Ketidakwaspadaan Vellza membuat putranya, Baby Noah, menjadi terancam. Adik tirinya, Alexa, dengan kejam berhasil membawa bayi mungil itu menjauh dari kediaman Vellza dan Alfa. Mereka berdua telah berhasil melarikan diri selama satu jam, menjauh dari pandangan Vellza yang sedang selesai mandi dan ingin melihat putranya.
Dalam perjalanan mereka, Alexa menatap bayi mungil itu dengan kebencian di matanya."Inilah akibat dari mencelakai ibuku, maka ibumu pun akan merasakan hal yang sama!"Bayi Noah, tidak tahu apa yang sedang terjadi, hanya menangis dengan lembut di dalam pangkuan Alexa. Kehadirannya yang tak berdaya menjadi taruhan dalam dendam yang tidak masuk akal.Sementara itu, Vellza yang telah selesai mandi, keluar dari kamar mandi dan mencari Baby Noah. Namun, ia tidak dapat menemukannya. Kehilangan itu membuat hatinya berdegup kencang dan kepanikan mulai merayap di dalam dirinya."Baby Noah! Di mana kamu?"Sesuatu yangAlfa dan Vellza dengan hati-hati mencoba membuka jalur komunikasi dengan Alexa, berharap untuk mencapai solusi damai dalam situasi yang tegang ini. Mereka berdua ingin menyelesaikan masalah ini dengan cara yang paling aman dan damai bagi semua pihak yang terlibat, terutama untuk Baby Noah."Apa kamu yakin jika cara ini pasti berhasil?""Aku sangat yakin akan hal ini." Dengan hati-hati, Alfa menelpon pelaku, "Alexa, kita perlu berbicara. Kita perlu menemukan solusi yang adil dan aman untuk semua orang, terutama untuk Baby Noah." Namun, Alexa tampaknya tidak mau berdamai. Dia menuntut agar Baby Noah ditukar dengan kebebasan ibunya, Nyonya Anne, yang saat ini sedang ditahan. Alexa menjawabnya dengan tegas, "Tidak ada negosiasi, Alfa. Satu-satunya cara untuk mendapatkan Noah kembali adalah dengan membebaskan ibuku." Vellza, mendengar tuntutan Alexa, merasa ketakutan dan kesedihan. Dia merasa takut untuk kehilangan Noah, tetapi di
"Kalian boleh mendapatkan kembali Noah, besok malam di Jalan Kemal jam 9 malam!""Ba-baik, Ale. Aku mohon jangan sakiti putraku!"Suara Vellza tampak rapuh dan Alexa sangat menyukai hal itu. Di dalam hati ia sangat puas karena saudara tirinya itu semakin menderita. Sesuai kesepakatan, Vellza akan datang tanpa di dampingi siapapun, termasuk Alfa suaminya sendiri. Meski sangat beresiko, Vellza memilih jalur itu, karena kabarnya Baby Noah semakin rewel. Bahkan suhu tubuhnya sering naik.Vellza selalu berdoa agar putranya selamat. Ia tidak mempunyai siapapun lagi di dunia ini kecuali Noah dan Alfa. Vellza tidak akan pernah rela jika darah dagingnya terancam.Vellza merasa ketakutan dan khawatir mendengar ultimatum dari Alexa. Namun, dia tahu bahwa dia harus melakukan apa saja untuk mendapatkan anaknya kembali. Meski hatinya dipenuhi kekhawatiran, dia berusaha untuk tetap tenang dan berpikir jernih. "Baiklah, Alexa. Aku akan datang
Betapa terkejutnya Alfa ketika ia menyadari bahwa ada suara tangis bayi mulai terdengar di dalam rumah. Alfa yang baru saja pulang dari bekerja buru-buru mencari sumber suara.Kedua matanya terbelalak saat melihat sang putra sudah berada dalam pelukan istri tercinta. Langkah kakinya tergopoh-gopoh untuk menggapai tempat keberadaan Vellza."Sayang, benarkah itu putra kita?" tanya Alfa dengan intonasi lemah.Vellza mengangguk, "Iya, Sayang. Ini putra kita, Noah."Raut wajah penuh kegembiraan menyertai kehadiran kembali Baby Noah di dalam rumah itu. Wajahnya yang menyejukan hati sangat dirindukan oleh Alfa. Namun, sorot matanya berubah tajam saat melihat bekas goresan pada wajah cantik milik Vellza."Sayang, apa ini perbuatan Alexa?"Sontak Vellza baru teringat akan luka di pipinya yang belum sempat ia bersihkan. Fokusnya baru tertuju pada sang putra yang terlihat kehausan. Tangan lembutnya berhasil menyentuh bekas luka yang hampir mengering."Katakan, siapa yang melakukan ini!""Alfa, su
Sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka Alfa dan juga Vellza akan mengadakan sebuah kegiatan amal untuk berbagi kepada anak-anak yatim. Hal itu ia lakukan sebagai wujud rasa terima kasih karena Baby Noah sudah kembali ke dalam pelukan mereka. Salah satu harapan mereka adalah semoga setelah ini tidak ada ujian yang datang silih berganti di dalam keluarga Alfa dan juga Vellza."Kamu tidak keberatan jika aku melakukan acara ini, bukan?" tanya Alfa sambil meletakkan salah satu tangan dan kepalanya di bahu Vellza.Vellza yang kebetulan sedang merias diri menjadi geli karena Alfa tiba-tiba saja bermanja padanya. Bukannya sadar, Alfa justru dengan sengaja memancing istrinya agar sedikit saja memberikan perhatian lebih padanya. "Kamu kenapa? Nggak suka aku begini," suara Alfa dibuat semanja mungkin agar Vellza menjadi tersentuh.Terlebih lagi tangan Alfa sudah melingkar manis di pinggang rampingnya. Alfa dengan lembut memeluk Vellza dari belakang, tanga
Dokter memang tidak mengatakan jika ada kemungkinan Alfa bisa bangun dari koma. Akan tetapi, dalam pemikiran Aisyah sebuah keajaiban itu pasti akan terjadi. Sayang, Ibu Alfa sudah putus asa dan meminta semua peralatan kesehatan yang menempel pada tubuh Alfa segera dicabut. Percuma saja katanya.Meskipun dokter tidak memberikan harapan bahwa Alfa bisa bangun dari koma, Aisyah tetap berpegang teguh pada kepercayaannya bahwa keajaiban pasti akan terjadi. Dia yakin bahwa Alfa akan bangkit dari tidur panjangnya dan kembali ke keluarga yang mencintainya. Aisyah memegang tangan Alfa dengan penuh harap, “Aku tahu kamu bisa, Mas. Aku tahu kamu akan kembali untuk kami.” Namun, Ibu Alfa tampaknya sudah kehilangan harapan. Dia merasa putus asa dan meminta semua peralatan kesehatan yang menempel pada tubuh Alfa dicabut. Dia merasa bahwa semua upaya untuk membangunkan Alfa dari koma adalah sia-sia. “Sudahlah, kita sudah melakukan yang terbaik. Jika Tuhan men
Setelah drama penculikan Noah selesai, kini Alfa bersama Vellza mulai berbenah diri. Mencoba menselaraskan apapun yang bisa mereka lakukan demi kebahagiaan Noah.Sambil berusaha memastikan bahwa putra mereka mendapatkan semua kasih sayang dan dukungan yang dia butuhkan. Alfa mengulas senyuman lembut pada Vellza, "Kita harus melakukan yang terbaik untuk Noah, Vellza. Dia adalah prioritas kita." "Tentu saja, Alfa. Kita akan melakukannya bersama-sama. Lihatlah betapa damainya putra kira saat ini." Namun, di balik kebahagiaan dan kedamaian yang baru mereka temukan, badai baru tampaknya mulai mengancam. Devon, asisten setia Alfa, tampaknya sedang menghadapi masalah yang serius. Hal itu mampu mencuri perhatian Alfa maupun Vellza karena mereka telah menganggap Devon sebagai keluarganya. Devon, yang biasanya ceria dan penuh semangat, tampaknya kehilangan cahaya di matanya. Dia tampak lesu dan tidak bersemangat, dan kerjaannya yang biasanya s
Ternyata kematian kedua orangtua Devon hanyalah sebuah rekayasa dari rekan bisnisnya. Buktinya Devon sekarang sedang berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya. Jauh sebelum itu, Alfa sudah lebih dulu mengatakan pada Devon untuk berhati-hati pada orang asing. Meski mereka mengaku sebagai orang tuanya, tapi Alfa tidak langsung mempercayai sumber informasi dari kedua orang asing itu.Devon, yang kini berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya, merasa bingung dan terkejut. Dia mengingat kata-kata peringatan Alfa tentang berhati-hati terhadap orang asing, dan dia tidak langsung mempercayai klaim mereka."Bagaimana aku bisa tahu bahwa kalian benar-benar orang tuaku? Apa buktinya?" tanya Devon dalam hati.Wanita yang mengaku sebagai ibu Devon mencoba meyakinkannya dengan memberikan beberapa detail pribadi yang hanya diketahui oleh keluarga mereka. Namun, Devon masih merasa ragu dan tidak yakin."Aku harus berhati-hati. Aku tidak boleh
Ternyata kematian kedua orangtua Devon hanyalah sebuah rekayasa dari rekan bisnisnya. Buktinya Devon sekarang sedang berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya. Jauh sebelum itu, Alfa sudah lebih dulu mengatakan pada Devon untuk berhati-hati pada orang asing. Meski mereka mengaku sebagai orang tuanya, tapi Alfa tidak langsung mempercayai sumber informasi dari kedua orang asing itu.Devon, yang kini berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya, merasa bingung dan terkejut. Dia mengingat kata-kata peringatan Alfa tentang berhati-hati terhadap orang asing, dan dia tidak langsung mempercayai klaim mereka."Bagaimana aku bisa tahu bahwa kalian benar-benar orang tuaku? Apa buktinya?" tanya Devon dalam hati.Wanita yang mengaku sebagai ibu Devon mencoba meyakinkannya dengan memberikan beberapa detail pribadi yang hanya diketahui oleh keluarga mereka. Namun, Devon masih merasa ragu dan tidak yakin."Aku harus berhati-hati. Aku tidak boleh
Namun, apa yang diharapkan Vellza tak seindah bayangan. Nyatanya Kenzo berhasil membuat pandangan Alfa terhadapnya berubah. Alfa bahkan percaya dengan semua perkataan dari Kenzo ketimbang istrinya sendiri. "Aku tak pernah menyangka jika kamu berubah, Sayang. Setelah apa yang aku perbuat selama ini nyatanya kamu hanyalah sebuah barang transaksi!" ucap Alfa ketus lalu meninggalkan Vellza sendiri.Setelah apa yang mereka perbuat semalam, manisnya cinta tak berarti apapun. Semua musnah ketika Kenzo mengirimkan beberapa video ke ponsel Alfa. Vellza tak tau apa yang terekam di sana. Hanya kilatan amarah terpancar jelas di wajah Alfa.Di kediaman Kenzo, tawa penuh keceriaan terdengar memenuhi ruangan yang bernuansa gold. Suara tawa itu seolah menyatu dengan gemerincing perhiasan dan mengisi ruangan dengan kehangatan. Kenzo, tuan rumah yang kaya raya, terlihat bahagia di tengah kerumunan tamu yang bergembira. Sementara itu, Devon, pelayan setia Kenzo, m
Vellza tak menyangka jika Tuhan masih memberikan kesempatan kedua padanya. Alfa yang ia kira sudah meninggal kini tertidur pulas di samping tubuhnya. Tanpa pakaian dan hanya berlapiskan selimut tebal yang menutup tubuh polos mereka."Tuhan, aku mohon jangan kau ambil kebahagiaan ini lagi. Aku sangat mencintai Alfa," ucap Vellza lirih sambil menyentuh selimut miliknya.Vellza sangat takut jika harus berpisah kembali dengan Alfa. Pasalnya banyak orang yang ingin melengserkan posisinya sebagai pemegang saham terbesar di perusahaan Alfa. Sebelumnya Alfa memang telah membuat Vellza mempunyai kedudukan tinggi yang sama dengannya karena meminimalisir kejadian tak terduga. Buktinya, Alfa sempat kecelakaan dan dikabarkan meninggal. Hal itu tentu dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk merebut perusahaan Alfa.Maka dari itu, dari saran dan bantuan Devon semua aset miliknya masih aman. Apalagi pewaris semua kekayaan Alfa sudah beralih atas nama Noah. Putra satu-satunya bersama Vellza
Niat hati ingin merajut asa dengan Vellza karena kebaikan hatinya. Sayang, semua rencananya gagal karena suami Vellza ternyata masih hidup. Tentu hal itu membuat Keanu marah besar. Jelas ia cemburu, semua asa yang ingin ia rajut harus pupus ketika Vellza kembali bersama Alfa."Kurang ajar! Kenapa dia justru masih hidup? Bukankah semua sudah jelas jika waktu itu dia meninggal!"Tampak jika Keanu marah besar. Tangannya mengepal, urat-urat di tangan terlihat menonjol. Bahkan hembusan nafasnya terdengar naik turun. Jika saja ada barang di hadapannya, sudah dipastikan akan hancur saat itu juga.Mendengar keributan dari kamar kakaknya, Melly bergegas naik. Gaya centil ciri khas pembawaan Melly tak pernah bisa membuat sang kakak marah dalam waktu lama. Maka dari itu, Melly berniat untuk langsung memberikan surprise padanya. Setidaknya sang kakak tidak lagi marah-marah.Tanpa mengetuk pintu, Melly langsung menerobos masuk. Melihat kakaknya berdiri mematun
"Kalau cinta tuh bilang aja, napa pake gengsi segala, sih!"ujar Vellza sambil tertawa, merespons komentar konyol Alfa.Alfa juga ikut tertawa, menatap Vellza dengan penuh cinta. Mereka berdua memang memiliki awal yang tidak biasa dalam percintaan mereka, bermula dari sebuah transaksi hutang piutang. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka berdua saling mengenal dan menemukan kecocokan satu sama lain."Lagian aku tuh sadar diri, aku bukan tipe kamu."Sepasang suami istri itu saling tertawa satu sama lain. Awal percintaan mereka bukanlah sebuah kisah manis, tapi berawal dari sebuah transaksi hutang piutang. Bahkan Alfa mempunyai sebuah trauma yang mendalam pada seorang wanita. Awalnya, Alfa memiliki trauma yang mendalam terhadap seorang wanita, namun kehadiran Vellza dalam hidupnya membawa perubahan yang besar. Meskipun Vellza juga memiliki luka emosional dari masa lalunya, Alfa berusaha menyembuhkan luka itu dengan cinta dan pengertian.
"Keanu ..." panggil Vellza terkejut. Bagaimana tidak terkejut apalagi saat ini Alfa ada di sana juga."Iya, sayang. Aku datang kemari untuk memastikan apakah kamu benar-benar masih mencintai mantan suamimu atau aku?" tanya Keanu dengan nada ketus.Vellza merasa terjepit dalam situasi yang rumit. Dia merasakan kebingungan dan kekhawatiran di dalam hatinya. Semua ini adalah salah paham yang terjadi, dan sekarang semakin memanas dan berpotensi menyulut konflik yang lebih besar.Sebenarnya Vellza bebas memilih, tapi semuanya terlambat. Salah paham yang terjadi kali ini pasti akan lebih berkelanjutan dan semakin runyam.Alfa yang semula hendak memeluk istrinya justru kembali melepaskan niatnya dan ikut berbalik menghadap Keanu. Senyum yang ŵ terukir, kini sirna sudah. Berganti dengan sorot mata tajam yang siap mengoyak siapapun yang berniat merebut Velkza sari"Hei, Tuan Keanu yang terhormat. Apa kabar?""Ck, kamu kira kita pernah ber
Melihat kepergian Noah dengan wajah sedih, tentu membuat Devon mendapatkan PR besar. Bagaimana pun Devon mempunyai kewajiban baru kali ini. Ia tidak akan membiarkan Noah bersedih.Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya sedang bersama Keanu. Lelaki asing yang tidak disukainya."Kamu masih ingat papa, sayang?""Tentu, Pa. Kenapa Noah harus lupa?"Alfa akhirnya sadar dan berterima kasih pada Devon karena telah merawatnya sampai sembuh. Alfa juga bahagia karena Noah masih mengenalinya.“Sayang, kemarilah!”“Papa ….”Noah dengan senang hati memeluk papanya. Ia merasa bahagia karena papanya kembali. Itu artinya ia tidak akan khawatir kalau kehilangan sosok ibunya. Apalagi saat ini ibunya seda
Bangun dari tidur panjang membuat Alfa sedikit linglung. Apalagi setelah tidur panjang, Alfa merasakan kerinduan yang mendalam pada sosok istri tercinta."Velza, dimana kamu?" panggil Alfa dengan suara lembut, mencari sosok yang sudah lama tidak ia jumpai.Devon mendengar suara familiar berasal dari kamar. Buru-buru dia datang dan mengecek kondisi Alfa. Air matanya tumpah saat tahu jika atasannya sudah siuman.Bangun dari tidur panjang, Alfa merasa sedikit linglung. "Alfa, kamu sudah siuman! Kamu sudah kembali!" seru Devon bersuka cita. Alfa, masih sedikit bingung, melihat wajah Devon yang penuh emosi. Dia merasa terharu dan bersyukur atas kehadiran Devon yang selalu setia menjaga dan merawatnya selama dia dalam keadaan tidak sadar."Dimana aku?""Rumah sakit."Seketika ingatannya membawa Alfa pada sebuah kecelakaan hebat. Di sana ia sampai tak sadarkan diri karena hebatnya benturan itu hingga wajahnya terasa
Apa yang dikhawatirkan Devon terbukti. Selama ini Keanu tampak baik pada Vellza dan Noah itu hanyalah sebuah topeng. Nyatanya, dia yang merencanakan kecelakaan Alfa."Itu tidak mungkin, Dev. Aku yakin jika Keanu tidak sepicik itu hanya demi mendapatkan cintaku.""Benarkah? Jika memang demikian kamu mau apa? Aku yakin jika Alfa tau, ia pasti akan sangat kcewa padamu, Vellza.""Aku mohon padamu, Dev. Jangan katakan apapun pada Alfa."Devon sama sekali tidak menghiraukan rengekan Vellza. Baginya, Vellza yang dulu sama sekali tidak sama dengan wanita di hadapannya itu. Seringkali Devon mendapati Vellza yang sangat rapuh dan mudah sekali terpengaruh keadaan. Padahal dulu Devon sempat kagum padanya karena Vellza wanita tangguh dan cerdas.Devon, dengan tatapan yang tajam, melihat Vellza yang tampak rapuh dan terpengaruh oleh situasi. Dia merasa sedih melihat wanita tangguh dan cerdas yang pernah dia kagumi berubah menjadi seperti ini.
Kematian Alfa yang mendadak telah meninggalkan luka yang mendalam pada semua orang, termasuk Vellza dan Noah. Mereka merasa terpukul dan berduka, terutama karena Noah sedang dalam masa tumbuh kembang dan sangat membutuhkan sosok ayah. "Kita semua merasa kehilangan Alfa, terutama Noah. Dia sangat membutuhkan sosok ayah di masa tumbuh kembangnya."Devon berdiri di belakang Vellza masih tak percaya jika sahabat serta atasannya itu telah meninggal. Kecelakaan pesawat membuat semua penumpang di dalamnya meninggal termasuk Alfa."Vellza, apa kamu telah menyelidiki kebenarannya?" tanya Devon hati-hati.Devon, yang masih sulit mempercayai kenyataan bahwa Alfa telah meninggal, mencoba untuk mencari kejelasan dari Vellza. Dia bertanya dengan hati-hati apakah Vellza telah menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan pesawat tersebut. "Vellza, apakah kamu telah menyelidiki kebenaran di balik kecelakaan ini? Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi."