Share

Bab 8. Artis Pendatang Baru

Author: Hana Sofia
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pov Irfan

Hmm norak sekali kamar si kembar ini. Sudah catnya didominasi warna pink dan kuning, di sepanjang temboknya juga banyak bertebaran stiker barbie dan unicorn dimana-mana. Tapi tak apalah daripada aku tidur di depan TV. Masa iya aku tidur di kamar bareng Bang Indra sama istrinya, kan gak lucu.

Belum ada setengah jam aku memejamkan mata, kudengar suara anak kecil bersahut-sahutan memanggilku dan menarik-narik tanganku.

"Om, bangun Om!!"

"Om, ini kamar kita. Jangan tidur di sini."

Lama-lama aku tak sabar juga dan terpaksa bangun. "Heh gak sopan sekali jadi anak. Kalau ada orang lagi tidur jangan berisik! Gangguin aja." Ku bentak mereka dan itu sukses membuat mereka langsung kicep tak berani mengusikku lagi. Bahkan kulihat si Keyla langsung mewek setelah ku bentak.

Aku melanjutkan tidur siang yang sempat terganggu tadi.

Entah selang berapa lama dari kejadian itu, seseorang masuk kamar dan langsung memaki-maki aku.

"Heh!! Irfan!! Kalau numpang itu sadar diri. Ini kamar ana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 9. Video Mona

    "Keyra, Keyla, dengerin ibu!!" ucapku penuh penekanan begitu membawa si kembar masuk ke dalam kamar mereka. Aku mendudukkan keduanya di kasur Keyra yang spreinya dipenuhi dengan motif unicorn. Aku berlutut untuk menyamakan tinggi dengan keduanya, "Lain kali jangan biarkan Om Irfan masuk ke kamar kalian. Kalau perlu kalian kunci dari dalam, ingat ya!" Keduanya mengangguk dengan patuh. Beberapa hari yang lalu aku mendengar kabar berita dari desa sebelah, katanya ada seorang paman yang tega berbuat kurang ajar kepada keponakannya. Jujur, aku takut banget kalau manusia alien itu berbuat hal yang tidak wajar kepada kedua putriku. Mana tau dia seorang ped*fil. Kita kan harus selalu waspada terhadap ancaman bahaya, sekalipun itu saudara ipar. "Bu, kenapa sih Om Irfan itu galak banget sama kita? Tadi aja pas keluar dari kamar, Om Irfan pelototin kita berdua lagi." Tanya si kecil Keyla yang matanya masih sedikit sembab. Mungkin dia ketakutan karena mendapat tatapan tajam dari pamannya.

    Last Updated : 2024-10-29
  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 10. Tuduhan Palsu

    Dok… dok… dok… Aku terlonjak kaget saat pintu kamar si kembar di gedor keras dari luar. "Ada apa lagi sih? Gak tau anak-anak lagi tidur apa?" Aku membuka pintu seraya ngedumel sendiri. Terlihat kepala Mas Indra menyembul dan langsung mendorong paksa pintu kamar hingga terbuka lebar. Wajahnya sudah memerah seperti sedang menahan amarah. "Heh, Maya!! Kamu udah berani nyolong uang, Mas sekarang? Apa kamu kekurangan uang sampai-sampai berani mencuri uang suamimu sendiri?" Seru Mas Indra dengan suara nyalang. Beruntung si kembar masih tertidur pulas dan tak terusik dengan teriakan ayahnya. Aku bergegas keluar kamar dan menutup pintu kamar si kembar rapat-rapat. Sungguh tak baik membiarkan anak-anak mendengar pertengkaran orang tuanya. Hal itu akan berpengaruh pada kesehatan mental anak-anak di kemudian hari. "Uang apa, Mas? Maya gak ngambil! Maya juga gak ngerti, Mas ngomongin apa." Sahutku yang memang tidak tahu kemana arah tuduhan Mas Indra akan bermuara. Kekurangan uang sih iya,

    Last Updated : 2024-10-29
  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 11. Siapa yang menelpon?

    Nasi goreng ini adalah menu favorit Mas Indra. Kulihat ia seperti menelan ludah kecewa menatap sajian nasi goreng di depan matanya. Mungkin ia juga sudah menahan lapar sejak tadi. "Ini nasi gorengnya enak banget loh, Fan. Cobain dulu gih." Mas Indra mencoba membujuk adiknya. Aku dan si kembar diam mematung menyaksikan drama lebai yang Irfan mainkan. "Gak, Bang. Irfan gak selera sama sekali. Ayuk kita makan di luar aja, Bang!" Tak bisa menolak keinginan adik tersayangnya, akhirnya Mas Indra beranjak untuk membawa Irfan pergi makan di luar. Ku kira Mas Indra akan mengajak kami bertiga pergi bersama juga. Tapi ternyata harapanku sirna, mereka hanya pergi berdua saja dengan berboncengan motor Nmax milik Mas Indra. Nanar kutatap punggung mereka yang semakin menjauh dari pandangan mataku. Semenjak menjalani pola hidup ala frugal living, aku tak pernah merasakan yang namanya makan jajan di luar lagi. Jadi jika ada yang mengajak kami pergi jajan walaupun itu hanya semangkuk seblak, rasa

    Last Updated : 2024-10-29
  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 12. Semakin Penasaran

    Aneh… ada apa sih? Aku semakin penasaran dibuatnya. Ku pertajam tatapan mataku pada Mas Indra hingga dia merasa tak nyaman. Berharap ia mau berbagi rahasia yang baru saja di dengarnya. "I-itu telepon dari teman kantor. Ya.. itu teman kantor ngabarin kalau lagi ada masalah." Mas Indra mencoba memperjelas jawabannya sebelum aku kembali menyerang dengan pertanyaan yang lain. Okelah, kalau sudah ranah pekerjaan aku tak akan ikut campur. Aku hanya bisa mengangguk walaupun rasanya masih belum puas dengan jawaban mengambang dari Mas Indra. Saat malam menjelang, kulihat Mas Indra bersantai sambil melihat acara TV yang menyajikan segmen dunia dalam berita. Si kembar duduk lesehan di karpet depan TV sambil menyelesaikan tugas mewarnai yang harus dikumpulkan ke ibu guru besok pagi. Sama sekali tidak ada interaksi antara anak dan ayah tersebut. Mereka saling larut dalam kesenangannya masing-masing. Kadang aku hanya membatin apa Mas Indra ini gak punya cita-cita ingin bermain dan belajar bersa

    Last Updated : 2024-10-29
  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 13. Bersua Kawan Lama

    "May!!! Mayaaa!!!" Aku mendengar teriakan Mas Indra saat motor supra butut yang kunaiki berbelok untuk meninggalkan gerbang sekolahan. Aku pura-pura tak mendengar teriakannya. "May!! Pinjam motornya dulu!!" Teriak Mas Indra dengan nada yang lebih kencang dari sebelumnya. Kulirik sekilas lewat kaca spion depan, Mas Indra sedang berlari mengejarku dari pertigaan tempat motornya berhenti. Aku pura-pura tak melihatnya dan malah semakin menambah kecepatan. Enak saja dia mau minta tukeran motor dan sudah pasti menyuruhku menuntun motornya pulang ke rumah. Gak sudi aku, Mas setelah kamu mengabaikan untuk membantuku tadi. Inilah saatnya aku membalasmu. Biarin mau dikatain istri durhaka juga, lah wong suaminya juga dzolim kok. "Mayaaa!!" Jeritan Mas Indra mulai terengah-engah mungkin kehabisan nafas karena berteriak sambil berlari. Ah, aku tidak boleh pulang ke rumah, aku harus belok ke arah lain. Kulirik dari kaca spion lagi dan ia masih setia mengejar motor supra bututku. "Sialan kamu,

    Last Updated : 2024-10-29
  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 14. Harapan Baru

    "Sit, Sita…" Aku menepuk pelan punggung Sita yang mulai bergerak naik turun. Sumpah, aku merasa gak enak banget sampai dilihatin puluhan driver yang masih mengantri di halaman. Mereka yang tidak tahu pasti berpikir aku telah berbuat sesuatu yang tidak baik pada Sita hingga membuatnya menangis. "Ada apa, Sit? Udah dong! Malu dilihatin banyak orang nih." Ucapku yang masih setia membelai lembut punggung Sita. "Kalau aku ada salah kata sama kamu, aku minta maaf, ya. Aku tidak bermaksud menyinggungmu." Walaupun aku tidak tahu apa alasan Sita menangis, tapi aku mencoba untuk merendah dan mengalah agar ia tidak semakin menangis lagi. Ia lalu menengadahkan wajahnya menatap ke arahku sambil menyeka air matanya. "Maaf, May, ini bukan salahmu kok." Sita mulai membuka suara menanggapi ucapanku. Mungkin ia takut terjadi kesalahpahaman yang berlarut-larut. "Aku gak tau harus merasa bahagia apa sedih atas larisnya usaha ini. Usaha ku ini menjadi sukses tepat setelah suamiku meninggal." Wanita

    Last Updated : 2024-10-29
  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 15. Aku si Paling Mampu

    POV Indra Laksmana. Aku melongok keluar setelah mendengar bunyi klakson mobil di halaman rumah. Betapa terkejutnya aku mendapati mobil dari dealer datang membawa dua sales yang belum lama ku temui tadi pagi. "Selamat Siang, apa benar ini kediaman Bapak Indra Laksmana?" Salah seorang sales yang bertubuh gempal dan bongsor datang menghampiri Maya yang sudah keluar rumah terlebih dahulu setelah mendengar bunyi klakson tadi. Maya mengangguk dan menoleh ke arahku seolah meminta penjelasan lebih. Gawat!! Ini benar-benar gawat! Kenapa juga sales ini malah datang kemari. Bukankah aku tadi sudah bilang untuk mengantarkan barangnya ke alamat orang tuaku. "Maaf Pak Indra, tadi bapak lupa belum menulis alamat pengiriman barangnya. Kami mau kirim barangnya siang ini juga soalnya kami mau closingan data hari ini. Bapak kan sudah bayar cash, jadi barangnya bisa langsung dikirim." Sales bernama Ahmad itu mencerocos bak bunyi petasan banting. Ia tak mempedulikan raut wajahku yang sudah dilanda gel

    Last Updated : 2024-10-29
  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 16. Wajah Asli Ibu Mertua

    "Kamu tega sama anak dan istri sendiri, Mas! Kamu dzolim sama kami! Kamu pelit dan perhitungan pada kami, tapi kamu bisa begitu loyal dan jor-joran pada adik kesayanganmu itu." Aku terisak di dalam kamar si kembar, menangisi ketidakadilan dan ketimpangan yang ada dalam rumah tanggaku. Aku sudah tidak peduli lagi dengan kedua tamu Mas Indra yang masih ada di halaman depan. Bahkan air minum putih saja enggan kusuguhkan. Aku juga tidak tahu apakah mereka masih ada di depan atau sudah pergi. "Aku tidak bisa seperti ini terus! Aku harus bertindak, aku gak mau Mas Indra terus-terusan mendzolimi aku dan anak-anak." Ucapku dengan semangat penuh membara. Kudengar suara deru mesin mobil dan knalpot motor berlalu meninggalkan halaman rumah kami. Ya, mereka baru saja pergi, mungkin ke rumah mertuaku untuk mengantarkan motor baru Irfan. Segera ku hapus sisa bulir tetes air mata yang masih menggenang di pelupuk mata. Kupakai kembali jilbab yang tadi sudah kulepas dan kubuang asal saking gerege

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 84. Siapakah 'Sayang'?

    POV Indra Laksmana."Apa-apaan? Kamu yang apa-apaan? Memangnya kamu itu siapa disini? Tuan putri? Harusnya kamu itu sadar diri, kamu itu disini menumpang. Bantuin ibu, kek, ini malah enak-enakan rebahan, main hape, tertawa cekikikan."Segala kekesalan ku luapkan semuanya pada Mona. Dia hanya menunduk dan mulai mengeluarkan jurus air matanya. "Maafin, Mona… tadi Mona kelelahan, jadi rebahan sebentar.""Lelah ngapain, Kamu? Lelah mainan hape?" Ku lontarkan sindiran tajam. Menurut pengakuan ibu, Mona tidak pernah menyentuh pekerjaan rumah sama sekali. Jadi lelah apanya? Mona sedikit gelagapan. Ia langsung menyembunyikan hp nya ke bawah bantal dan mulai mengalihkan perhatianku."Hm, Mas Indra jangan marah-marah lagi, ya! Ngomong-ngomong tumben Mas Indra masuk ke kamar Mona, apa Mas Indra sudah gak marah dan menginginkan Mona?" rayu Mona.Kalau dipikir-pikir, iya juga sih… semenjak kita menikah, kita langsung pisah kamar karena aku merasa jijik dengan Mona yang hanya memanfaatkanku saja.

  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 83. Kecewa

    POV Indra Laksmana.Hari ini, tumpukan masalah mulai menggunung di pundakku. Kesel, capek, lelah, dan kecewa bercampur aduk jadi satu.Rasanya, kejadian tadi siang di kantor terus saja membayangi pikiranku."Pak Indra, disuruh menghadap ke Pak Angga! Beliau saat ini berada di ruangan manager marketing." Sekretaris pribadi Angga memberitahukan pesan dari atasannya lewat sambungan line telepon kantor."Baik!!" Jawabku dengan semangat empat lima. Memang selama ini posisi manager marketing yang dulunya diduduki oleh Pak Doni kosong semenjak pemilik kursi sebelumnya digelandang oleh polisi karena terlibat menyembunyikan kasus pembunuhan berencana serta kasus penggelapan uang kantor.Entah apa kasusnya, yang jelas posisi Pak Doni sekarang menjadi kosong dan aku mengincar jabatan itu. Aku menginginkan naik ke puncak yang lebih tinggi. Dan saat ini, aku lah kandidat terkuat yang bisa menaiki tangga kesuksesan itu.Bahagia bukan main rasanya. Aku yakin Pak Angga pasti ingin berdiskusi dengank

  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 82. Mati Kutu

    POV Author.Bagas dan Soni lolos tes interview dan langsung diterima bekerja di perusahaan saat itu juga. Mulai besok, mereka resmi menyandang status sebagai karyawan di perusahaan Maya. Tak main-main, Maya langsung memberikan posisi jabatan yang tinggi untuk keduanya."Mbak, eh… B-bu Maya, apa ini tidak berlebihan?" Bagas merasa gugup sekaligus heran saat Maya menyebutkan posisi jabatan yang akan dirinya emban nanti.Wanita cantik yang telah bersemayam di hati Bagas sejak ia masih berstatus sebagai istri orang itu menggeleng lemah, "Gak kok, Gas. Mbak serius. Mbak tahu kamu pasti mampu melewati challenge ini.""Ta-tapi, Mbak…""Tolong terima dan lakukan yang terbaik! Izinkan putri Om ini untuk mengangkat derajat keluarga kalian. Ini adalah bentuk balas budiku karena kalian selama ini sangat baik kepada anak dan cucu-cucu Om." Sela Hadi dengan tegas memotong ucapan Bagas. Mendapati perkataan menyanjung dari papanya Maya, Bagas hanya bisa pasrah dan menerima kesempatan emas yang Hadi

  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 81. Yang Punya Kawasan

    POV Author. Sesuai dengan instruksi dari Maya, pagi ini Bagas dan Soni berangkat bersama untuk tes interview di perusahaan orang tua Maya dengan berboncengan mengendarai sepeda motor. Begitu tiba di lokasi, Bagas langsung mengirimkan pesan singkat kepada Maya, mengabarkan jika mereka sudah sampai di perusahaan. Alih-alih dipersilahkan masuk, Bagas dan Soni malah diinterogasi oleh satpam yang bertugas di gerbang depan. "Hee, bukannya kalian ini tetangga sebelah rumah abangku, ya?" Irfan yang kebetulan sedang bertugas menjaga gerbang depan langsung sksd, sok kenal sok dekat. Ha he ha he, kami berdua ini punya nama! Begitu gerutu Soni dalam hati. "Hee, bener, kan kalian memang tetangga abangku? Bang Indra namanya." Ulang Irfan saat tak mendapatkan respon dari Bagas dan Soni. Bukannya mereka berdua tak mau merespon, tapi mereka berdua memang tak terlalu mengenali Irfan. Mereka berdua baru sadar setelah Irfan menyebutkan nama Indra, sebagai abangnya. "Iya, bener, Mas. Rumah kami m

  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 80. ABG tua

    "Waalaikumsalam," aku dan Mbak Titin langsung kedepan untuk melihat si tamu. Ternyata oh ternyata, suara itu bukan suara yang berasal dari tamu. Suara itu merupakan suara Bagas, adik Mbak Titin, ia baru saja pulang bekerja. "Eh, ada tamu." Ucap Bagas malu-malu sambil menyalamiku. "Sudah lama, Mbak?" tanyanya kemudian. "Lumayan, Gas, dari siang tadi." Gak terasa ternyata waktu sudah menunjukkan sore, tanda sebentar lagi burung-burung pulang ke peraduannya. Begitupun dengan manusia, mereka mulai pulang ke rumah setelah lelah bekerja seharian di luar. Bagas tersenyum dan salah tingkah sendiri. Aduh, kenapa ini si Bagas kok malah jadi salah tingkah begini? "Baru pulang kerja, Gas?" Tanyaku untuk mengurai kecanggungan yang ada. Dia hanya mengangguk dan tersenyum malu-malu lagi. Ih, kenapa sih ni bocah? Ayolah, Gas. Baru berapa lama gak ketemu kok kamu udah lain banget. Dimana Bagas yang dulu tegas, pemberani, dan penuh wibawa? Kenapa berubah jadi Bagas yang kalem dan malu-malu begini

  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 79. Resep Warisan

    "Eh, ada bu boss datang!!" Sapa Mbak Titin ramah saat aku bertandang ke rumahnya. Ia terlihat sangat antusias dengan kedatanganku yang tiba-tiba dan tanpa kabar sebelumnya. Entah kenapa rasanya aku kangen sekali dengan lingkungan tempat tinggal lamaku ini. Aku langsung memeluk wanita yang dulu seringkali membantuku kala aku sedang dilanda kesusahan. "Apa kabarnya, Mbak?" Wanita itu mengangguk dan tersenyum bahagia seraya berkata, "Kabar kami baik, May." Ia lalu menoleh ke arah pintu rumahnya, "Lika… ada Keyla sama Keyra, nih." Teriak Mbak Titin memanggil anak gadisnya yang seumuran dengan si kembar. Tak butuh waktu lama, Lika, anaknya Mbak Titin langsung berlari keluar dengan senyum mengembang. "Keyla, Keyra… main bareng, yuk!!" Seru Lika kegirangan karena sudah beberapa bulan ini mereka tak berjumpa. Semenjak diboyong ke rumah Papa Hadi, si kembar praktis ikut pindah sekolah yang lebih dekat dengan kediaman Papa Hadi. Oleh sebab itu pertemanan mereka sempat terputus karena jarak

  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 78. Pernyataan Ambigu

    POV Maya Rosita. "M-mas Indra," gumamku tak percaya saat kedua netraku terbuka seutuhnya. Ternyata, mantan suamiku lah yang telah menahan tangan Irfan untuk tidak melukaiku. Irfan langsung mengibaskan tangannya dengan kuat karena kesal dihadang oleh sang kakak. Tepatnya karena ia tidak berhasil membalas tamparanku tadi. "Awas kamu!! Dasar perempuan miskin!" Maki Irfan sebelum pergi meninggalkan kami di lobby. Ehh, songongnya minta ampun itu anak. Sebenarnya ada dendam kesumat apa sih antara dia sama aku? Kenapa sepertinya ia sangat membenciku dan ingin sekali melihatku hancur? Irfan, Irfan, tunggu saja sampai kamu tau identitas asliku. Aku yakin saat hari itu tiba, kamu akan kejang-kejang karena saking terkejutnya. Sekarang, hanya ada aku dan Irfan di lobby utama perusahaan, semua orang sedang beristirahat. Tiba-tiba suasana menjadi amat canggung. "M-makasih, Mas," ucapku berterima kasih sebab pertolongan Mas Indra datang tepat waktu. Andai saja Mas Indra telat satu detik, mung

  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 77. Tunggu Tanggal Mainnya

    POV Maya Rosita.Hari ini adalah hari pertama Papa Hadi kembali ke kantor setelah puluhan tahun menjabat sebagai dewan direksi secara fiktif, nyatanya selama ini perusahaan dikuasai dan dimanipulasi oleh Tante Rosmala dan anaknya.Tak banyak yang tahu akan keberadaan Papa Hadi di perusahaan. Hanya orang dekat dan beberapa karyawan yang sudah mengabdi sejak jaman Kakek Harun menjabat.Kini setelah Rosmala dan anaknya berhasil disingkirkan, Papa Hadi akan menunjukkan siapa pemilik tampuk kepemimpinan yang sebenarnya."Hari ini kamu juga harus ikut ke kantor ya, May! Papa mau ajarin kamu sedikit demi sedikit agar nanti saat papa pensiun, kamu sudah bisa mandiri di perusahaan." Ajak Papa Hadi saat sarapan berlangsung. Aku kaget bukan main. Jujur, aku belum siap sama sekali. Aku yang terbiasa menjadi ibu rumah tangga, tiba-tiba harus naik ke puncak bisnis. Oh tidak! Semua itu bagaikan mimpi."Ta-tapi, Pa…" "Gak ada tapi-tapian. Papa ini sudah mulai menua dan sakit-sakitan. Cepat atau lam

  • Frugal Living Bikin Kepala Pusing Tujuh Keliling   Bab 76. Penyidikan Polisi

    POV Dony."Lepasin saya, Pak! Saya gak salah apa-apa." Aku masih tidak tahu kenapa orang-orang ini menangkapku dan menggelandang ku ke kantor polisi di siang hari bolong. Malu rasanya dijadikan tontonan oleh banyak karyawan yang baru saja selesai menghabiskan waktu jam istirahatnya. Cukup kemarin Olla mempermalukanku di pesta pernikahan Mona, kenapa hari ini masih ada kejadian memalukan lainnya?Oh, mengapa aku harus menderita malu secara bertubi-tubi seperti ini? Dimana letak wibawaku sebagai orang penting di perusahaan."Lepasin!! Kalau kalian gak lepasin juga, saya akan menuntut kalian semua." Aku mengancam dan berusaha melepaskan diri dari barisan pria berseragam yang sudah berhasil memasang borgol tangan plastik yang terbuat dari cable ties di kedua pergelangan tanganku.Sekuat apapun usahaku, semua nampak sia-sia belaka. Bahkan jika aku berhasil melepaskan diri dari ikatan borgol plastik cable ties tersebut, belum tentu aku bisa melewati pagar betis yang mengawal dengan ketat.

DMCA.com Protection Status