Home / Romansa / GADIS PENEBUS HUTANG MR. A / Part 5. UJIAN DALAM RUMAH TANGGA

Share

Part 5. UJIAN DALAM RUMAH TANGGA

Author: Haryani
last update Last Updated: 2023-12-09 21:34:19

Alfa merasa cemburu dan kesal melihat kedekatan antara Vellza dan Devon. Pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran dan rasa tidak aman. Dia meremas pulpen miliknya dengan keras, mencerminkan ketegangan yang dirasakannya.

Namun, di tengah kecemburuan dan kemarahan tersebut, Alfa mencoba untuk mengendalikan emosinya. Dia menyadari bahwa rasa cemburu tidak akan membantu memperbaiki hubungan mereka. Alfa perlu mengevaluasi perasaannya dan berbicara dengan Vellza secara jujur tentang apa yang dia rasakan.

Alfa pun menghirup napas dalam-dalam, "Aku harus tenang. Aku perlu bicara dengan Vellza tentang perasaanku. Mungkin ada penjelasan yang bisa membantu kami memahami situasi ini."

Alfa berusaha untuk meredakan emosinya dan menemukan cara yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya kepada Vellza. Alfa menekankan bahwa komunikasi yang jujur dan terbuka adalah kunci dalam mengatasi rasa cemburu dan memperbaiki hubungan mereka.

Di sisi lain, Vellza merasa lega dan terbantu dengan bantuan Devon. Dia bisa merasakan kerja tim yang kuat antara mereka berdua. Dalam beberapa jam, tugas-tugas yang sebelumnya membebani Vellza berhasil diselesaikan dengan bantuan Devon. Kini Vellza bisa bernafas lega dan menyandarkan punggungnya pada kursi.

Vellza tersenyum pada Devon, "Terima kasih, Devon. Kamu benar-benar membantu saya hari ini. Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpa kamu."

"Tidak perlu berterima kasih, Vellza. Aku senang bisa membantu. Kita adalah tim, dan tim saling mendukung."

Vellza merasa sangat beruntung memiliki seorang teman seperti Devon yang begitu berdedikasi dan efisien. Mereka berdua melanjutkan bekerja bersama dengan semangat dan kebersamaan, memastikan semua tugas terlaksana dengan baik.

Vellza tersenyum hangat pada Devon. Secara kebetulan, Devon pun menatapnya dan entah mengapa ada gelenyar aneh menelusup di dalam dada. ‘Kenapa jantungku berdetak sangat cepat?’

....

Hari berikutnya.

Nyonya Anne, ibu tiri Vellza, memang memiliki cara yang tidak biasa untuk membawa putrinya masuk ke dalam rumah tangga Vellza dan Alfa. Dengan menggunakan kebohongan bahwa putrinya sedang dikejar oleh penagih hutang, Nyonya Anne datang ke rumah Alfa dan meminta bantuan.

Vellza merasa bingung dan terkejut ketika ibu tirinya tiba-tiba muncul dengan cerita yang mengejutkan tersebut. Meskipun Vellza merasa tidak nyaman dengan kebohongan yang dilakukan oleh Nyonya Anne, dia merasa bertanggung jawab untuk membantu ibu tirinya.

Vellza memandang Ibunya dengan kebingungan, "Mama, mengapa datang ke sini? Apakah tidak ada cara lain untuk mengatasi masalah dia?"

Nyonya Anne berpura-pura sedih, "Maafkan aku, Vellza. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Aku putus asa dan tidak tahu kemana harus pergi. Aku tahu hanya kamu dan Alfa bisa membantu kami."

Vellza merasa terombang-ambing antara rasa kewajiban untuk membantu keluarganya dan perasaan ketidaknyamanan terhadap kebohongan yang dilakukan oleh ibu tirinya. Dia menyadari bahwa situasi ini memerlukan penyelesaian yang hati-hati dan bijaksana.

Vellza tampak menghela nafas, "Baiklah, Mama tunggu di sini, biar aku memanggil Tuan Alfa.”

Nyonya Anne memandang kepergian putri tirinya dengan wajah sinis. Sebenarnya semua ini bukan karena anak kandungnya saja, melainkan memang ia sedang membutuhkan banyak uang untuk berjudi.

Vellza mengetuk pintu kamar Alfa dengan gemetar. Sebenarnya, ia sangat takut ketika mengetuk pintu kamar suaminya. Namun, mengingat ibu tirinya ada di bawah, Vellza memberanikan diri menemui Alfa. Di dalam hatinya, kekhawatiran dan kecemasan bercampur aduk.

Vellza pun mengetuk pintu dengan gemetar, “Alfa, bolehkah aku masuk sebentar?”

Alfa kebetulan dekat dengan pintu. Ia pun berjalan pelan dan membuka pintu kamarnya, “Tentu, Vellza. Ada yang bisa aku bantu?”

Vellza tersenyum gugup, “Ehm, sebenarnya ibu tiriku datang dan dia meminta bantuanku untuk memanggilmu turun.”

Alfa mengernyitkan kening. Kedua alisnya bertautan satu sama lain, “Bantuan apa yang dia butuhkan, sampai rela jauh-jauh datang kemari?”

Vellza sontak menggelengkan kepalanya. Matanya tidak mampu menatap Alfa dan lebih memilih untuk melihat ke bawah, “A-aku tidak yakin. Dia hanya memberi tahu bahwa dia membutuhkan bantuanmu dan memintaku untuk datang ke sini memanggilmu.”

Alfa mengambil napas dalam-dalam, “Baiklah, mari kita turun dan lihat apa yang terjadi. Kita akan menyelesaikan masalah ini bersama-sama.”

Vellza merasa lega, reflek ia menatap Alfa dengan tersenyum hangat, “Terima kasih, Alfa. Aku sedikit khawatir, tapi aku merasa lebih baik karena kamu mau menemui ibuku.”

Alfa tersenyum lembut, “Kamu tidak perlu khawatir. Kita akan menemui ibu tirimu dan mencari tahu apa yang dia butuhkan. Kita akan menyelesaikan ini sebagai keluarga.”

Vellza merasa sedikit lega setelah berbicara dengan Alfa. Meskipun masih ada kecemasan dalam hatinya, keberadaan Alfa memberikan rasa keamanan. Mereka berdua turun dari kamar dan bersiap untuk menghadapi apa pun yang menanti mereka di bawah.

Nyonya Anne, ibu tirinya Vellza, merasa putrinya harus segera masuk ke dalam rumah tangga Vellza dan Alfa. Dengan pikiran yang kreatif, ia memutuskan untuk menggunakan kebohongan untuk mencapai tujuannya. Dengan berpura-pura bahwa putrinya sedang dikejar oleh penagih hutang, Nyonya Anne datang ke rumah Alfa dengan harapan mendapatkan bantuan.

Melihat Alfa turun bersama Vellza, Nyonya Anne seketika memasang wajah memelas, bahkan ia berakting menangis.

“Oh Tuhan, tolong bantu saya! Saya sedang dalam masalah besar! Penagih hutang sedang mengejar putri saya, dan saya tidak tahu harus berbuat apa!”

Vellza yang mendengar hal itu tentu saja khawatir. Ia mempercepat langkahnya menuju Nyonya Anne duduk. Tangannya reflek menggoyangkan bahu ibunya dengan kencang, “Apa mama bilang? Penagih hutang? Bagaimana bisa, Ma?”

Nyonya Anne terisak, “Mama tidak tahu! Mereka mengancam akan melakukan sesuatu yang mengerikan jika saya tidak membayar hutang itu segera. Saya tidak punya uang, saya tidak tahu harus berbuat apa!”

Nyonya Anne melihat Alfa mendekat, “Tuan Alfa, tolong bantu saya! Saya tidak tahu harus berbuat apa. Penagih hutang itu sangat membahayakan saya dan putri saya.”

“Tenang, Nyonya Anne. Saya akan membantu Anda. Mari kita bicarakan masalah ini dengan tenang.”

Setelah berhasil membuat Alfa berjanji untuk membantunya, Nyonya Anne meminta izin untuk pulang. Namun, sebelum pergi, ia melontarkan tawaran yang tak terduga. Dengan suara licik, Nyonya Anne menawarkan putri kandungnya sebagai penebus hutangnya hari ini. Alfa terkejut mendengar tawaran tersebut, namun dengan tegas menolak.

Nyonya Anne tersenyum sinis, “Baiklah, Tuan Alfa. Jika kamu benar-benar ingin membantu, aku punya tawaran untukmu. Putriku, sebagai penebus hutangku hari ini.”

Alfa tentu melihat Nyonya Anne dengan tatapan tajam, “Nyonya Anne, itu adalah tawaran yang tidak bisa aku terima. Putri Anda tidak bersalah dalam segala hal ini.”

Nyonya Anne terlihat menggertakkan giginya kesal, “Oh, Tuan Alfa, kamu memang selalu menjadi pahlawan, bukan? Tapi kamu tidak akan bisa menolak tawaranku selamanya.”

Alfa mengangkat sebelah alisnya lalu membuang muka. Kedua tangannya tetap berada di dalam saku celana. “Saya tidak takut pada ancamanmu, Nyonya Anne. Saya tahu betapa licik dan kejamnya kamu, tapi aku tidak akan pernah membiarkan kejahatanmu melibatkan orang yang tidak bersalah.’

“Kamu akan menyesal, Tuan Alfa! Aku akan membuatmu menyesal!”

“Tidak ada yang bisa kamu lakukan untuk mengintimidasi saya, Nyonya Anne. Aku akan melindungi putri Anda dan siapa pun yang berada dalam bahaya.”

Meskipun mengetahui betapa licik dan kejamnya Nyonya Anne, Alfa tidak merasa takut sedikitpun. Dia telah memutuskan untuk melindungi putri Nyonya Anne dan siapa pun yang terancam olehnya.

Vellza, yang mendengar perdebatan antara suaminya Alfa dan ibu tirinya, merasa malu dan terbebani dengan situasi tersebut. Tanpa ingin melihat pertengkaran mereka berlanjut, Vellza memilih untuk masuk ke dalam kamar lebih dulu, namun Alfa menahannya.

“Mau kemana kau Vellza?

Vellza menghentikan langkahnya. Perasaannya berkecamuk, merasa malu dan cemas dalam sekali waktu. Tanpa mau menoleh, ia menjawab pertanyaan suaminya, “Maafkan aku, Alfa, tapi aku tidak bisa melihat mereka kamu bertengkar seperti itu. Aku akan masuk ke dalam kamar dulu.”

“Tidak apa-apa, Vellza. Aku mengerti perasaanmu. Silakan masuk dan istirahat sejenak. Aku janji akan menyelesaikan masalah ini dengan secepatnya.”

“Terima kasih.”

Vellza mengangguk dengan wajah penuh kecemasan. Setidaknya ia bersyukur suaminya mau membantu masalah mama tirinya.

Vellza merasa lega setelah mendapatkan pemahaman dari Alfa. Dia memasuki kamar dengan hati yang berat, berusaha mencari ketenangan dalam keadaan yang sulit ini. Dalam pikirannya, dia berharap agar Alfa dapat menemukan solusi yang adil dan mengatasi masalah dengan ibu tirinya tanpa melibatkan dirinya lebih jauh.

‘Semoga kamu baik-baik saja, Ma. Jika sampai Alfa tau seberapa liciknya dirimu, aku harap kamu tidak akan terluka,’ doa Vellza dalam hati.

Related chapters

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 6. KEDATANGAN NENEK ALFA

    Setelah kepergian Anne, Alfa mulai menatap kamar Vellza. Hatinya merasa berkecamuk karena wanita yang menjadi istrinya tidak bisa bersikap tegas seperti dirinya. Tidak mau berpikiran aneh-aneh, Alfa langsung berinisiatif naik."Kenapa aku memiliki perasaan rumit?""Ada apa dengan hatiku?"Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku, tanpa sadar kedua kakinya menuntun ke kamar Vellza. Beberapa saat kemudian, Alfa terdiam tepat di depan kamar, "Vellza, bisa kita bicara sebentar?"Vellza yang sedang menunggu kabar dari Alfa segera bangkit dan berlari menuju pintu. Dengan cepat ia membuka pintu. "Iya, Alfa masuklah!"Bukannya menatap wajah tampan suami, Vellza justru menunduk sambil memundurkan langkahnya."Kenapa kamu terlihat ketakutan? Apakah wajahku semenakutkan itu? Sampai kau tidak berani menatapku?"Reflek Vellza menggeleng, "Tentu saja tidak. Masuklah!"Alfa tersenyum menyeringai, "Dengan senang hati."Akhirnya Vellza menatap wajah Alfa. Tat

    Last Updated : 2024-02-02
  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 7. CINTA DAN KESETIAAN

    Apa yang ditakutkan Alfa sepertinya akan menjadi kenyataan. Meski dari luar nenek dan Isabella tampak bisa menerima kehadiran Vellza, tapi instingnya berkata lain.“Kenapa Tuan terlihat murung? Apakah karena kedatangan nenek lampir itu?”“Ck, kau tau sekali jalan pikiranku,” ucap Alfa spontan.Dia bahkan sedang membenarkan posisi duduknya. “Sebenarnya ketakutan itu bukan untukku, tapi untuk wanita itu!” Ucap Alfa sambil menunjuk kamera yang mengarah tepat ke bilik tempat Vellza bekerja.Meski saat ini Vellza terlihat biasa saja, tapi ketakutan Alfa cukup beralasan. Pasalnya dulu saat mereka merekayasa kematian Isabella, Alfa benar-benar masuk dalam perangkap nenek. Dia bahkan hampir depresi karena cinta pertamanya itu dikabarkan meninggal. Akan tetapi, semua hanyalah kebohongan karena ternyata itu hanyalah bagian dari skenario Nenek Alfa agar dapat membantu mewujudkan keinginan Isabella agar bisa menjadi model profesional. Isabella tidak sepolos penampilannya. Di lua

    Last Updated : 2024-02-03
  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 8. CEMBURU TANDA CINTA

    Ternyata orang itu adalah Kakek Alfa. Dia sengaja bersembunyi dan selalu mengawasi Alfa dari kejauhan. Akan tetapi, dia pula yang memilihkan Vellza sebagai calon istri Alfa tanpa sepengetahuan dirinya.Hal ini dilakukan untuk menjaga semua aset yang akan menjadi milik Alfa pada akhirnya. Dia begitu senang melihat perubahan signifikan yang ditujukan pada Vellza. Ternyata, diam-diam Alfa mulai perhatian pada Vellza.Saat ini, Kakek Alfa sangat tahu jika Vellza tidak akan mungkin bisa menyelesaikan masa lalu Alfa bersama Isabella. Maka dari itu dia memutuskan untuk ikut campur.“Kenapa lama sekali?” ucap sang kakek pada asistennya itu.“Maaf, Tuan. Tadi Tuan Alfa memberikannya banyak pekerjaan di kantor sehingga cukup sulit untuk membawanya kemari!”Vellza yang tidak paham dengan kondisi saat itu hanya bisa mematung di tempatnya. Wajahnya menunduk karena ia takut salah dalam bersikap. Apalagi di perjalanan tadi Vellza sudah cukup banyak mendapatkan penjelasan dari a

    Last Updated : 2024-02-06
  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 9. TIDAK TERIMA

    Vellza yang ketakutan benar-benar menutup kedua matanya dengan rapat. Terlihat dia sangat ketakutan, tapi aroma mint yang ia hirup menyadarkan dirinya jika yang barusan ditabrak adalah Alfa."Astaga, maafkan aku, Alfa. Tadi aku ketakutan dan tidak tau harus bersikap apa ....”DegRupanya Alfa mengecup bibir Vellza yang sedari tadi berbicara tanpa henti. Sorot mata tajam Alfa mampu menghipnotis Vellza dalam beberapa detik.“Bernafas bodoh!”Ucapan Alfa menyadarkan dia untuk tetap bernafas. Dengan bodohnya, Vellza menghirup udara sebanyak-banyaknya seolah takut kehilangan oksigen.‘Gadis nakal, rupanya kamu belum pernah ciuman? Seperti ini saja sudah tidak bernafas.’Dengan tanpa rasa bersalah, Alfa justru meninggalkan Vellza yang masih terbengong. Vellza merutuki sikapnya yang membiarkan Alfa mencuri ciuman pertamanya. Sialnya, Vellza justru mengusap bekas bibir Alfa yang tertinggal di bibirnya.‘Rasanya manis, apakah begini rasanya ciuman?’Sejena

    Last Updated : 2024-02-07
  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 10. KETEGASAN ALFA

    Berbeda dengan Vellza yang merasa canggung, Alfa justru merasa tidak ada orang di dalam ruangan itu. Sehingga ia bebas melakukan apapun, seperti saat mandi yang mengharuskan seseorang tidak memakai pakaian meski sehelai benang. Di luar kamar Alfa, Isabella meraung-raung seperti orang gila. Posisinya masih berada di luar kamar Alfa. Dia merasa kedatangannya sama sekali tidak dihargai dan justru dihalangi oleh Devon sang asisten. Merasa kesal ia pun mencoba berteriak dan bersikap seolah-olah menjadi orang gila di sana. Tentu saja Alfa merasa tidak nyaman buru-buru menyelesaikan ritual mandinya. Sebelum keluar, salah satu tangan Alfa meraih jubah mandi lalu memakainya. Tidak lupa menyuruh Vellza untuk mandi di sana.“Cepatlah mandi! Aku tidak mau sekretarisku sampai telat datang kantor!”“Ck, bukankah kita sudah telat! Dasar bos omes!” Umpat Vellza kesal.Meskipun kesal, Vellza melakukan semua perintah suaminya itu. Lagipula saat ini ia sudah merasa nyaman, setida

    Last Updated : 2024-02-07
  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 11. KENYATAAN

    “Asem!” Pekik Vellza tak tertahan.Bagaimanapun dia adalah wanita biasa yang punya jantung dan masih bernafas. Sehingga wajar jika Vellza kaget ketika Alfa tiba-tiba muncul di hadapannya. Alfa tergelak melihat mimik wajah Vellza yang sudah seperti bom atom siap meledak. Semerah kepiting rebus yang hendak disantap.“Bisa nggak sih, nggak usah ngagetin kayak gitu! Kayak setan aja!” Omel Vellza tak terkendali.“Wajah kamu lucu banget, tau!”Tanpa sadar Vellza menggembungkan pipinya dan sukses membuat Alfa tertawa lepas. Jika Alfa bahagia, hal yang sama juga dirasakan oleh Devon. Binar kebahagiaan terpancar jelas di wajah Alfa sehingga membuat Devon sangat bersyukur. Pada akhirnya sahabatnya bisa kembali seperti dulu dan memiliki kehidupan yang sewajarnya selayaknya manusia normal.Perubahan sikap dan perilaku Alfa terlihat jauh lebih baik setelah Alfa menikah dengan Vellza. Wanita pilihan sang kakek memang tidak pernah salah. Ditambah lagi latar belakang Vellza bukanlah dari keluarga ka

    Last Updated : 2024-02-08
  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 12. MENGHADAPI KETEGUHAN HATI NENEK

    Saat Alfa dan Vellza melenggang masuk ke dalam perusahaan, mereka melihat neneknya yang murka. Namun, Alfa justru terlihat santai dan tenang dalam menghadapinya. Dia memahami bahwa neneknya mungkin masih merasa kesal dan tidak setuju dengan keputusannya untuk memperbaiki hubungan dengan Vellza.Devon yang berjalan mengekor di belakangnya hanya bisa terpaku, tetapi tidak mau bersikap sok tau sebelum Alfa memberikan perintah padanya. Devon pun mempercepat langkahnya agar tidak tertinggal sambil sesekali menoleh pada Nenek Alfa.Nenek Alfa mengepalkan tangannya, menunjukkan rasa kekesalannya, sementara Alfa tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh reaksi neneknya. Dia tahu bahwa ini adalah langkah yang dia yakini benar untuk dirinya dan Vellza. Dari dalam mobil yang terparkir di dekatnya, seorang lelaki tua tersenyum senang saat melihat kekesalan mantan istrinya. Dia merasa lega bahwa sang cucu tidak mewarisi kebodohan dan kesalahan di masa lalu mereka.

    Last Updated : 2024-02-10
  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 13. BERBAIKAN

    Meskipun Vellza merasa tidak nyaman dengan pandangan orang-orang dan gosip pernikahan antara Alfa dan Isabella, dia tidak membiarkan hal itu merusak kepercayaan dirinya. Dia memilih untuk tetap tenang dan menjaga sikap yang baik.Setelah isu kedekatan antara Vellza dan Alfa, rupanya masih ada gosip terbaru yaitu berita pernikahan antara Alfa dan Isabella yang dibawa oleh neneknya. Vellza semakin merasa tidak nyaman dengan pandangan orang-orang.Alfa sebenarnya merasa geram, Devon pun juga, tapi mereka ingin melihat sampai dimana Nenek Alfa bersikap. Isabella yang kembali populer satu step di atas Vellza begitu senang karena akhirnya bisa menang.Sementara itu, Alfa dan Devon merasa geram dengan sikap nenek Alfa yang terus mempertegas isu pernikahan tersebut. Mereka berdua memutuskan untuk menghadapi situasi ini dengan sabar dan melihat sampai sejauh mana nenek Alfa akan bersikap.Kali ini Isabella meminta Vellza untuk bertemu dan makan siang bersama. Meskipun Vellza ada banyak keraguan

    Last Updated : 2024-02-11

Latest chapter

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 72. SALAH

    Namun, apa yang diharapkan Vellza tak seindah bayangan. Nyatanya Kenzo berhasil membuat pandangan Alfa terhadapnya berubah. Alfa bahkan percaya dengan semua perkataan dari Kenzo ketimbang istrinya sendiri. "Aku tak pernah menyangka jika kamu berubah, Sayang. Setelah apa yang aku perbuat selama ini nyatanya kamu hanyalah sebuah barang transaksi!" ucap Alfa ketus lalu meninggalkan Vellza sendiri.Setelah apa yang mereka perbuat semalam, manisnya cinta tak berarti apapun. Semua musnah ketika Kenzo mengirimkan beberapa video ke ponsel Alfa. Vellza tak tau apa yang terekam di sana. Hanya kilatan amarah terpancar jelas di wajah Alfa.Di kediaman Kenzo, tawa penuh keceriaan terdengar memenuhi ruangan yang bernuansa gold. Suara tawa itu seolah menyatu dengan gemerincing perhiasan dan mengisi ruangan dengan kehangatan. Kenzo, tuan rumah yang kaya raya, terlihat bahagia di tengah kerumunan tamu yang bergembira. Sementara itu, Devon, pelayan setia Kenzo, m

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 71. MANISNYA CINTA

    Vellza tak menyangka jika Tuhan masih memberikan kesempatan kedua padanya. Alfa yang ia kira sudah meninggal kini tertidur pulas di samping tubuhnya. Tanpa pakaian dan hanya berlapiskan selimut tebal yang menutup tubuh polos mereka."Tuhan, aku mohon jangan kau ambil kebahagiaan ini lagi. Aku sangat mencintai Alfa," ucap Vellza lirih sambil menyentuh selimut miliknya.Vellza sangat takut jika harus berpisah kembali dengan Alfa. Pasalnya banyak orang yang ingin melengserkan posisinya sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan Alfa. Sebelumnya Alfa memang telah membuat Vellza mempunyai kedudukan tinggi yang sama dengannya karena meminimalisir kejadian tak terduga. Buktinya, Alfa sempat kecelakaan dan dikabarkan meninggal. Hal itu tentu dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk merebut perusahaan Alfa.Maka dari itu, dari saran dan bantuan Devon semua aset miliknya masih aman. Apalagi pewaris semua kekayaan Alfa sudah beralih atas nama Noah. Putra satu-satunya bersama Vellza

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 70. MERAJUT ASA

    Niat hati ingin merajut asa dengan Vellza karena kebaikan hatinya. Sayang, semua rencananya gagal karena suami Vellza ternyata masih hidup. Tentu hal itu membuat Keanu marah besar. Jelas ia cemburu, semua asa yang ingin ia rajut harus pupus ketika Vellza kembali bersama Alfa."Kurang ajar! Kenapa dia justru masih hidup? Bukankah semua sudah jelas jika waktu itu dia meninggal!"Tampak jika Keanu marah besar. Tangannya mengepal, urat-urat di tangan terlihat menonjol. Bahkan hembusan nafasnya terdengar naik turun. Jika saja ada barang di hadapannya, sudah dipastikan akan hancur saat itu juga.Mendengar keributan dari kamar kakaknya, Melly bergegas naik. Gaya centil ciri khas pembawaan Melly tak pernah bisa membuat sang kakak marah dalam waktu lama. Maka dari itu, Melly berniat untuk langsung memberikan surprise padanya. Setidaknya sang kakak tidak lagi marah-marah.Tanpa mengetuk pintu, Melly langsung menerobos masuk. Melihat kakaknya berdiri mematun

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 69. FLASH BACK

    "Kalau cinta tuh bilang aja, napa pake gengsi segala, sih!"ujar Vellza sambil tertawa, merespons komentar konyol Alfa.Alfa juga ikut tertawa, menatap Vellza dengan penuh cinta. Mereka berdua memang memiliki awal yang tidak biasa dalam percintaan mereka, bermula dari sebuah transaksi hutang piutang. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka berdua saling mengenal dan menemukan kecocokan satu sama lain."Lagian aku tuh sadar diri, aku bukan tipe kamu."Sepasang suami istri itu saling tertawa satu sama lain. Awal percintaan mereka bukanlah sebuah kisah manis, tapi berawal dari sebuah transaksi hutang piutang. Bahkan Alfa mempunyai sebuah trauma yang mendalam pada seorang wanita. Awalnya, Alfa memiliki trauma yang mendalam terhadap seorang wanita, namun kehadiran Vellza dalam hidupnya membawa perubahan yang besar. Meskipun Vellza juga memiliki luka emosional dari masa lalunya, Alfa berusaha menyembuhkan luka itu dengan cinta dan pengertian.

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 68. SALAH PAHAM

    "Keanu ..." panggil Vellza terkejut. Bagaimana tidak terkejut apalagi saat ini Alfa ada di sana juga."Iya, sayang. Aku datang kemari untuk memastikan apakah kamu benar-benar masih mencintai mantan suamimu atau aku?" tanya Keanu dengan nada ketus.Vellza merasa terjepit dalam situasi yang rumit. Dia merasakan kebingungan dan kekhawatiran di dalam hatinya. Semua ini adalah salah paham yang terjadi, dan sekarang semakin memanas dan berpotensi menyulut konflik yang lebih besar.Sebenarnya Vellza bebas memilih, tapi semuanya terlambat. Salah paham yang terjadi kali ini pasti akan lebih berkelanjutan dan semakin runyam.Alfa yang semula hendak memeluk istrinya justru kembali melepaskan niatnya dan ikut berbalik menghadap Keanu. Senyum yang ŵ terukir, kini sirna sudah. Berganti dengan sorot mata tajam yang siap mengoyak siapapun yang berniat merebut Velkza sari"Hei, Tuan Keanu yang terhormat. Apa kabar?""Ck, kamu kira kita pernah ber

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 67. KEJUTAN

    Melihat kepergian Noah dengan wajah sedih, tentu membuat Devon mendapatkan PR besar. Bagaimana pun Devon mempunyai kewajiban baru kali ini. Ia tidak akan membiarkan Noah bersedih.Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya sedang bersama Keanu. Lelaki asing yang tidak disukainya."Kamu masih ingat papa, sayang?""Tentu, Pa. Kenapa Noah harus lupa?"Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya seda

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 66. SIUMAN

    Bangun dari tidur panjang membuat Alfa sedikit linglung. Apalagi setelah tidur panjang, Alfa merasakan kerinduan yang mendalam pada sosok istri tercinta."Velza, dimana kamu?" panggil Alfa dengan suara lembut, mencari sosok yang sudah lama tidak ia jumpai.Devon mendengar suara familiar berasal dari kamar. Buru-buru dia datang dan mengecek kondisi Alfa. Air matanya tumpah saat tahu jika atasannya sudah siuman.Bangun dari tidur panjang, Alfa merasa sedikit linglung. "Alfa, kamu sudah siuman! Kamu sudah kembali!" seru Devon bersuka cita. Alfa, masih sedikit bingung, melihat wajah Devon yang penuh emosi. Dia merasa terharu dan bersyukur atas kehadiran Devon yang selalu setia menjaga dan merawatnya selama dia dalam keadaan tidak sadar."Dimana aku?""Rumah sakit."Seketika ingatannya membawa Alfa pada sebuah kecelakaan hebat. Di sana ia sampai tak sadarkan diri karena hebatnya benturan itu hingga wajahnya terasa

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 65. TERNYATA

    Apa yang dikhawatirkan Devon terbukti. Selama ini Keanu tampak baik pada Vellza dan Noah itu hanyalah sebuah topeng. Nyatanya, dia yang merencanakan kecelakaan Alfa."Itu tidak mungkin, Dev. Aku yakin jika Keanu tidak sepicik itu hanya demi mendapatkan cintaku.""Benarkah? Jika memang demikian kamu mau apa? Aku yakin jika Alfa tau, ia pasti akan sangat kcewa padamu, Vellza.""Aku mohon padamu, Dev. Jangan katakan apapun pada Alfa."Devon sama sekali tidak menghiraukan rengekan Vellza. Baginya, Vellza yang dulu sama sekali tidak sama dengan wanita di hadapannya itu. Seringkali Devon mendapati Vellza yang sangat rapuh dan mudah sekali terpengaruh keadaan. Padahal dulu Devon sempat kagum padanya karena Vellza wanita tangguh dan cerdas.Devon, dengan tatapan yang tajam, melihat Vellza yang tampak rapuh dan terpengaruh oleh situasi. Dia merasa sedih melihat wanita tangguh dan cerdas yang pernah dia kagumi berubah menjadi seperti ini.

  • GADIS PENEBUS HUTANG MR. A   Part 64. FAKTA BARU

    Kematian Alfa yang mendadak telah meninggalkan luka yang mendalam pada semua orang, termasuk Vellza dan Noah. Mereka merasa terpukul dan berduka, terutama karena Noah sedang dalam masa tumbuh kembang dan sangat membutuhkan sosok ayah. "Kita semua merasa kehilangan Alfa, terutama Noah. Dia sangat membutuhkan sosok ayah di masa tumbuh kembangnya."Devon berdiri di belakang Vellza masih tak percaya jika sahabat serta atasannya itu telah meninggal. Kecelakaan pesawat membuat semua penumpang di dalamnya meninggal termasuk Alfa."Vellza, apa kamu telah menyelidiki kebenarannya?" tanya Devon hati-hati.Devon, yang masih sulit mempercayai kenyataan bahwa Alfa telah meninggal, mencoba untuk mencari kejelasan dari Vellza. Dia bertanya dengan hati-hati apakah Vellza telah menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan pesawat tersebut. "Vellza, apakah kamu telah menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan ini? Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi."

DMCA.com Protection Status