Share

Bab 5

Penulis: AiniRhee
last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-27 09:33:30

Jam 2 malam, Ambera kembali merasakan ngilu di perutnya, angat sakit, bahkan Ambera meringis di dalam kamarnya ini. Ambera memegangi perutnya, ia bisa merasakan pergerakan samar di sana. "Sa-sakit." Ambera mencoba berdiri, rasa sakit ini benar-benar tidak tertahankan. Ia harus ke rumah sakit.

Dengan susah payah Ambera keluar dari kamarnya, mungkin ia akan meminta pamannya untuk mengantarkan dirinya ke rumah sakit. Ambera tiba di depan kamar Paman dan bibinya, gadis itu mengetuk pintu itu.

Tok

Tok

"Pa-paman. Tolong buka pintunya." Ambera bahkan harus bersandar di dinding dengan tangan yang tidak terlepas dari perutnya, keringat dingin telah mengalir di keningnya jatuh hingga dagu.

Tidak ada jawaban. Ambera kembali mengetuk pintu itu.

Tok

Tok

"Paman, bibi. Tolong buka pintunya." Ambera mengetuk lebih keras, matanya berkaca-kaca dan Ambera merosot ke lantai. "Buka, tolong ...." Ambera mengetuk lebih keras hingga akhirnya pintu itu terbuka dari dalam.

"Apa sih, berisik! Ganggu orang sedang tidur!" Evelyn langsung membentak Ambera yang duduk di lantai, ia berkacak pinggang menatap Ambera dengan marah karena telah mengganggu waktu tidurnya.

Ambera mendongak menatap Evelyn dan Jacob. "Paman, bibi. Tolong antarkan aku ke rumah sakit. Perutku sakit." Ambera memeluk perutnya yang terasa ngilu, memohon agar kedua orang di depannya ini mau membantunya. Padahal Ambera tidak harus memohon, hal ini adalah tanggung jawab mereka berdua sebagai wali.

Evelyn mengacak rambutnya. "Cih, apa kau tidak bisa pergi sendiri? Kau mengganggu tidur kami, ini jam 2 malam!" Evelyn sepertinya tidak peduli dengan wajah memelas Ambera, ia akan menutup pintu kamar tapi Ambera lebih dulu Ambruk.

Bruk. Ambera tidak sadarkan diri.

~~~

Ketika Ambera membuka mata ia melihat langit-langit putih, Ambera memutar matanya untuk melihat sekelilingnya dan ia juga mencium bau obat-obatan. Satu hal yang Ambera simpulkan adalah dirinya yang berada di sebuah rumah sakit atau klinik.

"Ugh." Ambera memegangi kepalanya yang terasa berat, ia juga merasa pusing. Di ruangan ini tidak ada siapa-siapa hingga akhirnya pintu di ruangan ini terbuka, paman dan bibinya masuk dengan wajah marah.

"Paman, Bibi, ada ap-"

Plak!

Ambera terkejut, kepalanya tertoleh paksa ke arah kanan secara paksa dan beberapa saat kemudian Ambera merasakan panas dan perih di pipinya. Tangan Ambera terangkat memegangi pipi kirinya yang baru saja mendapat tamparan dari Bibinya, dan juga pamannya yang menatapnya rendah. "Kenapa?" tanya Ambera lemah.

Evelyn berkacak pinggang. "Ada apa kau tanya? Aku susah-susah menyekolahkan mu tapi kau malah merusaknya!" Evelyn langsung menuding Ambera yang masih kelihatan linglung. Ambera benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi.

"Bibi, sebenarnya ada apa?" tanya Ambera lagi.

Evelyn melemparkan sebuah foto USG kepada Ambera, foto itu mengenai tepat di wajah Ambera hingga akhirnya jatuh di pangkuannya. "Beraninya kau mempermalukan keluarga dengan mengandung anak haram!"

Ambera terkejut, ia memungut foto itu dan memperhatikannya. Ia menggelengkan kepalanya, merasa mustahil bagaimana ini bisa terjadi. "Bagaimana mungkin? A-aku ... Aku ...." Ambera tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi di saat ia tidak pernah dekat dengan pria.

Jacob bersedekap. "Kau benar-benar telah melemparkan kotoran ke wajah kami, bagaimana kau bisa hamil. Kau bahkan masih sekolah! Apa kau menjadi jalang?"

Perkataan itu langsung menusuk jantung Ambera, ia menatap Paman dan bibinya bergantian. "Paman, Bibi..aku benar-benar tidak tahu bagaimana ini terjadi, sungguh mungkin saja ini ada kesalahan." Ambera menggeleng tidak percaya.

Tidak lama kemudian seorang dokter masuk. "Kesalahan? Coba kau tanya kepada dokter ini!" Evelyn menunjuk dokter yang baru masuk itu.

"Dokter, i-ini tidak benar bukan? Pasti ini ada kesalahan."

"Tidak ada kesalahan, kau memang sedang mengandung 2 minggu." Dokter itu memberikan penjelasan yang malah membuat Ambera semakin terkejut. "Bayinya baik-baik saja dan sehat, kau hanya harus rajin mengkonsumsi buah-buahan."

~~~

"Kau telah membuatku malu, sekarang pergi dan bawa anak haram itu jauh-jauh dari sini."

Ambera tidak percaya jika malam-malam seperti ini ia akan diusir dari rumah yang beberapa tahun ini telah ia tempati, air mata Ambera keluar ketika ia ia memungut pakaiannya. Di depan pintu utama ini berdiri paman dan bibinya, juga Jonathan yang masih mengenakan pakaian tidurnya.

"Lagian kenapa kau harus berbuat seperti itu? Kami sudah menyekolahkanmu dengan baik, kau benar-benar tidak tahu terimakasih." Jonathan mengatakan itu seraya menguap, ia tidak percaya jika pagi-pagi buta ia mendapat drama seperti ini.

Dengan air mata yang bercucuran Ambera memungut pakaiannya. Hancur, Ambera hancur tanpa tahu siapa yang menyebabkan semua ini. Ia mengandung dan ia tidak tahu siapa ayah dari bayi ini. Ambera bingung kenapa semua ini terjadi padanya. Ambera berdiri, kemudian meninggalkan rumah Paman dan bibinya.

Ia telah memohon, tapi mereka tidak peduli. Mereka tetap dengan keputusannya yang mengusir Ambera keluar dari sana.

"Aku harus ke mana?" Ambera berjalan di jalanan sepi ini, udara subuh benar-benar sangat dingin. Ambera bahkan beberapa kali merapatkan jaketnya dan memeluk lebih erat tas yang berisi pakaiannya. Di tangannya ada foto USG dan Ambera menatapnya.

"Bagaimana kau bisa ada di sana?" gumam Ambera. Sungguh ia masih bingung akan semua ini, Ambera tidak percaya tapi bukti yang ia pegang sudah menjelaskan segalanya. Ambera menghapus air matanya. "Apa yang harus kulakukan?"

Nyonya Catelyn. Tiba-tiba saja nama itu terlintas di benaknya, Ambera tidak tahu kenapa tapi Ambera akhirnya memutuskan melangkahkan kakinya ke toko roti itu. Ambera merasa buntu dan satu-satunya yang dapat menolongnya hanya pemilik toko roti itu.

Ambera tiba di depan toko roti yang belum buka itu, mungkin beberapa menit lagi buka. Namun, lampu di sana telah menyala yang membuktikan ada orang di dalamnya, Ambera menebak Nyonya Catelyn sudah tiba dan mungkin saja saat ini ia sedang membuat beberapa roti. Ambera mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu itu, tapi terselip keraguan ketika ia akan melakukannya.

"Apa aku harus melakukannya?" Gadis cantik dengan tatapan teduh itu kembali menurunkan tangannya, Ambera menunduk menatap lantai di bawahnya. Ambera akan membalikkan tubuhnya, tapi pintu itu tiba-tiba saja terbuka dan suara Nyonya Catelyn menyapanya.

"Ambera? Apa yang kau lakukan di sini?" Nyonya Catelyn terkejut melihat Ambera yang berdiri kedinginan di luar, ia langsung menarik tangan Ambera untuk masuk ke dalam. Sekarang akan memasuki musim dingin dan udara lebih dingin dari biasanya.

"Tunggu di sini, aku akan mengambilkanmu secangkir teh." Setelah mengatakan itu, Nyonya Catelyn pergi ke belakang.

Ambera duduk di salah satu kursi kosong di sana, ia juga meletakan tas miliknya di atas meja di dalam toko roti ini. Selain membeli untuk di bawa pulang, pelanggan di sini juga bisa membeli roti dan memakannya dengan secangkir teh di sini, karena itulah Nyonya Catelyn menyediakan beberapa kursi dan meja di sini.

Tidak lama kemudian Nyonya Catelyn datang dengan secangkir teh dan roti yang telah ia taruh di atas piring, ia meletakkannya di atas meja Ambera dan duduk di hadapan gadis itu.

"Makanlah."

Bab terkait

  • From The Darkest Side   Bab 1

    "Lagi-lagi kau membuat kerusakan di muka bumi ini, ini sudah tidak bisa diampuni. Kau harus menerima hukuman mu, Lucifer."Lucifer Demonico menatap barisan malaikat yang berada di depannya, mereka selalu begitu hanya bisa melakukannya bersama-sama. "Kerusakan? Aku hanya bersenang-senang." Lucifer menyeringai, gigi taringnya tampak ketika ia melakukan itu, ia tidak merasa bersalah sama sekali atas hal yang ia lakukan. Ia memang iblis dan ia tidak punya rasa bersalah.Mikael, si malaikat yang ditugaskan untuk memberi hukuman kepada Lucifer. "Membunuh manusia kau bilang untuk bersenang-senang? Itu belum waktunya mereka untuk mati dan kau telah melampaui takdir mereka."Mereka berdiri berhadap-hadapan, di belakang Mikael ada 70 malaikat dengan sayap putih yang siap membantunya memberi penghukuman kepada Lucifer, dan Lucifer yang berdiri menatap bisa mereka. Dua sisi yang berlawanan sedang bersama, Mikael dengan aura putih bersihnya dan Lucifer dengan aura hitam kela

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-16
  • From The Darkest Side   Bab 2

    Malam begitu muram, petir menyambar-nyambar dan badai begitu kuat. Menerbangkan anak rambut seorang gadis yang tengah berjalan di bawah guyuran hujan dengan payung yang melindunginya. Jalan ini sangat sepi, toko-toko telah ditutup oleh pemiliknya dan mungkin ia satu-satunya yang mau berjalan di bawah guyuran hujan ini."Dingin sekali." Ambera Cressida, gadis itu berjalan dengan mata yang bergerak liar menatap sekitarnya. Gadis 18 tahun itu di perintahkan untuk membeli rokok oleh sepupunya, Ambera tidak punya pilihan lain selain menaatinya mengingat ia menumpang tinggal di rumah pamannya.Ya, selama ini ia hanya hidup menumpang di rumah pamannya yang merupakan kakak dari ibunya karena kedua orang tuanya sudah meninggal ketika ia berusia 10 tahun karena kecelakaan. Mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba saja meledak dan terbakar. Di saat itulah Ambera di adopsi oleh keluarga pamannya.Dari pada mengadopsinya mungkin lebih tepatnya menjadikan Ambera sebagai pembantu,

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-16
  • From The Darkest Side   Bab 3

    "Apa yang telah kau lakukan dengan kabur dengan penjara seperti itu?" Mikael menarik rantai yang melilit leher Lucifer kuat hingga Lucifer terjatuh di atas tanah neraka tempat mereka berpijak saat ini.Lucifer tertawa meski ia jatuh. "Apa lagi? Menatap dunia yang akan aku lihat lagi, mungkin?" Lucifer mendongak lalu menyeringai, ia menatap Mikael yang menatap geram kepadanya."Siapa yang membebaskan mu?" tanya Mikael lagi dengan geram, ia tidak tahu siapa yang membebaskannya dan Mikael yakin Iblis yang satu ini pasti berbuat ulah.Seringaian tidak hilang dari wajah Lucifer, ia tidak peduli dengan leher dan sayapnya yang terikat. Yang penting ia sudah berhasil membuahi seorang gadis manusia. "Kenapa kau ingin tahu, bukankah saat ini kau harus menghukum ku?""Kau benar-benar iblis yang terkutuk, tidurlah kau dalam waktu yang panjang." Beberapa malaikat lain menarik tubuh Lucifer dan mengikatnya dalam posisi

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-18
  • From The Darkest Side   Bab 4

    Ambera bekerja sebagai kasir di sebuah toko roti milik Nyonya Catelyn. Nyonya Catelyn memiliki tubuh yang gemuk tapi itu tidak menghalanginya dalam membuat roti, bahkan ia sangat lincah dan Ambera kagum akan hal itu. Seperti saat ini ketika pembeli sedang kosong, Ambera membantu Nyonya Catelyn untuk membuat roti. Itung-itung untuk belajar juga karena Ambera suka memasak."Ambera, setelah ini kita akan menambahkan ragi. Ragi akan membuat roti menjadi mengembang dan elastis." Nyonya Catelyn menerangkan fungsi dari ragi seraya memasukannya ke dalam adonan, Ambera yang mendengarnya mengangguk mengerti. "Oh, ya. Tolong kau keluar roti yang sudah matang dari oven, ya?""Baik, Nyonya." Ambera bergegas untuk mengeluarkan roti dari oven itu, ketika Ambera berhasil mengeluarkannya bau harus khas roti langsung masuk ke dalam penciuman Ambera. "Wangi sekali."Nyonya Catelyn tersenyum. "Tentu saja, bagian terbaik dari roti adalah ketik

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-27

Bab terbaru

  • From The Darkest Side   Bab 5

    Jam 2 malam, Ambera kembali merasakan ngilu di perutnya, angat sakit, bahkan Ambera meringis di dalam kamarnya ini. Ambera memegangi perutnya, ia bisa merasakan pergerakan samar di sana. "Sa-sakit." Ambera mencoba berdiri, rasa sakit ini benar-benar tidak tertahankan. Ia harus ke rumah sakit.Dengan susah payah Ambera keluar dari kamarnya, mungkin ia akan meminta pamannya untuk mengantarkan dirinya ke rumah sakit. Ambera tiba di depan kamar Paman dan bibinya, gadis itu mengetuk pintu itu.TokTok"Pa-paman. Tolong buka pintunya." Ambera bahkan harus bersandar di dinding dengan tangan yang tidak terlepas dari perutnya, keringat dingin telah mengalir di keningnya jatuh hingga dagu.Tidak ada jawaban. Ambera kembali mengetuk pintu itu.TokTok"Paman, bibi. Tolong buka pintunya." Ambera mengetuk lebih keras, matanya berkaca-kaca dan Ambera merosot ke lantai. "Buka, tolong ...." Ambera mengetuk lebih keras hingga akhirnya pintu itu ter

  • From The Darkest Side   Bab 4

    Ambera bekerja sebagai kasir di sebuah toko roti milik Nyonya Catelyn. Nyonya Catelyn memiliki tubuh yang gemuk tapi itu tidak menghalanginya dalam membuat roti, bahkan ia sangat lincah dan Ambera kagum akan hal itu. Seperti saat ini ketika pembeli sedang kosong, Ambera membantu Nyonya Catelyn untuk membuat roti. Itung-itung untuk belajar juga karena Ambera suka memasak."Ambera, setelah ini kita akan menambahkan ragi. Ragi akan membuat roti menjadi mengembang dan elastis." Nyonya Catelyn menerangkan fungsi dari ragi seraya memasukannya ke dalam adonan, Ambera yang mendengarnya mengangguk mengerti. "Oh, ya. Tolong kau keluar roti yang sudah matang dari oven, ya?""Baik, Nyonya." Ambera bergegas untuk mengeluarkan roti dari oven itu, ketika Ambera berhasil mengeluarkannya bau harus khas roti langsung masuk ke dalam penciuman Ambera. "Wangi sekali."Nyonya Catelyn tersenyum. "Tentu saja, bagian terbaik dari roti adalah ketik

  • From The Darkest Side   Bab 3

    "Apa yang telah kau lakukan dengan kabur dengan penjara seperti itu?" Mikael menarik rantai yang melilit leher Lucifer kuat hingga Lucifer terjatuh di atas tanah neraka tempat mereka berpijak saat ini.Lucifer tertawa meski ia jatuh. "Apa lagi? Menatap dunia yang akan aku lihat lagi, mungkin?" Lucifer mendongak lalu menyeringai, ia menatap Mikael yang menatap geram kepadanya."Siapa yang membebaskan mu?" tanya Mikael lagi dengan geram, ia tidak tahu siapa yang membebaskannya dan Mikael yakin Iblis yang satu ini pasti berbuat ulah.Seringaian tidak hilang dari wajah Lucifer, ia tidak peduli dengan leher dan sayapnya yang terikat. Yang penting ia sudah berhasil membuahi seorang gadis manusia. "Kenapa kau ingin tahu, bukankah saat ini kau harus menghukum ku?""Kau benar-benar iblis yang terkutuk, tidurlah kau dalam waktu yang panjang." Beberapa malaikat lain menarik tubuh Lucifer dan mengikatnya dalam posisi

  • From The Darkest Side   Bab 2

    Malam begitu muram, petir menyambar-nyambar dan badai begitu kuat. Menerbangkan anak rambut seorang gadis yang tengah berjalan di bawah guyuran hujan dengan payung yang melindunginya. Jalan ini sangat sepi, toko-toko telah ditutup oleh pemiliknya dan mungkin ia satu-satunya yang mau berjalan di bawah guyuran hujan ini."Dingin sekali." Ambera Cressida, gadis itu berjalan dengan mata yang bergerak liar menatap sekitarnya. Gadis 18 tahun itu di perintahkan untuk membeli rokok oleh sepupunya, Ambera tidak punya pilihan lain selain menaatinya mengingat ia menumpang tinggal di rumah pamannya.Ya, selama ini ia hanya hidup menumpang di rumah pamannya yang merupakan kakak dari ibunya karena kedua orang tuanya sudah meninggal ketika ia berusia 10 tahun karena kecelakaan. Mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba saja meledak dan terbakar. Di saat itulah Ambera di adopsi oleh keluarga pamannya.Dari pada mengadopsinya mungkin lebih tepatnya menjadikan Ambera sebagai pembantu,

  • From The Darkest Side   Bab 1

    "Lagi-lagi kau membuat kerusakan di muka bumi ini, ini sudah tidak bisa diampuni. Kau harus menerima hukuman mu, Lucifer."Lucifer Demonico menatap barisan malaikat yang berada di depannya, mereka selalu begitu hanya bisa melakukannya bersama-sama. "Kerusakan? Aku hanya bersenang-senang." Lucifer menyeringai, gigi taringnya tampak ketika ia melakukan itu, ia tidak merasa bersalah sama sekali atas hal yang ia lakukan. Ia memang iblis dan ia tidak punya rasa bersalah.Mikael, si malaikat yang ditugaskan untuk memberi hukuman kepada Lucifer. "Membunuh manusia kau bilang untuk bersenang-senang? Itu belum waktunya mereka untuk mati dan kau telah melampaui takdir mereka."Mereka berdiri berhadap-hadapan, di belakang Mikael ada 70 malaikat dengan sayap putih yang siap membantunya memberi penghukuman kepada Lucifer, dan Lucifer yang berdiri menatap bisa mereka. Dua sisi yang berlawanan sedang bersama, Mikael dengan aura putih bersihnya dan Lucifer dengan aura hitam kela

DMCA.com Protection Status