Share

Part 69

Penulis: Manda Azzahra
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-28 11:55:23

Semua orang bertepuk tangan dengan riuh melihat adegan romantis dari pasangan pengantin yang sedang berciuman. Sedang para gadis yang saat itu sedang patah hati masing-masing merutuk dalam hati. Tanpa mengetahui latar belakang Olivia, tentu saja mereka begitu iri dengan wanita yang terbilang sempurna itu.

Dengan wajah cantik dan kulit putihnya, Olivia sama sekali tak memperlihatkan tentang kemiskinannya. Padahal gadis yang telah berubah status menjadi seorang istri itu belum sempat melakukan perawatan di klinik kecantikan seperti yang dijanjikan oleh Ronan.

Jadwal pernikahan yang dipercepat membuatnya hanya merawat diri seadanya. Dia bahkan tak tahu kenapa dia melakukannya. Olivia merasa sedang melakukan pernikahan sungguhan yang seharusnya dilakukan hanya sekali dalam hidupnya.

Ronan melepaskan ciumannya. Membuat mata Olivia perlahan terbuka. Pipinya kini semakin memerah saat melihat senyum seringai Ronan di hadapannya.

"Kau menikmatinya?" ejek Ronan sambil berbisik.

Olivia gelagapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 70

    Hingga tepat pukul sembilan, acara selesai, dan tak ada lagi tamu yang datang.Ronan merogoh saku tuksedonya begitu merasakan getar dari ponselnya. Ronan segera menjawab panggilan, begitu melihat nama siapa yang tertera di layarnya."Kau sudah menyiapkan semuanya?" Ronan bertanya dengan wajah serius.Tak ada lagi raut bahagia atau senyum yang dia tunjukkan kepada para undangan tadi.Pria yang baru saja berubah status menjadi seorang suami itu menutup panggilan setelah memastikan sesuatu.*Olivia tersentak saat tubuhnya bergoyang. Dia terkejut begitu melihat Ronan sedang menatap dirinya yang tengah terbaring di atas ranjang. Sebuah kamar presidental suite yang khusus dipesan sebagai kamar pengantin mereka.Olivia langsung bangkit dan memeriksa pakaiannya kalau-kalau ada yang terbuka. Dia merasa tenang karena pakaian pengantin itu masih sempurna membungkus tubuh mungilnya. Dia bahkan tak mengira bahwa dirinya bisa tertidur. Padahal baru saja dirinya berbaring untuk menghilangkan rasa l

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-28
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 71

    Olivia benar-benar tidak mengerti apa yang suaminya sedang lakukan. Di hadapannya, David duduk terikat di kursi kayu dengan wajah lebam dan penuh darah. Olivia bahkan hampir tak mengenali mantan kekasihnya itu."David! Kenapa kau bisa berada di sini? Apa yang terjadi padamu?" Olivia histeris melihat keadaan pemuda itu yang sudah tak berdaya.David memandang sendu pada Olivia. Gadis yang baru saja menikah dengan pria mengerikan yang memerintahkan orang untuk menculik dan menghajarnya hingga hampir mati seperti itu."O_Oliv." Suaranya terdengar parau. "Apa yang anda lakukan, Tuan? Tolong lepaskan dia. Dia bisa mati." Olivia bangkit dan memohon pada suaminya.Ronan melangkah pelan mendekati kedua orang itu, lalu menatap Olivia dengan penuh amarah."Kau mengkhawatirkan kekasihmu?" sindirnya dengan nada dingin. Ronan sedang tidak terlihat bermain-main."Apa yang anda katakan? Bukankah kita sudah pernah membahasnya? Aku dan David sudah tak ada hubungan apa pun lagi.""Kau pikir aku percaya

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 72

    Olivia menonton sebuah video dari ponsel Ronan. Raut keterkejutan terlihat jelas dari wajahnya. Dia tak menyangka bahwa Ronan memiliki rekaman yang memperlihatkan saat David keluar dari kamarnya malam itu."Tidak, Tuan. Ini tidak seperti yang anda pikirkan." Olivia mulai mengerti akan sikap Ronan malam ini.Pria itu hanya tak ingin terjadi skandal dengan pernikahan mereka yang bahkan belum genap satu hari."Memangnya kau tahu apa yang aku pikirkan? Kalian hanya berbincang sambil meminum kopi sebagai salam perpisahan? Begitu?" Ronan tertawa sumbang."Tidak, itu__.""Jangan beralasan! Haruskah kau tidur dengan lelaki itu menjelang pernikahan? Kau sengaja melakukannya untuk mempermalukanku, hah!"Mata Olivia terpejam saat Ronan meneriaki wajahnya. Dia masih menangis memikirkan nasib David dan juga dirinya. Olivia tahu betapa kejamnya pria itu, hingga mungkin tak ingin mendengar alasan yang sebenarnya."Lalu apa yang akan anda lakukan?" Olivia bersikap pasrah."Menurutmu?""Anda akan memb

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-29
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 73

    David menatap sendu adegan memilukan itu. Hatinya remuk redam melihat gadis yang dia cintai begitu mesra memperlakukan pria lain, tepat di depan matanya.Kim menatap sekilas, kemudian berpaling. Diikuti para bawahan yang tak ingin membuat kedua majikannya merasa risih dengan keberadaan mereka.Ronan menikmati sensasi yang diberikan oleh Olivia. Tanpa rasa canggung atau keterpaksaan seperti yang mereka lakukan sebelum-sebelumnya.Ronan tak menyia-nyiakan kesempatan. Memberikan kode dengan mengibaskan tangannya agar Kim dan yang lainnya segera keluar. Cukup David saja yang menyaksikan betapa mesra dan menggilanya pasangan pengantin baru itu.Ronan mulai membalas, lalu menguasai keadaan dengan mengungkung tubuh Olivia dalam dekapannya. Apa pun alasan gadis itu melakukannya, jelas tak melanggar isi perjanjian yang mereka sepakati. Karena Olivia sendiri yang memulainya.Bahu David bergetar. Dia mulai sesenggukan. Merasakan penyesalan dengan apa yang telah dia lakukan selama ini. Berbulan-b

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 74

    Olivia bertemu seorang pelayan wanita di depan pintu kamar. Wanita itu sedikit tersenyum, lalu membungkuk untuk memberi hormat pada Olivia."Kau siapa?" tanya Olivia, heran."Tuan Ronan memintaku untuk membantu anda melepaskan pakaian, Nyonya. Silakan masuk." Wanita yang memakai rompi khas seragam hotel itu membukakan pintu kamar hotel yang sejak awal dia tempati.Olivia mengagguk ragu, lalu melangkah masuk. Dia menyisir tiap sudut ruangan, tak ada tanda-tanda bahwa Ronan sedang berada di dalam sana."Mari, Nyonya." Wanita itu meminta izin untuk menyentuh dan membuka kancing resleting gaun pengantin yang dikenakan Olivia.Olivia lagi-lagi menurut dan mengucapkan terima kasih. Dengan senang hati wanita itu tersenyum, merasa kalau wanita yang baru saja sah menjadi istri Ronan Ellyas itu terlalu sungkan terhadapnya."Saya permisi, Nyonya."*Olivia meraih ponselnya yang terletak begitu saja di atas ranjang setelah mendengar nada dering panggilan. Dia buru-buru menjawab saat melihat nama

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-30
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 75

    "Apa yang sedang kau lakukan? Apa kau sedang mabuk di rumahku?" Laura bertanya dengan nada tegas. Sikap Silvia dia rasa cukup lancang, sebagai orang baru yang belum genap tiga bulan tinggal di rumahnya.Silvia tampak ketakutan mendengar amukan dari ibu tirinya. Namun gadis itu tetap tak bisa menutupi rasa kecewanya."Kenapa satu pun di antara kalian tidak ada yang memberitahukan aku tentang Ronan. Kenapa ibu tidak bilang kalau dia bukan kakakku?!" Silvia menangis di depan ibu tiri palsunya.Mata Laura membesar. Dahinya berkerut melihat tingkah aneh gadis itu."Ada urusan apa kau dengan putraku?" Laura semakin geram saat Silvia mengungkit-ngungkit status putra kesayangannya. "Jangan coba-coba mengusik anakku. Meski kau darah daging suamiku, aku bisa saja mengusirmu dari rumah ini. Kau dengar itu?" "Tenangkan dirimu, Laura!" Martin memutar kursi roda dan mendekati istrinya. "Biar aku yang bicara pada Silvia.""Baguslah! Tolong ajari anakmu bagaimana bersikap tahu diri. Atau aku tidak a

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-01
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 76

    "Jaga ucapanmu, Laura! Tenangkan dirimu!" Martin berteriak saat melihat istrinya begitu terluka dan murka.Martin tahu Ronan adalah satu-satunya kelemahan Laura. Dia bisa melakukan apa pun asal putra kesayangannya itu bahagia. Laura bahkan berjuang sendiri agar putranya itu dapat hidup dengan layak seperti sekarang ini. Bahkan Laura tak dapat menolak permintaan Ronan dengan menikahkannya dengan gadis miskin seperti Olivia.*Di dalam ruang kerjanya, Martin memikirkan semua yang Silvia ucapkan. Di dalam hati dia membenarkan ucapan gadis itu. Andai mereka menikah, kedudukan Ellyas akan menjadi begitu sempurna. Bukan hanya kedudukan Ellyas Grup yang akan semakin kuat, tapi mereka juga akan melahirkan cucu yang masih memiliki garis keturunan Ellyas, meski hanya dari anak perempuan.Setidaknya keduanya bukan berasal dari orang luar.Martin mengisap kuat cerutunya. Andai sejak awal dia memiliki pikiran seperti Silvia, tentu Ronan tidak akan sampai terjebak dengan gadis miskin seperti Oliv

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-01
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 77

    "Aku hanya bertanya, Tuan. Aku melihat nona Cleo ada di pesta saat itu. Anda pasti merasa puas karena telah berhasil membuatnya cemburu, bukan?" Olivia memalingkan mata, menandakan ada rasa kecewa di hatinya. "Wanita itu pasti semakin tidak menyukaiku."Lalu apa urusannya denganku, hah?" Ronan merapatkan giginya dengan geram. "Bukan dia yang harusnya kau takutkan, Nyonya. Asal kau tahu, seluruh gadis di kota ini juga memujaku. Jadi berhati-hatilah, mereka bisa saja mencelakaimu agar bisa membuatku kembali bebas. Kau mengerti?!" Olivia menelan ludah. Tidak ada ancaman Ronan yang tidak membuatnya merasa ngeri."Tapi anda tidak akan membiarkan itu, kan, Tuan? Anda akan meminta seseorang untuk melindungiku, bukan?" Olivia tampak serius dengan pertanyaannya.Ronan mengusap rahangnya. Menahan senyum melihat sikap Olivia. Baginya wajah ketakutan wanita itu terlihat begitu lucu. Dan Ronan ingin sekali meremas wajah mungil itu dengan tangan besarnya."Makan sarapanmu, Nyonya." Alih-alih menye

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-02

Bab terbaru

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 98

    "Kenapa baru sampai selarut ini?" Ronan mencegat Olivia saat wanita itu ingin masuk ke kamarnya.Ronan memerintahkan Kim untuk menjemput istrinya pulang dari bekerja. Namun perjalanan yang seharusnya tidak sampai tiga puluh menit menjadi lebih dari satu jam, hingga Kim terlambat membawa istri majikannya kembali ke rumah sesuai perintah Ronan."Maaf, aku mengantar temanku dulu ke rumahnya." Olivia sedikit merasa sungkan.Setelah insiden Ronan memanggil kata 'sayang' terhadap Olivia malam itu, Olivia terpaksa mengakui semuanya. Dia dan Ronan sudah menikah. Ketiganya terperanjat heran. Seperti tak percaya.Olivia memohon agar mereka merahasiakannya. Mau tak mau mereka menuruti permintaan wanita itu. Lagipula kini mereka sudah tahu bahwa suami Olivia adalah seseorang yang berpengaruh. Tentu saja mereka harus menurut jika tidak ingin berurusan dengan Ronan Ellyas. Mereka bahkan telah menyaksikan sendiri bagaimana cara pria itu menghukum orang-orang yang telah berani mengganggu istrinya.La

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 97

    "Kau memberitahu suamiku bahwa sepupu-sepupunya mengerjaiku?" Olivia merasa tak percaya."Tentu saja, Oliv. Siapa lagi yang menyelamatkanmu selain aku, hah?" Silvia membanggakan dirinya.Malam itu Silvia sedang melihat-lihat akun sosial media miliknya. Dia yang kini mulai berteman dengan para kaum bangsawan di sosial media melihat rekaman siaran langsung yang dibuat oleh Elsa. Silvia tersenyum jahat menyaksikan adegan itu. Dia begitu menikmati gadis yang dia benci menjadi bulan-bulanan semua orang di dunia maya. Olivia pasti akan merasa malu sekali jika semua kerabat dan sahabat-sahabat keluarga Ellyas sampai mengetahui latar belakang Olivia yang sebenarnya.Dengan begitu Olivia akan mendapatkan penolakan dan intimidasi hingga akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Ronan dan keluarganya.Namun tiba-tiba Silvia teringat. Ronan selalu saja punya cara untuk menyelamatkan istrinya. Bahkan menghukum siapa saja yang berani menyentuh Olivia. Silvia kemudian berbalik arah. Cepa

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 96

    Olivia merasa takjub menatap bangunan besar dan lebar yang baru saja dia masuki. Deru mesin-mesin raksasa membuatnya berdecak kagum dengan produksi massal bahan baku tekstil dengan beraneka macam warna. Kepala Olivia bahkan berputar dan kakinya sampai berjalan mundur demi bisa memperhatikan keadaan sekeliling di pabrik tersebut.Laura tersenyum getir. Namun dia bisa melihat bahwa Olivia tampak peduli dan lebih antusias dibanding Silvia yang hanya bersikap angkuh dengan memamerkan bahwa gadis itu adalah putri pemilik pabrik demi mendapatkan pengakuan dari semua orang.Kemudian Laura menambah sedikit lagi waktu pengawasan agar Olivia bisa melihat-lihat lebih lama bagian produksi sebelum akhirnya memasuki ruangan kantor."Masuklah!" Laura meminta pada Olivia melewati pintu yang baru saja dibukakan oleh Armaya. Tanpa ragu Olivia melewati Laura dan menurut untuk masuk lebih dulu. Namun tiba-tiba Olivia tercengang saat melihat beberapa orang berpakaian rapi sudah duduk seperti menyambut k

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 95

    Mau tak mau Olivia harus menuruti keinginan suaminya. Wanita itu sampai di depan bangunan pabrik milik keluarga Ellyas setelah diantar oleh Kim yang kembali menjemputnya sesudah mengantar Ronan ke kantor pusat perusahaan.Seperti instruksi Ronan, Olivia telah sampai lebih dulu hingga saat dia berdiri di depan gerbang, mobil hitam Laura berhenti di tempatnya menunggu."Selamat pagi, Bu." Olivia langsung menyapa ibu mertuanya begitu wanita itu turun dari kendaraannya.Laura menatapnya dengan dingin. Merasa bahwa dia tak memiliki janji untuk bertemu dengan menantunya itu."Apa yang kau lakukan di sini?""Hum... itu... aku...." Olivia tampak gugup. Dia tahu wanita paruh baya itu tak menyukainya. Namun dia bisa merasakan bahwa Laura tak pernah punya niat untuk berbuat jahat padanya."Ronan yang memintamu datang?" Laura seperti bisa membaca raut wajah gadis itu."Aku... ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, Bu. Aku... bersikap lancang dengan meninggalkan meja makan begitu saja."Laura

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 94

    Ronan menarik sudut bibir. Kemudian memberikan kode pada asisten pribadinya. Kim mengerti, lalu mematuhi semua perintah majikannya."Pergi dari sini, dan jangan pernah datang lagi!" Ronan memberi titah dengan tegas.Gadis-gadis itu tampak ketakutan, lalu bergegas hendak keluar."Satu lagi!" Langkah mereka kemudian terhenti mendengar suara dingin itu dari Ronan. "Ucapkan terima kasih di masing-masing akun kalian atas makanan gratis yang kalian makan!"Ketiganya mengangguk dengan cepat. Lalu saling mendorong agar bisa keluar dari tempat itu dengan segera.Ronan melirik arloji mewah di pergelangan tangannya, lalu melirik ke arah istrinya."Selesaikan pekerjaanmu, Sayang. Aku tunggu di luar!"Ronan bergegas meninggalkan tempat itu. Sengaja membiarkan Olivia menjelaskan sendiri pada ke tiga rekannya semua tentang semua yang terjadi."Wanita itu tidak bisa menyangkal lagi bahwa aku ini suaminya, bukan?" Ronan tersenyum penuh percaya diri dari kursi penumpang di mobil mewahnya."Benar, Pak.

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 93

    "Apalagi yang kalian tunggu. Cepat bersihkan sepatunya!"Ketiga gadis itu langsung melotot. Kemudian masing-masing memohon kepada pria itu."Tidak, Ronan. Kenapa kau meminta kami melakukannya?" Anne lebih dulu bersuara."Benar, kakak sepupu. Kami hanya bercanda. Kami tidak sungguh-sungguh ingin mempermalukannya.""Lagipula ini idenya Elsa. Dia yang meminta kami datang dan mengganggu Olivia. Dia juga yang merekam video itu dan menyebarkannya.""Benar. Ini semua salah Elsa. Biarkan kami pulang, Ronan.""Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menyalahkanku, hah?""Ini memang salahmu.""Ya. Ini salahmu!""Kalian__."Ketiga gadis itu masing-masing saling melempar kesalahan. Ronan yang sama sekali tidak peduli siapa dalang di balik semua itu terlihat cukup tenang."Tunggu apa lagi? Berlutut dan minta maaflah! Kalian menyukai hiburan? Semakin malam semakin ramai yang akan menonton, bukan?" Ronan menyeringai."Ronan, kami mohon__.""Berlutut! Atau kalian ingin ibu atau ayah kalian yang melaku

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 92

    Saat sedang membersihkan meja di lantai dasar, menejer restoran memanggil Olivia. Gadis itu langsung datang menuju meja kasir."Anda memanggilku, bu Jessi?""Kau mengenal ketiga gadis di meja outdoor, Olivia?" tanya bu Jessi dengan lugas.Pikiran Olivia langsung mengarah pada Elsa, Anne dan juga Sely."Ya. Aku mengenal mereka.""Kau juga akan membayar tagihan ini? Mereka mengaku bahwa kau saudara sepupunya, dan meminta memberikan bill ini padamu." Bu Jessi menyodorkan secarik kertas.Olivia meraih kertas putih itu. Dia menarik napas panjang setelah melihat deretan angka yang jumlahnya bahkan lebih besar dari gajinya di sana."Tolong masukkan ke tagihanku saja, Bu." Olivia hanya bersikap pasrah.Bagaimanapun juga, mulut lancangnya itu juga yang berbasa-basi ingin mentraktir mereka makan jika mereka ingin datang. Olivia pikir gadis-gadis itu tidak akan hadir karena mereka sama sekali tidak akrab. Hingga tanpa perlu menunggu berhari-hari, mereka bertiga benar-benar sengaja datang untuk m

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 91

    Olivia kembali bekerja seperti biasanya. Baginya tak ada yang berubah setelah pernikahannya dengan tuan muda mahakaya seperti Ronan. Tak ada jaminan uang bulanan dalam perjanjian yang mereka sepakati. Juga kartu hitam yang kemarin diberikan padanya sudah kembali ke tangan Ronan karena insiden di toko baju tempo hari.Saat malam tiba, restoran itu kedatangan beberapa tamu wanita. Dengan jalan berlenggak-lenggok, mereka mencari keberadaan Olivia. Hingga salah satu di antara mereka melihat pelayan wanita itu menghindangkan beberapa botol minuman beralkohol kepada para tamu.Gadis-gadis itu lalu mencari tempat duduk di teras outdoor lantai tiga. Menikmati angin malam di tengah kota dengan Olivia sebagai bahan untuk hiburan."Hai, Olivia!" Anne memanggil istri dari sepupunya itu untuk segera melayani mereka.Olivia menoleh kemudian mendekat."Kalian... di sini?" Olivia menyipit heran."Tentu saja, sepupu ipar. Bukankah kau sendiri yang mengundang kami ke sini?" Elsa menyahuti ucapan Olivia

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 90

    "Apa yang terjadi? Kau tidak ingat apa tugasmu? Kau bahkan sudah membuat kekacauan di hari pertama menjadi menantu di hadapan orang tuaku!" Ronan terpaksa menurunkan sedikit nada bicaranya."Jadi maksud anda, aku harus diam saja saat ibuku dihina oleh pria lumpuh itu?" Olivia tampak geram tanpa memedulikan apa Ronan akan tersinggung akan hal itu."Jaga bicaramu, Nyonya." Ronan memelankan suaranya, sembari melirik area sekitar. "Apa kau ingin mati karena telah berani menghina kepala keluarga di rumah ini?"Olivia yang biasa nyalinya langsung menciut karena ancaman Ronan, kini terlihat tak peduli."Apa aku tidak boleh membela harga diri ibuku, Tuan? Tuan besar itu bahkan sama sekali tak mengenal ibuku. Bagaimana bisa dia menuduh ibuku adalah seorang wanita murahan. Ibuku orang baik. Dia selau menyayangiku selama aku bersamanya. Dia pasti punya alasan kenapa meninggalkanku di panti asuhan. Mungkin saja setelah meninggalkanku seseorang menangkapnya dan terjadi hal yang buruk pada ibuku."

DMCA.com Protection Status