Suara bayi yang kencang membuat Alfa sangat bahagia. Dia merasa hatinya penuh dengan kegembiraan dan haru ketika mendengar tangisan pertama putranya. Alfa tidak sabar untuk menggendongnya dan merasakan kehangatan tubuh kecil tersebut dalam pelukannya.“Alfa, aku tidak bisa berkata-kata betapa bersyukurnya aku bahwa bayi kita bisa lahir selamat dan melewati keadaan yang begitu menegangkan tadi.” ‘Aku juga merasa sama, Vellza. Saat kita berada di rumah sakit dan melihatmu melahirkan, hatiku berdebar-debar. Tapi melihat bayi kita sekarang, semua ketegangan itu terasa seolah lenyap.” “Benar, Alfa. Kita melewati momen yang begitu sulit bersama-sama. Aku sangat berterima kasih atas dukunganmu dan kekuatanmu yang tak pernah pudar. Kau benar-benar menjadi batu penopangku selama persalinan.” “Kamu juga luar biasa, Vellza. Aku melihat bagaimana kamu begitu gigih dan tabah menghadapi setiap kontraksi. Kamu adalah wanita yang kuat dan hebat.” “Te
Noah Abigail Mahezwara, sebuah nama yang disematkan pada putra laki-laki milik Vellza dan Alfa. Betapa bahagianya ketika buah cinta mereka akhirnya lahir dengan selamat. Perjuangan selama kehamilan Noah juga sangat menguras batin dan emosi Alfa. Lelaki tampan nan dingin itu harus rela didepak berkali-kali dari kamarnya sendiri akibat Vellza mual ketika mencium aroma tubuhnya. Devon sang asisten hanya bisa menahan hal yang lucu itu di dalam hati, karena kalau sampai Alfa tau ia bisa dipecat dan dikirim ke Antartika.Pengalaman sebagai orangtua baru benar-benar membuat Vellza terkena Baby blues. Beruntung Alfa sudah memprediksi hal itu dan menyiapkan beberapa tenaga medis agar Vellza cepat pulih dan percaya jika keajaiban itu ada. Vellza, sebagai orangtua baru, merasakan pengalaman yang mengguncangkan dengan Baby Blues. Perasaan cemas dan takut yang melanda dirinya membuat produksi Air Susu Ibu (ASI) tidak lancar. Namun, beruntunglah Alfa, suaminya, yang t
Setelah dua hari di rumah sakit, akhirnya tiba saatnya Aisyah dibawa pulang bersama bayi laki-lakinya, Zayyan. Kedatangan mereka di rumah disambut dengan kebahagiaan yang meluap-luap oleh Alfa dan Nyonya Mirna. “Alfa, aku tidak bisa percaya kita akhirnya di rumah. Rasanya seperti mimpi.” “Aku juga merasa sama, Aisyah. Melihatmu membawa Zayyan ke rumah ini membuatku merasa sangat bahagia.” Nyonya Mirna, ibu Alfa, dengan mata berkaca-kaca, menghampiri mereka, "Selamat datang di rumah, Aisyah, dan selamat datang di dunia, Zayyan. Kita semua sangat menantikan kedatanganmu." “Terima kasih, Nyonya Mirna. Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan cinta yang telah Anda berikan kepada kami.” “Oh, Aisyah, kamu dan Alfa telah memberikan kami anugerah yang luar biasa. Kita semua sangat berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan berkah kepada kita dengan kehadiran Zayyan.” “Iya, ibu. Kami sangat beruntung memiliki Zayyan.
Rupanya Anne, ibu tiri Vellza menelpon. Ia mengetahui jika putri tirinya itu telah melahirkan. Selama ini ia sengaja bersembunyi agar bisa mengambil sesuatu yang sangat berharga dari Vellza dan Alfa. Ia masih belum ikhlas karena putri kandungnya justru berhasil dipenjara akibat laporan Alfa. Padahal hanya meminjam beberapa juta, tapi justru dianggap penipuan.Maka dari itu, Anne sengaja menunjukan eksistensinya ketika putrinya sudah keluar. Niat balas dendam seolah diamini oleh alam semesta dengan kelahiran Baby Noah.“Kau mungkin merasa menang dan berada di atas angin saat ini. Tapi, sebentar lagi kamu akan mendapatkan balasan atas semua tindakan yang pernah kamu lakukan pada putriku,” ucap Anne dengan sorot mata penuh kebencian.Dengan cepat Nyonya Anne meraih ponsel dan menekan nomor ponsel Alfa. “Hai, Alfa. Apakah kamu masih mengingat diriku?”Nafas Alfa tercekat, ia seolah sedang bertemu dengan kekhawatiran Vellza. Istrinya yang mas
Vellza terlihat sangat cemas. Ia pun mendekati suaminya Alfa ketika Baby Noah tengah tidur. “Apakah keputusan yang aku ambil sudah benar? Aku takut ibu akan berbuat nekad pada Baby Noah.” Alfa menggenggam tangan Vellza lalu mengecupnya sebentar, “Tenang, sayang. Kita sudah mengantisipasi hal tersebut. Di rumah kita sudah dilengkapi dengan CCTV yang canggih. Kita bisa memastikan bahwa kita akan mengawasi ibu dengan tepat.” Vellza terlihat sedikit lega. Namun, sekali lagi ia ingin memastikan, “Benarkah, Alfa? Aku hanya ingin melindungi Baby Noah dengan segenap hatiku. Aku takut ibu masih memiliki niat buruk.” “Aku mengerti perasaanmu, Vellza sayag. Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kita bisa belajar dari pengalaman dan melindungi anak kita ke depannya. Dengan CCTV, kita bisa memantau setiap kegiatan di rumah dan memastikan keamanan Baby Noah.” Vellza menghela nafas lega, “Terima kasih, Alfa. Aku merasa lebih tenang mendengar itu. Aku hany
Usaha penculikan Baby Noah, putra Vellza dan Alfa benar-benar membuat mereka meningkatkan penjagaan untuknya. Vellza yang sangat takut kehilangan Noah hanya bisa menangis. Alfa terus membujuknya agar bisa kuat melewati fase ini. Alfa berjanji untuk selalu melindungi keluarga kecilnya.Kegagalan usaha penculikan Baby Noah oleh Nyonya Anne telah meninggalkan jejak trauma yang mendalam bagi Vellza dan Alfa. Mereka berdua terpaksa meningkatkan penjagaan untuk Noah, takut akan ancaman yang mungkin datang kembali. Vellza, yang sangat takut kehilangan Noah, merasa sangat terpukul oleh kejadian tersebut. Ia merasa takut dan tidak berdaya, dan tak bisa berhenti menangis. Alfa, suaminya, berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan Vellza dan memberikan dukungan yang ia butuhkan. Alfa terlihat menggenggam tangan Vellza, "Sayang, aku tahu ini berat untukmu. Tapi kita harus kuat, untuk Noah. Aku berjanji, aku akan selalu melindungi kalian berdua." Vellza masih
Ketidakwaspadaan Vellza membuat putranya, Baby Noah, menjadi terancam. Adik tirinya, Alexa, dengan kejam berhasil membawa bayi mungil itu menjauh dari kediaman Vellza dan Alfa. Mereka berdua telah berhasil melarikan diri selama satu jam, menjauh dari pandangan Vellza yang sedang selesai mandi dan ingin melihat putranya. Dalam perjalanan mereka, Alexa menatap bayi mungil itu dengan kebencian di matanya. "Inilah akibat dari mencelakai ibuku, maka ibumu pun akan merasakan hal yang sama!" Bayi Noah, tidak tahu apa yang sedang terjadi, hanya menangis dengan lembut di dalam pangkuan Alexa. Kehadirannya yang tak berdaya menjadi taruhan dalam dendam yang tidak masuk akal. Sementara itu, Vellza yang telah selesai mandi, keluar dari kamar mandi dan mencari Baby Noah. Namun, ia tidak dapat menemukannya. Kehilangan itu membuat hatinya berdegup kencang dan kepanikan mulai merayap di dalam dirinya. "Baby Noah! Di mana kamu?" Sesuatu yang
Alfa dan Vellza dengan hati-hati mencoba membuka jalur komunikasi dengan Alexa, berharap untuk mencapai solusi damai dalam situasi yang tegang ini. Mereka berdua ingin menyelesaikan masalah ini dengan cara yang paling aman dan damai bagi semua pihak yang terlibat, terutama untuk Baby Noah."Apa kamu yakin jika cara ini pasti berhasil?""Aku sangat yakin akan hal ini." Dengan hati-hati, Alfa menelpon pelaku, "Alexa, kita perlu berbicara. Kita perlu menemukan solusi yang adil dan aman untuk semua orang, terutama untuk Baby Noah." Namun, Alexa tampaknya tidak mau berdamai. Dia menuntut agar Baby Noah ditukar dengan kebebasan ibunya, Nyonya Anne, yang saat ini sedang ditahan. Alexa menjawabnya dengan tegas, "Tidak ada negosiasi, Alfa. Satu-satunya cara untuk mendapatkan Noah kembali adalah dengan membebaskan ibuku." Vellza, mendengar tuntutan Alexa, merasa ketakutan dan kesedihan. Dia merasa takut untuk kehilangan Noah, tetapi di