilan sok polos."Aku tak menyangka kalau Amanda orang yang seperti itu, Herlina. Pantas saja Diksa putus dengannya dan berpacaran denganmu," ucap salah satu teman Amanda."Aku juga tak menyangka. Aku dan Diksa sendiri yang memergokinya di kamar Hotel bersama pria liar entah dari mana asalnya," balas Herlina.Gosip yang di sebar Herlina dalam sekejap memenuhi ruangan. Kini tidak hanya satu dua orang saja yang menggunjingnya. Tapi seluruh orang yang ada di ruangan sedang mengutuknya diam-diam.Mereka bergerombol sambil menggunjing Amanda. Hal ini membuat Herlina puas karena nama Amanda sudah jelek di mata teman sekolahnya.Seseorabg menyiram air ke gaun yang dipakai Amanda."Kamu pantas mendapatkannya karena telah menipu kami dengan wajahmu yang polos," ucap teman Amanda."Sepertinya kamu adalah orang yang bodoh! Bagimana tidak bodoh. Termakan gosip yang sebenarnya ti

    Last Updated : 2022-09-27
  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Kedatangan Carlos

    Carlos mendekati Amanda dan melihat gaunnya yang basah. Ia terlihat marah karena ada yang menindas kekasihnya. “Siapa yang berani mengotori gaun edisi terbatas ini. Apa kalian pikir harganya murah?!” bentak Carlos. “Katakan berapa harganya. Aku akan menggantinya untukmu, hanya seorang gigolo berani berlagak di depanku!” seru Diksa. “Aku pikir mendapatkan pria kaya dari mana. Ternyata hanya bermain dengan seorang gigolo. Jadi kamu takut ketahuan gaun yang kamu pinjamkan kepada Amanda telah rusak?” ledek Herlina. Carlos mendekat ke arah Diksa. Ia menunjukkan kharisma yang sangat kuat sebagai seorang seorang pria. “Putra dari Tuan Wijaya pemilik hotel bintang lima di kuta. Apa peringatan yang aku berikan belum cukup padamu?!” tegas Carlos. “Apa maksudmu? Kamu hanya seorang gigolo memangnya peringatan apa yang telah kamu berikan padaku. Jangan bermimpi!” tegas Diksa. Carlos menjentikkan jarinya memberikan perintah kepada anak buahnya untuk memutar kembali video tak senonoh yang dil

    Last Updated : 2022-09-28
  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Aku orang kaya

    Calos menertawakan Diksa yang banyak bicara. Tapi nyatanya dia adalah orang yang bodoh. Diksa kesal karena Carlos tertawa seolah menghinanya."Aku sampai tidak berkata-kata. Seorang calon pewaris hotel keluarga tapi bodoh sepertimu. Aku sarankan sebelum bicara kamu harus mengetahui siapa lawan bicaramu!" tegas Carlos."Kamu hanya seorang gigolo yang mengandalkan ketampanan untuk menipu para gadis agat terlihat kaya. Berani sekali mengatai aku bodoh!" seru Diksa.Lagi-lagi Carlos tertawa. Lalu dia mendekati Diksa. Ia memberikan tekanan terhadap Diksa lebih kuat. Melihat Carlos yang semakin dekat terlihat memiliki tatapan mata ingin membunuh. Diksa mundur satu langkah saat Carlos melangkahkan kakinya maju satu langkah.Carlos menyeringai tipis lalu menghentikan langkahnya."Apa yang ingin kamu lakukan? Apa ingin memukulku? Dasar preman pasar yang menipu para wanita agar terlihat kaya. Aku akan meminta Ayahku untuk mencarimu dan menjebloskanmu ke penjara," ucap Diksa sedikit mengancam Ca

    Last Updated : 2022-09-29
  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Kere Saja, Belagu!

    Carlos yang tak sempat menghindar hampir saja terkena pukulan dari Diksa. Tapi dia yang sudah terlatih ilmu bela diri secara sigap menagkas genggaman tangan Diksa yang akan digunakan untuk memukulnya. "Dengan kemampuanmu seperti ini, ingin memukulku?" ledek Carlos lalu memutar tangan Diksa sehingga ia menjadi menghadap membelakangi Carlos dan menekan ke arah punggungnya. Hal seperti ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah terlatih dan juga banyak mempraktikkannya dalam keadaan terancam. "Keparat, cepat lepaskan aku!" seru DIksa. "Sebelum melepaskanmu. Lebih baik aku memberimu pelajaran dahulu," ucap Carlos. Caros menendang Diksa hingga tersungkur ke lantai dan menginjak tangan kanannya dengan keras. Diksa berteriak kesakitan hingga membuat Herlina ketakutan. "Dasar preman pasar, beraninya kamu membuat seorang penerus kekayaan keluargnya menjadi cacat. Apa kamu tidak takut masuk penjara?" tanya Herlina memberikan gertakan. "Apa kamu juga mau mulutmu menjadi cacat sehin

    Last Updated : 2022-09-30
  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Kalau saja aku tahu lebih cepat

    Carlos sengaja meremehkan Herlina. Dia mengatakan itu karena dia adalah pemilik Swan Entertaiment jadi dia tidak akan pernah menerima Herlina untuk bergabung di perusahaannya."Atas dasar apa kamu berkata seperti itu. Memangnya kamu bos di sana?!" tegas Herlina dia kesal sekali terus-terusan di remehkan."Aku bukan bos di sana. Tapi aku mengenal seorang teman yang bekerja di Swan Entertaiment," jawab Carlos."Baru kenal bos saja sudah belagu, apalagi kalau kami yang mempunyai Swan Entertaimnt. Aku yakin perusahaan itu tak akan sebesar ini jika kamu adalah pemiliknya!" seru Herlina.Carlos tertawa kecil dia sebenarnya sudah malas untuk berdebat dengan orang bodoh seperti ini. Tapi rasanya seru juga menanggapi kebodohan dua manusia yang ada di hadapannya ini. Pikiran Carlos kalau Herlina tahu dia adalah pemilik Swan Entertaiment pasti akan mengejarnya dan tidak akan pernah berkata seperti apa yang ia katakan barusan."Jangan menggebu-gebu seperti itu, anak buahku punya rekaman telanjang

    Last Updated : 2022-10-01
  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Semalam dia bermain terlalu liar.

    Diksa dan Herlina terkejut dengan apa yang didengarnya. Kalau betul Carlos adalah pemilik Swan Entertaiment. Betapa beruntungnya Amanda."Kamu ini bicara apa? Tidak mungkin gigolo ini adalah pemilik Swan Entertaiment!" tegas Diksa."Benar, orang yang berperilaku seperti preman pasar ini. Mana mungkin pemilik perusahaan terkenal," ucap Herlina tidak percaya.Teman sekolah Amanda itu, sekali lagi mencocokkan foto di majalah bisnis dan wajah Carlos. Foto dan asli terlihat mirip jadi benar itu adalah pemilik Swan Entertaiment."Kamu adalah orangnya! Bolehkah saya berfoto dengan Anda?" tanya teman Amanda."Satu jepretan saja," jawab Carlos sambil tersenyum.Diksa melongo menatap Carlos. Jantungnya berdetak kencang saat mengetahui fakta yang ada. "Tamat riwayatku. Aku telah menyinggung orang yang seharusnya tak pernah aku singgung!" ucap Diksa dalam hatinya.Herlina menggigit bibirnya karena masih tak percaya kalau Carlos yang ada di depannya ini adalah Carlos William pemilik Swan Entertai

    Last Updated : 2022-10-01

Latest chapter

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Tamat

    "Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Ada yang memperhatikan

    Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Periksa kehamilan

    Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Kelebihan Amanda.

    Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Istri yang taat suami

    Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Carlos Demam

    Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Harga diri lelaki adalah bekerja

    Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Suami Baik Hati.

    Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku

  • GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA   Mengobrol dengan Mertua

    Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status