Meskipun Isabella sudah meminta maaf, entah mengapa masih ada yang mengganjal di dalam hati. Rasanya ada sesuatu yang sedang menantinya di depan sana.“Kenapa aku merasa jika Isabella tidak tulus dan masih merencanakan hal buruk lagi?” gumam Vellza sambil berjalan menuju kantin.Vellza yang merasa lapar lebih memilih untuk pergi ke kantin. Sementara Alfa dan neneknya masih berada di ruangan Isabella untuk menunggunya. Mereka masih merasa tidak bisa meninggalkan Isabella karena selama ia berada di Indonesia akan menjadi tanggung jawabnya.Entah mengapa ketika Vellza berada di ruangan Isabella hatinya terasa panas. Terlebih melihat Alfa sangat perhatian pada Isabella membuat jantungnya hampir meledak. Perasaannya menjadi cemas dan seperti ingin marah-marah saat melihat tangan Alfa bersentuhan dengan tangan Isabella. Meskipun begitu Vellza menampik perasaannya karena ia merasa jika itu hanya halusinasinya saja. Padahal kenyataannya Vellza memang cem
Setelah mengalami kecelakaan, dengan terpaksa Vellza harus dirawat di rumah sakit. Meskipun lukanya tidak seberapa, tetapi Alfa menginginkan pengobatan yang terbaik untuk Vellza dan bersikeras memaksanya tinggal.“Kalau sakit, kenapa justru ngotot untuk ceoat keluar dari rumah sakit?”‘Ya, suka-suka gue, lah. Memangnya kamu siapa gue?’ ucap Vellza di dalam hatinya.Sementara itu Alfa yang baru selesai rapat, masih terlihat mimik wajah serius di sana sedang menatapnya tajam.“Kenapa diam? Masih suka menyanggah dan keras kepala?”Tentu saja hati Vellza bersungut-sungut akan hal itu. Bukannya kata sayang atau ucapan perhatian, ia justru mendapatkan tekanan batin.Beruntung Devon datang tepat waktu dan bisa mencairkan suasana. Alfa sebenarnya sangat khawatir pada Vellza, sayang ia tidak bisa berucap halus padanya. Apalagi beban pikirannya terlalu dalam dan tidak ada tempat berbagi sama seperti di saat Vellza sehat.Jika Vellza merasa uring-uringan karena Alf
Alfa tidak menyangka jika neneknya sudah mengatur sebuah acara yang tidak masuk akal untuknya. Saat itu Alfa terpaksa datang untuk memenuhi perjamuan makan dengan Isabella dan juga nenek. Atas persetujuan Vellza, Alfa berangkat seorang diri. Tentu saja Vellza tidak mungkin ikut karena tidak ingin cemburu. Sementara itu Devon justru terkejut saat melihat Vellza berdiri di balkon sendirian. Tadi ia sempat mendengar percakapan Alfa dan Vellza sewaktu minta ijin datang ke apartemen Isabella."Hai ...."Vellza tampak menoleh dan tersenyum pada Devon. Lalu kembali menatap hamparan halaman rumah mewah Alfa. "Hai, juga. Tumben malam-malam ke sini?""Iya, tadi Alfa telepon gue buat datang ke sini khusus buat temenin lo.""Oh, ya? Semenyedihkan itukah diriku? Sampai harus ditemani?"Devon tidak menyangka jika Vellza berubah ketus padanya. "Huft, ya gak gitu juga konsepnya, Nona Vellza. Dibalik wajah angkuh Alfa, masih tersembunyi banyak kebaikan dan kasih sayang di sa
Merasa jika sakitnya sudah sembuh tentu saja membuat Alfa bahagia. Tanpa pikir panjang ia pun langsung menghubungi Devon asistennya untuk membahas acaranya dengan Vellza, sang istri kontrak.Sementara itu Devon sedang menikmati liburannya merasa terganggu, karena sang bos menelpon di saat yang tidak tepat. Ingin mengomel, tapi tertahan membuat Devon pasrah saat mendapatkan tugas dadakan dan di luar nurul dari Alfa.“Devon, kamu dimana?”“Sedang berenang, Tuan. Ada apa?”“Aku membutuhkan bantuanmu segera. Dengarkan baik-baik.”“Siap, Tuan.”“Devon, aku punya ide yang luar biasa untuk ….”“Untuk apa, Tuan?”“Merayakan pesta untukku bersama Vellza. Aku ingin momen ini menjadi sangat istimewa baginya. Bisakah kamu membantuku mewujudkannya?” “Tentu, Tuan. Apa ide yang Anda punya?” Alfa pun mendekatkan bibirnya ke ponsel, sekaligus memastikan jika tidak ada satu orang pun mengetahui percakapan anta
Setelah Alfa mengungkapkan perasaannya, kini justru Vellza yang merasa jika dirinya tidak pantas bersanding dengan Alfa. Alfa adalah seorang CEO kaya raya. Sementara dirinya adalah gadis miskin yang dijual untuk menebus hutang.“Bagaimana aku akan berdiri di samping Alfa? Jika dia bagaikan langit, sementara aku hanyalah butiran tanah. Terkadang menjadi becek dan dibenci karena mengotori sepatu kaum borjuis.”Vellza merasa sangat rendah diri saat ini. Wajahnya yang natural membuatnya semakin menarik diri dari Alfa.Di sisi lain Alfa sangat cemas karena istrinya belum juga turun. Beberapa kali Alfa tampak melihat jam tangan miliknya hanya untuk memastikan dan melihat ke arah tangga menuju ke kamarnya. Berharap Vellza segera turun dan mereka bisa pergi secepatnya. Namun, ternyata Vellza tak kunjung turun sampai saat ini. Seketika pikiran cemas seketika memenuhi kelapa Alfa. Membuat CEO muda itu ragu untuk naik dan menyusul sang istri, hanya untuk memastikan
Vellza tak pernah jika Alfa bisa memperhatikan dirinya sedetail itu. Hingga minuman pun harus diperhatikan sangat khusus. Alfa memang memperlakukan Vellza dengan sangat baik.Pikiran buruk yang semula memenuhi kepala Vellza kini sirna sudah. Nyatanya menikah dengan pria asing tidak seburuk bayangannya.“Alfa, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?”“Katakan, kamu mau tanya apa?”“Kenapa kamu mau membeliku saat ibu tiriku menjadikanku sebagai penebus hutangnya. Aku sempat berpikir jika ….”“Jika lelaki yang kamu nikahi adalah tua bangka dan akan segera meninggal sehingga dengan mudah kamu akan mendapatkan harta gono gininya?”“Hust, kamu ngomong apa? Maaf jika ucapanku tadi menyakitimu.”Alfa tampak tersenyum manis saat melihat Vellza kelimpungan. Apalagi merasa dia membuat dirinya marah. Nyatanya, Alfa bersikap biasa saja karena ia sudah mulai jatuh cinta pada Vellza.Tidak terasa perjamuan tersebut berjalan deng
Melihat sang istri sedang menyiapkan makanan, Alfa pun diam-diam mendekat dan mulai menyusupkan kedua tangannya ke sela-sela tangan dan berhasil memeluk tubuh ramping Vellza. Kepalanya pun ia sandarkan ke bahu sang istri.Aroma maskulin yang berasal dari tubuh Alfa membuat Vellza nyaman dan tidak berontak ketika sang suami bersikap mesra padanya.“Sedang apa istriku, Sayang?”“Buat sarapan dong. Bukannya kamu lapar?”“Sepertinya aku nggak salah milih istri, deh.”Vellza merasa sangat bahagia karena Alfa benar-benar membuatnya bahagia. Sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan selama hidup miskin, kini didapatkan setelah perjuangan panjangnya. Hidup bersama dengan ibu tirinya membuat Vellza banyak mendapatkan pelajaran hidup. Kehidupan dan status sosialnya kini sudah berubah. Semua kebahagiaan yang didapatkan kini justru berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan ibu tirinya.Semua keinginan Vellza, selalu dipenuhi oleh Alfa.
Apa penyebab Vellza tiba-tiba pingsan? Alfa yang panik segera menghubungi dokter terkait. Dia tidak ingin istrinya kenapa-napa. padahal Vellza pingsan karena kecapekan. ditambah lagi itu hari pertamanya haid.Alfa yang panik segera menghubungi dokter terkait karena ia tidak ingin istrinya, Vellza, mengalami masalah yang serius. Setelah menjelaskan kondisi Vellza kepada dokter, Alfa diberi tahu bahwa pingsannya Vellza kemungkinan disebabkan oleh kelelahan dan hari pertama haid yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah. Dokter menyarankan Alfa untuk memberikan istirahat yang cukup kepada Vellza dan memastikan bahwa ia terhidrasi dengan baik. Alfa merasa lega mendengar penjelasan tersebut dan segera memberikan perawatan yang dibutuhkan oleh Vellza. Beberapa hari kemudian, setelah Vellza pulih sepenuhnya, mereka berdua duduk bersama untuk membahas kejadian tersebut. Alfa menyampaikan kekhawatirannya dan berjanji akan selalu mendukung Vellza dalam menjag
Namun, apa yang diharapkan Vellza tak seindah bayangan. Nyatanya Kenzo berhasil membuat pandangan Alfa terhadapnya berubah. Alfa bahkan percaya dengan semua perkataan dari Kenzo ketimbang istrinya sendiri. "Aku tak pernah menyangka jika kamu berubah, Sayang. Setelah apa yang aku perbuat selama ini nyatanya kamu hanyalah sebuah barang transaksi!" ucap Alfa ketus lalu meninggalkan Vellza sendiri.Setelah apa yang mereka perbuat semalam, manisnya cinta tak berarti apapun. Semua musnah ketika Kenzo mengirimkan beberapa video ke ponsel Alfa. Vellza tak tau apa yang terekam di sana. Hanya kilatan amarah terpancar jelas di wajah Alfa.Di kediaman Kenzo, tawa penuh keceriaan terdengar memenuhi ruangan yang bernuansa gold. Suara tawa itu seolah menyatu dengan gemerincing perhiasan dan mengisi ruangan dengan kehangatan. Kenzo, tuan rumah yang kaya raya, terlihat bahagia di tengah kerumunan tamu yang bergembira. Sementara itu, Devon, pelayan setia Kenzo, m
Vellza tak menyangka jika Tuhan masih memberikan kesempatan kedua padanya. Alfa yang ia kira sudah meninggal kini tertidur pulas di samping tubuhnya. Tanpa pakaian dan hanya berlapiskan selimut tebal yang menutup tubuh polos mereka."Tuhan, aku mohon jangan kau ambil kebahagiaan ini lagi. Aku sangat mencintai Alfa," ucap Vellza lirih sambil menyentuh selimut miliknya.Vellza sangat takut jika harus berpisah kembali dengan Alfa. Pasalnya banyak orang yang ingin melengserkan posisinya sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan Alfa. Sebelumnya Alfa memang telah membuat Vellza mempunyai kedudukan tinggi yang sama dengannya karena meminimalisir kejadian tak terduga. Buktinya, Alfa sempat kecelakaan dan dikabarkan meninggal. Hal itu tentu dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk merebut perusahaan Alfa.Maka dari itu, dari saran dan bantuan Devon semua aset miliknya masih aman. Apalagi pewaris semua kekayaan Alfa sudah beralih atas nama Noah. Putra satu-satunya bersama Vellza
Niat hati ingin merajut asa dengan Vellza karena kebaikan hatinya. Sayang, semua rencananya gagal karena suami Vellza ternyata masih hidup. Tentu hal itu membuat Keanu marah besar. Jelas ia cemburu, semua asa yang ingin ia rajut harus pupus ketika Vellza kembali bersama Alfa."Kurang ajar! Kenapa dia justru masih hidup? Bukankah semua sudah jelas jika waktu itu dia meninggal!"Tampak jika Keanu marah besar. Tangannya mengepal, urat-urat di tangan terlihat menonjol. Bahkan hembusan nafasnya terdengar naik turun. Jika saja ada barang di hadapannya, sudah dipastikan akan hancur saat itu juga.Mendengar keributan dari kamar kakaknya, Melly bergegas naik. Gaya centil ciri khas pembawaan Melly tak pernah bisa membuat sang kakak marah dalam waktu lama. Maka dari itu, Melly berniat untuk langsung memberikan surprise padanya. Setidaknya sang kakak tidak lagi marah-marah.Tanpa mengetuk pintu, Melly langsung menerobos masuk. Melihat kakaknya berdiri mematun
"Kalau cinta tuh bilang aja, napa pake gengsi segala, sih!"ujar Vellza sambil tertawa, merespons komentar konyol Alfa.Alfa juga ikut tertawa, menatap Vellza dengan penuh cinta. Mereka berdua memang memiliki awal yang tidak biasa dalam percintaan mereka, bermula dari sebuah transaksi hutang piutang. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka berdua saling mengenal dan menemukan kecocokan satu sama lain."Lagian aku tuh sadar diri, aku bukan tipe kamu."Sepasang suami istri itu saling tertawa satu sama lain. Awal percintaan mereka bukanlah sebuah kisah manis, tapi berawal dari sebuah transaksi hutang piutang. Bahkan Alfa mempunyai sebuah trauma yang mendalam pada seorang wanita. Awalnya, Alfa memiliki trauma yang mendalam terhadap seorang wanita, namun kehadiran Vellza dalam hidupnya membawa perubahan yang besar. Meskipun Vellza juga memiliki luka emosional dari masa lalunya, Alfa berusaha menyembuhkan luka itu dengan cinta dan pengertian.
"Keanu ..." panggil Vellza terkejut. Bagaimana tidak terkejut apalagi saat ini Alfa ada di sana juga."Iya, sayang. Aku datang kemari untuk memastikan apakah kamu benar-benar masih mencintai mantan suamimu atau aku?" tanya Keanu dengan nada ketus.Vellza merasa terjepit dalam situasi yang rumit. Dia merasakan kebingungan dan kekhawatiran di dalam hatinya. Semua ini adalah salah paham yang terjadi, dan sekarang semakin memanas dan berpotensi menyulut konflik yang lebih besar.Sebenarnya Vellza bebas memilih, tapi semuanya terlambat. Salah paham yang terjadi kali ini pasti akan lebih berkelanjutan dan semakin runyam.Alfa yang semula hendak memeluk istrinya justru kembali melepaskan niatnya dan ikut berbalik menghadap Keanu. Senyum yang ŵ terukir, kini sirna sudah. Berganti dengan sorot mata tajam yang siap mengoyak siapapun yang berniat merebut Velkza sari"Hei, Tuan Keanu yang terhormat. Apa kabar?""Ck, kamu kira kita pernah ber
Melihat kepergian Noah dengan wajah sedih, tentu membuat Devon mendapatkan PR besar. Bagaimana pun Devon mempunyai kewajiban baru kali ini. Ia tidak akan membiarkan Noah bersedih.Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya sedang bersama Keanu. Lelaki asing yang tidak disukainya."Kamu masih ingat papa, sayang?""Tentu, Pa. Kenapa Noah harus lupa?"Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya seda
Bangun dari tidur panjang membuat Alfa sedikit linglung. Apalagi setelah tidur panjang, Alfa merasakan kerinduan yang mendalam pada sosok istri tercinta."Velza, dimana kamu?" panggil Alfa dengan suara lembut, mencari sosok yang sudah lama tidak ia jumpai.Devon mendengar suara familiar berasal dari kamar. Buru-buru dia datang dan mengecek kondisi Alfa. Air matanya tumpah saat tahu jika atasannya sudah siuman.Bangun dari tidur panjang, Alfa merasa sedikit linglung. "Alfa, kamu sudah siuman! Kamu sudah kembali!" seru Devon bersuka cita. Alfa, masih sedikit bingung, melihat wajah Devon yang penuh emosi. Dia merasa terharu dan bersyukur atas kehadiran Devon yang selalu setia menjaga dan merawatnya selama dia dalam keadaan tidak sadar."Dimana aku?""Rumah sakit."Seketika ingatannya membawa Alfa pada sebuah kecelakaan hebat. Di sana ia sampai tak sadarkan diri karena hebatnya benturan itu hingga wajahnya terasa
Apa yang dikhawatirkan Devon terbukti. Selama ini Keanu tampak baik pada Vellza dan Noah itu hanyalah sebuah topeng. Nyatanya, dia yang merencanakan kecelakaan Alfa."Itu tidak mungkin, Dev. Aku yakin jika Keanu tidak sepicik itu hanya demi mendapatkan cintaku.""Benarkah? Jika memang demikian kamu mau apa? Aku yakin jika Alfa tau, ia pasti akan sangat kcewa padamu, Vellza.""Aku mohon padamu, Dev. Jangan katakan apapun pada Alfa."Devon sama sekali tidak menghiraukan rengekan Vellza. Baginya, Vellza yang dulu sama sekali tidak sama dengan wanita di hadapannya itu. Seringkali Devon mendapati Vellza yang sangat rapuh dan mudah sekali terpengaruh keadaan. Padahal dulu Devon sempat kagum padanya karena Vellza wanita tangguh dan cerdas.Devon, dengan tatapan yang tajam, melihat Vellza yang tampak rapuh dan terpengaruh oleh situasi. Dia merasa sedih melihat wanita tangguh dan cerdas yang pernah dia kagumi berubah menjadi seperti ini.
Kematian Alfa yang mendadak telah meninggalkan luka yang mendalam pada semua orang, termasuk Vellza dan Noah. Mereka merasa terpukul dan berduka, terutama karena Noah sedang dalam masa tumbuh kembang dan sangat membutuhkan sosok ayah. "Kita semua merasa kehilangan Alfa, terutama Noah. Dia sangat membutuhkan sosok ayah di masa tumbuh kembangnya."Devon berdiri di belakang Vellza masih tak percaya jika sahabat serta atasannya itu telah meninggal. Kecelakaan pesawat membuat semua penumpang di dalamnya meninggal termasuk Alfa."Vellza, apa kamu telah menyelidiki kebenarannya?" tanya Devon hati-hati.Devon, yang masih sulit mempercayai kenyataan bahwa Alfa telah meninggal, mencoba untuk mencari kejelasan dari Vellza. Dia bertanya dengan hati-hati apakah Vellza telah menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan pesawat tersebut. "Vellza, apakah kamu telah menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan ini? Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi."