"Kalian boleh mendapatkan kembali Noah, besok malam di Jalan Kemal jam 9 malam!"
"Ba-baik, Ale. Aku mohon jangan sakiti putraku!"Suara Vellza tampak rapuh dan Alexa sangat menyukai hal itu. Di dalam hati ia sangat puas karena saudara tirinya itu semakin menderita.Sesuai kesepakatan, Vellza akan datang tanpa di dampingi siapapun, termasuk Alfa suaminya sendiri. Meski sangat beresiko, Vellza memilih jalur itu, karena kabarnya Baby Noah semakin rewel. Bahkan suhu tubuhnya sering naik.Vellza selalu berdoa agar putranya selamat. Ia tidak mempunyai siapapun lagi di dunia ini kecuali Noah dan Alfa. Vellza tidak akan pernah rela jika darah dagingnya terancam.Vellza merasa ketakutan dan khawatir mendengar ultimatum dari Alexa. Namun, dia tahu bahwa dia harus melakukan apa saja untuk mendapatkan anaknya kembali. Meski hatinya dipenuhi kekhawatiran, dia berusaha untuk tetap tenang dan berpikir jernih."Baiklah, Alexa. Aku akan datangBetapa terkejutnya Alfa ketika ia menyadari bahwa ada suara tangis bayi mulai terdengar di dalam rumah. Alfa yang baru saja pulang dari bekerja buru-buru mencari sumber suara.Kedua matanya terbelalak saat melihat sang putra sudah berada dalam pelukan istri tercinta. Langkah kakinya tergopoh-gopoh untuk menggapai tempat keberadaan Vellza."Sayang, benarkah itu putra kita?" tanya Alfa dengan intonasi lemah.Vellza mengangguk, "Iya, Sayang. Ini putra kita, Noah."Raut wajah penuh kegembiraan menyertai kehadiran kembali Baby Noah di dalam rumah itu. Wajahnya yang menyejukan hati sangat dirindukan oleh Alfa. Namun, sorot matanya berubah tajam saat melihat bekas goresan pada wajah cantik milik Vellza."Sayang, apa ini perbuatan Alexa?"Sontak Vellza baru teringat akan luka di pipinya yang belum sempat ia bersihkan. Fokusnya baru tertuju pada sang putra yang terlihat kehausan. Tangan lembutnya berhasil menyentuh bekas luka yang hampir mengering."Katakan, siapa yang melakukan ini!""Alfa, su
Sebagai ungkapan rasa terima kasih, maka Alfa dan juga Vellza akan mengadakan sebuah kegiatan amal untuk berbagi kepada anak-anak yatim. Hal itu ia lakukan sebagai wujud rasa terima kasih karena Baby Noah sudah kembali ke dalam pelukan mereka. Salah satu harapan mereka adalah semoga setelah ini tidak ada ujian yang datang silih berganti di dalam keluarga Alfa dan juga Vellza."Kamu tidak keberatan jika aku melakukan acara ini, bukan?" tanya Alfa sambil meletakkan salah satu tangan dan kepalanya di bahu Vellza.Vellza yang kebetulan sedang merias diri menjadi geli karena Alfa tiba-tiba saja bermanja padanya. Bukannya sadar, Alfa justru dengan sengaja memancing istrinya agar sedikit saja memberikan perhatian lebih padanya. "Kamu kenapa? Nggak suka aku begini," suara Alfa dibuat semanja mungkin agar Vellza menjadi tersentuh.Terlebih lagi tangan Alfa sudah melingkar manis di pinggang rampingnya. Alfa dengan lembut memeluk Vellza dari belakang, tanga
Dokter memang tidak mengatakan jika ada kemungkinan Alfa bisa bangun dari koma. Akan tetapi, dalam pemikiran Aisyah sebuah keajaiban itu pasti akan terjadi. Sayang, Ibu Alfa sudah putus asa dan meminta semua peralatan kesehatan yang menempel pada tubuh Alfa segera dicabut. Percuma saja katanya.Meskipun dokter tidak memberikan harapan bahwa Alfa bisa bangun dari koma, Aisyah tetap berpegang teguh pada kepercayaannya bahwa keajaiban pasti akan terjadi. Dia yakin bahwa Alfa akan bangkit dari tidur panjangnya dan kembali ke keluarga yang mencintainya. Aisyah memegang tangan Alfa dengan penuh harap, “Aku tahu kamu bisa, Mas. Aku tahu kamu akan kembali untuk kami.” Namun, Ibu Alfa tampaknya sudah kehilangan harapan. Dia merasa putus asa dan meminta semua peralatan kesehatan yang menempel pada tubuh Alfa dicabut. Dia merasa bahwa semua upaya untuk membangunkan Alfa dari koma adalah sia-sia. “Sudahlah, kita sudah melakukan yang terbaik. Jika Tuhan men
Setelah drama penculikan Noah selesai, kini Alfa bersama Vellza mulai berbenah diri. Mencoba menselaraskan apapun yang bisa mereka lakukan demi kebahagiaan Noah.Sambil berusaha memastikan bahwa putra mereka mendapatkan semua kasih sayang dan dukungan yang dia butuhkan. Alfa mengulas senyuman lembut pada Vellza, "Kita harus melakukan yang terbaik untuk Noah, Vellza. Dia adalah prioritas kita." "Tentu saja, Alfa. Kita akan melakukannya bersama-sama. Lihatlah betapa damainya putra kira saat ini." Namun, di balik kebahagiaan dan kedamaian yang baru mereka temukan, badai baru tampaknya mulai mengancam. Devon, asisten setia Alfa, tampaknya sedang menghadapi masalah yang serius. Hal itu mampu mencuri perhatian Alfa maupun Vellza karena mereka telah menganggap Devon sebagai keluarganya. Devon, yang biasanya ceria dan penuh semangat, tampaknya kehilangan cahaya di matanya. Dia tampak lesu dan tidak bersemangat, dan kerjaannya yang biasanya s
Ternyata kematian kedua orangtua Devon hanyalah sebuah rekayasa dari rekan bisnisnya. Buktinya Devon sekarang sedang berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya. Jauh sebelum itu, Alfa sudah lebih dulu mengatakan pada Devon untuk berhati-hati pada orang asing. Meski mereka mengaku sebagai orang tuanya, tapi Alfa tidak langsung mempercayai sumber informasi dari kedua orang asing itu.Devon, yang kini berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya, merasa bingung dan terkejut. Dia mengingat kata-kata peringatan Alfa tentang berhati-hati terhadap orang asing, dan dia tidak langsung mempercayai klaim mereka."Bagaimana aku bisa tahu bahwa kalian benar-benar orang tuaku? Apa buktinya?" tanya Devon dalam hati.Wanita yang mengaku sebagai ibu Devon mencoba meyakinkannya dengan memberikan beberapa detail pribadi yang hanya diketahui oleh keluarga mereka. Namun, Devon masih merasa ragu dan tidak yakin."Aku harus berhati-hati. Aku tidak boleh
Ternyata kematian kedua orangtua Devon hanyalah sebuah rekayasa dari rekan bisnisnya. Buktinya Devon sekarang sedang berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya. Jauh sebelum itu, Alfa sudah lebih dulu mengatakan pada Devon untuk berhati-hati pada orang asing. Meski mereka mengaku sebagai orang tuanya, tapi Alfa tidak langsung mempercayai sumber informasi dari kedua orang asing itu.Devon, yang kini berhadapan dengan sepasang wanita dan pria yang mengaku sebagai ibunya, merasa bingung dan terkejut. Dia mengingat kata-kata peringatan Alfa tentang berhati-hati terhadap orang asing, dan dia tidak langsung mempercayai klaim mereka."Bagaimana aku bisa tahu bahwa kalian benar-benar orang tuaku? Apa buktinya?" tanya Devon dalam hati.Wanita yang mengaku sebagai ibu Devon mencoba meyakinkannya dengan memberikan beberapa detail pribadi yang hanya diketahui oleh keluarga mereka. Namun, Devon masih merasa ragu dan tidak yakin."Aku harus berhati-hati. Aku tidak boleh
Setiap rumah tangga pasti tidak akan berjalan mulus selamanya. Ada saatnya sebuah permasalahan itu muncul dengan sendirinya, termasuk kisah cinta yang belum usai.Meskipun kerap mendapatkan ujian, nyatanya rumah tangga Vellza dan Alfa kerapkali diuji kembali. Sama seperti kali ini saat, cinta pertama Vellza kembali hadir.Pertemuan tidak sengaja itu rupanya terjadi saat Alfa sedang ada kunjungan kerja ke luar negara.Kebetulan Vellza mendapatkan undangan lelang dan secara tidak sengaja bertemu dengan Keanu. Seorang artis papan atas yang merupakan cinta pertama Vellza. Dikarenakan itu undangan resmi, maka Noah tidak mungkin diajak. Oleh karena itu, Vellza datang sendiri.Keanu yang secara tidak sengaja melihat Vellza merasa bahagia. 'Bukankah itu Vellza? Kenapa kamu tetap saja cantik?' gumamnya dalam hati.Sementara itu Vellza yang sangat sensitif segera menoleh ke arah Keanu. Hal yang sama pun terjadi padanya. 'Ya Tuhan, kenapa kamu mempertemu
Vellza masih terbayang wajah tampan Keanu. Entah mengapa tanpa disadari, Vellza semakin terhanyut dalam perasaannya. Dia seolah lupa dengan perkataannya tadi yang meminta Keanu pergi. Padahal di dalam hati ia masih terpesona akan perubahan yang ditunjukan oleh Keanu.Bahkan di sela-sela pertemuan tadi mereka sempat bertukar nomor ponsel. Sementara itu di dalam perjalanan dinasnya Alfa merasa tidak tenang. Hingga akhirnya ia pun menelpon Vellza.Vellza masih terbayang-bayang dengan wajah tampan Keanu. Dia merasa terhanyut dalam perasaannya dan seolah lupa dengan perkataannya yang meminta Keanu pergi. "Kenapa aku masih terpesona dengan Keanu? Aku sudah menikah dengan Alfa dan aku memang harus setia padanya." Di tengah kebingungan dan kerinduan yang mendalam, Vellza dan Keanu sempat bertukar nomor ponsel. Meski dia tahu itu bukanlah keputusan yang bijaksana, namun hatinya merasa ada sesuatu yang tak bisa dihindari. "Mengapa aku memberikan