Amanda menabrak seorang pemuda saat mabuk usai pesta minum di bar bersama teman kerjanya. Ia berjalan sendirian karena semua temannya sudah pulang di jemput kekasih atau keluarga mereka.
“Maaf … Aku tidak sengaja,” ucap Amanda. Dia tidak ingin orang yang ditabraknya marah.
Carlos nama pemuda yang ditabrak Amanda hanya mengangguk saja. Kemudian dia melanjutkan berjalan karena ada sebuah pertemuan yang harus ia hadiri.
“Mimpi apa aku bertemu pria setampan itu,” gumam Amanda sambil menatap Carlos.
“Tunggu dulu, pria itu menjepit koran di ketiaknya. Tubuhnya juga sedikit kekar, menurut artikel yang pernah aku baca dia pasti brondong kesayangan tante-tante atau seorang gigolo. Karena zaman sekarang ini eranya koran digital. Untuk apa pemuda itu membawa gulungan koran dan dijepit di ketiaknya?” imbuh Amanda.
Amanda yang sedang mabuk tapi tidak berat itu. Mencoba untuk mendekati Carlos. Dia mengikuti Carlos karena penasaran seperti apa performa gigolo di atas ranjang.
“Apa kamu seorang penguntit? Sehingga mengikutiku sampai sini. Atau jangan-jangan kamu sengaja menabrakkan diri kepadaku tadi?!” gertaK Carlos saat mengetahui Amanda mengikutinya.
“Aku bukan seorang penguntit. Tapi aku tertarik padamu. Berapa bayaranmu semalam?” tanya Almera.
Carlos mengernyitkan dahinya karena wanita dihadapannya ini mengucapkan pertanyaan yang menjengkelkan.
“Apa kamu pikir aku ini seorang gigolo? Kalau aku jadi gigolo pun aku tidak mau tidur denganmu. Kamu juga tidak akan sanggup membayarku!” seru Carlos.
“Sebelum kesabaranku habis. Lebih baik kamu jangan mengikuti aku lagi,” imbuh Carlos menunjukkan wajah garangnya.
“Aku tidak mau pergi!” seru Amanda.
Amanda tersenyum dia sangat menyukai gaya Carlos yang sombong. Amanda semakin semangat membujuk Carlos untuk bisa bermalam bersamanya.
“Hei! Jadi gigolo saja sombong sekali, sih! Apa ini cara kamu melayani tamu?!”
Suara teriakan seorang wanita muda dengan wajahnya yang bersemu merah terdengar nyaring di lorong bar. Hal itu membuat pria bertubuh tinggi tegap dengan wajah mempesona mengerutkan dahi.
“Gadis gila,” maki pria itu seraya melanjutkan langkah.
“Berhenti!” wanita muda itu menarik tangan pria tersebut. “Aku mau kamu, cuma kamu yang menemaniku malam ini!” perintahnya dengan langkah yang sedikit terhuyung.
Seorang pria lain dengan pakaian jas dan tampang serius menegur wanita muda tersebut, “Tolong jaga ucapanmu! Apa kamu kira bosku adalah seorang gigolo betulan?” Pria itu menepiskan tangan wanita muda itu dari lengan atasannya.
Carlos melirik Amanda yang masih terlibat adu mulut dengan Angga. Dia melihat dari ujung kepala sampai ujung kaki sepertinya Carlos menilainya sebagai wanita yang menarik. Tapi dia harus tetap waspada jangan-jangan dia datang karena dikirim seorang musuh untuk memata-matainya.
“Angga, biarkan dia ikut bersamaku,” ucap Carlos.
“Apa aku tidak salah dengar, Pak Carlos?” tanya Angga.
“Tidak, kamu tidak salah dengar. Aku ingin menguji wanita ini betulan mabuk atau berpura-pura agar bisa dekat denganku!” jawab Carlos tegas. .
Carlos melambaikan tangannya kepada Amanda agar mengikutinya. Sikapnya yang dingin dan tidak pernah dekat dengan seorang wanita membuatnya tidak tahu bagaimana caranya mengobrol dengan Amanda.
“Pak gigolo, kenapa kamu tidak perhatian pada wanita yang sedang mabuk ini, apa ini ciri khasmu melayani tamu dengan sikap dingin seperti ini?” tanya Amanda sambil berjalan di samping Carlos.
“Kamu apa berpura-pura bodoh. Atau mungkin kamu tidak pernah melihat wajah tampanku di majalah bisnis. Atau di akun gosip artis? Biasanya mereka menggosipkan aku dekat dengan beberapa selebriti ternama!” tegas Carlos.
“Jadi maksudmu. Seorang gigolo jaman sekarang juga mempromosikan dirinya dengan menggandeng selebriti ternama?” tanya Amanda yang antusias.
Carlos menghela nafas kasar. Sepertinya hari ini dia sangat apes karena bertemu dengan seorang wanita mabuk yang bodoh. Padahal banyak wanita di luaran sana yang mengetahui siapa dia dan berlomba menjadi istrinya. Baru kali ini ada seorang wanita yang menganggapnya gigolo dan tidak tahu siapa dia.
“Aku menjadi kesal terhadapmu. Sekarang katakan dimana rumahmu aku akan mengantarmu pulang. Anggap saja aku buang sial karena bertemu dengan wanita bodoh sepertimu!” tegas Carlos.
“Apa kamu akan menghangatkan ranjangku, jika mengantarku pulang?” tanya Amanda dengan wajah sumringah.
Carlos menatap wajah Amanda sekali lagi. Wajahnya memang cantik tapi kesan pertama yang didapatkan Carlos adalah dia seorang wanita yang bodoh. Caros semakin penasaran jika dia membawanya ke hotel lalu saat sudah sadar dia akan mengatakan apa padanya.
“Kamu benar-benar perempuan tak tahu malu. Sudah mabuk merepotkan pula! Kalau ingin menghangatkan ranjangku. Kamu yang harus membayar biaya hotelnya!” jawab Carlos.
“Itu gampang sekali. Aku tahu hotel yang murah di dekat sini. Tapi kamu harus janji padaku untuk memuaskan aku,” balas Amanda.
Carlos menyeringai tipis. Dia ingin mengerjai Amanda dengan memesan kamar hotel tipe president suite, “Angga tolong pesan kamar untukku!” perintah Carlos.
Angga mengangguk lalu pergi memesan kamar sesuai dengan perintah dari bosnya. Hotel yang dipesan dekat bar agar mereka berdua bisa segera sampai dan istirahat. Carlos memperhatikan Amanda dari ujung rambut sampai ujung kaki. Wanita itu tampak asing baginya.
“Sepertinya kamu bukan dari kalangan atas, ya?” gumam Carlos yang matanya masih tidak berkedip memperhatikan Amanda.
“Apa kamu meragukanku tidak sanggup membayar jasamu di atas ranjang. Walau tidak dari kalangan kelas atas. Aku ini seorang karyawan terbaik di kota ini,” jawab Amanda yang sedikit kesal dengan ucapan Carlos barusan.
“Jadi kamu karyawan biasa. Mana mungkin seorang karyawan biasa mampu membayar jasa gigolo yang paling mahal ini,” ledek Carlos meremehkan Amanda.
Amanda mendekati Carlos lalu dia mencecap bibirnya agar tidak banyak bicara. Carlos sedikit terkejut tapi sepertinya dia tidak menolak apa yang dilakukan oleh Amanda.
“Ya Tuhan. Kenapa aku tidak menolak apa yang dilakukan wanita gila ini,” gumam Carlos yang sedikit gemetar tubuhnya.
Carlos mencoba memeluk Amanda supaya merasakan kemistri ciuman pertamanya. Sepertinya memang sentuhan dari Amanda itu membuatnya nyaman. Lalu Carlos membalas perbuatan Amanda dan membuatnya semakin terbuai oleh kenikmatan yang diciptakan oleh keduanya.
“Dasar wanita gila! Beraninya menciumku di depan umum seperti ini!” tegas Carlos sambil mendorong tubuh Amanda.
“Heh, setelah menikmati kenikmatan beberan detik kamu mendorong tubuhku. Baru kali ini aku lihat gigolo yang sok jual mahal sepertimu,” ucap Amanda sambil melipat kedua tangannya.
Carlos hanya bisa mengepalkan tangannya karena kesal. Melihat Amanda yang mampu menggetarkan hatinya itu ia menjadi kesal sendiri. Tidak seharusnya dia mau didekati oleh wanita asing seperti ini karena bisa saja dia dikirim oleh musuh saingan perusahaannya untuk menjadi mata-mata.
“Ini mungkin hanya kebetulan saja. Aku tidak pernah sudi disentuh wanita sebelumnya. Kemarilah, aku ingin menyentuhmu sekali lagi,” ucap Carlos sambil melambaikan tangannya.
Melihat Carlos yang melambaikan tangan kepadanya untuk mendekat. Amanda segera mendekati pria tampan yang saat ini masih saja dia anggap sebagai gigolo itu.“Apa kamu ingin memelukku, seperti ini?” ucap Amanda seraya memeluk tubuh Carlos.“iya, seperti ini. Terasa nyaman untukku,” jawab Carlos.Biasanya Carlos tidak menyukai ada wanita yang sengaja mendekatinya. Apalagi jika sengaja mendekati hanya demi keuntungan semata. Tapi entah kenapa saat bertemu dengan Amanda dan kontak fisik dengannya ia tidak merasa risih sama sekali.“Pak Carlos, saya sudah memesan hotel untuk Anda,” ucap Angga kemudian matanya terbelalak karena melihat adegan yang tak biasa dia lihat.“Cepat serahkan kartu akses kamar hotel padaku. Tidak usah memasang wajah terkejut seperti itu,” balas Carlos sembari menjulurkan tangannya.Angga segera menyerahkan kartu akses kamar hotel kepada Carlos. Sepertinya dia memang sudah tidak sabar untuk melakukan hal yang menyenangkan hari ini.“Maaf pak Carlos, jangan lupa denga
“Herlina apa benar di sini hotelnya?” tanya Diksa yang sudah berdiri di depan hotel megah di Kute, Bali itu. “Aku pastikan informasi yang aku dapatkan adalah benar. Aku meminta orang untuk memata-matainya dan telah mengirim lokasi hotel berikut nomor kamarnya,” jawab Herlina. Herlina memberikan sejumlah uang kepada teman kerja Amanda agar mau membantunya. Dia meminta orang itu untuk mengajak Amanda minum-minum setelah pulang kerja. Dia juga meminta teman Amanda untuk menambahkan obat perangsang diminuman Amanda lalu meninggalkan dia sendirian di bar. “Setelah ini apa kamu akan langsung mempublikasikan hubungan kita? Aku sudah lelah menjadi simpananmu. Kamu bilang mencintaiku dan akan segera putus dengan Amanda jika ketahuan selingkuh, bukan?” tanya Herlina dengan tidak sabar. “Aku berjanji padamu. Jika Amanda yang telah menemaniku selama hampir tujuh tahun itu berkhianat, aku akan meminta putus padanya,” jawab Diksa. Mendengar jawaban Diksa, hati Herlina berbunga-bunga. Akhirnya
Amanda menatap wajah Carlos tajam. Dimata Amanda Carlos terlihat sangat tampan. Tapi dia adalah orang asing yang merebut keperawanannya. "Kerja sama apa? Bahkan kita belum lama kenal apa kamu tidak takut kalau aku akan menipumu?" tanya Amanda lirih."Aku yakin kamu tidak akan berani menipuku. Karena jika kamu kabur ke ujung dunia akan aku temukan kembali," balas Carlos.Amanda mengusap air matanya. Dia merasa Carlos terlalu mendominasi, "Apa yang membuatmu yakin kalau aku tidak akan menipumu. Kita baru saja bertemu. Memangnya kerja sama apa yang akan kamu tawarkan?" tanya Amanda.Carlos tersenyum senang. Dia menggenggap tangan Amanda lalu menatap wajahnya, "Jadilah kekasihku!" seru Carlos.Amanda tampak terkejut dengan permintaan Carlos. Mana ada seorang yang baru kenal dan melakukan cinta satu malam seperti ini langsung jadian. Amanda yang baru saja putus cinta tentu saja merasa ini terlalu mendadak."Maaf, siapa namamu, pak? Jika aku menerima ajakan kerja samamu sekarang. Berarti a
"Saya sudah mendapatkan informasi yang bapak minta," balas Angga."Katakan yang jelas!" tegas Angga.Angga tampak ragu mengatakannya, ia melirik Amanda yang berada di samping Carlos. Melihat ekspresi Angga lalu Carlos mengajaknya menjauh dari Amanda sebentar agar leluasa mengatakannya."Ada seseorang yang menemui teman kerja Amanda sebelum mengajak minum di bar," ucap Angga sembari memberikan potret yang di ambil dari tangkap layar cctv."Sudah aku duga seperti ini," balas Carlos melihat seseorang yang ada dalam potret."Apa Anda mengenal wanita dalam potret itu, pak?" tanya Angga."Iya, kamu simpan saja bukti-bukti seperti ini. Satu lagi minta karyawan itu menemuiku besok senin," jawab Carlos. "Aku akan memberinya pelajaran karena mencelakai orang. Apalagi sampai melibatkanku seperti ini," imbuh Carlos.Angga mengangguk mengerti. Setelah memberikan informasi Angga pergi karena tidak mau mengganggu kencan bosnya.Sebelum pergi Angga menatap ekspresi bosnya yang sedang mengobrol denga
Amanda hanya mengangguk lalu melambaikan tangan sebelum masuk ke dalam rumahnya. Carlos sudah pulang mengendarai mobilnya dengan cepat."Akhirnya sudah sampai rumah. Memang tempat paling nyaman adalah rumah sendiri," gumam Amanda.Ia terlelap karena seharian bermain di pantai bersama Carlos. Keesokan harinya Amanda bekerja seperti biasa. Ia tak tahu kenapa teman-temannya saling berbisik saat dia masuk ke dalam ruangan kerjanya."Amanda aku tak menyangka kamu adalah wanita yang seperti itu," ucap teman Amanda."Benar, kamu selalu terlihat polos ternyata kamu seorang yang munafik," imbuh teman yang satu lagi.Amanda menghela nafas kecil, sebenarnya apa yang mereka ributkan. Ia hanya diam saja dan mencoba mulai bekerja. Di ruangan lain Carlos yang sudah mendengar desas desus tentang Amanda meminta Angga untuk menekan surat kabar online yang berani membuat berita buruk tentang Amanda."Baik, sebentar lagi Anda akan mendapatkan kabarnya, Pak," ucap Angga."Satu lagi kamu harus mencari ke
Semua orang yang berada di tempat rapat saling pandang dan melongo. Mereka saling berbisik membicarakan sikap Carlos yang tiba-tiba berubah."Laila kamu tidak salah lihat. Barusan memang bos kita tersenyum. Tapi aku tidak tahu bos pergi kemana," balas Angga."Kalau begitu kita kembali saja ke ruangan kita masing-masing. Nanti kalau ada informasi dari bos akan aku sampaikan ke kalian," ucap Laila.Di waktu yang sama Carlos sedang menuju kafe dekat perusahaannya dan menemui Amanda.Hatinya berdebar saat sudah mendekati kafe. Bahkan dia resah karena bingung akan mengatakan apa saat akan bertemu dengan Amanda lagi."Carlos, sebelah sinI," panggil Amanda saat melihat Carlos. Ia juga melambaikan tangannya agar Carlos bisa melihatnya.Carlos menoleh ke arah Amanda dan langsung menuju ke arahnya, "Apa kamu sudah menunggu lama, Amanda?" tanya Carlos sembari duduk di bangkunya."Aku baru lima menit ada di sini," balas Amanda.Amanda menatap Carlos dari atas sampai bawah. Sepertinya ada yang bed
"Tidak terlalu sulit tapi cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Aku hanya punya sedikit tabungan," balas Amanda.Amanda menatap Carlos yang seperrinya terkejut dengan pernyataan yang ia berikan. Carlos terlihat termenung seakan memikirkan sesuatu. Sehingga Amanda melambaikan tangan untuk menyadarkannya."Carlos, kenapa melamun? Apa kamu mendengarkan aku?" tanya Amanda."Maafkan aku Amanda, mungkin aku hanya lelah saja. Ayo aku antar pulang," ajak Carlos.Amanda mengangguk. Mereka menuju mobil untuk pulang bersama. Carlos banyak mengobrol dengan Amanda di mobil. Dia ingin lebih dekat dengan wanita pujaan hatinya itu walau sudah tahu informasi mengenai dia. Baginya mendengarkan langsung dari mulut Amanda akan membuatnya senang."Sudah sampai, jangan lupa mengabariku jika sudah sampai di atas," pinta Carlos."Hati-hati dijalan," ucap Amanda sembari melambaikan tangannya.Hati Carlos menjadi senang karena bisa bertemu dan mengobrol dengan Amanda. Dia bersenandung ceria karena Amanda menerima
Herlina terus menyebar gosip kalau Amanda adalah wanita munafik yang pandai menyembunyikan sisi gelapnya dengan berpenampilan sok polos."Aku tak menyangka kalau Amanda orang yang seperti itu, Herlina. Pantas saja Diksa putus dengannya dan berpacaran denganmu," ucap salah satu teman Amanda."Aku juga tak menyangka. Aku dan Diksa sendiri yang memergokinya di kamar Hotel bersama pria liar entah dari mana asalnya," balas Herlina.Gosip yang di sebar Herlina dalam sekejap memenuhi ruangan. Kini tidak hanya satu dua orang saja yang menggunjingnya. Tapi seluruh orang yang ada di ruangan sedang mengutuknya diam-diam.Mereka bergerombol sambil menggunjing Amanda. Hal ini membuat Herlina puas karena nama Amanda sudah jelek di mata teman sekolahnya.Seseorabg menyiram air ke gaun yang dipakai Amanda."Kamu pantas mendapatkannya karena telah menipu kami dengan wajahmu yang polos," ucap teman Amanda."Sepertinya kamu adalah orang yang bodoh! Bagimana tidak bodoh. Termakan gosip yang sebenarnya ti
"Mama sudah perjalanan ke rumahmu untuk menginap, pulanglah tepat waktu kita makan malam bersama," jawab Nyonya William. Carlos mengiyakan apa yang mamanya katakan. Selesai rapat nanti dia mungkin akan segera pulang untuk berkumpul bersama keluarganya. jarang sekali berkumpul makan malam bersama keluarga semenjak pisah rumah. Dia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. "Bos, rapat akan dimulai lima menit lagi," ucap Angga. "Apa semuanya sudah siap, kalau sudah ayo ke ruang rapat dan segera mulai rapatnya," balas Carlos. "Baik," jawab Laila dan Angga bersamaan. Mereka sudah berada di ruang rapat lalu rapatpun dimulai lebih dari satu jam rapat berjalan. Carlos tampak puas dengan hasil laporan keuangan yang ada saat ini. Perusahaannya semakin maju semenjak dia menikah mungkin ini adalah rejeki setelah berkeluarga. "Rapat selesai, aku akan memberikan bonus untuk kalian bulan ini," ucap Carlos. "Terima kasih bos," jawab mereka serempak. Usai rapat Carlos segera menuju rumahnya untu
Amanda mengangguk lalu tersenyum kepada kedua orang tua Carlos. Dia sudah lama tidak serumah dengan orang tua yang lengkap, mungkin dengan adanya mereka dia bisa merasakan kasih sayang yang sempurna dari orang tuanya. "Aku setuju ayah dan mama tinggal di sini beberapa hari," ucap Amanda. "Kalau begitu kami akan datang lagi nanti sore, kami akan mengambil beberapa pakaian dan kebutuhan mandi kami, sekalian pamit dengan adik iparmu kalau akan menginap di sini," balas Tuan William. "Ayo kami antar dulu ke mobil," ajak Carlos. Mereka mengantar kedua orang tua itu ke mobil sebelum pergi meninggalkan rumah Carlos dan Amanda. Pasutri itu kembali ke dalam rumah, usai makan siang Carlos menyodorkan vitamin ibu hamil untuk Amanda. "Minumlah, ini demi kamu dan bayimu agar tetap sehat," pinta Carlos. "Terima kasih, kamu sudah mengingatkanku," balas Amanda. Carlos semakin protektif kepada Amanda saat Dokter mengatakan tekanan darahnya rendah. Dia sangat khawatir kalau akan mempengaruhi jani
Amanda menyunggingkan senyuman kepada mertuanya yang baru sampai. Dia menyambutnya dengan hangat karena akan mengantar pergi kontrol kandungan. Mereka sangat antusias mungkin karena ini adalah cucu pertama mereka yang akan dijaga dengan penuh perhatian. "Aku sampai lupa kalau hari ini harus kontrol kandungan," keluh Carlos. "Ma, pa, silahkan duduk dulu, saya konfirmasi ke Dokter dulu jam berapa jadwal hari ini," balas Amanda. "Baiklah, Carlos kamu bisa bekerja dulu, biarkan Amanda bersama kami," pinta Nyonya William."Istriku akan kontrol kandungan untuk apa aku bekerja hari ini," ucap Carlos. Seperti biasa mereka akan berdebat tak mau kalah, Siapa yang mengandung siapa pula yang heboh mau ikut periksa memilih barang ini dan itu untuk calon buah hati. Amanda selesai menelpon adminitrasi rumah sakit, dia mendapatkan kabar kalau Dokter akan praktek jam dua siang nanti. "Baiklah kalau begitu aku akan bekerja dulu, nanti jam dua belas akan pulang," ucap Carlos. "Ayah dan mama juga a
Amanda pernah mengingat bahwa suaminya itu pernah mengatakan kalau dia memilih Amanda karena ada hal yang berbeda dari dirinya. Amanda sangat percaya diri pada kemampuannya sendiri untuk mencari uang dan tidak mau mengandalakan lelaki. "Apa itu sebuah kelebihan. Itu bukan kelebihan tapi keterpaksaan karena tidak ada orang yang menopangku," jawab Amanda."Tapi bahkan saat kamu sudah mempunyai suami kaya sepertiku kamu masih saja mencari orang dari membuat konten," ucap carlos. "Itu karena aku sudah terbiasa, aku tidak mau bergantung lebih padamu untuk mengantisipasi kalau kamu akan tergoda dengan wanita lain dan melupakanku," balas Amanda. Carlos jadi terkekeh sendiri karena mendengar istrinya yang masih saja tidak mempercayainya soal pernikahan mungkin karena memang pernikahannya baru seumur jagung jadi Amanda masih waspada jika terjadi hal yang buruk dikemudian hari. Itu hal yang bagus karena dia pandai melihat peluang bisnis. "Aku sangat senang mempunyai istri yang pintar sepert
Carlos agak kecewa dengan apa yang dikatakan oleh Amanda, dia sudah tidak bisa menahannya lagi. Bukankah barusan Dokter sudah memperbolehkannya untuk melakukan hubungan suami istri kenapa harus menunggu lagi. Lima bulah itu waktu yang lama tidak menyentuh istrinya. "Aku tidak sanggup lagi Amanda, sebentar saja ya," ucap Carlos. "Lakukan pelan saja ya," balas Amanda.Mereka akhirnya melepas puasa selama lima bulah, bagaikan menahan kerinduan akhirnya Carlos melepas semua kerinduan yang ada di dalam hatinya untuk Amanda."Terima kasih ya, Amanda," ucapnya sembari memeluk Amanda erat setelah melakukan itu. "Aku mau tidur dulu ya, aku lelah," balas Amanda. "Baiklah, aku akan ke perusahaan karena ada rapat penting," ucap Carlos lalu mengecup kening Amanda. Carlos usai mandi langsung bergegas ke perusahaan, melihat Amanda yang masih terlelap tidur dia tidak membangunkannya. Dia hanya berpesan pada pelayan kalau saat Amanda bangun harus menyediakan makanan sehat untuknya. ***"Bos, par
Amanda mengernyitkan dahinya, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Carlos barusan. Dia tidak mengerti kenapa tiba-tiba pandangannya menjadi sayu seperti itu. "Melakukan ritual malam pengantinkah maksudmu, aku tidak berani untuk saat ini," jawab Amanda seraya menyilangkan kedua tangannya. "Aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin melakukan itu," ucap Carlos. "Bersabarlah, aku tidak ingin menyakiti calon buah hatiku saat ini," balas Amanda seraya mengelus perut yang ada janinnya. Carlos terlihat sayu dan lesu dia langsung memeluk Amanda karena sudah merindukan dapat menyalurkan hasrat seperti biasanya. Tapi tidak untuk saat ini dia harus menahannya karena ada sang buah hati di dalam perut Amanda. "Aku harus mampu bersabar, aku sendiri yang menanam benih di perutmu jadi aku harus sabar menerima kenyataan ini," ucap Carlos. "Aku tahu perasaanmu, ayo kita tidur besok kamu harus bekerja," ajak Amanda. Carlos menahan rindu, baginya tidak menjamah tubuh Amanda membuatnya ada yang
Amanda merasakan ada yang menendang di perutnya dia hanya kaget saja tadi. Tapi saat Carlos mendekat tidak ada lagi tendangan dari perutnya. Maklum baru pertama kali Amanda hamil jadi ya wajar saja dia kaget seperti itu. "Aku hanya kaget saja ada yang bergerak di dalam perutku," ucap Amanda. "Benaran tidak apa-apa. Kita ke Dokter sekarang periksa," ajak Carlos. "Tidak perlu, dua hari lagi kita 'kan akan ke Dokter jadi besok saja," balas Amanda, Carlos memeluk Amanda, jantungnya masih berdebar hebat karena dia tidak mau terjadi sesuatu kepada Amanda. Dia akan sangat menyesal kalau terjadi sesuatu pada sang istri dan dia tidak bisa menyelamatkan hidup sang istri. "Jangan cemas berlebihan Carlos, aku tidak apa-apa," ucap Amanda. "Aku tetap saja khawatir, kamu adalah bintang di hatiku kalau aku kehilanganmu aku tidak tahu harus seperti apa menjalani hidup," balas Carlos. Amanda tersenyum karena baru kali ini ada orang yang sangat mengkhawatirkannya sampai seperti ini. Dia sangat ba
Amanda mencoba mengingat kapan dia harus pergi ke Dokter, dia hampir saja melupakan hal yang harus rutin ia lakukan kalau mertuanya tidak mengingatkan."Tanggal dua puluh setiap bulannya," jawab Amanda. "Berarti dua hari lagi, mama ikut ya saat kalian periksa ke Dokter kandungan," ucap Nyonya William."Tentu saja, kami akan mengabari saat kami akan berangkat ke Dokter kandungan," balas Carlos. Selesai berbincang sedikit, Amanda pamit pulang bersama mereka diantar sampai mobil dan dibekali dengan makanan yang bernutrisi bagi ibu hamil. "Banyak sekali yang mama bawakan, perasaan saat aku memilih tinggal di rumah sendiri saat berkunjung ke sini tidak pernah dispesialkan seperti ini," keluh Carlos melihat dua kantong paper bag yang dibawakan oleh mamanya penuh dengan makanan. "Memangnya pernah kamu makan kalau mama bawakan makanan untukmu?" tanya Nyonya William. "Hehe ... tidak sih," balas Carlos sambil menggaruk kepalanya. "Jangan protes makanya, menantuku butuh banyak nutrisi taku
Amanda dan nyonya William sedang asyik mengobrol masalah kandungan. Bagaimana mengatasi mual dan muntah saat hamil juga nenjaga kondisi tubuh agar tetap prima saat sedang hamil."Kamu sudah mengerti 'kan Amanda apa maksud mama?" tanya Nyonya William."Saya sudah mengerti, terima kasih sudah perhatian padaku," jawab Amanda sambil mengangguk."Aku akan memasak sendiri khusus untukmu, makan sianglah di sini sebelum pulang atau kamu bisa menginap di sini," pinta Nyonya William."Besok kerja, jadi kita harus pulang habis makan siang kita langsung pulang ma," jawab Carlos.Nyonya William mengangguk dia bergegas pergi ke dapur. Amanda ikut dengannya sambil membantu memotong sayuran yang akan dimasak."Jangan capek-capek Amanda. Kamu sedang hamil duduklah," ucap Nyonya William."Aku ingin membantu mama," balas Amanda."Ada banyak pelayan di sini. Kalau kamu capek Carlos akan marah padaku," ucap Nyonya William.Akhirnya Amanda hanya duduk di meja makan memandangi mertua masak dan sedikit mengo