Share

Part 98

Penulis: Manda Azzahra
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-14 11:45:40

"Kenapa baru sampai selarut ini?" Ronan mencegat Olivia saat wanita itu ingin masuk ke kamarnya.

Ronan memerintahkan Kim untuk menjemput istrinya pulang dari bekerja. Namun perjalanan yang seharusnya tidak sampai tiga puluh menit menjadi lebih dari satu jam, hingga Kim terlambat membawa istri majikannya kembali ke rumah sesuai perintah Ronan.

"Maaf, aku mengantar temanku dulu ke rumahnya." Olivia sedikit merasa sungkan.

Setelah insiden Ronan memanggil kata 'sayang' terhadap Olivia malam itu, Olivia terpaksa mengakui semuanya. Dia dan Ronan sudah menikah. Ketiganya terperanjat heran. Seperti tak percaya.

Olivia memohon agar mereka merahasiakannya. Mau tak mau mereka menuruti permintaan wanita itu. Lagipula kini mereka sudah tahu bahwa suami Olivia adalah seseorang yang berpengaruh. Tentu saja mereka harus menurut jika tidak ingin berurusan dengan Ronan Ellyas. Mereka bahkan telah menyaksikan sendiri bagaimana cara pria itu menghukum orang-orang yang telah berani mengganggu istrinya.

La
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Gege Lin
thor....dirimu kemana?
goodnovel comment avatar
Fitra Darling
pdhl makin seru ...
goodnovel comment avatar
Fia Sakinah
menunggumu thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 1

    Olivia terkejut saat dia dijemput paksa dua orang pria berpakaian preman di tempatnya bekerja. Gadis dengan rambut digulung ke atas ciri khas pelayan restoran itu didorong masuk ke dalam mobil.Di sana telah menunggu seorang pria dengan wajah tak kalah garang. Mobil meluncur tanpa meminta persetujuan Olivia."Siapa kalian? Kemana kalian akan membawaku?" Wajah gadis dengan rambut kecoklatan itu terlihat ketakutan."Kau harus menggantikan Silvia dengan tugasnya." Pria dengan wajah dingin itu terlihat kaku dan geram."Silvia? Ada apa dengannya? Dia berada di rumah sekarang." Olivia masih tak mengerti. "Tugas apa yang kalian maksud?"Pria itu memilih tak menjawab.Olivia semakin panik saat mobil berhenti di depan gedung hotel berbintang lima. Hatinya ketar-ketir memikirkan kalau dirinya sedang diculik dan akan dijual pada pria hidung belang.Dan firasat Olivia benar-benar kuat saat kedua lengannya diapit dua preman tadi untuk menyeretnya ke lantai atas.Ada dua orang lagi yang kini menung

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 2

    Olivia meringkuk dan menangis di sel. Dia kini berada di kantor polisi. Petugas mendapat perintah untuk mengurungnya saja tanpa menyelesaikan laporan. Menunggu Ronan sadar dan memberikan keputusan apa yang akan dilakukan pada gadis itu.Entah dihukum sesuai undang-undang yang berlaku, atau korban sendiri yang akan melenyapkan nyawanya.Ronan mulai sadar dan mendapati dirinya terbaring di brangkar rumah sakit. Memegangi kepalanya yang berdenyut dan berbalut perban."Pak, anda sudah bangun?" Pria di hotel bergegas membantu atasannya yang ingin bangkit."Berapa lama aku pingsan?" "Satu hari, Pak.""Gadis itu?""Aku mengirimnya ke kantor polisi."Ronan menyipit pada bawahannya."Kim? Kau ingin mencemarkan nama baikku?"Pria yang dipanggil Kim itu langsung menunduk dan merasa bersalah."Maafkan aku, Pak. Aku melakukan kesalahan." Cepat dia mengakui perbuatannya.Tentu gadis itu akan mengoceh jika polisi sampai menginterogasinya. Menceritakan kronologi kejadian, bahwa dia datang ke hotel

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 3

    Olivia berlari sekuat tenaga. Dia tak boleh tertangkap sebelum mengetahui apa yang terjadi. Olivia tak tahu kenapa Silvia bisa terlibat dengan orang-orang mengerikan seperti itu.Dia hanya bisa berlari. Tak bisa menghentikan sebuah taksi karena tak ada uang yang dia pegang. Ponsel dan dompetnya masih tertinggal di loker tempatnya bekerja. Dalam hati dia berjanji akan kembali dan menemui pria yang terluka dibuatnya untuk meminta maaf. Serta menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Seperti yang dia pikirkan, ini hanya kesalahpahaman. Asal Silvia bisa menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya, semua akan selesai. Dan Olivia akan kembali hidup normal tanpa teror seperti ini.Olivia juga akan meminta maaf pada Ronan, bila mungkin akan memberikan kompensasi meski dengan mencicil. Dengan begitu urusan mereka selesai dan tidak akan bertemu lagi di kemudian hari.Olivia begitu terkejut saat melihat Kim berdiri di seberang jalan. Pria itu masih mengejarnya. Menoleh ke kanan dan ke kiri untuk

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 4

    Olivia menyandarkan diri di balik pohon untuk waktu yang cukup lama. Hingga beranjak sore, mobil dan orang-orang itu belum beranjak dari tempatnya. Olivia tak tahu sampai kapan mereka berada di sana. Tapi gadis itu tak bisa menunggu lebih lama lagi.Dengan kaki yang masih terasa pegal, Olivia bergerak menuju restoran tempatnya bekerja. Dengan mengendap-endap Olivia menuju pintu belakang, jalan masuk bagi karyawan.Namun lagi-lagi pemandangan yang sama berada di sana. Olivia kembali bersandar di bak sampah besar, merasa kalau laki-laki bernama Ronan benar-benar berusaha menemukannya.Oliva tak jadi masuk untuk mengambil tas yang berisi dompet dan juga ponselnya. Atau mungkin benda-benda pribadinya itu telah berpindah tangan pada pria-pria yang sedang menantikan kehadirannya.Olivia lalu kembali bergerak ke tujuan terakhirnya. Meski merasa sangat lelah, dia tetap harus mencari tahu apa yang terjadi. David akan menemukan jalan untuknya.*"Apa begitu sulit menemukan gadis biasa seperti d

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 5

    Pikiran Olivia penuh tanda tanya. Apa yang sebenarnya terjadi. Ada apa dengan saudara dan kekasihnya saat ini. Sejak kapan mereka menusuk Olivia dari belakang. Dan kenapa tiba-tiba memutuskan menikah secepat ini.Olivia meneguk air putih dengan sekali tegukan hingga tandas. Lalu mengembalikan gelas pada Heru yang mempersilakannya duduk di dinding teras."Maaf, aku tak tahu kalau kata-kataku tadi ada yang salah." Heru merasa tidak enak telah membuat Olivia menjadi seperti itu."Tidak. Justru aku berterima kasih padamu. Aku hanya tak menyangka. Ini benar-benar tidak masuk akal." Olivia mencoba menenangkan diri.Heru mengangguk, mengusap tengkuknya. Memiliki firasat, bahwa ini adalah tentang cinta segitiga."Kau bilang, gadis itu sering kemari? Dia masuk ke kamar David?""Ya. David selalu di dalam tiap kali gadis itu datang."Olivia kembali merasakan jantungnya teremas. Dia tak habis pikir, apa saja yang mereka lakukan di dalam sana. Sementara selama ini Silvia bersikap acuh tak acuh saa

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 6

    Setelah Heru mendapatkan alamat David dari teman dekatnya, Olivia pamit.Olivia sangat berterima kasih pada Heru karena telah berbaik hati mengizinkannya menginap tanpa berbuat yang macam-macam padanya. Olivia sangat menghargai itu. Ditambah lagi, Heru dengan tenang meminjaminya uang, meski mereka baru kenal tiga hari ini."Setelah urusanku selesai, aku berjanji akan membayarmu kembali." Olivia bersungguh-sungguh.Setelah mendapatkan jawaban dari Silvia, dia akan kembali menemui pria yang dipukulnya waktu itu. Lalu kembali membayar Heru. Dia bahkan tak bisa meminta gajinya bulan ini ke restoran. Orang-orang itu pasti masih mengawasi. Hingga dia tidak bisa bebas kembali ke mana pun. Baik ke tempat kerja, ataupun tempat tinggalnya.Olivia memesan tiket kereta untuk keberangkatan pagi ini. Air matanya tak berhenti mengalir memikirkan nasibnya saat ini. Bahkan ketakutannya pada pria bernama Ronan dapat dikalahkan oleh pengkhianat saudara dan juga kekasihnya.Dan Olivia menangis karena itu

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 7

    David dengan cepat menarik tangannya dari Pak tua. Lalu berdiri dan menghampiri Olivia. Silvia juga sama. Seperti melihat hantu, keduanya tampak memucat. Hingga para keluarga dan tamu menatap heran."Aku bisa jelaskan, Oliv." Suara David tercekat. Dia tampak menyesali perbuatannya. "Apa yang ingin kau jelaskan? Bahwa selama ini kalian menertawakanku dari belakang?" Olivia terlihat santai. Berusaha tidak berapi-api di hadapan mereka. Padahal hatinya kini remuk redam melihat sepasang pengantin yang belum sah itu."Olive, maaf...." David seperti tak mampu mengucapkan apa pun. "Silvia... hamil."Olivia melirik Silvia yang tertunduk. Ingin sekali rasanya dia mencekik leher gadis itu. Dan juga membunuh David dengan tangannya sendiri. Selama berbulan-bulan Olivia menjaga dirinya dari pria itu. Dan David tak pernah memaksanya. Lalu kini dia bilang Silvia hamil. Benar-benar Olivia tak bisa mempercayainya."Kau yakin dia anakmu, David?" Olivia sedikit bermain-main dan berusaha mempermalukan k

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01
  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 8

    Tubuh Olivia sedikit limbung. Tapi dia berusaha untuk tetap terlihat tidak takut. Apa yang pria itu inginkan sudah dia dapatkan. Silvia telah muncul di hadapannya. Kesalahpahaman akan segera berakhir.Mata Ronan melirik ke arah dada Silvia. Kerah baju dengan model rendah itu jelas memperlihatkan leher jenjangnya yang putih bersih. Olivia tidak lagi merasa heran dengan tatapan itu. Pria seperti Ronan tak akan puas jika tak melucuti semuanya.Ronan tampak mengangguk pada Kim yang berada di sebelahnya. Kim mengerti. "Bawa gadis itu!" Kim memerintah bawahannya."Apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku." Silvia tampak ketakutan. Sepertinya dia juga tahu siapa orang-orang itu dan kenapa mereka menangkapnya.Silvia diseret keluar. Para tamu merasa heran, namun tak bisa berbuat apa-apa."David, tolong aku. Suruh mereka melepaskan aku." Silvia berteriak pada David. David hanya terdiam. Dia telah mendengar dari salah satu orang asing itu, bahwa Silvia melarikan uang dari majikan mereka sebelum

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-01

Bab terbaru

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 98

    "Kenapa baru sampai selarut ini?" Ronan mencegat Olivia saat wanita itu ingin masuk ke kamarnya.Ronan memerintahkan Kim untuk menjemput istrinya pulang dari bekerja. Namun perjalanan yang seharusnya tidak sampai tiga puluh menit menjadi lebih dari satu jam, hingga Kim terlambat membawa istri majikannya kembali ke rumah sesuai perintah Ronan."Maaf, aku mengantar temanku dulu ke rumahnya." Olivia sedikit merasa sungkan.Setelah insiden Ronan memanggil kata 'sayang' terhadap Olivia malam itu, Olivia terpaksa mengakui semuanya. Dia dan Ronan sudah menikah. Ketiganya terperanjat heran. Seperti tak percaya.Olivia memohon agar mereka merahasiakannya. Mau tak mau mereka menuruti permintaan wanita itu. Lagipula kini mereka sudah tahu bahwa suami Olivia adalah seseorang yang berpengaruh. Tentu saja mereka harus menurut jika tidak ingin berurusan dengan Ronan Ellyas. Mereka bahkan telah menyaksikan sendiri bagaimana cara pria itu menghukum orang-orang yang telah berani mengganggu istrinya.La

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 97

    "Kau memberitahu suamiku bahwa sepupu-sepupunya mengerjaiku?" Olivia merasa tak percaya."Tentu saja, Oliv. Siapa lagi yang menyelamatkanmu selain aku, hah?" Silvia membanggakan dirinya.Malam itu Silvia sedang melihat-lihat akun sosial media miliknya. Dia yang kini mulai berteman dengan para kaum bangsawan di sosial media melihat rekaman siaran langsung yang dibuat oleh Elsa. Silvia tersenyum jahat menyaksikan adegan itu. Dia begitu menikmati gadis yang dia benci menjadi bulan-bulanan semua orang di dunia maya. Olivia pasti akan merasa malu sekali jika semua kerabat dan sahabat-sahabat keluarga Ellyas sampai mengetahui latar belakang Olivia yang sebenarnya.Dengan begitu Olivia akan mendapatkan penolakan dan intimidasi hingga akhirnya menyerah dan memutuskan untuk meninggalkan Ronan dan keluarganya.Namun tiba-tiba Silvia teringat. Ronan selalu saja punya cara untuk menyelamatkan istrinya. Bahkan menghukum siapa saja yang berani menyentuh Olivia. Silvia kemudian berbalik arah. Cepa

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 96

    Olivia merasa takjub menatap bangunan besar dan lebar yang baru saja dia masuki. Deru mesin-mesin raksasa membuatnya berdecak kagum dengan produksi massal bahan baku tekstil dengan beraneka macam warna. Kepala Olivia bahkan berputar dan kakinya sampai berjalan mundur demi bisa memperhatikan keadaan sekeliling di pabrik tersebut.Laura tersenyum getir. Namun dia bisa melihat bahwa Olivia tampak peduli dan lebih antusias dibanding Silvia yang hanya bersikap angkuh dengan memamerkan bahwa gadis itu adalah putri pemilik pabrik demi mendapatkan pengakuan dari semua orang.Kemudian Laura menambah sedikit lagi waktu pengawasan agar Olivia bisa melihat-lihat lebih lama bagian produksi sebelum akhirnya memasuki ruangan kantor."Masuklah!" Laura meminta pada Olivia melewati pintu yang baru saja dibukakan oleh Armaya. Tanpa ragu Olivia melewati Laura dan menurut untuk masuk lebih dulu. Namun tiba-tiba Olivia tercengang saat melihat beberapa orang berpakaian rapi sudah duduk seperti menyambut k

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 95

    Mau tak mau Olivia harus menuruti keinginan suaminya. Wanita itu sampai di depan bangunan pabrik milik keluarga Ellyas setelah diantar oleh Kim yang kembali menjemputnya sesudah mengantar Ronan ke kantor pusat perusahaan.Seperti instruksi Ronan, Olivia telah sampai lebih dulu hingga saat dia berdiri di depan gerbang, mobil hitam Laura berhenti di tempatnya menunggu."Selamat pagi, Bu." Olivia langsung menyapa ibu mertuanya begitu wanita itu turun dari kendaraannya.Laura menatapnya dengan dingin. Merasa bahwa dia tak memiliki janji untuk bertemu dengan menantunya itu."Apa yang kau lakukan di sini?""Hum... itu... aku...." Olivia tampak gugup. Dia tahu wanita paruh baya itu tak menyukainya. Namun dia bisa merasakan bahwa Laura tak pernah punya niat untuk berbuat jahat padanya."Ronan yang memintamu datang?" Laura seperti bisa membaca raut wajah gadis itu."Aku... ingin meminta maaf atas kejadian kemarin, Bu. Aku... bersikap lancang dengan meninggalkan meja makan begitu saja."Laura

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 94

    Ronan menarik sudut bibir. Kemudian memberikan kode pada asisten pribadinya. Kim mengerti, lalu mematuhi semua perintah majikannya."Pergi dari sini, dan jangan pernah datang lagi!" Ronan memberi titah dengan tegas.Gadis-gadis itu tampak ketakutan, lalu bergegas hendak keluar."Satu lagi!" Langkah mereka kemudian terhenti mendengar suara dingin itu dari Ronan. "Ucapkan terima kasih di masing-masing akun kalian atas makanan gratis yang kalian makan!"Ketiganya mengangguk dengan cepat. Lalu saling mendorong agar bisa keluar dari tempat itu dengan segera.Ronan melirik arloji mewah di pergelangan tangannya, lalu melirik ke arah istrinya."Selesaikan pekerjaanmu, Sayang. Aku tunggu di luar!"Ronan bergegas meninggalkan tempat itu. Sengaja membiarkan Olivia menjelaskan sendiri pada ke tiga rekannya semua tentang semua yang terjadi."Wanita itu tidak bisa menyangkal lagi bahwa aku ini suaminya, bukan?" Ronan tersenyum penuh percaya diri dari kursi penumpang di mobil mewahnya."Benar, Pak.

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 93

    "Apalagi yang kalian tunggu. Cepat bersihkan sepatunya!"Ketiga gadis itu langsung melotot. Kemudian masing-masing memohon kepada pria itu."Tidak, Ronan. Kenapa kau meminta kami melakukannya?" Anne lebih dulu bersuara."Benar, kakak sepupu. Kami hanya bercanda. Kami tidak sungguh-sungguh ingin mempermalukannya.""Lagipula ini idenya Elsa. Dia yang meminta kami datang dan mengganggu Olivia. Dia juga yang merekam video itu dan menyebarkannya.""Benar. Ini semua salah Elsa. Biarkan kami pulang, Ronan.""Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menyalahkanku, hah?""Ini memang salahmu.""Ya. Ini salahmu!""Kalian__."Ketiga gadis itu masing-masing saling melempar kesalahan. Ronan yang sama sekali tidak peduli siapa dalang di balik semua itu terlihat cukup tenang."Tunggu apa lagi? Berlutut dan minta maaflah! Kalian menyukai hiburan? Semakin malam semakin ramai yang akan menonton, bukan?" Ronan menyeringai."Ronan, kami mohon__.""Berlutut! Atau kalian ingin ibu atau ayah kalian yang melaku

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 92

    Saat sedang membersihkan meja di lantai dasar, menejer restoran memanggil Olivia. Gadis itu langsung datang menuju meja kasir."Anda memanggilku, bu Jessi?""Kau mengenal ketiga gadis di meja outdoor, Olivia?" tanya bu Jessi dengan lugas.Pikiran Olivia langsung mengarah pada Elsa, Anne dan juga Sely."Ya. Aku mengenal mereka.""Kau juga akan membayar tagihan ini? Mereka mengaku bahwa kau saudara sepupunya, dan meminta memberikan bill ini padamu." Bu Jessi menyodorkan secarik kertas.Olivia meraih kertas putih itu. Dia menarik napas panjang setelah melihat deretan angka yang jumlahnya bahkan lebih besar dari gajinya di sana."Tolong masukkan ke tagihanku saja, Bu." Olivia hanya bersikap pasrah.Bagaimanapun juga, mulut lancangnya itu juga yang berbasa-basi ingin mentraktir mereka makan jika mereka ingin datang. Olivia pikir gadis-gadis itu tidak akan hadir karena mereka sama sekali tidak akrab. Hingga tanpa perlu menunggu berhari-hari, mereka bertiga benar-benar sengaja datang untuk m

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 91

    Olivia kembali bekerja seperti biasanya. Baginya tak ada yang berubah setelah pernikahannya dengan tuan muda mahakaya seperti Ronan. Tak ada jaminan uang bulanan dalam perjanjian yang mereka sepakati. Juga kartu hitam yang kemarin diberikan padanya sudah kembali ke tangan Ronan karena insiden di toko baju tempo hari.Saat malam tiba, restoran itu kedatangan beberapa tamu wanita. Dengan jalan berlenggak-lenggok, mereka mencari keberadaan Olivia. Hingga salah satu di antara mereka melihat pelayan wanita itu menghindangkan beberapa botol minuman beralkohol kepada para tamu.Gadis-gadis itu lalu mencari tempat duduk di teras outdoor lantai tiga. Menikmati angin malam di tengah kota dengan Olivia sebagai bahan untuk hiburan."Hai, Olivia!" Anne memanggil istri dari sepupunya itu untuk segera melayani mereka.Olivia menoleh kemudian mendekat."Kalian... di sini?" Olivia menyipit heran."Tentu saja, sepupu ipar. Bukankah kau sendiri yang mengundang kami ke sini?" Elsa menyahuti ucapan Olivia

  • GADIS PEMBUAT ONAR TUAN RONAN   Part 90

    "Apa yang terjadi? Kau tidak ingat apa tugasmu? Kau bahkan sudah membuat kekacauan di hari pertama menjadi menantu di hadapan orang tuaku!" Ronan terpaksa menurunkan sedikit nada bicaranya."Jadi maksud anda, aku harus diam saja saat ibuku dihina oleh pria lumpuh itu?" Olivia tampak geram tanpa memedulikan apa Ronan akan tersinggung akan hal itu."Jaga bicaramu, Nyonya." Ronan memelankan suaranya, sembari melirik area sekitar. "Apa kau ingin mati karena telah berani menghina kepala keluarga di rumah ini?"Olivia yang biasa nyalinya langsung menciut karena ancaman Ronan, kini terlihat tak peduli."Apa aku tidak boleh membela harga diri ibuku, Tuan? Tuan besar itu bahkan sama sekali tak mengenal ibuku. Bagaimana bisa dia menuduh ibuku adalah seorang wanita murahan. Ibuku orang baik. Dia selau menyayangiku selama aku bersamanya. Dia pasti punya alasan kenapa meninggalkanku di panti asuhan. Mungkin saja setelah meninggalkanku seseorang menangkapnya dan terjadi hal yang buruk pada ibuku."

DMCA.com Protection Status